My Mind
HIDUP DALAM PENGHARAPAN
(sebuah artikel yang ditulis untuk membangkitkan motifasi hidup)



Kehidupan…
Rasa-rasanya tak akan pernah lepas dari sebuah cerita kisah kasih di antara 2 anak manusia, sukacita, harapan, kesenangan, bahagia, ketakutan, sedih, lelah, amarah, sesal, kesal dan juga menyesal…

Semuanya itu harus kita jalani. Semua itu pasti akan kita rasakan. Semua itu, harus bisa kita hadapi. Kita akan mendapatkan yang terbaik, namun itu semua sangat tergantung pada kemauan dan keinginan kita, apakah kita ingin hidup dengan penuh cinta, sukacita, harapan, kesenangan, serta kebahagiaan, atau kita ingin selalu hidup dalam rasa sedih, lelah, amarah, sesal, kesal dan juga menyesal…

Hidup itu adalah pilihan. Arah dan langkahnya, kita yang menentukan. Seperti sebuah cita-cita, seperti sebuah angan-angan di dalam benak kita…terlihat maya untuk kita ketahui apa yang akan terjadi di depan sana…

Untuk meraih kehidupan yang lebih baik, orang lain hanya bisa membantu, namun keputusan tetap ada pada diri kita… Apakah ingin hidup benar, atau terjatuh dalam sesat.

Satu hal yang pasti, setiap orang mempunyai harapan. Harapan untuk hidup lebih baik, harapan untuk masa depan yang lebih cerah, dan harapan untuk dapat menyambut hari esok dengan kepala tetap tegak.

Terkadang, kita memang terjatuh, lalu melemah, bahkan terkadang juga, hidup kita menjadi tak terkendali. Itu manusiawi. Tapi kita harus segera sadar dan memijakkan kaki kita, agar dapat tetap tegak berdiri, karena seringkali, hidup ini tiada toleransi.

Bisa saja kita hidup dalam bayang-bayang rasa takut dan rasa cemas. Namun itu semua akan membuat kita makin jauh dengan harapan. Karena untuk membangun sebuah harapan, kita harus bisa mengendalikan diri kita sendiri, memotivasi diri, dan meyakinkan akal dan pikiran kita, bahwa kita dapat bangkit dari tekanan serta beban hidup yang sedang kita hadapi.

Hidup itu memang berat. Siapa yang bilang, dalam menapaki hidup ini, bisa melangkah dengan mudah? Tuhan sudah menetapkan kalau manusia harus bekerja dan berusaha untuk dapat memenuhi segenap kebutuhan hidupnya dari tanah tempat manusia itu berpijak (peristiwa keluarnya Adam dan Hawa dari Taman EDEN atau Taman FIRDAUS).

Kehidupan akan makin terasa lebih berat lagi, andai kita tetap hidup di dalam bayang-bayang rasa takut, rasa kesal, dan perasaan menyesal.

Ketiga hal tersebut tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah. Ketiga hal tersebut, tidak akan membuat kita dapat membangun hidup kita kea rah yang lebih baik lagi andai kita tetap larut di dalamnya… wake up will youuu…

Ketika seseorang putus cinta, harapan juga seakan punah entah kemana… Why? Siapa yang bilang? Itu bisa terjadi karena seseorang itu telah membiarkan rasa sesak di dada oleh karena putus cinta berlarut-larut memenuhi jejak langkah kehidupannya. 

Menangis seharian, merenung seharian, resah seharian, lusuh seharian… Seakan-akan tidak memiliki lagi kehidupan.

Apa yang di cari dengan hal-hal seperti itu? Kalau ingin merenung, merenunglah… cari jawaban kenapa hal itu bisa terjadi.

Kalau ingin menangis, menangislah… tapi jangan tutup mata hati kita, karena percayalah, di luar sana, masih ada orang yang saying sama kita. Dan itu adalah sebuah harapan, sebuah kehidupan yang besar kemungkinan, kalau kita benar menjalaninya, akan dapat kita rasakan keindahannya.

Demikian juga dengan bagian cerita kehidupan yang lainnya. Susah dalam sesah itu tidaklah menyenangkan. Itu sama saja membusukkan diri kita dari dalam. Itu sama saja, kita membuang segenap harapan yang seharusnya dapat segera kita raih serta kita nikmati indahnya.

Memang, masalah itu pasti ada. Tapi jangan biarkan masalah menjadi momok yang membuat kita menjadi tidak bisa bergerak, tidak bisa menatap masa depan, menjadi mimpi buruk di malam hari, dan menjadi cerita sedih dalam kehidupan kita. Jangan biarkan itu terjadi…

Harapan itu ada karena kita juga berusaha agar harapan itu bisa diwujudkan...

Kita jangan menyia-nyiakan waktu dan hidup kita di dalam kesedihan atau rasa sesal yang tak kunjung usai. Masih ada yang bisa kita raih. Masih ada cinta yang bisa kita rasa. Masih ada sukacita yang bisa membuat kita bangkit dan menjadikan diri kita memiliki kehidupan.

Jangan kita gantung rasa sedih dan sesal itu di leher kita. Tapi kita maknai apa yang menjadi beban hidup kita agar dapat kembali melaju di atas sebuah rel baru dalam hidup ini. Rel yang membawa kita memiliki harapan…rel yang membuat kita bisa merasakan kasih dan sayang dari orang-orang di sekitar kita, lagi…

Pintu harapan itu ada. Mungkin terlihat tertutup. Namun, untuk mengetuknya saja, kita enggan melakukannya. Bagaimana kita dapat merasakannya kalau kita sendiri tidak mencoba mengetuknya?

Ketika orang lain berlomba-lomba meraih kesuksesan dan mencoba mewujudkan mimpi, kenapa kita justru terlena dalam keterpurukkan?

Sobat, bangkit…wake-up…ayunkan langkahmu, dan beri kehidupan. Karena ada harapan dan masa depan yang harus engkau rasakan…

Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih, menangui dirimu dengan segala harapan, sukacita dan kasih terindah surgawi.

Ingat…!!! Belum ada kata terlambat untuk BANGKIT




.Ir. Sarlen Julfree Manurung
0 Responses

Post a Comment