My Mind
Pada dasarnya, segala sesuatu yang kita lakukan, memiliki konsekuensi yang harus kita tanggung, apakah itu terkait dengan perbuatan baik atau perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan.

Dalam hal ini, konsepsi hukum tabur-menuai, akan terjadi didalam setiap tindakan atau pernyataan yang kita perbuat atau kita nyatakan pada saat kita membuka komunikasi dalam pergaulan dengan orang lain.
 
Segenap pikiran, perkataan, serta tindakan kita, merupakan bibit yang akan menghasilkan satu atau sejumlah konsekuensi yang akan kita tuai, apakah kita akan menuai berkat, atau akan menuai hukuman.

Hukuman diberikan karena masing-masing kita memang harus bertanggung jawab atas segenap pemikiran, perkataan serta perbuatan sia-sia yang kita lakukan atau nyatakan kepada orang lain. Itu adalah pilihan kita.

Pemikiran, perkataan dan perbuatan sia-sia, sama seperti pemikiran, perkataan, maupun perbuatan yang dilakukan atau diucapkan dengan landasan iman, dimana pemikiran, perkataan dan perbuatan tersebut, mempunyai pengaruh besar, tidak hanya kepada orang lain namun juga kepada diri sendiri, dan akan menghadirkan tuaian pula, yaitu hukuman kepada orang yang mengadakannya.

Bentuk-bentuk hukuman tidak hanya berupa dera fisik, namun bisa juga berupa dera batin. Padahal, penderitaan batin lebih sulit untuk diobati karena melukai perasaan. Ketika perasaan harus menderita, dibutuhkan waktu panjang untuk bisa memperbaiki keadaan, terutama kesadaran atau keinginan hati untuk kembali hidup serta berinteraksi seperti sedia kala.

Adanya suatu pola pemikiran yang kita rupakan dalam bentuk perkataan atau perbuatan, sering kali harus sikapi dengan pemahaman dan analisia umum terlebih dahulu, sehingga ide kreatif yang berasal dari pikiran kita, tidak membuat kita menuai hal-hal yang tidak baik.

Ucapan-ucapan yang kita nyatakan kepada orang lain, hendaknya membawa manfaat atau mengandung nilai-nilai positif kehidupan, dimana komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain, tidak akan menghadirkan suatu kondisi yang tidak menyenangkan di kemudian hari.

Tindakan nyata yang kita lakukan, sebaiknya tidak memancing hadirnya suatu kondisi yang saling mempertentang-tentangkan hal-hal yang prinsipil, tidak membuat orang lain terpancing emosinya, dan tidak menginspirasi orang lain untuk berbuat jahat, kasar, atau kekerasan.

Makna yang terkandung dari pernyataan diatas, segala sesuatu yang kita lakukan pada atau untuk orang lain, selayaknya membawa nilai-nilai korektif dan kritis pada diri sendiri, dimana segala sesuatu yang nyatakan serta kita lakukan pada saat membangun komunikasi individual atau kelompok dengan orang-orang yang berada di lingkungan di sekitar kita, tidak menghadirkan sesuatu hal yang bisa mendukakan orang lain.

Artinya : Janganlah kita membangun dinding dosa bagi orang lain...

Kita harus sebisa mungkin dapat mendisiplinkan sikap dan perilaku kita untuk tetap melakukan hal-hal yang benar dan tidak mengundang dosa bagi orang lain serta diri sendiri.

Pada sisi yang lain, jangan pula kita cepat menterjemahkan rasa kesal, tidak senang, dan emosi kita kepada orang lain pada saat kita menerima suatu kondisi tidak menyenangkan yang dihadirkan orang lain tersebut, kepada kita.

Sebagai seorang yang beriman, sesungguhnya kita memiliki otoritas untuk melepaskan kuasa kasih dan kebenaran yang berasal dari benak pikiran kita, ucapan kita, serta perbuatan kita, karena prinsip-prinsip iman tidak menentukan diri kita untuk memperoleh hukuman.

George B.S mengatakan : "Manusia menjadi matang/bijaksana bukan semata karena pengalaman hidupnya, melainkan berdasar sikap dan kapasitasnya terhadap pengalaman tersebut."

Belajar dari pengalaman hidup, merupakan upaya kita untuk menghindari diri kita untuk terlalu sering berbuat salah atau mengulangi berbagai kesalahan yang pernah kita lakukan, yang sesungguhnya, memang tidak perlu kita ulangi lagi.

Akan tetapi, cara terbaik agar kesalahan tidak lagi terulang, kita refleksikan seluruh alur kehidupan kita pada prinsip-prinsip kehidupan yang dinyatakan dalam Firman Tuhan.

Bagaimanapun, Firman Tuhan merupakan "sebuah Buku Besar" kehidupan, yang bisa membawa kita kearah hidup yang lebih baik dan adanya pembaharuan hidup, sehingga hidup kita menjadi lebih bergairah serta terarah.

Yaaa... Firman Tuhan merupakan senjata dan panduan hidup kita. Dalam hal ini, senjata Allah tersebut diterangkan dalam kitab Efesus 6 : 10 - 18, yang menyebutkan "pedang Roh" adalah Firman Tuhan.

Firman Tuhan merupakan senjata yang terucapkan (RHEMA) yang bisa kita pergunakan untuk mengendalikan dan mendisiplinkan diri kita untuk mengucapkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak berkenan dihadapan Tuhan.

Tuhan Yesus merupakan contoh kita untuk dapat bertindak benar dan mengalahkan keinginan untuk berbuat jahat, kasar, atau brutal sekalipun, karena Yesus adalah Sumber Kasih yang telah mengalahkan Iblis (saat dicobai) dan kematian. Kita bisa mencontoh segenap perbuatan yang Tuhan Yesus lakukan pada saat Ia hadir sebagai Manusia di bumi ini.

Apabila kita sudah sempat berbuat salah, jangan tabukan diri kita untuk mengucapkan kata MAAF, dan jangan lupa juga untuk memohon pengampunan dosa pada Tuhan, karena memang kita sering lalai untuk melakukannya.

Kita mampu untuk melakukan apapun... apakah bertujuan baik, atau bertujuan tidak baik. Apalagi, semuanya bisa kita lakukan dalam kondisi sadar (memahami, menyadari dan mengerti dengan tindakan yang kita lakukan). Oleh karena itu, berpikirlah terlebih dahulu sebelum bertindak atau mengucapkan kata-kata.

Pilih dan tanamkan selalu dalam benak pikiran kita untuk melakukan yang baik. Jangan biarkan diri kita menyakiti hati serta perasaan orang lain. Itu dosa tauuukkk... Itu menyakitkan tauuukkk...

HENTIKAN SEGENAP TINDAK KEKERASAN YANG BISA MENYAKITI DIRI DAN HATI ORANG LAIN, SEKARANG JUGA...!!!


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
Menyesal... itu mungkin kata-kata yang ingin aku ucapkan namun tak bisa keluar dari mulutku saat ini. Benar-benar sangat menyesal...

Aku menyesal karena pada malam harinya, aku dilanda rasa kesal dan marah... Wuuiiihhhh... ribet banget hidupmu, Len...Len...

Iya, karena aku kesal dan marah semalam, tadi pagi, aku tidak menghadiri kebaktian perayaan Natal. Satu hal yang gak pernah aku lakukan selama ini, dimana aku selalu hadir dalam kebaktian pagi setiap hari Natal.

Semenjak pagi hari, suasana hatiku biasa-biasa saja. Meskipun memiliki kegelisahan dan keresahan di hati, namun suasana kehidupan yang aku lalui sepanjang hari kemarin, membuat aku melupakan segenap kegelisahan serta keresahan hati tersebut.

Yup, semua baik-baik saja sampai akhirnya aku memasuki kamarku menjelang tengah malam. Kamarku berubah...!!!

Sabtu kemarin, aku sengaja bersih-bersih kamar ku dengan dibantu seorang sahabat aku. Keadaan kamar yang teramat berantakan membuat aku berinisiatif untuk membersihkan dan merapikan kamarku.

Sampai menjelang sore, kamar ku belum benar-benar rapi, tapi sudah lumayan bersih. Ada lebih dari 4 kantung plastik besar sampah... Waaahhhh... benar-benar jorok yaaa...

Begitulah... namanya juga kamar bujangan... hehehe...

Hari Sabtu itu, penataan kamar aku, sudah sesuai dengan yang aku inginkan. Tiba-tiba, penataan kamar ku terlihat berubah pagi menjelang subuh itu.

Pikiranku tertuju pada dokumen-dokumen ijasah dan daftar nilai kuliah aku beserta sejumlah dokumen penting serta sangat penting lainnya, yang sempat aku sengaja letakkan di sudut ruangan, dekat lemari pakaian. Segenap dokumen itu, tidak ada lagi pada tempatnya...!!!

Waduhhhh... jujur, aku panik. Panik abissss... Semua dokumen itu sengaja aku letakkan tidak jauh dan mudah terawasi pandangan mataku, karena rencananya, semua dokumen itu akan aku gunakan untuk satu keperluan pada tanggal 26 Desember.

Pagi menjelang subuh itu, aku kalang kabut mencarinya. Semua rak aku bongkar. Semua tumpukan koran, majalah, dan lembar kerja yang susunannya dah berubah, aku bongkar semua. Gak ada... Oooo Oooo...

Gak mungkin rasanya aku membangunkan Nyokap aku subuh-subuh untuk bertanya apakah Beliau melihat dimana dokumen ijasah dan dokumen-dokumen penting serta teramat penting lainnya dipindahkan.

Kenapa Nyokap? Karena memang, hanya Nyokap aku yang berani merubah penataan kamar aku, atau sekedar memindah-mindahkan barang yang ada di kamar ku.

Well... masalahnya adalah : aku gak sadar, upaya pencarian itu, sampai azan subuh dari Mesjid yang ada di dekat rumahku terdengar. Aku benar-benar lelah banget. Meskipun lelah banget, tapi mataku tak mampu aku pejamkan sampai kira-kira jam 6.30 pagi.

Sebenarnya, aku mendengar alarm kedua HP aku berbunyi. Tapi entah kenapa, aku membiarkan saja bunyi alarm yang tak berhenti hingga setengah jam lebih lamanya dan akhirnya berhenti sendiri.

Aku baru terbangun ketika adik aku memanggil namaku dan mengetuk pintu kamarku karena dia dan kakak aku akan berangkat ke Gereja.

Oooo... no... aku benar-benar kaget waktu ngelihat jam. Sudah jam 10.30...!!!

Terlewat sudah... Padahal ibadah di Gereja aku dimulai jam 09.00 pagi. Mungkin aku bisa mengejarnya dan ikut perjamuan kudus. Tapi ternyata di rumah gak ada orang...

God, i'm so sorry... aku benar-benar menyesal... aku benar-benar merasa bersalah... maafkan aku, Tuhan... aku benar-benar bersalah...

Dengarkan permohonan maaf aku, ya, Tuhan... Jangan biarkan aku menderita karena menyesal sebab telah berbuat bodoh...

Guys... Dewan pembaca yang budiman, jangan tiru tindakan bodoh aku ini yaaa...


. Sarlen Julfree Manurung


Note :

I love you, Irs... i need you right now...
Labels: 20 comments | | edit post
My Mind
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib.
(Mazmur 98 : 1)


Isaac Watts, dengan sangat puitis telah berhasil mengungkapkan rahasia kasih Allah yang terkandung dalam Mazmur 98 dengan bahasa sederhana, melalui lyric lagu yang setiap bait kata-katanya, akan selalu dikenang, diingat, dan dinyanyikan orang-orang Kristen di seluruh dunia sebagai tanda sukacita karena Yesus telah lahir ke dunia.

Hai dunia... Gembiralah...
Dan sambut Rajamu...!
Dihatimu... Terimalah...
Bersama bersyukur, bersama bersyukur...
Bersama-sama bersyukur...

Kelahiran bayi suci Yesus Kristus di Betlehem, memang sudah selayaknya disambut dengan nyanyian puji-pujian dan ucapan syukur, yang dilagukan dengan penuh sukacita serta keceriaan, seperti lazimnya hati seseorang yang sedang berbahagia.

Tuhan Yesus datang ke dunia ini memang untuk menghadirkan sukacita, bukan dukacita. KehadiranNya ke dunia, adalah untuk menghapus segala dosa-dosa manusia, membawa kelegaan bagi mereka yang sedang berbeban berat, dan menumbuhkan hikmat serta harapan pada hati yang sedang gusar.

Anak-anak Tuhan patut bersukacita dan mengucap syukur, karena Yesus sendiri yang datang menghampiri manusia, orang-orang yang penuh dengan dosa. Perbuatan-perbuatan ajaibNya nyata dan membawa berkat serta karunia bagi mereka yang percaya kepadaNya, sehingga kita beroleh keselamatan.

Hidup orang-orang yang percaya, niscaya berubah kearah hidup yang lebih baru karena kasih yang Tuhan nyatakan, merupakan satu aral baru yang bisa membawa manusia kepada hidup kekal.

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
(Yohanes 14 : 6)


Ada kehidupan setelah kematian didalam Yesus Kristus, Tuhan, karena kita akan beroleh keselamatan didalam Ia, yang mengasihi kita.

Indahnya, keselamatan itu, kita dapatkan dengan cuma-cuma...

Rekan-rekan sekalian,

Setiap orang tentunya menginginkan dan mengharapkan adanya perubahan hidup kearah yang lebih baik. Masing-masing kita, akan berusaha untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Namun kita sering kali mengalami kegagalan dan akhirnya kecewa, karena kita mencoba menggapainya dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Masa depan yang lebih baik tidak kita raih karena kita melupakan adanya hadirat kuat kuasa tangan Tuhan, yang dapat meruntuhkan segenap tembok penghalang kemajuan serta kesuksesan anak-anak Tuhan.

Pada saat pintu gerbang Yerikho ditutup, Allah menuntun Yosua untuk menatap masa depan yang lebih baik dan penuh kebahagiaan. Tembok kota Yerikho dapat diruntuhkan karena kuasa Tuhan beserta Yosua dan bangsa Israel.

Tuhan Yesus hadir untuk membawa kita pada kebebasan dan kelepasan. Ia akan membawa kita keluar dari tingginya tembok-tembok masalah yang menghadang serta membelenggu kita, sehingga kita akhirnya beroleh sukacita karena mendapatkan yang kita inginkan.

Oleh karena itu, hadirkanlah kuat kuasa tangan Yesus dalam setiap pergumulan hidup yang sedang kita hadapi, dan tetaplah bersukacita, karena Ia tidak akan meninggalkan kita namun menuntun kita untuk masuk ke dalam gerbang sukacita.

Jangan kita bersusah hati karena Allah hidup serta ada dalam hati setiap orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia, karena didalam kasih serta naungan Tuhan, ada pengharapan padaNya.

Bersukacitalah, sebab Yesus lahir...!
Bersukacitalah, sebab Yesus hadir...!
Bersukacitalah, sebab Yesus menyertai setiap langkah hidup kita...!
Bersukacitalah, sebab Yesus ada di hatimu, di hatiku, di hati kita semua...!
Nyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan...!!!

Terpujilah Tuhan, kekal sampai selama-lamanya...

Selamat menjalankan ibadah malam Natal. Selamat hari Natal.


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
LAHIR BARU

Yesus menjawab, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
(Yohanes 3 : 3)


Bagi orang-orang yang belum merasakan indahnya kasih Yesus Kristus, ungkapan lahir baru, mungkin sulit untuk bisa mereka mengerti atau cerna dengan mudah dan baik, karena mereka cenderung menggunakan kekuatan logika atau imajinasi pikiran mereka semata, untuk memahami makna yang terkandung dalam pernyataan bahwa "seseorang telah mengalami lahir baru."

Dalam hal ini, kondisi seseorang yang mengalami lahir baru merupakan sebuah kondisi yang terjadi didalam diri anak-anak Tuhan, yang telah mengaku serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.

Sekedar mengaku serta percaya saja, tidaklah cukup, karena prinsip keimanan yang dijalani didalam Yesus Kristus, menghendaki agar kita, anak-anakNya, untuk hidup sebagaimana layaknya anak-anak Tuhan yang telah mengalami lahir baru.

Hidup lahir baru, memang merupakan sebuah kondisi perilaku seseorang, yang telah merubah cara, pola, dan gaya hidupnya, dengan tidak lagi melakukan serta mengingat-ingat perbuatan dosa, karena dirinya ingin menjalani prinsip iman dengan benar dan sungguh-sungguh, serta sesuai dengan kehendak ALLAH.

Perubahan cara, pola, dan gaya hidup itu, tidak terjadi dengan sendirinya karena memang tidak mudah merubah sebuah kebiasaan yang selama ini dilakukan menjadi sebuah kebiasaan baru yang belum pernah dijalani dengan sepenuh hati, sebelumnya.

Dorongan kuat dari dalam diri seseorang yang ingin menjalani lahir baru, akan terlaksana apabila anak-anak Tuhan memohon pertolongan Roh Kudus, sebab kehidupan seseorang yang lahir baru, terjadi karena Roh Kudus bekerja dan menaungi jalan kehidupan baru yang ingin kita jalani.

Oleh sebab itu, sebuah kerinduan agar setiap langkah kehidupan kita berada dalam naungan kuat kuasa pertolongan Roh Kudus, harus selalu menjadi bagian yang tak pernah hilang dari hati dan benak pikiran kita.

Firman Tuhan sendiri mencatatkan nama Zakheus sebagai salah seorang tokoh Alkitab yang telah mengalami lahir baru. Mungkin, bisa disebutkan pula nama Rasul Paulus sebagai bagian dari nama-nama yang ada didalam Firman Tuhan, yang juga mengalami lahir baru.

Lalu, bagaimanakah isi dari Firman Tuhan yang menyatakan tentang bagaimana seharusnya kehidupan setiap anak-anak Tuhan yang selayaknya telah mengalami lahir baru?

Kitab dalam Yohanes 3 tersebut, berisikan pertemuan seorang pria anggota Sanhedrin datang kepada Tuhan Yesus. Pria tersebut adalah seorang guru Yahudi bernama Nikodemus. Nikodemus sendiri memanggil Yesus sebagai Guru. Dalam hal ini, ada Seorang Guru yang berasal dari Sorga dan seorang lagi seorang guru yang berasal dari Yahudi.

Nikodemus mengakui Tuhan Yesus sebagai Guru yang diutus oleh Allah, sedangkan Nikodemus sendiri menyandang gelar guru karena belajar. Nikodemus kagum melihat tanda-tanda ajaib yang telah ditunjukkan Tuhan Yesus.

Kepada Nikodemus, Tuhan Yesus menyatakan : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Guru Yahudi itu tidak mengerti dengan maksud pernyataan Tuhan Yesus tersebut. Pikirnya, mana mungkin seorang dilahirkan kembali kalau ia sudah tua. Dalam hal ini, Nikodemus menggunakan akal kekuatan pikirannya sendiri untuk memahami pernyataan yang telah dinyatakan oleh Tuhan Yesus.

Selanjutnya Tuhan Yesus menambahkan, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Sekali lagi, Nikodemus bertambah bingung dengan pernyataan Tuhan Yesus, sebab segala sesuatu yang dipelajarinya selama ini tidak dapat mencerna pernyataan yang diungkapkan Tuhan Yesus kepadanya.

Air disini berkaitan dengan baptisan kudus, bahwa tabiat lama manusia yang sudah tercemar oleh dosa, membuat manusia buta dan tuli terhadap Firman Tuhan serta kebenarannya. Oleh karena dosa-dosanya, manusia harus mati dan masuk kedalam maut.

Akan tetapi, oleh karena anugerah Allah, manusia itu tidak mati selama-lamanya, namun kini memasuki hidup baru. Roh Kudus yang ada dalam diri manusia, merupakan Pribadi yang membantu dan mengarahkan kehidupan manusia agar beroleh keselamatan.

Air merupakan sebuah tanda dan meterai. Roh itulah yang mematikan hidup yang lama dan menimbulkan hidup baru kepada manusia, khususnya didalam diri pribadi lepas pribadi manusia yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.

Lahir baru meliputi peralihan dari hidup lama yang penuh dengan dosa menuju kehidupan baru yang taat kepada Kristus, meninggalkan kehidupan daging dan menjadi serupa dengan Allah.

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
(II Korintus 5 : 17)

Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
(Kolose 3 : 9 - 10)

Orang yang telah dilahirkan kembali telah dibebaskan dari segala ikatan dosa dan menjadi warga yang merdeka, penuh kasih terhadap sesama manusia, lahir dari Allah dan mengenal Allah dengan baik.

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.
(Yohanes 8 : 36)

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
(I Yohanes 4 : 7)

Orang yang telah mengalami lahir baru akan menjauhi dosa dan tidak akan mau menjadi serupa dengan dunia ini.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
(Roma 12 : 2)

Manusia yang telah lahir baru akan mampu tampil beda dengan dunia ini, dirinya akan mampu mempengaruhi lingkungan disekelilingnya, dan bukan sebaliknya, terpengaruh oleh lingkungan yang ada disekelilingnya.

Apapun yang dikatakan orang-orang dursila dan yang mengikuti cara-cara dunia ini bertindak, akan tetap menunjukkan bahwa mereka adalah anak-anak Iblis.

Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar ;
barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
(I Yohanes 3 : 6 - 10)

Orang yang lahir baru adalah orang yang sama namun dengan karakter yang berbeda dari karakter manusia yang lama. Firman Tuhan yang tercantum dalam I Yohanes 3 : 9 mengatakan : "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi: sebab benih Illahi tetap ada didalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah."

Orang yang tidak berbuat sesuatu yang dilandasi oleh kebenaran Firman Tuhan dan tidak mengasihi saudara-saudaranya, bukanlah bagian dari anak-anak Tuhan melainkan anak-anak Iblis. Sebelum kelahiran baru, dosa mengendalikan manusia sehingga ia memberontak kepada Allah, Yang Empunya kehidupan.

Oleh sebab itu, orang yang telah lahir baru akan berjalan menurut Roh, hidup didalam Roh, dan dipimpin oleh Roh.

Sekarang, Allah menantang : "APAKAH ANDA BERANI mengambil langkah terbesar dalam kehidupan Anda, yaitu : LAHIR BARU?"


Merry Christmas everybody...


Tuhan Yesus memberkati kita semua.



.Sarlen Julfree Manurung


Note :
Bahan utama diambil dari khotbah Pdt. L. Barasa, STh untuk menyambut perayaan Natal Pemuda Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa - Jakarta Timur, pada tahun 2004. Dibuat kembali dengan judul yang sama, namun dengan konsepsi dan gaya bahasa yang berbeda.
My Mind
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
(Yohanes 14 : 6)

SELAMAT NATAL

Kepada  :

anggota milis Batak Gaul, Batak Cyber, dan Pustakalewi


Teman-teman di Multiply, Facebook, Flixster, Friendster, Tagged, Goodreads, Begaul, dan Sabdaspace.org


Tuhan Yesus Memberkati kita dan kasihNya menaungi kehidupan teman-teman semua, sejak saat ini hingga selama-lamanya.


Teriring salam dan doa,


.Sarlen Julfree Manurung, ST.
My Mind
AKTIF MEMPELAJARI FIRMAN TUHAN


Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.

(Amsal 2 : 4 - 5)


Sebentar lagi, tahun 2008 akan kita tinggalkan dan berganti dengan tahun yang baru. Ada dua pertanyaan yang selalu hadir pada saat melaksanakan ibadah tutup atau awal tahun, dimana pertanyaan-pertanyaan itu, kiranya bisa menjadi bahan renungan iman dan refleksi diri bagi masing-masing kita, untuk menjelang tahun yang baru, tahun 2009.

Pertanyaan pertama :
Berapa banyakkah waktu yang telah kita luangkan selama tahun 2008 untuk mempelajari, merenungkan, dan menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada banyak orang?

Pertanyaan kedua yang tak kalah pentingnya :
Selama setahun belakangan ini, seberapa aktifkah kita dalam bersekutu, beribadah, dan memuji serta memuliakan nama Tuhan dengan sungguh-sungguh?

Apabila hati ini mau berkata jujur, maka akan ada banyak anak-anak Tuhan yang mengaku dan menyatakan kalau diri mereka telah berlaku tidak fair kepada Tuhan karena tidak menyediakan cukup banyak waktu untuk Tuhan.

Dinamika kehidupan, yang menuntut manusia untuk terus-menerus belajar dari keberhasilan maupun kegagalan, dalam rangka survival atau berusaha menggapai kesuksesan hidup, sering kali dianggap sebagai penghambat langkah anak-anak Tuhan untuk mengorientasikan hidup mereka sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sejumlah anak-anak Tuhan lainnya, cenderung lebih menikmati kegairahan dalam kehidupan pergaulan bersama teman-teman mereka, yang didalamnya dipenuhi dengan beragam kesenangan duniawi, dibandingkan memelihara prinsip hidup beriman kepada Tuhan dengan berperilaku layaknya anak-anak Tuhan.

Kerinduan untuk hidup akrab dengan Firman dan kasih Tuhan baru terbentuk pada saat menghadiri ibadah Minggu, ibadah Hari Raya, atau pada saat masalah sedang membelenggu kehidupan.

Berbagai macam alasan diajukan untuk memberi makna pembenaran atas kelalaian diri banyak anak-anak Tuhan untuk mengetahui serta menyampaikan kepada banyak orang, betapa dahsyatnya kuasa kasih dan urapan Tangan Tuhan kepada manusia.

Padahal, rahasia kebesaran dan keindahan kasih Tuhan, sepenuhnya bisa kita rasakan apabila kita, anak-anakNya, mau memberikan proporsi waktu yang lebih besar untuk mempelajari serta merenungkan segenap hakekat kasih yang ada didalam Firman TUhan.

