My Mind

BILA SAATNYA T’LAH TIBA

By : Sarlen Julfree

 

 

Menatap Tahta di atas atap langit

Hanya sebaris kerinduan yang bisa terucap

Ingin menggapai, namun tak mudah ‘tuk di raih

Karena kesetiaan kita, tak sehebat Sang Empunya...

 

Begitu mudah kita mendukakanNya...

Harta, tahta, wanita…

Mampu kaburkan pandangan mata hati serta iman kita

Hingga terlena, lupa pada Sang Pencipta…

 

Terinjak kaki, wajah masih bisa tertawa

Menginjak hati, emosi membakar jiwa

Sungguh, teramat mudah kita melakukannya...

Sungguh… hampir setiap hari kita melakukannya…

 

Wajar katanya, mengucap sebaris dusta...

Tak besar salahnya, mendukakan hati sesama,

Hingga akhirnya berani kita tentukan sendiri hitam putih dunia

Meski kita tau, IA melihat jauh ke dalam hati kita...

 

Tak ada manusia yang mau hidup sengsara

Segala cara dilakukan ‘tuk mengakali kerasnya hidup

Agar sesuap nasi, dapat puaskan segenap raga

Meski harus bertindak atas nama rasa…

 

Untuk ke Sorga, tak ada makna suka-suka

Karena untuk kesana, butuh penyesalan jiwa

Rendahkan hati, menahan segenap emosi,

Merenungkan firmanNya, ‘tuk di bagi pada sesama...

Agar pada saatnya tiba,

IA sambut kita dalam sukacita

BersamaNya… selamanya… di Sorga…

 

Waktu kita masih berputar…

DiberiNya kesempatan agar kita perbaiki diri,

DiberiNya waktu agar kita segera kembali pada jalanNya

Agar bila saatnya t’lah tiba,

Kita tak menyesal sepanjang masa…

Karena t’lah terlambat sudah…

 

 030806
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment