My Mind
Udara kota Jakarta hari ini dari pagi hari hingga saat ini terasa lebih dingin dari biasanya. Sejak pagi hari, badan aku terasa tidak enak dibuatnya. Mau berbuat apa-apa, jadi serba salah. Padahal ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan siang tadi. Terpaksa deh, hampir seharian ini aku pakai jaket.

Hujan deras yang sempat turun tadi siang, membuat aku agak flu berat karena sempat berbasah-basah kena air hujan. Kepala terasa berat dan badan semakin tidak enak. Tapi tugas mengantarkan undangan pernikahan abangku di bulan Maret tetap aku jalankan sampai selesai.

Pulang ke rumah, badan aku terasa agak panas. Abis mandi, aku minum teh hangat dan ngemil kue brownies yang dibawakan pacar aku semalam. Mencoba menulis sejenak untuk bahan tulisan di koran, malah gak konsentrasi. Akhirnya aku minum vitamin C untuk menambah daya tahan tubuh.

Mungkin karena kehujanan dan ada sedikit rasa lelah, aku akhirnya memilih untuk tidur. Apalagi hujan yang turun sepanjang siang tadi, membawa serta rangkaian petir yang menghujam bumi. Sambaran petir yang terus-menerus membuat aku mematikan komputer.

Bangun menjelang sore. Badan sudah agak enakkan tapi masih agak-agak flu. Minum air putih lagi. Sempat ukur suhu badan pakai termometer, tapi ternyata suhu badanku normal-normal saja.

Kalau sudah gak enak badan gini, rasanya ingin sekali dipeluk hangat kekasih hatiku, biar terasa nyaman.

IIIIIIIIIIrrrrrrrrraaaaaaaaaa... datang dong, temui aku... Aku butuh kamu peluk.


.Sarlen Julfree Manurung

Aku gak mau langsung minum obat karena bagiku, keseringan minum obat juga gak baik...


Labels: 5 comments | | edit post
My Mind
Curhat Sebel Karena Dataku di Komputer Hilang


Kita terkadang gak tahu harus bilang apa-apa kalau saja satu atau sejumlah data yang kita simpan di komputer tiba-tiba saja hilang.

Awalnya adalah panik, kemudian konsentrasi untuk mencari atau mengembalikan data yang hilang tersebut sambil berpikir siapa kira-kira pihak yang telah jahil melakukan tindakan tidak menyenangkan itu, atau memang aku sudah teledor waktu menyimpannya.

Tapi aku yakin, aku memang sudah menyimpannya dengan benar...

Kejadian hilangnya data itu, kemarin malam terjadi padaku. Masalahnya, data yang hilang itu merupakan data penting untuk diriku, bukan orang lain. Kalaupun orang lain mengambilnya, mereka tidak akan mengerti dan tahu apa manfaat dan guna dari data-data itu.

Aku memang memiliki back-up data di komputer yang ada di rumah aku. Tapi data yang  hilang ini, merupakan versi besar dan detail, sehingga kalau aku simpan di komputer rumah, bisa memberatkan loading komputerku.

Mencurigai orang-orang terdekat, that is not my type. Aku percaya pada orang-orang terdekat aku karena mereka juga bisa dipercaya. Aku yakin, ini kerjaan orang iseng yang kerjaannya ingin tahu dengan apa yang aku kerjakan.

Kemungkinan mereka yang menghapus, meng-cut, atau memindahkan data, adalah orang-orang yang tidak mempunyai nilai relevansi karena memang data itu tidak memiliki nilai jual buat mereka.

Iya, aku gak mau menuduh. Tapi satu hal yang pasti, hilangnya data itu membuat aku harus mengingat-ingat kembali bagaimana urut-urutan dan skema data yang sudah pernah aku buat namun kemudian hilang karena ulah iseng seseorang. Begadang sampai pagi agar besoknya sudah bisa di update dengan data lain yang masih sempat terselamatkan.

Masalahnya, kalau sudah selesai, data yang kemudian menjadi laporan kerja itu, harus aku kirim ke orang lain.

Keselll... Keseeelllll...
Labels: 3 comments | | edit post
My Mind

In The Serene Corner – Si Burung yang Berkicau



Mengubah Dunia dengan Mengubah Diriku

By :  Anthony de Mello SJ

 

A lesson learn for me

 

Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya

Seperti berikut ini : “Waktu masih muda,

aku ini revelusioner dan aku selalu

berdoa : “Tuhan berilah aku kekuatan

untuk mengubah dunia!”

 

‘Ketika aku sudah separuh baya dan

sadar bahwa setengah hidupku sudah

lewat tanpa mengubah satu orang pun,

aku mengubah doaku menjadi : “Tuhan,

berilah aku rahmat untuk mengubah

semua orang yang berhubungan

denganku : keluarga dan kawan

kawanku, dan aku akan merasa puas.’

 

‘Sekarang ketika aku sudah menjadi tua

dan saat kematianku sudah dekat, aku

mulai melihat betapa bodohnya aku.

Doaku satu – satunya sekarang adalah :

‘Tuhan berilah aku rahmat untuk

mengubah diriku sendiri.’ Seandainya

sejak semula aku berdoa begitu, maka

aku tidak begitu menyia – nyiakan

hidupku!’

 

From “Burung Berkicau” - Januari 2008
My Mind
BELAJAR UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN MELALUI MERENUNG



Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
(Ibrani 4 : 11)


Ada sebuah kebiasaan, disadari atau tidak, sesaat waktu setelah menjalani satu jejak peristiwa kehidupan, seseorang pasti melalui masa-masa perenungan, suatu masa waktu untuk mereview kembali setiap alur peristiwa yang baru saja dilewatinya.

Pada dasarnya, perenungan dilakukan untuk mendapatkan satu hikmah, yaitu benang merah peristiwa, yang berisikan point-ponit permasalahan (kenapa itu terjadi, kenapa itu bisa terucapkan), dan pada akhirnya menjadi sejumlah kesimpulan, yang kelak dipakai sebagai bahan pelajaran kehidupan.

Hikmah memang diperoleh setelah seseorang melalui satu masa perenungan, dimana hakekat dari sebuah hikmah ada dua hal : adanya hal-hal yang baik dan adanya hal-hal yang tidak baik.

Artinya : selama prosesi peristiwa itu terjadi, ada sisi positif dan sisi negatif yang mengimbuhi seluruh atau sebagian dari alur peristiwa yang telah dijalani. Dalam mendapatkan hikmah tersebut, sesungguhnya manusia belajar untuk mengetahui mana perbuatan serta perkataan yang benar, dan mana perbuatan serta perkataan yang salah.

Dalam menganalisa suatu permasalahan, setiap orang memiliki standar penilaian yang berbeda-beda, terutama dalam menentukan, menempatkan, atau memposisikan suatu perbuatan serta perkataan (baik yang diperbuat atau diucapkan sendiri maupun oleh orang lain), apakah mengandung kebenaran, ada sisi pembenaran, atau memang sesuatu hal yang terjadi itu merupakan sebuah salah.

Pola penentuan mana yang baik dan mana yang salah tersebut, sangat tergantung pada bagaimana logika manusia mampu memilah-milah serta meyakini bahwa apa yang diperbuat dan diucapkannya telah berada pada konteks serta koridor yang benar.

Ada kecenderungan, sebuah penilaian yang diri seseorang lakukan akan mendapatkan kesamaan pandangan dengan orang lain. Namun itu bukan berarti bernilai absolute.

Perbedaan bisa saja terjadi. Ketika seseorang meyakini bahwa peristiwa, kejadian, atau situasi yang dihadapi telah dijalani adalah sesuatu hal yang benar, namun orang lain justru menganggapnya sebagai sebuah kesalahan atau suatu tindakan yang kurang tepat dan tidak perlu terjadi.

Yaaa...terkadang, sesuatu yang dianggap sesuatu itu baik menurut orang lain, belum tentu mendapatkan penilaian baik pula oleh pihak yang lainnya, karena memang standar penilaian dan pola ekspetasi masing-masing orang adalah berbeda-beda. Disini, adanya nilai-nilai yang mengandung sesuatu hal yang prinsipil, terkadang membuat seseorang sulit menerima pandangan orang lain.

Pada point ini, hati nurani (terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang prinsip) dan logika pemikiran manusia yang sewajarnya, memiliki satu peranan besar untuk bisa memastikan hingga akhirnya dapat meyakini, bahwa satu tindakan atau ucapan benar, tidaklah mungkin salah.

Bisa dibilang, sesuatu hal yang sudah dianggap sebagai sebuah prinsip, sulit untuk digoyahkan oleh pernyataan-pernyataan lain yang mempertentangkannya, meskipun terkadang, prinsip yang dipegang teguh tersebut merupakan sebuah prinsip yang salah.

Tapi, yang tepat itu adalah : we must stay dan berpegang teguh pada nilai-nilai prinsip yang suka melakukan perbuatan dan mengucapkan kata-kata yang baik serta benar. Why? Karena, apabila kita menginginkan agar arah kehidupan kita menjadi lebih baik, maka sudah selayaknya kita menyerap hal-hal yang baik dan membuang atau tidak melakukan lagi hal-hal yang buruk, di masa yang akan datang.

Ketika satu hikmah baik telah didapatkan (tidak hanya segala sesuatu yang terkait dengan masalah nilai-nilai moral), maka yang terjadi adalah : manusia itu sendiri, pada saat menghadapi peristiwa yang lain suatu saat kelak, ia sudah dapat mengetahui serta menentukan bagaimana cara-cara bersikap untuk menyelesaikan masalah atau untuk menghadapi orang lain dengan cara-cara yang arif, tepat dan bijaksana.

Saat konteks kehidupan seperti itu sudah dapat dilakukan, dalam menjalani hidup, seseorang tidak lagi mencari sisi pembenaran melainkan kebenaran. Apabila manusia itu tetap saja menerapkan konsep hidup yang cenderung mencari pembenaran, maka dimensi berpikir yang diterapkannya telah berada pada sisi negatif dari mencari hikmah pada sebuah peristiwa yang dihadapinya.

Kenapa begitu? Karena konsepsi dari nilai pembenaran, adalah menutupi kesalahan atau membenarkan tindakan atau perkataan yang tidak benar sebagai sebuah kebenaran. Apabila itu terus berulang, maka kehidupan seseorang telah berada pada dimensi berpikir yang suka mencontoh hal-hal yang tidak benar.

Bukankah didalam Firman Tuhan juga dikatakan agar kita mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah? Dalam kita belajar dari hikmah dari peristiwa yang pernah kita alami, sudah sepatutnya kita mencontoh atau menteladani tindakan serta perkataan yang benar dan tidak mencoba-coba untuk mengaminkan sesuatu yang salah.

Ketika seseorang sudah banyak belajar dengan terus menempa dirinya sendiri untuk melakukan atau bisa berbicara dengan baik-baik dan benar, maka seseorang itu sudah tahu bagaimana menjalani kehidupan ini dengan baik serta benar pula.   

The other theme, is : orang lain juga bisa menilai kita. Mau tidak mau, orang lain juga bisa menyampaikan penilaian. Mencoba bergerak menjalani kehidupan ini dengan mengambil hikmah yang buruk, justru bisa membuat kita berada dalam satu koridor tidak menyenangkan karena adanya penilaian orang lain.

Suka atau tidak suka, munculnya penilaian dari orang lain (apakah baik atau buruk) karena kita justru mengikuti hikmat yang buruk, bisa membuat kita menjadi lambat dalam beradaptasi dengan lingkungan pergaulan dan atas kerasnya kehidupan. Kita justru akan terperosok ke dalam lubang, yang tentu saja, seharusnya kita hindari.

Mungkin saja kita menggunkana alasan kalau itu terjadi karena diri kita lalai. Namun kelalaian tidak bisa terus-menerus terjadi. Kealpaan itu hanya bisa terjadi sekali-kali, bukan menerus. Apalagi sebuah tindakan bodoh yaitu dengan mengulang kesalahan yang sama.

Merenung memang merupakan satu masa waktu dimana seseorang dapat mengintrospeksi atau mengkoreksi dirinya sendiri atau pola kehidupan yang dijalaninya. Merenung adalah satu metode belajar bagi pematangan diri, yang mampu menyadarkan diri kita apabila kita telah berbuat salah atau ada yang salah, dengan menganalisanya setiap alur langkah yang telah  kita jalani.

Berpikir, bertindak, dan berkatalah yang baik, itulah pelajaran berharga yang bisa kita petik dari setiap hikmah yang kita dapatkan dari sebuah peristiwa. Keep stay in that point...

Sediakan waktu (meski hanya sepuluh menit) dalam satu lingkaran hari kita, untuk merenung, karena setiap perenungan yang kita lakukan, kita belajar untuk hidup benar. Merenunglah... jangan melamun saja...


God Bless You everybody...


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: 0 comments | | edit post
My Mind
Curhat Listrik Padam


Dalam satu minggu ini, penduduk kota Jakarta dan sekitarnya mengeluh karena resah, listrik  PLN yang tersambung ke rumah mereka, tiba-tiba padam tanpa pemberitahuan. Wajar saja kalau mereka mengeluh dan menjadi resah karena kali ini, pemadaman listrik terjadi bukan karena mereka terlambat membayar listrik tapi karena manajemen yang salah dari PLN.

Apabila sudah seperti ini, masyarakat tidak bisa meminta ganti rugi atas kerusakan sejumlah peralatan yang menggunakan listrik, atau atas kerugian yang disebabkan oleh kerugian usaha mereka yang terpaksa berhenti dalam beberapa jam karena padamnya listrik.

Mau menuntut kemana dan sama siapa, kalau pihak PLN sudah menggunakan alasan bahwa faktor alam yang menjadi penghambat stabilitas produksi listrik dari sejumlah pembangkit listrik di pulau Jawa?

Pada banyak sektor, manajemen industri di negara kita memiliki kecenderungan untuk memposisikan para konsumen tidak dapat bertindak apa-apa kalau industri tersebut sedang mengalami gangguan atau kerusakan.

Dalam kasus listrik padam oleh karena tidak dapat merapatnya kapal pengangkut batubara karena gelombang tinggi laut, pada saat kontrol manajemen tidak dapat mengatasi kendala, rakyat langsung dipaksa untuk berhemat. Hal yang makin menyudutkan masyarakat sebagai konsumen, yaitu mereka akan dikenakan denda apabila tidak menggunakan listrik dengan sehemat-hemat mungkin.

Aturan yang berkesan memaksa ini memang bertujuan baik dan patut dilaksanakan. Namun pada sisi yang berbeda, apakah masyarakat juga bisa memaksa institusi PLN untuk dapat memberikan ganti rugi atas kerugian yang mereka alami oleh karena padamnya listrik tersebut?

PLN memang tidak memiliki pilihan selain memaksa para konsumen untuk berhemat agar tidak terjadi pemadaman listrik. Dengan memberhentikan kinerja beberapa turbin pembangkit listrik, mereka juga "merasa" mengalami kerugian, yaitu listrik yang mereka produksi tidak dapat dipasarkan, padahal itu menjadi bagian dari pemasukan perusahaan.

Sedangkan pada sisi konsumen, dengan padamnya listrik, banyak kegiatan industri dan unit usaha lain yang tidak mampu berproduksi. Berhentinya proses produksi membuat pihak pengusaha tidak beroleh penghasilan, yang sesungguhnya, secara langsung atau tidak langsung, merupakan bagian yang menggerakkan roda perekonomian nasional kita juga.

Kalau sudah seperti ini, sulit untuk mengatakan siapa yang harus berbesar hati mengakui bahwa seharusnya kondisi ini tidak perlu terjadi dan tidak perlu terulang di masa yang akan datang, sebab hanya mendatangkan kerugian di kedua belah pihak.

Segitu aja deh, kalau kepanjangan, takut salah ngomong...


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: 4 comments | | edit post
My Mind
TIPS-TIPS WAWANCARA KERJA
Menjawab dengan cerdas, taktis dan optimis


Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua
pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda.  Sebab
kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam
wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam  menjawab
pertanyaan.

1. Ceritakan tentang diri anda

Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan
seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita
membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar.

"Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu
menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya," kata Erina. Ketika
pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti "Di mata anda, siapa
anda?" atau "Ceritakan sesuatu tentang anda", banyak pelamar menatap
pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya
diri.

"Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tak banyak yang bisa saya
ceritakan tentang diri saya" seringkali menjadi jawaban yang dipilih
pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel
karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan
diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara.

"Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak
basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan
diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti
itu," tegas Erina.

Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New
York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu
menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan "Saya Eliana
Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di
koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar
saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah
menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui
banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan
traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan
saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk
koran kampus saya."

Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan
Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan
punya rasa ingin tahu. "Jawaban itu cerdas dan efektif untuk
menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya
merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh
jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang
alamiah," kata Erina Collins.

Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan
baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri
adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-
bunga, berapi-api apalagi munafik.

Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si
pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin
tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk
masa depan anda. Kalau telah menemukan poin -poin itu, berlatihlah
mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan
optimis.

2. Hati-hati pertanyaan jebakan

Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara.
Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara
dan membuat anda seringkali kelepasan bicara.

Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai
seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja.

"Ketika itu saya tanya 'apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja?
tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?' dan pelamar
itu menjawab 'saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya
jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat
gaji saya naik.'Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika
suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya
dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya,"
ungkap Erina.

Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban
yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya
negatif. Lebih baik kalau anda menjawab "saya menginginkan ritme kerja
yang teratur dan terjadwal.

Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah,
tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji." Atau
kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab
"saya sering telat dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih taktis,
misalnya "kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah
membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda." atau
"saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi
sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan
lebih cepat."

Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat
mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti
"Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?" sering
ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya "Sudah,
rencananya kami akan menikah akhir tahun ini." Padahal, menurut Erina,
jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. "Perusahaan selalu
ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan
mereka, terutama pada awal masa kerja.

Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan
bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang sebenarnya, tetapi hanya
seperti selingan," ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik
kalau anda menjawab "sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai
pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah."

3. Semangat dan bahasa tubuh

Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi
menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian
rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh
yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara,
karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya,
tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja
dengan tidak berlebihan.


Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar
yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya
serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum
untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan
menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata "saya merasa..."
atau "saya kurang..." dan sebaiknya gunakan "saya pikir...", "menurut
pendapat saya..", "saya yakin...", "saya optimis...". Kata-kata "saya
merasa ..." atau "saya kurang..." mengesankan anda lebih sering menduga,
menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai
persoalan.

Cara berpakaian yang baik dalam wawancara

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat
digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-
kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips
yang dapat diingat, antara lain:

· Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang
  akan  mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau
  "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal,
  atau bahkan ada  yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat
  sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar.
  Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan
  berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih,
  tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.

· Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis.,mengkilap,
  ngejreng).
· Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rokbawah,
  kancing baju atasan).
· Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak
  pernik-pernik, toch ini bukan acara pesta).
· Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.


Berapa gaji yang anda minta ?

Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan,
bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan
kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun
imbalan yang diberikan Anda mau.

Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk
jabatan-jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih
tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih
tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh
gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima dalam setahun.

Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk
insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan
apakah imbalan yang ditawarkan  itu termasuk PPH atau netto.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan
setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut
serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis: " Saya
berpendapat perusahaan ini pasti sudah  mempunyai standar imbalan bagi
jabatan ini.

Berdasarkan pengalaman  yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya
berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan
diberikan adalah minimal Rp. .http://sarlen.multiply.com/tahun ditambah fasilitas-fasilitas
lain sesuai dengan peraturan perusahaan.

Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh
sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan  informasi
dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.

Variasi pertanyaan dalam wawancara

Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan
diri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi.

Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap muncul
dalam wawancara:

Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :

· Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
· Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
· Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
· Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
· Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
· Siapakah yang membiayai studi anda?
· Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
· Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?

Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :

· Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
· Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk
  menceritakan
  mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi.
· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.
· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda
  menyelesaikan hal tersebut
· Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
· Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
· Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?

Pertanyaan mengenai sasaran anda :
· Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
· Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
· Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
· Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
· Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?

Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :
· Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?
· Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk
  bekerja disini?
· Apakah yang anda cari dalam bekerja?
· Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
· Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?

Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda
dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam
wawancara kerja. Selamat bersaing!
Labels: 4 comments | | edit post
My Mind
KUASA KEBENARAN


"Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu."  (Yakobus 4 : 8)


Hal yang menyatakan bahwa masing-masing kita semua memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyampaikan Firman Tuhan kepada seluruh umat manusia, dikatakan Tuhan Yesus sesaat sebelum IA terangkat naik ke sorga.

Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menyatakan kebenaran Kristus. Setiap orang wajib melakukan misi tersebut. Namun banyak pribadi yang menganggap bahwa dirinya tidak mampu atau belum siap untuk melakukannya. Mungkin, masih ada lebih dari sejuta alasan lagi yang akan kita sampaikan, padahal kita sendiri belum melakukan apa-apa untuk menjalankan misi tersebut.

Keadaan yang sama pernah pula terjadi pada jaman Musa, yaitu ketika Allah meminta Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Awalnya, Musa juga menyatakan ketidak-sanggupannya. Namun Allah meyakinkan Musa, melalui sejumlah mukjizat yang tujuannya untuk meyakinkan Musa kalau Allah akan menyertai dirinya dengan kuat kuasa yang melebihi kuasa yang dimiliki manusia. Allah ingin agar Musa yakin, bahwa dirinya akan mampu untuk melakukan tugas tersebut oleh karena Allah beserta dirinya.

Harus diakui, pada saat misi untuk mengabarkan kabar baik itu harus kita lakukan, kita tidak memiliki satu alasan pun untuk dengan baik bisa melakukannya. Adanya penolakkan diri, justru membuat kita menjadi "lumpuh" dan kekurangan energi untuk mengejar setiap ketertinggalan hidup dari orang lain karena kita hanya mengandalkan kekuatan diri kita sendiri dan bekerja untuk diri kita sendiri, sehingga lalai untuk menyatakan Firman Tuhan kepada orang lain.