Raja Salomo mengatakan, apabila kita ingin memperoleh pengertian yang baik dan benar tentang sikap hidup manusia yang takut akan Tuhan serta ingin lebih mengenal Tuhan, maka kita harus "mencari" dan "mengejarnya".

Artinya, kita harus menumbuhkan suatu keinginan dan kerinduan yang besar untuk menambah pengetahuan serta pemahaman yang benar akan isi Firman Tuhan dan Pribadi Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat manusia.

Sama seperti hakekat mempelajari ilmu pengetahuan, semakin banyak kita meluangkan waktu kita untuk mempelajari, mencari tahu serta menyelaminya lebih jauh, dan merenungkan kebesaran kasih Tuhan yang dinyatakan dalam Firman Tuhan, maka semakin banyak pula hikmat, pengetahuan dan kebaikan yang akan kita terima oleh karenanya.

Hikmat yang kita peroleh akan membuat kita memperoleh pengertian tentang bagaimana kuat kuasa Kasih Tuhan dinyatakan kepada manusia. Semakin banyak kita tahu, maka semakin besar pula kapasitas pengetahuan kita akan isi dan rahasia kehidupan yang dinyatakan dalam Firman Tuhan, sehingga kita semakin takut pada Tuhan.

Kita harus memiliki kerinduan seperti layaknya kerinduan raja Daud, yang selalu bergairah untuk selalu dekat kepada Tuhan.

Ya, Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepadaMu di tempat kudus, sambil melihat kekuatanMu dan kemuliaanMu.
(Mazmur 63 : 1 - 2)

Kenapa kita harus memiliki keinginan dan kerinduan yang teramat besar selalu bertumbuh dan konsisten hadir dalam benak pikiran kita, terutama untuk selalu dekat dengan Tuhan? Karena itu yang Tuhan kehendaki.

Hal ini disampaikan Tuhan dalam kitab Yosua, dimana Tuhan menghendaki agar setiap anak-anak Tuhan aktif menyampaikan Firman Tuhan dan merenungkannya siang-malam.

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
(Yosua 1 : 8)

Firman Tuhan tersebut dengan jelas mengingatkan kita agar kita aktif menyampaikan Firman Tuhan dan menggunakan waktu-waktu kita untuk selalu didalam Tuhan dengan merenungkan FirmanNya.

Apabila kita hidup dengan cara demikian, maka kita akan meraih keberhasilan hidup dan hidup kita akan selalu dalam kondisi bersukacita.

Oleh karena itu, pergunakanlah setiap waktu yang kita miliki untuk mempelajari, menyelami, dan merenungkan Firman Tuhan siang-malam, menjalani kehidupan ini sesuai dengan perintah Tuhan, dan membawa makna sukacita Sorgawi kedalam kehidupan banyak orang yang belum mengenal kasih Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat manusia.  

Selamat Hari Natal, selamat menyambut tahun baru.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
Beberapa hari lagi, umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan hari Natal. Mungkin, segenap persiapan untuk merayakan Natal, sudah dilakukan oleh banyak keluarga Kristen di seluruh dunia, mulai dari pasang pohon Natal, merapikan dan mendandani rumah, atau membeli pakaian baru. Sebuah tradisi yang terus terjadi setiap tahunnya.

Suasana persiapan untuk merayakan Natal, juga mulai dapat dirasakan gairahnya di rumahku. Hiasan Natal ukuran sedang telah tertempel di pintu depan rumahku. Pohan Natal ukuran kecil juga terpasang dengan lampu-lampu warna-warni yang mendendangkan lagu-lagu Natal bila sedang menyala.

Seharian tadi, kami berbenah membersihkan rumah. Dengan dibantu seorang sahabat aku, ruang-ruang yang ada di lantai dua (kecuali kamar Abang aku dan isterinya), mulai dibersihkan. Meskipun dilakukan oleh tiga orang, namun upaya bersih-bersih itu, sampai saat ini belum selesai juga karena terlalu berantakan serta penuh debu.

Kemarin, kamar Kakak aku sudah selesai di cat. Kamar itu di cat dengan kombinasi warna biru dan ungu, sebuah padu padan warna yang tidak terpikirkan sebelumnya untuk dipakai sebagai warna kamar. Warna biru pada bagian bawah (tinggi area 2 meter), sedangkan pada bagian atas diberi warna ungu (sisa area tinggi dinding), warnanya partai PDS, hehehehe...

Selain di cat, kamar Kakak aku itu, juga dibersihkan dan di tata ulang. Satu rak buku dan meja belajar dikeluarkan, digantikan dengan satu lemari pakaian 4 pintu serta 1 credanza, juga 4 pintu.

Nyokap aku juga membeli sejumlah tanaman hias, untuk menambah kerimbunan tanaman yang ada di halaman depan rumahku. Sejumlah tanaman lain yang selama ini ada pada area jemur di lantai dua rumahku, juga diturunkan. Daun-daun yang membusuk dibuang, taburan sampah-sampah yang ada disekitarnya, dibersihkan.

Kue-kue cemilan Natal, sudah dipesan. Contoh produk kue satu toples sudah pernah dibawa dan habis dalam waktu satu hari. Minuman coca-cola, pepsi dan fanta, telah tersedia. Demikian pula kacang kulit dalam jumlah cukup, telah pula siap untuk dihidangkan.

Well, yang belum terlihat hanyalah pakaian baru...

Tahun ini, aku tidak merayakan Natal dengan membeli pakaian baru. Tahun ini, pembelian pakaian baru terpaksa tidak menjadi prioritas utamaku karena beberapa waktu belakangan ini, aku terfokus pada upaya menolong sejumlah orang dan memberikan donasi kepada mereka yang memerlukan.

Aku memang sangat jarang membeli pakaian baru. Momentum perayaan Natal, sering kali aku gunakan untuk membeli pakaian baru. Alasannya sederhana saja, banyak diskon (yang belum tentu benar-benar produk yang di diskon oleh tokonya).

Tapi... sepertinya aku harus melupakan keinginan untuk membeli pakaian baru menjelang perayaan Natal tahun ini.

Entah kenapa, sejumlah orang teman, dalam tempo waktu yang hampir berdekatan, datang ke rumah aku atau aktif menghubungi aku. Tepatnya, ada 4 orang. Mereka adalah kawan lama, seorang sahabat, dan teman nongkrong aku.

Komunikasi yang mereka sampaikan hampir sama, mereka butuh bantuan aku untuk memberikan pinjaman uang.

Tiga dari empat orang itu, aku luluskan permintaannya. Sedangkan yang seorang lagi sulit aku penuhi, karena selain dana yang aku miliki juga sudah mendekati empty, aku juga tidak percaya dengan kisah yang dituturkannya, yang dipakai sebagai alasan untuk meminjam uang dariku.

Dua diantaranya, aku berikan dana cash. Sedangkan seorang lainnya, aku berikan dalam bentuk pekerjaan sebab aku tidak menginginkannya terbeban untuk mengembalikan uang aku satu saat nanti.

Pertemanan yang sudah terjalin cukup lama, dan kedekatan emosional antara aku dengan keluarganya, serta temanku dengan seluruh anggota keluargaku, membuat aku tidak tega untuk membebani dirinya dengan hutang.

Uang aku juga cukup tersedot untuk turut mendonasi mereka yang membutuhkan bantuan dana. Jumlahnya memang tidak terlalu besar. Namun, dana itu ikhlas aku berikan karena aku tahu, mereka memang butuh dukungan dan bantuan dari orang lain.

Dalam sebulan terakhir ini, aku memang lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukkan. Uang pemasukkan tidak banyak aku peroleh karena hampir sebulan lamanya aku mengurus ke-4 anjing aku yang sakit. Waktu, tenaga dan pikiran aku banyak terkuras untuk menjaga dan mengurus mereka.

Sayangnya, 3 dari 4 anjing yang sakit, tidak kuat menghadapi penyakit. Jacko alias Bule, Akiko alias Cikung, dan Suzie... Mereka mati karena terkena sakit yang disebabkan oleh virus parko, virus yang mematikan bagi hewan yang masih berusia muda.

Ketelatenan aku membuat aku sakit maag. Kata dokter, termasuk akut karena aku juga dalam kondisi stress. Kondisi ini membuat aku tidak produktif dan hanya bisa beristirahat.

Aku semakin tidak produktif semenjak komputer aku di rumah mengalami kerusakkan cukup parah. Berdasarkan saran seorang teman, lebih baik diganti dari pada di servis.

Yaaahhhh... aku gak punya cukup uang untuk membeli yang baru. Banyak yang menawarkan komputer second, tapi aku tidak yakin dengan kualitas produk yang mereka tawarkan. Terpaksa deh, kegiatan yang terkait dunia tulis-menulis, aku lakukan dengan memanfaatkan kertas dan pena. Sedangkan untuk desain, aku memanfaatkan warnet tempat aku biasa browsing.