Dalam melaksanakan misi pelayanan di ladang Tuhan, pada mulanya kita berada pada keadaan "seperti" seseorang yang tidak mengetahui apa-apa. Dengan kata lain, kita memang kurang memiliki pengetahuan yang baik dan benar akan Firman Tuhan. Sehingga ketika misi tersebut harus kita lakukan, kita langsung menyatakan tidak mampu.

Padahal Firman Tuhan menyatakan :
Tetapi firman itu sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. 
(Ulangan 30 : 4)

Kita tidak mampu karena kita tidak meminta penyertaan Roh Kudus. Kita tidak sanggup, karena kita mengkondisikan diri kita untuk menjadi orang yang tidak pernah siap, baik atau buruk situasinya. Kita tidak bisa, karena kita tidak mempersiapkan diri untuk melakukannya...

Apabila kebenaran Firman Allah menghampiri kita, janganlah pernah untuk menolaknya, apalagi kalau tanpa pernah melakukan apapun.

Percayalah, besar kecil permasalahan yang akan kita hadapi dalam tugas menyatakan kabar baik, yang nyata di dalam diri Yesus Kristus, pasti bisa kita lalui karena setiap perkataan kita (saat membicarakan Firman Tuhan) berada dalam tuntunan Roh Kudus. Tuhan akan menolong kita agar setiap perkataan yang kita nyatakan tak dapat terbantahkan oleh orang lain.

Masalahnya sekarang, sering kali kita datang pada pertolongan dan hadirat Tuhan hanya pada saat permasalahan sedang menghampiri diri kita. Terhadap besar kuat kuasa Tuhan, sering kali kita hanya datang kepadaNya, disaat kita "butuh" semata.

Kita harus merubah pola pemikiran seperti itu. Kita sadar dan tahu bahwa mengandalkan kekuatan sendiri justru membuat kita berada dalam posisi tidak pernah siap untuk menjadi pelayan dalam Kerajaan Allah. Namun, ketika kita mengundang kuasa Roh Kudus hadir serta menyertai kita, kemenangan serta keberhasilan akan selalu ada pada kita.

Why? Karena kuasa-kuasa yang ada di dunia ini, dan juga kuasa si iblis, menjadi lumpuh karena kita telah menyatukan diri kita kepada Allah, dan Allah sendiri telah membuka jalan bagi kita untuk beroleh kemenangan serta masuk dalam kuasa keselamatanNya.

Kemenangan yang kita peroleh, tidak semata-mata kemenangan dalam pelayanan di ladang Tuhan semata, namun juga kemenangan yang berwujud kesuksesan didalam kita menjalani kehidupan ini.

Mendekatlah kepada Tuhan, maka apa yang kamu kerjakan, tak akan pernah gagal.


Tuhan memberkati kita semua.



.Sarlen Julfree Manurung

Diambil dari buku yang berjudul : Pengabdianku untuk KemuliaanNya (My Utmost For His Highest) karya Oswald Chambers, cetakan pertama 1998, dengan tema : Kuasa Kebenaran, bacaan untuk tanggal 4 November.
My Mind
Malam peringatan hari Valentine Day yang diadakan oleh Batak Muda Worship, telah dilaksanakan tadi malam. Adanya rasa takut dari sejumlah pihak yang mengkhawatirkan kalau peringatan Valentine Day akan membawa dampak buruk bagi mereka yang memperingatinya, tidak terbukti malam itu.

Suasana peringatan Valentine Day yang diadakan Batak Muda Worship memang dibuat dengan nuansa rohani, sehingga kekhawatiran itu tidak perlu dibesar-besarkan.

Acara yang dimulai pada jam 18.30 PM dan dihadiri oleh kurang lebih 100 orang generasi muda batak tersebut, didahului oleh ibadah singkat, diskusi, dan diakhiri dengan games (suatu games yang mencoba untuk memperkenalkan dan mempertemukan kaum muda batak yang  masih single dan hadir malam itu, dapat menemukan pasangannya). Suasana yang dibangun adalah santai.

Bagi mereka yang menghadiri, rasa-rasanya, mereka tidak akan rugi melewatkan malam Minggu dengan ibadah dan turut berpartisipasi dalam acara tersebut, karena memang, acara malam Valentine bersama Batak Muda Worship ini penuh dengan pengetahuan-pengetahuan baru, khususnya pengetahuan yang berkaitan dengan upaya menjalin hubungan pacaran, hingga menemukan soulmate.

Ibadah dipimpin oleh Ocha Gultom dan khotbah singkat dibawakan oleh Pdt. Joshua Tewu, seorang "imigran" Menado yang menggembala di tanah batak dan akhirnya menikah dengan perempuan batak, Ibu Esther Situmorang. Pada sesi diskusi, Bapak Pdt. Joshua Tewu dan Ibu Esther Situmorang, juga menjadi narasumber.

Khotbah Bapak Pdt. Joshua Tewu bertutur tentang Soulmate, sesuai dengan thema yang dipakai panitia dalam penyelenggaraan acara malam Valentine Day oleh Batak Muda Worship. Khotbah Bapak Pdt Joshua Tewu diambil dari Yeremia 3 : 15.

Banyak hal yang disampaikan Bapak Pdt. Joshua Tewu dalam khotbahnya. Pada intinya, khotbah Pdt. Joshua bertutur tentang jodoh dan teori-teori sederhana untuk menemukan soulmate kita.

Dalam hal menemukan jodoh, perjodohan terjadi ketika dua anak manusia yang berpacaran, telah sepakat untuk membina keluarga didalam ikatan pernikahan. Sedangkan untuk dapat memastikan apakah benar kekasih kita itu adalah jodoh kita, berusaha untuk tidak jaim. Jujur dan tulus kepada kekasih hati kita, merupakan konsepsi dasar untuk menemukan calon pendamping hidup.

Pada sisi soulmate, kita dapat menemukannya : when each other have a good connection, antara pihak pria dan pihak perempuan dapat menghargai kelebihan dan mencoba untuk saling melengkapi atas segenap kekurangan masing-masing.

Salah satu point penting lainnya yang disampaikan oleh Bapak Pdt. Joshua Tewu dalam khotbahnya adalah tentang Kriteria dari Jodoh itu apa saja.

Beliau menyampaikan, bahwa kriteria jodoh itu ada 3, yaitu :
1.  Harus lawan jenis
2.  Harus seiman
3.  Harus ada CINTA diantara pasangan

Pdt. Joshua mengatakan, diluar hubungan lawan jenis, pasangan yang sedang membina hubungan pacaran itu bukanlah jodoh. Karena didalam iman Kristen (dan dalam kehidupan yang sewajarnya), hubungan pacaran yang kelak berlanjut pada tingkat pernikahan, bukanlah sebuah perjodohan.

Ingat dengan peristiwa Sodom dan Gomora? Peristiwa itu merupakan salah satu indikasi bahwa Tuhan memang tidak menempatkan pasangan sejenis adalah bagian dari perjodohan.

Sebuah perjodohan juga dari pihak-pihak yang terikat hubungan pacaran, sebaiknya seiman, dan kalau pun belum seiman, ada baiknya, pasangan yang belum seiman itu, menjadi seiman dulu dengan kita. Alasannya, perjodohan memang sebaiknya dilaksanakan dengan segenap prinsip-prinsip iman yang baik dan benar. Konteksnya ada di dalam Efesus 5 : 9, yaitu prinsip-prinsip pacaran secara Kristiani.

Namun, satu hal yang terpenting adalah perjodohan itu perlu dilandasi oleh adanya cinta. Cinta membuat adanya penerimaan dari pasangan : menerima apa adanya, mendukung apa adanya, dan mendorong apa adanya. Dengan kata lain, perjodohan diantara dua anak manusia sebaiknya tidak dipaksakan : memaksakan atau merasa terpaksa.

Patut dipertimbangkan juga, adanya kesepadanan dalam menjalin hubungan kekasih hati. Terkadang, kesepadanan yang teramat jauh, menjadi arena konflik dan sumber perdebatan diantara pasangan yang berpacaran.

How about the parents? Perjodohan sebaiknya mendapatkan restu dari orang tua kita. Tidak keluarnya restu orang tua, bukan berarti kita tidak berjodoh dengan kekasih hati kita. Dalam hal ini ada dua hal yang patut dijadikan bahan pemikiran :

1.  Penolakkan bisa terjadi karena insting orang tua yang sayang pada anaknya.

Kuatnya instring dan rasa sayang orang tua kepada anak, membuat orang tua bersikap sangat berhati-hati untuk menerima calon mantunya atau melepaskan anaknya menjadi suami atau isteri dari orang lain.

Dalam hal ini, sebaiknya pola pemikiran orang tua tersebut patut kita pikirkan dan pertimbangakan baik-baik. How? Dengan mengkoreksi diri kita sendiri serta mencari tahu apa dan bagaimana sesungguhnya kekasih hati kita itu.

Pemahaman dan pola pemikiran orang tua dengan diri kita, memiliki banyak perbedaan. Oleh sebab itu, janganlah kita mengeraskan hati kita dan mencoba berbantah-bantahan dengan orang tua kita. Alasannya : orang tua merupakan bagian perwakilan Tuhan dan orang tua yang sayang pada anaknya, tidak akan menjerumuskan anaknya dalam suatu permasalahan yang  kelak dapat timbul dalam kehidupan berumah-tangga anaknya.

2.  Penolakkan bisa terjadi karena adanya sifat kolot dari orang tua.

Adat terkadang menjadi alasan dari orang tua. Kuatnya orang tua memegang prinsip-prinsip adat istiadat, terkadang membuat seorang anak sulit untuk mendapatkan jodohnya.

Keadaan ini bisa dihindari sehingga tidak terjadi hubungan yang renggang antara orang tua dan anaknya, yaitu dengan memberikan pengertian yang benar, sehingga orang tua tidak  salah mengerti dengan kehendak kita.

Dengan orang tua, kita sebaiknya tidak membangkitkan pertentangan...

Lalu, bagaimana dengan perselingkuhan?

Terkadang kita terlalu membawa arah pemikiran kita secara berlebih-lebihan pada saat kita menemui pasangan kekasih hati kita terlihat dekat dengan orang lain. Cemburu boleh-boleh saja, tapi sebaiknya disampaikan dengan cara yang tepat, tidak meledak-ledak, dan didukung dengan adanya fakta yang benar pula.

Tekait dengan perselingkuhan, Pdt. Joshua Tewu mengatakan, bahwa dikatakan sebuah perselingkuhan telah terjadi apabila telah tercipta satu komitmen diantara keduanya, atau telah dilakukannya perbuatan yang sepatutnya tidak perlu dilakukan (dilakukannya hubungan intim).

Bagi yang belum mendapat jodoh, jangan menyerah dan putus asa. Semua pintu masih terbuka lebar, dengan syarat : usaha...

Konsepsinya : Iman tanpa perbuatan adalah mati... Kalau mau punya pacar, yaaa...dicari. Kalau yakin bakalan punya soulmate, yaaa... temukan soulmate itu, jangan diam aja.

Perjodohan itu ada dan dapat berlangsung karena usaha manusia juga. Tuhan memang menentukan setiap orang memiliki pasangan hidup. Tapi Tuhan juga berharap, kita mencari dimana dan siapa jodoh itu, gak cuma diam.

Waaahhhh... Seru yaaa... Gak rugi rasanya bisa datang ke acara tersebut.

Setelah acara dengar khotbah dan tambah ilmu, acara dilanjutkan dengan games, kalau gak salah namanya Blind Date. Ada raja dan ratu yang diberi topeng. Keduanya memilih seorang generasi muda batak perempuan dan pria dari antara 10 orang yang terpilih sebelumnya.

Games yang diadakan seru juga, tapi agak kepanjangan waktunya... Kalau bisa lebih diperingkas, mungkin bisa diadakan games lainnya, yang melibatkan lebih banyak teman-teman yang datang malam itu.

Yup, dari antara kelebihan acara tersebut, ada juga kekurangannya. Masalah crusial yang utama adalah tidak membaurnya setiap peserta acara. Mereka yang datang berkelompok, hanya kumpul sama teman satu kelompok dari awal acara hingga bubaran.

Dari 3 acara yang diadakan (baik oleh lintas milis batak dan batak worship), sifat membaur ini tidak terlihat. Datang, duduk, pulang... Gak ada yang usaha untuk ngobrol atau membuka forum pembicaraan yang lebih bisa mengakrabkan satu sama lainnya.

Mungkin, aku dan panitia tidak bersepakat soal satu ini yaaa... Bukankah sebuah kritik dimaksudkan untuk membangun dan membuat apa yang akan kita lakukan di kemudian hari menjadi lebih baik?

Kira-kira, itu dulu cerita dari aku seputar malam Valentine bersama Batak Muda Worship. Sukses untuk acara-acara yang selanjutnya yaaa... yang direncanakan untuk diadakan di Yogyakarta.


.Sarlen Julfree Manurung

Labels: 2 comments | | edit post
My Mind
S O U L M A T E
By :  Sarlen Julfree


Keagungan satu makna cinta
Kini, tak hanya terpendam dalam relung hati
Saat hadirmu mulai mengisi hari-hariku
Menghampiri, menyapa, mempesona...
Sempurnakan lagi alur hidup yang kujalani
Dalam segenap rasa, dalam segenap kehangatan
Yang Membuat aku terlarung dalam sejuta kerinduan,
Bergejolak dan semakin membara,
Karena hati ini sedang kasmaran... padamu

Kasih 'nan sejati,
Terajut sudah diantara rentang hidupku
Menggelorakan cinta, nyata tercipta dalam kesuma
Kala pintu hatiku menggegap menyambutmu,
Kala ragaku terpaku oleh keindahan tatap bola matamu

Sungguh,
Ketulusanmu 'tuk menyayangi aku,
Mampu membasuh segenap derita
Kelembutan tutur katamu,
Mampu hempaskan segenap penat di benakku
Kehangatan pelukmu,
Mampu luruhkan perangkap pilu yang meratap
Dan cinta kasih yang kamu bawa,
Mampu sembuhkan lara yang merengkuh...

Semua itu kamu rupakan,
Disaat mulai redup api pelita kasihku
Disaat aku mulai lupa siapa aku
Disaat mulai menjauh aku dari Tuhan

Kasih,
Kau ubah segenap risauku yang kerap menekan
Kau sadarkan aku dari lelap hidup yang tak patuh
Kau bangunkan segenap hasrat dan gairah hidupku,
Hingga kini aku mampu menatap indahnya kehidupan
Tersenyum bahagia oleh karena cinta diantara kita...

Kini, aku tak lagi ragu
Kini, keyakinanku semakin mendalam
Percaya dan teramat yakin
Kalau dirimu, adalah "soulmate" ku...!



"Love is My Feel To You


Jakarta, 16 Februari 2008
Time : 23.45 PM


Note :
Puisi ini aku buat khusus untuk dibacakan dalam malam Valentine Batak Muda Worship, yang telah diselenggarakan dengan sukses tadi malam, 16 Februari 2008, di GBI Slipi, Gedung Bank Windu lt. 4, Slipi - Jakarta Barat
My Mind
This is the picture of my mini library. I like reads. If i go to book store and i saw a good book for i read, i will buy it.

From the books that i have, i take much information or data that i need to write my article. I used my book for literature.

Some of books, i buy it by myself, and some of that, is a present. I buy it starting senior high school.

I really-really love all of my books.

Guys, try it, buy some books. That can make you smart cause you will take much information from the book that you buy it



.Sarlen Julfree


Note : sorry, if my english is not good
Labels: 4 comments | | edit post
My Mind
MEMAHAMI KEPRIBADIAN PACAR


Hubungan cinta kasih antara dua anak manusia kerap kali harus dilalui dalam suasana yang tidak harmonis. Pertengkaran dan sikap saling menyalahkan, dengan mudah pecah menjadi satu sikap bermusuhan oleh karena masalah-masalah sepele. Adanya pengertian sikap, tidak terjadi dalam sesaat waktu.

Memang, itu merupakan bagian dari sebuah proses pengenalan atau pendewasaan diri. Akan tetapi proses itu tidak akan bisa mencapai tahap yang sepatutnya apabila masing-masing pihak (baik cowok ataupun pihak cewek) hanya mempertahankan ego pribadinya semata.

Pada dasarnya kondisi tersebut diatas bisa terjadi karena pasangan cowok dan cewek tersebut kurang memiliki pemahaman yang baik akan kepribadian, yaitu sisi sifat serta sikap yang dimiliki oleh seorang cowok dan juga seorang cewek.

Pengetahuan akan sifat dan sikap dari masing-masing pribadi merupakan salah satu syarat agar hubungan yang telah dibina dapat berlangsung harmonis. Tujuan dari masing-masing pihak untuk mengetahui bagaimana pribadi pasangannya adalah untuk mengetahui apa dan bagaimana hal-hal diinginkan serta apa dan bagaimana hal-hal yang tidak diinginkan.

Yaaa... Kondisi yang paling mencolok dimana hubungan pasangan yang sedang memadu kasih dapat mengalami keadaan yang tidak harmonis, adalah karena masing-masing pihak tidak mengetahui apa sesungguhnya hal-hal yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasangannya.

Pada dasarnya, seorang cowok itu tidak menginginkan kalau pacarnya :

1.  Hobby marah-marah atau menampilkan wajah cemberut pada cowoknya hanya karena masalah-masalah sepele yang dilakukan cowoknya.

2.  Tidak mempercayai atau mengandalkan cowoknya.

3.  Senang mendikte atau mengawasi pergerakkan sang cowok.

4.  Gampang curiga atau terluka hati karena perkataan sang cowok.

Sedangkan seorang cewek pada dasarnya tidak menginginkan kalau pacarnya :

1.  Tidak menganggap penting perasaan dan keinginan dari sang cewek.

2.  Melupakan permintaan sang cewek sehingga menghadirkan anggapan bahwa sang cowok tidak memiliki perhatian.

3.  Merasa paling benar dan suka menyalahkan sang cewek.

4.  Tidak menjadi seorang pendengar yang baik dan suka memotong perkataan sang cewek.

5.  Meminta sang cewek untuk tidak mudah tersinggung ataupun marah karena sesuatu hal yang dianggap sepele bagi seorang cewek, cenderung dianggap sebagai hal penting.

Sisi sensitifitas dalam mengenali perilaku (terutama untuk sikap-sikap yang tidak biasa ditunjukkan oleh pasangan) dari masing-masing pihak yang sedang berpacaran, adalah sebuah kondisi yang harus menjadi kebiasaan, sebab melalui pembelajaran perilaku itulah, pasangan yang sedang berpacaran, dapat mengurangi hadirnya pertengkaran-pertengkaran, yang terkadang tidak perlu atau tidak seharusnya terjadi.

Ketika masing-masing pihak mulai mengenali atau mengidentifikasikan apa saja hal-hal yang kurang berkenan di hatinya, maka kita bisa me-manage tindakan atau perkataan kita agar hal-hal yang diinginkan kekasih hati kita dapat kita lakukan dan hal-hal yang tidak diinginkan kekasih hati kita dapat kita hindari.

Dalam bahasa sederhana bisa dikatakan : Kita harus menghadirkan respect yang baik kepada pacar kita.

Pola pengenalan sebagai sikap respect kita pada pacar tersebut bisa dimulai sejak masa Pe-De-Ka-Te dilakukan. Ketika hubungan telah terbina, upaya untuk mengenali lebih jauh bagaimana kepribadian pasangan, dapat dilanjutkan melalui pola komunikasi visual (ketemu) or by media (sms, telepon, chatting, e-mail, dsb).

Mengenali kepribadian pacar juga bisa dilakukan melalui teman atau sahabat dari sang pacar. Namun nilai kebenarannya tetap harus didasarkan pada apa yang kita ketahui dan kita dengar langsung dari pacar kita.

Why? Sebab segala informasi yang kita dapat tentang pacar kita dari orang lain, perlu dilakukan cross-check. Bagaimanapun, ketepatan informasi akan mendapatkan kebenaran apabila kita mengetahuinya sendiri dari pacar kita. Apabila kita mudah terbuai dengan omongan orang lain, itu artinya selama ini pola komunikasi dengan pacar tidak berjalan dengan baik dan kita dianggap sebagai pihak yang tidak berusaha untuk mengetahui siapa pacar kita.

Bagaimanakah caranya agar seseorang dapat mengenal dengan baik kepribadian dari pacarnya?
1.  Berusahalah agar komunikasi diantara pihak cowok dengan kekasihnya dapat berjalan dengan baik. Usahakan agar intensitas serta kualitas pembicaraan mengenai kepribadian masing-masing pihak dilakukan dengan gamblang, terus-terang, terbuka, jujur, apa adanya dan dengan sebaik-baiknya. Jangan ada kepalsuan dan jaim-jaiman lagi...

2.  Berusahalah untuk memahami perasaan sang pacar. Tidak itu saja, namun juga cobalah untuk memahami apa yang dikatakan dan diinginkannya.

3.  Berusahalah untuk tidak mengungkapkan kebohongan atau memberikan alasan tidak benar maupun tidak masuk akal untuk perbuatan yang telah dilakukan.

4.  Belajarlah untuk mendengarkan dan menyimak apa yang dikatakan pacar.

5.  Belajarlah untuk meminta maaf kalau memang melakukan kesalahan. Sikap tertutup yang ditunjukkan pada saat pacar menanyakan sesuatu, dapat menghadirkan rasa curiga. Sebelum kesalahan berkembang, minta maaf lah dan coba terangkan kenapa hal itu bisa terjadi.

6.  Belajarlah untuk menerima pacar apa adanya, dan jangan terlalu sering menuntut.

Ke-6 point tersebut adalah upaya-upaya standar yang bisa dilakukan setiap orang, dimana hal tersebut merupakan tindakan yang menunjukkan respect kepada pasangan dan akan menghasilkan adanya pemahaman terhadap pribadi dari pasangan yang sedang berpacaran.