Ya, sudah... mau dibilang apa. Kalau mau dipaksain, aku mungkin saja bisa membeli pakaian baru untuk merayakan Natal. Tapi, setelah aku pikir-pikir, itu bukanlah sebuah keharusan. Aku bisa melakukannya (membeli pakaian) lain waktu.

Puaskah aku dengan kondisi demikian? Jujur, tidak. Sedih juga gak bisa beli pakaian baru. Sedih juga, gak punya uang.

Aku sudah memilih untuk membantu orang lain. Mungkin, "Natal gak lewat di depan pintu kamar aku." Tapi itu bukanlah akhir kehidupan. Karena aku tahu, Tuhan tetap sayang sama aku meskipun aku tidak membeli pakaian baru dan memakainya saat Natal.

Bukannya aku gak bisa menerima keadaan itu. Tapi, setelah 34 tahun usiaku, baru kali ini aku tidak membeli pakaian baru untuk aku kenakan pada saat perayaan Natal di Gereja.

Aku yakin, apa yang telah aku lakukan, tidak mungkin tidak ada maknanya untukku. Aku percaya, Tuhan akan memberikan aku rejeki dari sumber yang lain, sesuai dengan rencana dan kehendakNya.

Help me, GOD... Jangan biarkan diriku menangis...


I believe Him...


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
Hari ini lelah banget. Apalagi kemarin begadang sampai pagi. Benar-benar gak tidur. Rebahan baru aku lakukan jam 11.30 PM. Sempat ketiduran, tapi akhirnya benar-benar bangun karena badan terasa gerah. Padahal, udara sedang sejuk karena hujan akan turun. Kesejukkan udara tidak berarti banyak dengan suasana hati dan pikiran aku yang tidak bergairah. Lelah...

Kalau sudah begini, apa jadinya? Gak ada. Aku harus refreshing atau melupakan sejenak kepenatan yang tercipta. Santai sejenak... Tapi baru bisa hari Senin, karena besok dan hari Minggu, jadwal kegiatan tetap padat. Harus cari-cari waktu untuk istirahat nihhhh... Setidaknya, untuk rebahan...

Goodnight... Have a nice day & GBU All
Labels: 0 comments | | edit post
My Mind

Beberapa hari yang lalu, saya memposting tulisan seorang teman di blog multiply saya ini. Tulisan yang saya maksud, berjudul : Konsep Diri Positif.

Saya tertarik dengan thema tulisan itu karena saya melihat, banyak orang yang sulit menikmati indahnya hidup ini ketika diri mereka terlalu sering menterjemahkan keadaan atau situasi yang dihadapinya dengan selalu menghadirkan pola berpikir negatif.

Menerapkan konsep berpikir positif dalam memandang satu atau sejumlah permasalahan kehidupan, memang tidaklah mudah. Dikatakan demikian, karena banyak anak manusia yang cenderung lebih mudah mencerna atau memandang sesuatu pada sisi negatifnya, sedangkan sisi positifnya dilupakan.

Bisa dibilang, kondisi seperti itu sudah menjadi fenomena umum di tengah-tengah masyarakat kita. Ketegangan pikiran yang disebabkan oleh beratnya beban pekerjaan, adanya sejumlah permasalahan hidup yang sedang dihadapi, atau dalam posisi emosional, sering kali membuat seseorang tidak dapat berpikir positif terhadap keadaan atau situasi yang sedang dihadapi.

Padahal, imajinasi dan cara pandang seseorang atas hal-hal yang bersifat negatif, cenderung bersifat ekspresif semata. Artinya, semuanya diungkapkan dalam bentuk mengira-ngira atau menduga-duga.

Oleh sebab itulah, banyak orang yang kemudian salah kaprah karena mengalami kesulitan untuk memandang adanya sisi positif pada situasi atau keadaan yang sedang dihadapinya, dimana keadaan tersebut, kelak, dapat menimbulkan prasangka buruk, berhembusnya gosip murahan, atau munculnya tuduhan yang nilai kebenarannya masih belum bisa dipastikan.

Konsep diri berpikir positif merupakan cara pandang seseorang sebelum dirinya memberikan penilaian terhadap suatu peristiwa, dimana keadaan itu membuat seseorang bisa menghindari adanya anggapan berkonotasi negative karena telah memberikan suatu penilaian tanpa dasar atau menyampaikan opini pribadi yang disampaikan dengan emosional.

Dalam hal ini, konsep berpikir positif adalah usaha pribadi seseorang untuk membahagiakan diri mereka dengan memikirkan setiap ucapan, langkah atau keputusan yang dibuatnya agar sesuai nalar serta tidak menghadirkan pemikiran-pemikiran jelek atau perkataan yang tidak perlu dinyatakan.

Pengertian lainnya, konsep berpikir positif adalah upaya besar kita untuk mendikte setiap alur pemikiran dan pola sikap kita dengan tetap membuat pilihan-pilihan normatif serta terukur, dimana pilihan-pilihan itu membuat kita terlatih untuk membuat kesimpulan dan keputusan benar.

Kecuali terkait dengan prinsip keimanan, ada baiknya kita jangan terpaku pada satu dasar pemikiran semata.

Segala tindakan yang diambil seseorang yang ingin menerapkan konsep berpikir positif, selalu diarahkan agar tidak melihat yang buruk-buruknya saja, namun meyakini kalau setiap masalah pasti ada hikmah yang dapat dipetik serta dapat dipakai sebagai langkah membawa diri pada sikap dan gaya hidup yang benar.

Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap langkah kehidupan yang harus kita lalui.

Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.

Bagaimanakah caranya agar seseorang dapat menerapkan konsep berpikir positif dengan baik dan benar didalam kehidupannya?

Pada dasarnya, ada sejumlah point yang harus dipelajari :

Pertama

Belajarlah untuk berpikir kritis, dimana kita harus mempertimbangkan adanya hal-hal yang membentuk suatu masalah dari berbagai sisi. Contohnya : dengan tidak mudah menerima adanya informasi atau berita yang tidak atau belum pasti kebenarannya.

Pola berpikir kritis juga kita terapkan terhadap pendapat, tanggapan, atau pandangan orang lain, dimana sikap kritis tersebut bermanfaat untuk memberikan perbandingan apakah alur pemikiran kita sudah benar atau belum.

Kedua

Sebelum bertindak atau mengambil keputusan, berpikirlah terlebih dahulu. Jangan bertindak atau mengambil keputusan terlebih dahulu, baru memikirkan kenapa kita bertindak atau membuat keputusan demikian.

Ketiga

Bersikaplah terbuka terhadap segenap pendapat atau masukan dari orang lain. Dalam hal ini, kita harus selalu bersedia dikoreksi orang lain.

Keempat

Sebelum mengambil keputusan penting, bersikaplah hati-hati dan buatlah perhitungan-perhitungan yang sesuai dengan logika atau cara berpikir dengan nalar yang benar, untuk menghindari keluarnya sebuah keputusan yang diambil secara gegabah.

Kelima

Perluas wawasan dan asah terus kemampuan analisis kita terhadap permasalahan yang ada sehingga kita tidak cepat menghadirkan prasangka atau penilaian buruk pada orang lain atau pada situasi yang memerlukan penilaian tepat dan benar.

Keenam

Biasakan melakukan kegiatan check dan recheck untuk setiap informasi yang kita ragukan kebenarannya.

Ketujuh

Selalu menanamkan pikiran optimis dalam benak pikiran kita.

Kedelapan

Berusahalah untuk tidak mempersulit orang lain, namun ajari orang lain untuk dapat berpikir dengan cara-cara yang benar dalam mengambil keputusan.

Kesembilan

Selalu bersikap tenang pada saat ingin mengambil keputusan.

Kesepuluh

Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan segala sesuatunya dengan seksama.

Kesebelas

Jangan kita selalu menganggap benar terhadap segala sesuatu yang kita sukai, dan cepat menolak untuk setiap pendapat, saran, atau tanggapan yang diberikan orang lain.

Keduabelas

Bersikaplah jujur pada diri sendiri, dengan belajar dari kesalahan, mengakui adanya kekurangan serta kelebihan dalam diri kita, dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal praktis namun sesungguhnya kepraktisan itu bukanlah konsep berpikir yang benar.

Apabila semuanya itu bisa kita lakukan atau terapkan, maka kita telah melatih diri kita untuk selalu berpikir positif untuk setiap peristiwa yang harus kita hadapi dalam hidup ini, meskipun mood kita sedang tidak baik.

Tetap membiarkan adanya pikiran negative dalam benak pikiran kita, itu sama artinya kita (tanpa kita sadari) telah membiarkan diri kita memperlambat kemajuan hidup kita karena kita akan lebih cepat memikirkan hal-hal negatif dibandingkan hal-hal positif dalam setiap situasi atau keadaan yang harus kita jalani dalam hidup ini.

So, tetaplah berpikiran positif… Karena itu sama artinya, kita membangun dan melatih diri kita agar tidak hanya terpaku dengan makna-makna simbolik negative thinking yang bisa membuat kita memikirkan hal-hal yang tidak penting atau tidak membawa manfaat, padahal pada sisi yang lain, adanya negative thinking itu bisa kita tepis asalkan ada kemauan dalam hati dan pikiran kita. Dimana ada kemauan, disana ada jalan.

Semoga tulisan ini bisa menjelaskan apa itu konsep berpikir positif dan membawa manfaat bagi kita semua.


Tuhan memberkati kita semua

 

.Sarlen Julfree Manurung

 

 

Note :

Bahan tulisan diambil dari berbagai sumber.

My Mind

KONSEP DIRI POSITIF

Oleh: Istianto Lim


Dikisahkan ada dua orang kakak beradik yang sama-sama mengelola toko kelontong. Kakak beradik ini mendapatkan modal dari ayahnya untuk menjalankan usaha toko kelontong yang lokasinya tidak terlalu jauh berbeda. Sang ayah hanya berpesan tentang dua hal yang perlu diperhatikan, yakni, " Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu dan kedua setiap pergi dari rumah ke toko atau sebaliknya jangan sampai terkena sinar matahari."


Waktu terus berjalan dan masing-masing berusaha mengelola tokonya dengan menjalankan pesan ayahnya. Setelah beberapa tahun ayahnya meninggal, kenyataan yang terjadi adalah anak yang lebih tua tokonya berkembang semakin besar, barang-barangnya semakin banyak dan menjadi semakin bertambah kaya. Sebaliknya, adiknya usahanya semakin menurun, barang-barangnya semakin
menyusut dan menjadi semakin miskin.

Ibunya yang melihat hal itu merasa heran dan menanyakan kepada masing-masing anaknya. Ketika ditanyakan kepada anak yang lebih kecil jawabnya adalah, " Semua ini karena saya mengikuti pesan ayah. Pesan pertama, saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Ayah juga berpesan agar setiap pergi dan pulang dari rumah ke toko saya tidak boleh terkena sinar matahari.

Akibatnya saya selalu membawa mobil atau naik taksi menuju toko atau pulang kerumah. Padahal, kalau mau dengan berjalan kaki saja sampai, tetapi karena pesan ayah demikian maka pengeluaranku menjadi bertambah banyak."


Sedangkan ketika Ibunya bertanya kepada anak yang lebih tua yang lebih berhasil mengelola tokonya, jawabnya adalah, " Semua ini berkat dua pesan ayah tersebut. Pertama ayah berpesan supaya saya tidak menagih hutang kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan kepada orang lain sehingga modal saya tidak susut. Kalau ada orang yang ingin berhutang, saya lebih senang memberikan bantuan uang sesuai kemampuan saya saja, sehingga saya tidak perlu menagih hutang.

Ayah juga berpesan agar setiap berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya selalu berangkat ke toko dengan berjalan kaki lebih awal sebelum matahari terbit dan pulang  ke rumah lebih lambat sesudah matahari terbenam.

Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Kebiasaan itu menjadikan banyak orang tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih panjang."


Sahabat semuanya, kisah diatas saya dapatkan dari seorang teman yang entah dari mana sumber aslinya. Mungkin bukanlah kisah nyata, namun sesungguhnya memberikan pelajaran bermakna kepada kita semua, bahwa sebuah pesan atau kalimat dapat ditangkap berbeda sehingga memberikan hasil yang berbeda.

Kalau seseorang mampu melihat dengan "positive attitude" maka ia berhasil menangkap pesan itu menjadi positif, pikirannyapun positif, tindakannyapun positif dan hasilnya adalah positif pula.

Sebaliknya kalau pesan itu ditangkap dengan persepsi yang berbeda, maka pesan itu dianggap sebagai sebuah kesulitan bukan sebuah tantangan, hal ini akan mempengaruhi pikiran dan tindakannya, dan hasilnya adalah sesuatu yang negatif.


Setiap kalimat yang datang kepada diri kita dapat berarti positif atau negatif kepada diri kita, sesungguhnya pilihannya ditentukan oleh diri kita sendiri. Semua yang datang kepada diri kita, apakah itu negatif atau positif sesungguhnya tergantung bagaimana kita mengartikannya. Tanpa kita memberikan arti, maka setiap kalimat maupun keadaan yang datang  kepada kita tidak akan memiliki makna sama sekali terhadap diri kita.


Yang perlu kita pahami adalah bahwa salah satu kunci keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita dapat mengembangkan KONSEP DIRI POSITIF. Konsep diri positif ini seperti sebuah sistem operasi yang mempengaruhi mental dan kemampuan berpikir positif seseorang. Konsep diri positif ini dapat masuk kedalam pikiran seseorang dan mempunyai bobot pengaruh yang besar terhadapkemampuan menerima dan mempersepsikan setiap pesan yang datang. Semakin positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah menangkap dan mempersepsikan setiap pesan yang datan  menjadi sebuah pesan yang positif. Demikian pula sebaliknya.


Konsep diri positif memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang. Karena konsep diri positif dapat mempengaruhi pola pikir dan tindakan seseorang menjadi positif dalam kehidupannya. Hasilnya adalah karakter pribadi positif yang menjadi modal bagi kesuksesan hidup. Nah, bagaimana dengan Anda ?. Pilihannya ditentukan oleh diri Anda sendiri. SEMOGA BERMANFAAT !


***Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia dan Penulis Buku "The Art of Life Revolution" dan Buku "Heart Revolution, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi" Keduanya Diterbitkan Elex Media Komputindo.
My Mind
Beberapa hari belakangan ini, melakukan perjalanan di udara terbuka, bukanlah sesuatu hal yang menyenangkan. Hembusan angin kencang membuat badan terasa meriang. Kondisi cuaca dengan hembusan anginnya, memang sedang benar-benar tidak bersahabat.

Meskipun banyak orang yang bisa menikmati hembusan kencang yang sampai menelusup ke tulang, aku lebih memilih untuk tidak menghabiskan waktu diluar ruangan. Aktifitas nongkrong aku praktis jauh berkurang karena aku tidak tahan dengan kerasnya hembusan angin. Apalagi, 2 minggu terakhir, aku kurang enak badan.

Yup, terjadinya wabah penyakit yang menyerang anjing-anjing kesayangan aku dan membunuh 2 diantaranya, membuat aku terserang sakit maag. Tiga minggu belakangan ini, virus parko membuat kondisi 3 dari 5 anjing kesayangan aku, drop. Bahkan 2 diantaranya tidak dapat bertahan dengan serangan virus yhang mematikan apabila tidak segera diambil langkah-langkah pencegahan.

"Aku harus menyelamatkan Emilly..." itulah ungkapan yang aku nyatakan dalam hati dan aku laksanakan untuk menyelamatkan salah satu anjing kesayangan aku yang masih bertahan dari serangan virus parko.

Usahaku tidak sia-sia. Saat ini Emilly dalam kondisi sehat. Namun, ketika Emilly telah dinyatakan sembuh, justru aku yang sakit. Derita sakit maag membuat aku tidak bebas beraktifitas. Sakit maag membuat aku benar-benar tidak nyaman.

Sejumlah tulisan yang sedang dalam masa pengerjaan, tidak dapat aku selesaikan. Untuk bisa memulai saja, aku sudah kesulitan, bagaimana mau menyelesaikannya...???

Entahlah... semua pekerjaan yang terkait tulis-menulis, terpaksa aku pending. Entahlah... dua minggu kemarin, aku benar-benar kepayahan. Padahal, selain kegiatan tulis-menulis, masih ada beberapa hal lain yang harus aku kerjakan.

Niat untuk merayakan 2 tahun jadian aku dan Ira, bahkan hampir batal dilaksanakan. Memang sih, ada perubahan rencana kegiatan, namun semua bisa berjalan lancar. Kepada Ira, aku menghadiahi 1 flashdisk 4 GB, untuk Ira pergunakan dalam beraktifitas dengan menggunakan laptop barunya. Btw, selamat ya, Mbem, atas laptop barunya...

Syukurlah, sampai hari ini, rencana kerja aku yang lain, dapat aku selesaikan. Minimal, garis besar pelaksanaannya, sudah terlihat, tinggal dieksekusi saja.