Setiap orang bisa memulainya dengan cara yang sederhana, asalkan ada keinginan yang tulus untuk mau mendengarkan dan mengungkapkan segala sesuatu secara jujur serta terbuka,  tanpa ada upaya untuk menutupi atau jaga image.


Selamat merayakan hari kasih sayang. Happy Valentine Day...

God Bless You Everybody.


Salam saya,



.Sarlen Julfree Manurung


My Mind
Valentine Day, Seharusnya Di Mulai dari Keluarga


Sub Thema :
Belajar mengasihi sejak dini untuk menjaga sikap dan perilaku agar tetap benar dan terarah di saat memeriahkan hari Valentine Day serta di dalam mengisi hari-hari dalam kehidupan


Sejumlah besar anak manusia di seluruh bagian dunia, pada tanggal 14 Februari disetiap tahunnya turut serta menyemarakkan hari Kasih Sayang atau hari Valentine Day. Pada tahun ini, kemeriahan hari Kasih Sayang tersebut akan terjadi 2 hari kedepan.

Hari Kasih Sayang (atau Valentine Day) merupakan hari yang sengaja ditentukan atau ditetapkan sebagai hari untuk mengingatkan manusia, bahwa di dalam diri serta hati setiap pribadi manusia ada cinta, ada kasih sayang, dan ada kebahagiaan yang dapat dibagi serta diekspresikan kepada orang lain, khususnya kepada orang yang paling dikasihi atau dicintai.

Segenap cinta, kasih sayang dan kebahagiaan pada hari Kasih Sayang tersebut, biasanya diekspresikan dalam bentuk pemberian kartu yang dipenuhi oleh kata-kata cinta, pemberian buah tangan sebagai ungkapan cinta dan sayang, bisa juga dengan melakukan makan malam berdua dalam suasana romantis, serta melakukan berbagai kegiatan lain yang sifatnya disiapkan secara khusus dan baik.  

Bagi mereka yang ambil bagian dalam keceriaan akan kehadiran cinta di dalam hati serta kehidupan setiap insan manusia, hari Kasih Sayang merupakan salah satu momen untuk makin melekatkan rasa sayang dan cinta yang ada di hati, dengan melakukan kegiatan secara bersama-sama.

Mereka yang berpartisipasi aktif untuk meramaikan suasana hari Kasih Sayang tersebut, cenderung berasal dari kalangan anak muda yang sedang memadu kasih dengan kekasih hatinya, atau dari kalangan dewasa yang merasa dirinya masih memiliki jiwa muda, dan mereka masih ingin berbagi kebahagiaan cinta serta kasih sayang dengan orang lain yang dikasihinya.

Sedangkan dalam lingkup kalangan tertentu, kemeriahan hari Kasih Sayang juga dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga secara lengkap. Bentuk keceriaan dalam kebersamaan keluarga ini, merupakan suatu bagian dari upaya mempererat lagi tali cinta kasih di antara sesama anggota keluarga.

Ekspresi, gaya berpikir, cara bertindak serta cara bertutur kata generasi muda yang terkadang masih suka/mudah meletup-letup dan terkadang pula masih suka mencoba-coba untuk melakukan sesuatu hal yang baru, adalah nilai kontra produktif yang sering dipakai oleh sejumlah kalangan masyarakat untuk menyatakan bahwa kegiatan “merayakan” hari Kasih Sayang adalah hal yang tabu atau tidak perlu dilakukan.

Padahal konotasi buruk tersebut tidaklah benar. Pola perilaku yang salah dan tidak memperhatikan koridor agama serta kaidah-kaidah budaya di dalam masyarakat pada saat “merayakan” hari Kasih Sayang, merupakan perbuatan dan ulah segelintir anak muda semata, dimana mereka dengan kasar ‘menyimpangkan’ makna arti kata serta perbuatan kasih sayang tersebut ke dalam tindakan atau cara yang tidak benar.

Memang, sejumlah anak muda tertentu telah menyalahgunakan kekuatan cinta di dalam diri mereka, untuk melakukan tindakan-tindakan bodoh (yang sepatutnya baru bisa dilakukan saat mereka telah menikah nanti) di hari Kasih Sayang ini. Kenapa ya, hal itu harus mereka lakukan?

Padahal, sikap untuk mau berbagi kebahagiaan dengan penuh cinta, penuh kasih dan penuh rasa sayang, merupakan esensi moral yang sesungguhnya ingin ditawarkan serta dinyatakan oleh pencetus hari Kasih Sayang ini akan hari Kasih Sayang tersebut.

Apabila kita melihat kembali esensi yang ingin dinyatakan dan ingin disampaikan pada hari Kasih Sayang tersebut, maka adanya fakta bahwa kemeriahan hari Kasih Sayang  pada saat ini masih dianggap menjadi fenomena atau memiliki nilai stigma negatif di kalangan masyarakat tertentu, rasa-rasanya itu terlalu berlebih-lebihan.

Karena memang, ketika nilai positif, arti serta makna diciptakannya hari Kasih Sayang tersebut telah “dikaburkan”, dimana hal tersebut terlihat dari adanya berbagai penilaian-penilaian yang berkesan diada-adakan.  

Pada sisi yang lain, sejumlah pihak atau kelompok juga mengatakan, bahwa untuk menyatakan rasa sayang kita pada orang yang kita sayangi, tidaklah perlu dilakukan pada hari-hari tertentu saja. Akan tetapi, mengungkapkan sikap kasih sayang itu sudah selayaknya dilakukan setiap hari di dalam kehidupan ini.

Pernyataan itu benar dan tidaklah salah adanya…

Berpikir, berbuat, dan berkata-kata dengan penuh kasih, memang sudah seharusnya dilakukan oleh seluruh insan manusia, terutama karena hal tersebut dapat dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari. Itu tidaklah sulit untuk dilakukan, karena memang  masing-masing pribadi manusia memiliki sikap kasih di dalam diri dan hati manusia.

Ketika seseorang sudah mulai dapat menerima apa yang disampaikan atau dikatakan orang lain serta dapat menentukan dan berpikir mana yang baik dan mana yang tidak benar, maka pada saat itulah sikap kasih sayang dalam tiap diri pribadi manusia dapat ditanamkan serta ditumbuhkan.

Pembekalan tentang cara berpikir, berbuat dan berkata-kata dengan penuh kasih, kiranya dapat dimulai dan dilakukan sejak seseorang itu masih menginjak usia balita atau anak-anak. Dalam tingkat usia ini, seorang anak dapat dengan mudah menyerap serta mencerna setiap perkataan dan tindakan orang-orang di sekitarnya ke dalam otak serta pikirannya. Dan hal ini dapat dimulai dari dalam lingkup keluarga.

Mengungkapkan kasih sayang memang sudah seharusnya di mulai dari dalam lingkup keluarga, karena di dalam lingkup keluarga-lah rasa kasih sayang itu dapat dikenal serta dirasakan pertama kali, lalu kemudian dapat dibentuk, diajarkan dan ditanamkan secara baik dan benar dari orang tua kepada anak-anaknya.

Proses pengenalan dan penyampaian rasa kasih sayang memang sudah selayaknya mulai diajarkan dari lingkup keluarga, sebagai komunitas terkecil dalam lingkungan masyarakat.
 
Keluarga memang merupakan sarana utama yang paling tepat dan seharusnya menjadi pioneer dan visioner utama untuk dapat mencitrakan serta menghidupkan sikap atau pola tingkah laku pribadi-pribadi yang penuh kasih.

Pengajaran yang benar dan tepat tentang bagaimana cara seseorang mengekspresikan rasa kasih sayang akan membawa serta membentuk seorang anak muda untuk dapat berbuat dan bertindak secara benar atas tindakan serta perbuatan yang akan dilakukan pada saat berbagi kasih di hari Kasih Sayang.

Pola pemikirannya, dasar yang benar dan tepat kiranya akan dapat mengarahkan setiap langkah anak muda untuk berbuat serta berpikiran dengan benar dan tepat pula. Mengkomunikasikannya secara terus-menerus, merupakan suatu metode yang dapat   dilakukan untuk menjaga agar sikap dan tindak negatif tidak timbul dalam benak serta pikiran anak muda.

Oleh karena itu, orang tua merupakan ujung tombak utama untuk mengarahkan dan membentuk kepribadian seorang anak agar dapat menjadi pribadi yang penuh kasih, baik dalam perkataan maupun perbuatannya.

Ketika sikap dan perilaku kasih sudah menjadi sesuatu hal yang biasa dalam kehidupan keluarga, maka besar kemungkinan dan diharapkan pula pola hidup yang demikian akan terbawa pada kehidupan dalam lingkup pergaulan.

Sehingga tidaklah salah adanya apabila pembelajaran kasih yang baik dan benar di dalam keluarga akan menjadi daya pengikat pada sikap serta perilaku generasi muda untuk berperilaku baik, khususnya di dalam mereka melaksanakan sebuah event, seperti hari Valentine Day. 

Dan cukup layak adanya apabila mereka yang memeriahkan hari Valentine Day juga melakukannya di dalam lingkup keluarga. Karena walau bagaimanapun, dari lingkup keluarga-lah yang menjadi awal mula mereka belajar, merasakan dan mendapatkan kasih sayang.

Selamat menjalankan hari-hari dengan penuh kasih sayang.

Happy Valentine Day guys…


God Bless You All


 
.Ir. Sarlen Julfree Manurung
My Mind
Setelah lebih dari 10 tahun berada di dunia kerja, hari Selasa kemarin, seseorang mengikuti psikotest untuk yang pertama kali. Kegiatan psikotest itu dilakukan dalam rangka mencari kerja setelah beberapa bulan yang lalu resign dari pekerjaannya.

Pekerjaan yang dilamar, memang bukan bidangnya. Sulitnya mencari kerja dan ketatnya persaingan dalam usaha mencari kerja, membuat dirinya melamar pekerjaan yang dianggap dia mampu menjalaninya.

Dirinya pun memiliki rasa percaya diri yang teramat kuat dan amat yakin kalau interview tersebut akan berakhir dengan diterimanya ia bekerja. Apalagi, interview tersebut bisa terjadi setelah seorang temannya memberikan referensi nama kepada pihak penerima lowongan kerja sebagai rekomendasi.

Dia bilang, gak ada masalah dengan psikotest-nya. Memang awalnya agak gak mikir, main silang jawaban yang tersedia. Biasalah, kejar waktu. Namun ketika sadar bahwa waktu yang dimiliki untuk mengerjakan soal-soal psikotest itu masih ada, dirinya mengkoreksi lagi jawaban-jawabannya. Gak tau deh, apa pihak penguji dapat menerima jawaban yang dicoret-coret. Dia pikir, yang penting gak nyontek.

Uji psikotest usai, dilanjutin dengan wawancara. Banyak hal ditanyakan, terutama tentang pengalaman kerja yang sudah dijalani selama ini. Dalam tempo 15 menit, wawancara selesai dan diakhiri dengan pernyataan sang pewawancara bahwa dirinya akan dihubungi secepatnya.