Atas ide Ira, dan didukung kemampuan imajinatif seorang teman dekat aku, sebuah desain brosur telah berhasil diselesaikan. Aku gak tahu apa pendapat teman-teman aku atas karya desain yang telah dibuat. Namun, empat orang teman aku yang lain mengatakan, desain brosur yang kami ciptakan, sudah termasuk perfect.

Rencana pengecatan kamar Kakak dan adik aku, hari ini mulai dilaksanakan. Seorang teman kuliah aku turut membantu proses pengerjaan pengecatan kamar Kakak dan adik aku itu.

Sisa rencana kerja lainnya, hanya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan Natal.   

Well, aku harus mencermati keadaan cuaca apabila aku tidak ingin sakit pada saat perayaan Natal. Bagaimanapun, bagiku, Natal bukan hanya acara ceremonial tahunan yang harus dirayakan. Namun Natal memiliki arti mendalam, dimana aku semakin tahu dan menyadari, kalau Tuhan sayang sama aku... kamu... mereka... kita semua... anak-anak yang dikasihiNya.

Tahun ini, aku merasa, aku lebih dekat pada Tuhan. Aku banyak menuliskan renungan Firman Tuhan, dan menuliskan banyak hal yang bisa memotivasi orang lain agar hidup baik. Benar-benar sebuah kegiatan yang selama ini tidak aku pikirkan karena aku terlalu larung dengan kesenangan yang ditawarkan dunia ini.

Sebelum kegiatan menulis renungan itu aku lakukan, banyak hal gak berguna dan gak penting yang aku lakukan. Sedangkan pada sisi yang lain, Tuhan sudah menyatakan agar aku do something untuk kemuliaan dan kebesaran namaNya.

Awalnya memang sulit. Belajar nulis dengan membaca sejumlah buku renungan harian. Terus, aku juga mulai membuka-buka banyak majalah dan buku yang bisa memperkuat iman. Buku-buku yang selama ini ada di rumah aku (bahkan ada di kamar aku), tapi gak pernah aku sentuh...!!!

Setelah sejumlah tulisan berhasil aku selesaikan, adanya info kegiatan Cibfest yang diadakan jawaban.com, membuat aku benar-benar menggeluti dunia tulis-menulis renungan Firman Tuhan. Ternyata, banyak hal yang bisa aku sampaikan tentang Firman Tuhan.

Rencananya, aku mau membuat 52 tulisan renungan Firman Tuhan. Yup, sesuai dengan jumlah Minggu dalam setahun. Aku belum menghitung, sampai saat ini sudah berapa tulisan renungan yang sudah aku buat.

Sebentar lagi tahun baru. Aku belum punya rencana apa-apa untuk mengisi tahun baru yang akan kita semua jelang. Menikah? Itu target utama...

Itu aja dulu. Dah menjelang larut malam. Perut juga mulai lapar... ingin rasanya makan soto ayam... hangat...

Jaga kesehatan, yaaaa... teman-temanku sekalian...


GBU All


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: 8 comments | | edit post
My Mind
1.        Berbelanjalah dengan tas kain daripada menggunakan tas kertas atau plastik.

2.     Cucilah pakaian dengan air dingin daripada air panas.


3.        
Matikan alat-alat listrik bilamana tidak digunakan.

4.     Hubungkan lampu-lampu di luar rumah Anda dengan sebuah pengatur waktu.


5.     Gunakan perangkap daripada racun tikus atau pembunuh serangga.


6.     Kurangi penggunaan pestisida.


7.     Kopikan dan cetaklah pada kedua sisi kertas.


8.      
Gunakan kembali barang-barang seperti amplop, map, dan penjepit kertas.

9.      
Gunakan lembaran surat untuk surat antar-jawatan daripada amplop.

10.   Gunakan e-mail daripada korespondensi dengan kertas.


11.   Gunakan kertas yang didaur ulang.


12.    
Gunakan kertas yang dibuang untuk kertas potongan.

13.    
Gunakan cangkir kopi dari keramik atau kaca untuk meminum kopi atau teh.

14.   Gunakan tenaga surya untuk pemanasan rumah dan air.


15.    
Belilah ban radial untuk kendaraan Anda dan jagalah ban tersebut supaya tetap menggembung sebagaimana mestinya.

16.     
Mengecatlah dengan kuas atau roller daripada menggunakan cat semprotan untuk mengurangi emisi yang membahayakan.

17.    Pasangkan alat penghemat air pada kran dan WC Anda.


18.    Jangan mencuci alat-alat makan dengan air yang terus mengalir.


19.     
Hindari produk-produk dengan beberapa lapis pengemasan bilamana satu saja cukup.

20.    Gunakan alat-alat listrik hanya ketika Anda membutuhkannya.


21.    Belilah produk-produk yang didaur ulang.


22.    Peliharalah dan perbaikilah produk-produk yang dapat tahan lama daripada membeli
yang baru.


23.    Gunakan kembali barang-barang seperti tas dan wadah jika mungkin.


24.     
Gunakan serbet dari kain daripada yang dari kertas.

25.    Gunakan piring dan perkakas yang dapat digunakan kembali daripada yang dapat dibuang sesudah dipakai.


26.      
Gunakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan daripada kertas aluminium dan pembungkus yang lengket.

27.     Belilah baterai yang dapat diisi untuk alat-alat yang sering kali digunakan.


28.        
Gunakan kembali kardus kemasan dan material pengapalan.

29.        
Koran lama menjadi bahan pengemasan yang sangat bagus.

30.        
Gunakan angkutan umum bilamana mungkin.

31.     Komposkan sisa-sisa sayur Anda.


32.     Belilah perkakas rumah bekas pakai.


33.     Jangan menaruh makanan panas di dalam kulkas.


34.     Tanamilah kebun dapur Anda sendiri.


35.     Belilah sayur-sayuran organik.


36.     Belilah produk-produk buatan setempat untuk mengurangi transportasi.


37.     Bagilah sampah Anda yang dapat didaur ulang ke dalam material-material yang bersangkut-paut.


38.     Matikan monitor komputer Anda di saat-saat istirahat.


39.     Matikan peralatan listrik pada malam hari bilamana Anda pergi bekerja.


40.        
Gunakan komputer yang mudah dibawa karena komputer tersebut menggunakan lebih sedikit energi.

41.        
Cetaklah dalam warna hitam dan putih saja jika mungkin.

42.     Jangan mengemudi di atas batas kecepatan.


43.     Jangan membawa barang yang tak perlu di dalam bagasi mobil Anda.


44.     Periksalah mobil Anda secara teratur untuk memastikan bahwa mobil Anda itu dalam kondisi yang baik.


45.     Periksalah ban (kendaraan) Anda secara teratur.


46.        
Periksalah oli atau kebocoran lainnya pada mobil Anda, dan kembalikan kaleng-kaleng oli mesin untuk dipakai lagi.

47.        
Usahakan agar mobil Anda terus disetel/ diperbaiki dan oli Anda diganti.

48.     Usahakan agar ban (kendaraan) Anda tetap menggembung sebagaimana mestinya.


49.     Usahakan agar roda (kendaraan) Anda tetap lurus sebagaimana mestinya.


50.     Kurangi berkendaraan bermil-mil jauhnya.


51.        
Simpanlah barang rongsokan dan berikan/ juallah ke tempat penampungan barang-barang bekas.

52.     Belilah mobil yang lebih hemat bahan bakar dan menghasilkan emisi yang lebih rendah.


53.     Gunakan kertas yang lebih kecil untuk memo yang lebih kecil.


54.        
Hindarilah membeli makanan atau produk-produk yang dikemas dengan plastik atau wadah styrofoam karena barang-barang tersebut tidak bisa didaur ulang.

55.        
Belilah makanan yang ditanam di daerah setempat jika mungkin.

56.     Jangan membeli produk-produk yang terbuat dari binatang-binatang yang membahayakan.


57.        
Bergabunglah dengan suatu organisasi pelindungan alam.

58.        
Relakan waktumu untuk proyek-proyek pelindungan alam.

59.     Sumbangkan uang untuk proyek-proyek pelindungan alam.


60.     Doronglah keluarga, teman-teman, dan tetangga Anda untuk turut menyelamatkan sumber daya.


61.        
Ajarilah anak-anak untuk menghormati alam dan lingkungan

62.     Tanamlah pohon.


63.     Gunakan tas yang dapat didaur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.


64.        
Berbelanjalah dengan tas kain

65.        
Daur ulanglah segalanya: koran, botol dan kaleng, kertas aluminium, dll.

66.     Jangan menggunakan alat-alat listrik bilamana Anda dengan mudah dapat mengerjakannya dengan tangan, seperti membuka kaleng.