Dengan rasa percaya diri kuat, dia segera pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, dirinya segera dihadang oleh berbagai pertanyaan dari kedua orang tuanya. Semua pertanyaan orang tuanya itu dijawab dengan santai namun penuh keyakinan bahwa dirinya akan segera bekerja. Harapan baik itupun disambut dengan kehangatan dari kedua orang tuanya.

Satu hal yang pasti, dirinya bisa tidur nyenyak malam itu.

Pagi hingga siang hari pada keesokkan harinya, dirinya agak melupakan interview yang dilakukan hari sebelumnya karena dirinya sibuk membantu orang tuanya mempersiapkan rencana pertunangan dari abangnya yang akan menikah dalam waktu dekat. Yaaa... gitu deh, namanya juga lagi belum ada kerjaan, jadi gak ada salah untuk bantu-bantu.

Pada saat asyik menunggu di mobil sambil memperhatikan peresmian sebuah komplek perumahan baru, HP-nya berbunyi. Nomor yang tertera menunjukkan nomor telepon area tempat kemarin dirinya melakukan interview.

Dijawabnya telepon itu. Ternyata benar, sang pewawancara yang menyampaikan suatu kabar. Namun sayangnya, kabar itu merupakan penolakkan penerimaan lamaran kerja yang telah melalui proses interview kemarinnya. Alasannya, pengalaman kerja yang dimilikinya selama ini, tidak termasuk kualifikasi yang ditetapkan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Sungguh kabar yang tidak baik.

Suasana hatinya yang ceria, tiba-tiba berubah muram. Mulut langsung terkatup, suaranya tak terdengar. Ia kecewa karena masih belum bisa bekerja. Harapan untuk dapat segera bekerja, seakan terhempaskan sudahhh...

Sebenarnya dirinya hanya ingin diberikan kesempatan. Sejak awal dirinya sadar kalau lowongan yang dilamarnya, tidak sejalan dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang ada. Ia tidak dapat bekerja karena dianggap tidak memenuhi kriteria.

Rasanya, sia-sia saja rekomendasi dari seorang teman itu... Pikirnya, apa gunanya mereka meminta rekomendasi kalau ternyata tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi?

Besar harapannya untuk diterima bekerja karena dia tahu betapa sulitnya lapangan pekerjaan. Hal inilah yang mendorong dirinya untuk terus membesarkan hati dan berharap agar dirinya diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya mampu serta siap untuk menjalankan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, meskipun bidang pekerjaannya tidak sejalan dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerjanya selama ini.

Pikirnya, banyak orang yang telah bekerja namun memiliki latar pendidikan yang tidak sejalan dengan bidang pekerjaannya. Kenapa dirinya tidak bisa?

Kini, semua sudah berlalu. Rasa kecewa itu masih ada, tapi dia berharap bisa segera melupakannya....

Dari story ini dapat diambil pelajaran :

Pertama
Kesempatan itu, mahal harganya. Apabila kita mendapatkan kesempatan untuk maju, untuk membina karier, untuk menjadi lebih baik lagi...manfaatkanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, karena belum tentu, kesempatan itu akan datang untuk yang kedua kalinya.

Kedua
Ketika atasan kita memberikan kesempatan untuk maju, itu artinya, dia percaya kalau kita bisa dan mampu untuk melakukannya...


God Bless You everybody



.Sarlen Julfree Manurung



 



 
My Mind
MENDEKAP SATU CINTA BARU
By : Sarlen Julfree


Sebatas merindu
Aku tak ingin mendusta
Tapi yang ku rasa, adalah sebuah karunia
Ketika ku dapatkan pesona baru darimu,
Keindahan yang terpancar dari agung karya Sang Pencipta
Yang ingin ku gapai...
Yang ingin ku rengkuh...
Yang ingin ku nyatakan...
 
Satu aral kan ku lalui
Andai saja kau tau apa yang ingin ku berikan
Andai saja kau mengerti dengan apa yang aku rasakan
Buah kasih dari dasar hati
Yang ada dan nyata dalam diri ku
 
Aku tak ingin itu hanya sejenak saja
Karena diriku telah terpaku oleh satu sisi
Dan ingin kembali memacu suatu asa pada sisi yang lain
Yang sempat terhilang kala bimbang menapak hidupku
 
 Duhai keindahan...
Aku tak ingin memori itu menjadi kelam yang rapuh menjebak ku
Karena hidupku bukan lah masa lalu
Dan apa yang ingin ku gapai,
Tak hilang terbuai karena kepalsuan yang terpendam
Saat engkau berada di dekatku
Saat engkau buka hatimu untukku...

Apa yang ku rasakan kini,
Adalah...Keindahan dalam satu makna cinta

 
120606


===

AKU DISINI UNTUKMU
By : Sarlen Julfree


Aku terpaku memandang tatap matanya...
Aku terhanyut oleh syahdu lembut suaranya...
Aku terbuai oleh riang sikapnya...
Aku...
Ya aku...
Aku jatuh hati padanya...

Di temaram rembulan purnama,
Di antara keramaian di sekitar kita
Jiwaku seakan melayang mendamba,
Seakan aku ingin bersanding menemaninya
Di saat sedih,
Di saat suka,
Di saat ia ingin bersamaku

Aku ingin bersamanya...

Waktu-waktu  ku kini tak lagi sepi
Di saat penantian, aku pun merindu
Berharap ia segera datang,
Menghampiri ku, menyapaku...
Membawa satu irama baru
Dan melepas segala jenuh yang tlah lama terpagut

Mimpi,
Hadirmu adalah bagian terindah dari mimpiku
Hadirmu, membawa aku dalam kehangatan baru
Yang sempat redup oleh memori sang waktu
Dan kini tlah berganti warna, oleh hadirmu...

Sayang,
Jangan luruhkan hatimu oleh pedih
Karena ku harap,
Kehadiran ku dapat membuat engkau ceria,
Membuat engkau tersenyum,
Membuat engkau menjadi bidadari bagi yang lain
Tak lagi termenung dan terpasung
Seperti irimu yang dulu

Kasih
Aku ada disini...
Untukmu ...

090606

===

S A N G
By : Sarlen Julfree



Tiada kala saat sukma menyapa
Meski sang jiwa terlena dalam aneka fana
Menatap, menggegap...namun tak sama
Karena angkara adalah bagian dari cinta...

Tersusup oleh nurani sang dewi
Wira jenaka terpana saat menyapanya
Di saat terlintas lalu bersama dayang sang pertiwi
Menaungi hamparan taman dewa dan durja kelana para punggawa
Karena tertarik oleh sapa dan senyumnya

Duhai jelita,
Elok ku pandang tak lekang ku pejam
Menekan hati batara karena anggun nan rupawan
Sebagai karunia pustaka indah sang dara
Yang melekat menantang pada diri sang putri

Pujangga t’lah habis tinta ‘tuk menulis kata-kata
Mengungkap sebuah sabda atau kirana sang damba,
Karena kini hanya suka yang ingin di torehnya
Menyibak takdir saat bersua pujaan hatinya

Wira tak lagi sendiri...
Terpaku dalam murung karena susut sudah nestapa kelana
Wira tak lagi sendiri...
Bersama waktu, meniti tangga tiada terkira
Wira tak lagi sendiri...
Karena mustika sang dewi kini hadir di hati


240606
Labels: 0 comments | | edit post
My Mind

PEREMPUAN = RACUN, BENARKAH…???

 

Maaf kalau kiranya judul topik bahasan yang akan saya sampaikan kali ini, berkesan menyudutkan posisi perempuan. Sungguh, tidak ada sedikitpun maksud hati ini untuk melecehkan kaum perempuan dengan menampilkan judul artikel seperti itu.

Apa yang ingin saya bahas dalam artikel saya kali ini, adalah suatu pola pemikiran yang pernah berkembang dalam obrolan komunitas kaum pria, dimana ada diantara mereka, sempat merasakan perbuatan atau pernyataan menyakitkan yang keluar dari mulut perempuan.

Jadi please…jangan menilai skeptis atau menghadirkan anggapan bahwa tulisan saya ini akan bersifat diskriminatif pada kaum perempuan. Baca, perhatikan, renungkan… 

Mmm… Kira-kira seperti ini tanggapan saya :

Entah kenapa, saya sangat mudah terpancing untuk memberi suatu tanggapan pada thema-thema diskusi dengan topik atau judul seperti ini. Terlihatnya saja mudah untuk diberi komentar, namun ternyata cukup sulit saat menjabarkannya.

Yaaa… topik yang berthema perempuan = racun ini, merupakan sebentuk diskusi yang terjadi dalam salah satu milis yang saya ikuti. Topik ini disampaikan oleh salah seorang anggota milis yang merasakan sakit hati atas perbuatan kekasih hatinya, yang dianggapnya sudah bertindak jauh. Wuuiiihhh… pelecehan kaum pria, hehehehe…

Parahnya lagi, ketika rasa sakit hatinya belum juga hilang, dirinya berkenalan dengan seorang perempuan lainnya, yang ternyata mudah sekali mengeluarkan kata-kata yang membuat dirinya “sangat tersudutkan” oleh pernyataan itu.

Awal membaca bagian demi bagian dari forum diskusi itu, saya benar-benar belum mendapatkan point (ide pemikiran) tentang makna apakah yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh forum diskusi dengan topik PEREMPUAN = RACUN ini.

Racun yang dimaksud dalam pembahasan forum diskusi itu adalah segenap tindakan atau perkataan seseorang, baik dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, dimana maksud dan tujuan dari pelaksanaan maupun hasil dari perbuatan atau ucapannya tersebut, bersifat merusak, mampu menyakiti hati serta perasaan orang lain.

Namun ketertarikkan saya mulai muncul, ketika nama Ratu Mesir, Cleopatra, beserta tokoh-tokoh komik kegemaran saya, Asterix dan Obelix,  disebutkan. Wahhhh…  itu toh, yang ingin dibicarakan…!!!

Kisah Cleopatra dalam komik Asterix dan Obelix tersebut, memang merupakan cerita khayalan semata. Namun, hubungan kisah asmara yang terjadi antara Ratu Cleopatra dengan Kaisar Romawi, Julius Caesar, merupakan kisah nyata yang pernah terjadi. Julius Caesar memang benar-benar terlena oleh kecantikan dan kemolekan Cleopatra. Kisah asmara yang ada, kelak, membuat Kaisar Romawi mati dibunuh oleh anggota parlemen yang tidak menginginkan hubungan itu berlanjut.

Apakah Cleopatra memang telah “meracuni” Julius Caesar? Menurut pandangan dari sejumlah anggota parlemen, jawabannya adalah iya. Alasannya, benih-benih asmara yang tumbuh dalam hati sang Kaisar, telah membuat ia kurang mengurusi stabilitas serta perkembangan Romawi pada saat itu.

Namun peristiwa yang terjadi pada pria itu, berbeda kasus dengan apa yang terjadi dengan cerita cinta antara Kaisar Romawi Julius Caesar dan Ratu Cleopatra, karena dalam kasus Julius Caesar, pihak yang memberikan penilaian bahwa Ratu Cleopatra telah meracuni pikiran sang kaisar, adalah anggota parlemen. Sedangkan pada kasus pria tersebut, dirinyalah yang memberikan penilaian seperti itu.

Saya pribadi berpendapat, apabila suatu pernyataan pribadi dinyatakan dan diekspose sebagai sebuah “penilaian” yang menganggap bahwa ungkapan perempuan = racun itu melekat dalam diri pribadi lepas pribadi perempuan, maka pernyataan itu tidaklah tepat dan teramat kasar adanya...

Dalam bahasa yang lain dapat pula dikatakan, bahwa pernyataan perempuan = racun, tidak bisa diberikan sebagai sebuah penilaian yang menyama-ratakan (melekat dan menjadi kepribadian setiap perempuan), dimana kepribadian yang ditunjukkan oleh seseorang atau sejumlah orang tertentu, tidak dapat pula dikatakan melekat dalam pribadi lepas pribadi setiap orang, secara menyeluruh.

Jadi sifatnya adalah single opinion (not public opinion), yang hendak dikembangkan sebagai sebuah pernyataan yang menggeneralisasikan satu contoh peristiwa semata.  Meskipun ada bukti dan data survey yang akurat sekalipun, menggeneralisir opini seperti itu, sama artinya penilaian tersebut terlalu bersifat subyektif dan bukannya obyektif.

Saya pribadi menganggap, nilai kepastian dari pola pemikiran tersebut, hanya dapat dinyatakan pada oknum atau sejumlah pribadi-pribadi tertentu saja. Kita tidak dapat menyatakan bahwa pernyataan tersebut mewakili kepribadian dari seluruh perempuan yang ada di bumi ini.

Dikatakan demikian, karena memang, tidak semua orang (termasuk kaum pria) di muka bumi ini, yang dalam menjalani alur kehidupannya, memiliki karakter diri atau perilaku diri (sifat dan sikap) bernilai negatif, apalagi sebagai racun.

Sesungguhnya semua orang di muka bumi ini menginginkan agar karakter dan pola tingkah laku yang melekat pada dirinya, merupakan karakter atau pola tingkah laku yang baik-baik saja. Sedangkan pernyataan seperti itu keluar dari mulut seseorang yang sedang dalam keadaan emosional.

Bentuk pernyataan seperti ini sifatnya sangatlah destruktif sekali. Karena pernyataan itu seakan-akan ingin mengatakan, bahwa kaum perempuan merupakan duri bagi kaum pria… Sangat subyektif sekali…

Pernyataan seperti itu tidaklah bijaksana. Pernyataan seperti itu, sangatlah dipaksakan dan seperti sebuah doktrin yang ingin mendoktrin agar orang lain juga memiliki pola pandang dan cara berpikir yang sama dengan pencetusnya…

Anggapan atau penilaian seperti itu sangatlah tidak memiliki dasar pemikiran yang kokoh dan nilai-nilai kebenarannya masih sangat meragukan. Pada sisi yang lain, pernyataan seperti ini dapat memicu atau menimbulkan kerawanan-kerawanan dalam pola pemikiran dan pandangan masyarakat terhadap seorang perempuan…

Diakui atau tidak diakui, sesungguhnya sifat-sifat seperti itu memang ada dan melekat dalam diri setiap insan manusia. Tidak hanya kaum perempuan semata, sifat seperti itu juga ada dalam diri kaum pria. Namun entah kenapa, pembahasan di masyarakat cenderung memposisikan perempuan sebagai pihak yang suka bertindak sebagai racun bagi kaum pria. Sungguh, ini merupakan sesuatu hal yang tidak terbantahkan…

Padahal kalau mau dibilang, munculnya sifat buruk tersebut terjadi secara alamiah sekali. Sisi alamiah bisa terlihat dari bagaimana keadaan atau peristiwa yang melatar belakangi kenapa tindakan atau perkataan yang bersifat racun tersebut dapat terjadi.

Oleh karena itu, janganlah kita membuat penilaian skeptis dan tanpa dasar, yang terbentuk atau terucap oleh karena perilaku dan tindak-tanduk seorang atau sejumlah oknum tertentu, lalu kita menganggap bahwa semuanya itu berlaku dan ada dalam diri semua orang. Sifatnya subyektif sekali, bukan obyektif.

Lalu, kenapa karakter seperti itu bisa ada di tengah masyarakat?

Sifat, sikap dan perilaku seperti ini bisa nampak, selain karena memang telah menjadi karakter dalam kepribadian seseorang, sifat serta sikap hidup sebagai “racun”, dapat timbul/muncul ke permukaan karena seseorang sedang berusaha untuk survival dalam menjalankan kehidupannya.

Terkadang tanpa disadari, kondisi serta perilaku seperti itu muncul ke permukaan dan terpaksa harus dilakukan oleh karena seseorang terdesak akan tuntutan keadaan, yang dapat memaksa diri untuk bersikap sebagai “racun” bagi orang lain.

Perilaku sebagai racun juga bisa terjadi karena adanya keinginan untuk mendapatkan kesenangan atau harta kekayaan dengan cara yang mudah, tanpa harus bekerja keras. Adanya konsep pemikiran untuk meraih segenap kesenangan atau kekayaan secara instan tersebut cenderung terjadi karena adanya pola pemikiran yang tidak mau susah atau repot-repot bekerja untuk memenuhi keinginan atau kesenangan pribadi semata.

Dalam hal ini, asas-asas memanfaatkan secara maksimal semua kesempatan yang ada pada saat memiliki kedekatan hubungan dengan orang lain, khususnya untuk tujuan mendapatkan apa yang diinginkan, sangatlah mendominasi.

Pada kondisi tertentu, sifat dan sikap yang mampu meracuni, dapat pula hadir secara spontan. Spontanitas terjadi karena upaya tersebut dilakukan untuk pembelaan diri, karena keadaan yang ada, dianggap menekan atau telah menyakiti dirinya. mungkin ide dasarnya : sebelum disakiti, lebih baik memproteksi diri dengan menyakiti dahulu.

Ada kecenderungan, karakter dari orang yang melakukan tindakan atau ucapan yang bersifat racun secara spontan, bukanlah karakter diri yang sebenarnya karena tercetus untuk maksud pembelaan diri, sehingga tindakan itu dianggap sebagai “kebenaran” yang perlu dilakukan.

Memperhatikan uraian diatas, maka dapatlah kita ketahui bahwa pribadi-pribadi yang memiliki karakter diri sebagai racun dalam kehidupannya, cenderung terdapat pada kelompok orang-orang yang oleh karena faktor keadaan dan pola kehidupan dalam keluarga, mengalami degrasi pemahaman atas pola berpikir serta pola bertindak yang baik dan benar.

Keadaan itu juga bisa terjadi oleh karena lingkup pergaulan yang tidak sehat, dimana pergaulan telah membawa pengaruh yang tidak baik dalam upaya seseorang untuk bertindak serta menyampaikan sesuatu dengan baik dan sopan.

Sejak kapan hal itu terjadi?

Apabila kita memandang serta memperhatikan sejarah kehidupan manusia pertama di dunia ini, maka kondisi itu terjadi manakala Adam turut pula jatuh ke dalam dosa karena ia juga memakan buah yang dipetik dari pohon ditengah-tengah taman Eden atas bujukkan Hawa.

Kondisi dimana Hawa membujuk Adam agar turut memakan buah yang dipetik dari pohon ditengah-tengah taman Eden inilah yang membuat orang mengambil satu bentuk pernyataan bahwa perempuan = racun.

Pola statement-nya mungkin bisa ditulisakan sebagai : Oleh karena dosa keturunan, maka sejumlah perempuan di muka bumi ini memiliki pula sifat, sikap serta perilaku sebagai racun untuk orang lain atau komunitas masyarakat disekitarnya.

Sorry, statement saya diatas, bukan bermaksud untuk menghakimi. Tapi kemungkinan adanya perilaku seorang perempuan yang cenderung menjadi racun bagi orang lain, sangat besar kemungkinan memang terjadi karena adanya dosa keturunan. 

Pada sejumlah oknum atau pribadi tertentu, ungkapan Perempuan = racun mungkin bisa saja mengandung arti yang mendalam. Namun pada banyak pribadi yang lain, nampaknya hal tersebut kurang mengandung nilai-nilai kebenaran, sangat kasar sekali dan cenderung bernada emosional.

Jadi, apakah memang dalam kehidupan ini perempuan sama dengan racun?

Kesimpulan seperti itu rasa-rasanya terlalu imajiner dan tidak didukung oleh fakta, serta terlalu menggeneralisir suatu opini menjadi sebuah pernyataan publik.

Memang, karakter pribadi yang dianggap dapat menebarkan racun dalam kehidupan bersosialisasi dan mendapatkan penghidupan yang layak, ada di dalam diri sejumlah orang di bumi ini, apakah itu kaum perempuan maupun kaum pria. Itupun sifatnya sangat normatif sekali. Oleh sebab itu, kandungan kebenaran maupun pembenaran dari opini seperti itu, sangat tergantung pada apa dan bagaimana pola kehidupan ini dijalani seseorang.

Kultus budaya dan adanya catatan sejarah membuat penilaian bahwa dalam diri kaum perempuan memang memiliki sifat racun.

Pola pemikiran yang mengglobal semakin menjadi-jadi ketika ditemui banyak kaum perempuan yang memiliki perilaku, sikap dan sifat seperti itu. Padahal, pandangan tersebut telah membuat hadirnya suatu penilaian yang telah mendiskriminasi kaum perempuan itu sendiri.

Sekarang, itu semua sangatlah tergantung pada tanggapan dari kaum perempuan untuk dapat mengcover pernyataan yang tidak mengenakkan tersebut. Bagaimanapun, ungkapan perempuan = racun, merupakan kritikan tajam agar kaum perempuan bisa menjaga perilakunya, dengan tetap mengingat kodrat dan karakter dirinya.

Satu hal yang sangat penting : Sesuatu yang buruk, janganlah ditiru.

Apabila saya mengucapkan sesuatu yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Saya sangat terbuka untuk menerima kritik atau tanggapan atas tulisan artikel saya ini. Untuk sebuah kebaikkan, diskusi yang menarik, dapat dibangun.

 

Salam saya,

 

.Sarlen Julfree Manroe

Labels: 0 comments | | edit post
My Mind
M E R E N U N G
By : Sarlen Julfree



Mungkin mengalir tetes air mata,
walau hati tak ingin menangis
Mungkin terperangah jiwa yang terpaku,
walau duri tak lagi menancap dalam
Mungkin sesak tubuh untuk bergerak,
walau tak larung jiwa bersama angannya

Kasih sejati terbentang di antara rentang hidup
Ketika segenap rasa nyata tercipta dalam kesuma,
Ketika pintu hati menggegap memuji engkau  
Dan ragaku luruh oleh lembut ucapan kata-kata,
Yang penuh pesona bagai pancaran tatap matanya
Mengiringi segaris senyum manis di bibir
Hingga aku jatuh terlena dan kini penuh tawa

Sungguh,
Kehadiranmu mampu membasuh segenap derita
Segenap penat hatiku,
Segenap perangkap pilu yang meratap
Segenap lara yang terpendam
Di saat mulai redup pelita kasih hati
Di saat aku mulai lupa siapa aku

Kau ubah segenap risau yang tertekan
Kau sadarkan aku dari lelap tidur tak patuh
Kau bangunkan hasrat dan gairah hidupku,
untuk menatap indahnya kehidupan
merubah bara dalam amarah, menjadi kasih dalam hati

Tercabik sudah...
Kurasakan gelap harapan
Senyumku palsu,
Tawaku hambar…
Aku yang terlihat bukanlah diriku
Tak mampu lagi kutunjukkan siapa aku
Tak mampu lagi kusambut mentari dalam kokoh kakiku
Karena derita yang tertanam, telah karam membatu

Ku ingin berlari dari segala kepalsuan
Ingin ku tentang segala geram manusia penuh kebohongan
Segala dusta diri yang tak kan pernah membuatku bahagia
Dan aku hanya bisa menjerit… Menjerit… Menjerit… Tiiidddaaaaakkk…!

Hambar… penuh noda… seakan berdarah
Lunglai sudah tangisku  

Temaram yang kurasakan hanya di saat aku sendiri
Membedah isi hatiku, selidiki sisi penat diriku
Untuk mengetahui siapa aku, kenapa aku, dimana diriku
Karena pada akhirnya, hanya aku sendiri yang tau
Bukan kamu, bukan dia,
Tapi aku sendiri …


Jakarta, 2006
Labels: 0 comments | | edit post
My Mind
Malam ini, hujan deras membuat aku tertahan di tempat temanku. Sungguh, tiada niat aku untuk menginap di tempat usaha temanku itu. Namun hujan deras yang disertai angin kencang, membuat aku terpaksa harus berhenti dan menginap di tempat temanku itu.

Keinginan untuk memiliki usaha sendiri membuat aku datang ke tempat teman aku itu untuk membicarakan kemungkinan aku menempatkan barang yang aku dagangkan di tempat usahanya. Karena terlalu serius dan enak ngobrol membicarakan niat tersebut, aku sama sekali tidak memperhatikan cuaca pada malam ini yang ternyata sudah mendung berat dan akhirnya hujan deras pun turun.

Aku memang bebas melakukan apapun di tempat teman aku itu. Namun sesungguhnya hati ini merasa takut. Aku takut dimarahi oleh orang tua aku, tepatnya oleh ibu aku.

Mungkin akan timbul pertanyaan :
Kok sudah dewasa (cowok lagi...) masih gak boleh nginep ditempat temannya?

Well, pulang menjelang atau melewati tengah malam adalah bagian kehidupan aku yang sampai saat ini sulit aku kurangi. Mungkin karena aku belum menikah. Tapi alasan itu bukanlah alasan yang tepat. Itu hanyalah sebuah pembelaan untuk maksud pembenaran...

Gak, aku memang benar-benar tidak ada maksud untuk menginap. Tapi keadaan memaksaku untuk akhirnya harus menginap. Terhitung tahun ini aku sudah 2 kali menginap, semua dalam kondisi terpaksa.

Kesalahan aku adalah tidak mengingat waktu...

Aku ingin pulang jauh dari saat tengah malam. Tapi gak tahu kenapa, kehidupan rasanya baru aku rasakan ketika malam semakin malam.

Aku bukanlah kalong. Aku juga tidak suka nongkrong di tempat-tempat aneh dan gak jelas. Aku hanya menginap di tempat teman aku yang jaraknya cuma (kurang lebih) 150 meter saja jaraknya dari rumahku...

Beneran... Saat ini aku sangat takut dimarahin... Aku benar-benar tidak ingin menyiapkan kata-kata pembelaan karena aku akui kalau aku yang salah.

Please God, help me... Jangan buat aku terus menerus seperti ini... Semua ini membuat aku menjadi serba salah... Please forgive me, God.


.Julfree
Labels: 2 comments | | edit post
My Mind
JANGAN PERNAH TERTIPU OLEH PENAMPILAN



Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel : "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tingggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.   (I Samuel 16 : 7).

Firman Tuhan tersebut merupakan bagian yang menceritakan sesaat waktu menjelang Samuel akan mengangkat Daud sebagai raja Israel. Pada saat itu, Samuel sempat mengalami keraguan manakala saudara-saudaranya datang dengan penampilan menarik agar salah satu dari antara mereka dapat dipilih Samuel untuk menjadi raja Israel.

Namun keraguan Samuel terhapuskan oleh karena adanya Firman Tuhan yang disampaikan kepadanya agar ia tidak memandang seseorang itu dari penampilan.

Pola tindakan yang dilakukan oleh saudara-saudara Daud itu, pada saat sekarang ini, dalam bentuk cerita yang berbeda, sering kali kita temui diberitakan diberbagai media, bahkan  mungkin pernah hadapi atau dengar ceritanya dari orang-orang terdekat kita.

Seorang perempuan yang sedang hamil muda bernama Atika, mati sia-sia setelah dibunuh dan dimutilasi disebuah hotel di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, oleh seorang tukang nasi goreng keliling yang mengaku sebagai seorang mahasiswa dari universitas swasta di Jakarta.

Kematiannya ditangisi oleh sanak-saudaranya. Penyesalan mendalam dirasakan oleh segenap anggota keluarganya begitu mengetahui bahwa orang yang selama ini telah diterima sebagai pacar anaknya, ternyata hanyalah seorang penipu. Mereka menyesal karena tidak mencek dengan benar latar belakang kekasih hati anaknya.

Pada cerita yang lain, tersebutlah seorang pria pengusaha telah jatuh terpana asmara oleh kecantikan wajah, kemolekan tubuh, kemanjaan perilaku serta lembut tutur kata dari seorang perempuan yang dikenalnya, sehingga pria tersebut akhirnya berpaling muka dari isterinya dan sempat berniat meninggalkan keluarganya demi perempuan yang lama menjadi kekasihnya itu.

Lebih menyedihkan lagi, pria itu bahkan sempat “melepaskan” iman kepercayaannya lalu menikahi perempuan muda itu secara siri.

Oleh karena rasa cinta seorang isteri kepada suaminya, akhirnya mata pria itu terbuka. Awalnya, pengakuan sangat sulit keluar dari mulut pria itu. Pria itu baru tersadar, ketika dirinya mengetahui bahwa harta kekayaannya perlahan-lahan telah berpindah tangan pada perempuan itu, dan dirinya tidak memiliki apa-apa lagi.

Kedua cerita diatas merupakan kisah nyata yang kerap terjadi dalam cerita kehidupan anak manusia, yang kemudian menjadi pemberitaan di media massa.    

Gaya berpakaian, kegantengan atau kecantikan, dan lemah lembut tutur kata yang diucapkan seseorang, memang dapat membuat orang lain terlena. Padahal itu semua sengaja dilakukan, ditunjukkan, dan dikatakan seseorang tersebut, agar menarik minat atau perhatian orang lain yang menjadi target “usahanya.”

Menghadirkan citra diri baikmelalui penampilan memang memiliki andil untuk memunculkan daya tarik atau sikap respek dari orang lain. Besarnya andil tersebut, terkadang dimanfaatkan  oleh sejumlah orang tertentn untuk memanfaatkan kebaikan ciri fisik maupun penampilan diri yang telah dipersiapkan sebelumnya, untuk maksud dan tujuan yang tidak baik.

Pada saat niat untuk menguasai orang lain muncul, seseorang dapat memotivasi dri untuk memakai penampilan sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan pencapaian yang diinginkannya.

Dalam menjalani niat yang tidak baik itu, nilai-nilai kepercayaan serta keyakinan orang lain dapat dikondisikan, yaitu dengan cara memberikan tampilan atau image yang baik atas penampilan diri seseorang.

Image baik yang dihadirkan memang sengaja dibuat agar memiliki kesesuaian "jati diri" yang telah diakui sebelumnya.

Upaya untuk menghadirkan image diri yang berkesesuaian dengan pola pencitraan, berfungsi untuk mengeliminasi segenap keraguan dari orang yang menjadi target, maupun untuk orang-orang terdekat target.

Sesungguhnya, segenap cara untuk memberikan image baik dengan mengupayakan penampilan diri dengan gaya tertentu, bertujuan untuk mencari kesenangan atau keuntungan bagi diri sendiri semata.

Pola pemikirannya :

Pertama
Penampilan yang baik bukanlah jaminan kalau orang yang baru kita kenal adalah orang yang sebaik penampilannya...

Kedua
Sebaiknya kita selalu menerapkan prinsip kehati-hatian terhadap seseorang yang baru kita kenal. Jangan mudah terbuai oleh omongan (kata-kata manis) maupun penampilan diri yang terlihat rapi, keren, atau menyenangkan mata semata.

Keindahan atau kesenangan yang ditawarkan pastilah hanya kesenangan sesaat semata. Ego pribadi, yang dijalankan untuk mendapatkan kesenangan atau keuntungan (berupa materi), adalah target utama. Puas dengan apa yang didapatkannya, kita akan ditinggalkan begitu saja...

Ketiga
Sudah sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang menunjukkan kalau orang yang hanya mengandalkan diri pada eloknya penampilan, kebanyakkan merupakan tipikal dari seorang "pembual besar"...

Selidiki dan sadari sejak dini, jangan mudah terbuai serta terlena. Jangan mudah terbawa oleh perasaan serta pikiran. Kepada mereka yang baru kita kenal, jangan mudah terhanyut oleh kata-kata :
"Aku cinta padamu..."
"Dik, aku sayang padamu..."
sebab orang yang mudah mengatakan cinta atau sayang pada pertemuan pertama atau kedua (atau bahkan hanya melalui sms semata), adalah orang "yang tidak benar-benar mencintai atau menyayangi diri kita."

Keempat
Cinta memang soal perasaan, tapi itu bukan berarti, oleh karena cinta, kita tidak menggunakan akal pikiran kita; segenap logika-logika sehat yang bila kita pikirkan baik-baik nilai kebenarannya, kelak, tidak akan menjerumuskan kita pada masalah atau penyesalan.

Tetaplah berpikir kala diri kita sedang kasmaran...

Ketika cinta itu ditawarkan orang lain kepada kita, mungkin sebelumnya ada ketakutan diri kita tidak akan mendapat jodoh. Ingat dan yakinlah bahwa jodoh itu memang di tangan Tuhan. Janganlah mata kita disilaukan oleh penampilan, dengan apa yang dia bawa, dan dengan apa yang diri orang lain itu tawarkan. Yakinlah diri, selidiki dan pastikan terlebih dahulu, bahwa semuanya itu adalah benar adanya.


Benar adanya apabila dikatakan, penyesalan itu memang tidak pernah datang duluan. Rasa menyesal memang baru ada ketika segala sesuatunya telah membawa perubahan namun perubahan yang ada, tidak seperti yang diinginkan.

INGAT...!!! Jangan tunggu sampai penyesalan itu datang... karena penyesalan tidak pernah datang duluan...



Selamat menjalankan ibadah hari Minggu. Tuhan memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manroe