67.     Gunakan air dingin di dalam mesin cuci jika mungkin.


68.     Gunakan lebih sedikit bahan kimia ketika membersihkan.


69.     Simpanlah gantungan-gantungan kawat dan kembalikan ke binatu.


70.        
Sumbangkan barang-barang bekas kepada organisasi karya kasih atau perusahaan penghematan.

71.     Matikan pemanas air sebelum Anda pergi berlibur.


72.     Mulailah membuat gundukan kompos.


73.     Gunakan pupuk organik saja.


74.        
Komposkan daun-daun dan reruntuhan di pekarangan Anda, atau bawalah ke tempat pendauran ulang reruntuhan pekarangan.

75.        
Gunakan lampu pijar yang lebih kecil untuk menghemat energi.

76.        
Tanamlah bambu daripada membangun pagar.

77.        
Gunakan flash drive daripada CD.

78.     Nasehati orang-orang di sekitar Anda mengenai bahaya-bahaya pemanasan global.


79.     Makanlah semua makanan Anda di restoran untuk menghindari membawa pulang ke rumah dalam tas plastik.


80.     Gunakan air kotor dari pakaian cucian untuk mengairi tanaman-tanaman Anda.


81.        
Gunakan sinar matahari daripada lampu listrik.

82.     Matikan mesin ketika mengisi bahan bakar pada mobil Anda.


83.     Gunakan tangga daripada menggunakan lift.


84.        
Berhentilah membuang makanan karena sisa-sisa makanan mengeluarkan gas methan.

85.      Bersihkan AC Anda secara teratur.


86.      Berhentilah menggunakan semprotan erosol untuk mengurangi CFC.


87.      Bukalah jendela untuk mendinginkan ruangan Anda daripada menggunakan AC.


88.        
Belilah produk-produk yang berlabel ramah lingkungan.

89.      Gunakan mobil yang besarnya cukup untuk keluarga Anda.


90.      Gunakan energi biologis seperti biodisel dan etanol.


91.      Bersihkan endapan-endapan air yang membeku pada kulkas Anda secara teratur.


92.      Keluarkan barang-barang yang tidak perlu dari kulkas setiap minggu.


93.      Gunakan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian Anda.


94.      Gunakan pakaian yang terbuat dari sumber daya alam.


95.        
Pasangkan keselamatan otomatis yang cocok untuk sistem listrik Anda.

96.      Gunakan kaca berwarna hijau untuk mengurangi panas di dalam rumah Anda.


97.        
Berhentilah membakar rumput di padang.

98.      Kurangi terangnya monitor komputer Anda.


99.      Pasangkan pengatur waktu untuk mematikan AC Anda sebelum subuh.


100.      
Bangunlah rumah  yang ber- arus udara dan cahaya alami.


Kelompok Peduli Lingkungan
Puteri Kasih – Indonesia
Disadur dari KOMPAS di “Hari Lungkungan Hidup”
Labels: 2 comments | | edit post
My Mind
Aku telah disalibkan dengan Kristus ; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.
(Galatia 2 : 19b - 20)

Banyak orang Kristen yang mengaku telah mengalami lahir baru, namun ternyata mereka masih belum mengubah perilaku dan cara hidup mereka, dimana mereka masih suka bersikap egois, mudah marah, suka berbohong, suka bergosip, suka bertindak kasar, suka berkata tidak jujur, atau bahkan, suka bersikap tidak setia.

Cerita kehidupan sejumlah anak-anak Tuhan, juga masih diwarnai dengan aktifitas mengejar gengsi dan reputasi. Sejumlah anak-anak Tuhan lainnya berupaya aktif untuk memenuhi ambisi-ambisi terpendam, yang bertujuan untuk memuaskan keinginan diri atau menjalani suatu kepentingan pribadi, dan bukan bertujuan untuk memuliakan nama Tuhan maupun menyampaikan kabar keselamatan didalam nama Yesus Kristus kepada banyak orang.

Adanya keinginan untuk mencukupi kebutuhan hidup, sering kali membuat sejumlah anak-anak Tuhan mendahulukan pekerjaan dibandingkan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketika kondisi itu terjadi, ibadah Minggu pun, bisa terlewatkan karena sejumlah anak-anak Tuhan itu telah membuat skala prioritas, dimana mereka lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaan kantor dibandingkan beribadah kepada Tuhan.

Dalam hal ini, proses penyerahan diri belum dilakukan sepenuhnya. Masih ada sikap setengah hati untuk melayani di ladang Tuhan karena mereka tidak secara konsisten menjalani kehendak Tuhan, dan tidak memandang Bapa sebagai Pribadi Yang Maha Kuasa.

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu!
(II Korintus 13 : 5a)

Meskipun seorang anak Tuhan banyak menghafal ayat-ayat Firman Tuhan atau mampu menjabarkan rahasia kasih Tuhan dengan baik, anak-anak Tuhan yang masih bersikap setengah hati dalam menjalani hidup benar dari orang-orang yang beriman kepada Kristus, maka dapat dikatakan kalau hidup mereka tidak jauh berbeda dengan orang-orang yang belum beriman kepada Kristus.

Jika kasih Kristus ada didalam hidup kita, maka sudah selayaknya sifat manusia duniawi kita sudah tidak menonjol lagi. Kita seharusnya menyadari akan hal itu.

Sebagai anak-anak Tuhan, tanpa diminta, kita seharusnya berani mengambil sikap untuk menghadirkan suatu batasan hidup yang membuat kita selalu ingat untuk tidak lalai dalam menjalani perintah-perintah Tuhan, yaitu suatu sebuah sikap yang tercetus dalam bentuk komitmen pribadi, yang sengaja dibuat, agar kita tidak mencemari indahnya hidup beriman kepada Yesus.

Kenapa kita harus melakukannya? Karena hidup beriman kepada Kristus bukanlah sebuah pilihan namun anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Oleh sebab itu, sudah selayaknya kita menghadirkan suatu perilaku, sikap, serta gaya hidup yang tidak membuka celah atau peluang bagi kita untuk menyimpang dari jalan Tuhan, namun kiranya kita hidup dengan membawa terang dan kasih Surgawi kepada dunia ini, dimana segenap perilaku, sikap, serta perbuatan kita, membawa keselamatan bagi orang lain yang belum mengenal serta beriman kepada Kristus.

Mungkin, terkadang kita tidak puas dengan kondisi yang harus kita hadapi, yang kita terima atau yang kita rasakan, oleh karena kita beriman kepada Kristus. Namun seharusnya sikap itu tidaklah mengemuka dan menjadi alasan bagi masing-masing kita untuk berbuat dosa atau berubah iman setia pada Yesus.

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
(Roma 7 : 19 - 20)

Apakah kita harus melakukan yang tidak baik dan tidak berkenan di mata Tuhan? Tentu saja tidak, karena apabila kita menyadari bahwa didalam diri kita telah bernaung kuasa kasih Tuhan, yang hadir sebagai sebuah karunia terindah didalam hidup kita, maka kita akan tahu bahwa berbuat yang tidak baik dan tidak berkenan di mata Tuhan itu, adalah sebuah kebodohan.

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
(II Korintus 5 : 17)

Iman percaya kita kepada Kristus, tidak akan membuat kita menerima upah dosa, apabila kita benar-benar meyakini, bahwa keselamatan hidup itu memang ada dan nyata didalam Yesus Kristus, Tuhan.

Tanamkanlah dalam benak pikiran kita, kalau anugerah iman percaya yang telah Tuhan nyatakan dalam kehidupan kita, tidak mungkin kita raih kalau bukan Tuhan sendiri yang berkehendak. Jadi, jangan sia-siakan adanya anugerah pemberian Tuhan itu.

Pergunakanlah anugerah itu untuk menghadirkan kasih dalam kehidupan banyak orang, yaitu orang-orang yang belum mengenal dan beriman kepada Yesus, sehingga mereka juga dapat bersukacita serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka.


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
(Matius 3 : 8)

Terkadang, banyak orang Kristen memiliki rasa percaya diri teramat besar, karena mereka meyakini kalau kekuatan fisik atau kemampuan pikiran mereka, akan mampu menjawab permasalahan hidup yang sedang dihadapi.

Pada sisi yang lain, banyak pula orang Kristen yang menjadi teramat lemah dan mencoba berlari dari kenyataan hidup, ketika segenap daya upaya yang telah mereka lakukan, tetap saja tidak membuat mereka dapat terlepas dari adanya konsekuensi atas perbuatan yang telah mereka lakukan atau harus mereka selesaikan, layaknya sebuah jawaban dari suatu permasalahan.

Permasalahan muncul ketika kondisi terbelunggu permasalahan, sering kali membuat sejumlah anak-anak Tuhan mencoba untuk menyampaikan alasan-alasan atau membangun dalil-dalil yang seakan-akan bisa menjadi landasan berpikir sesuai logika manusia, yang memperkenankan mereka untuk berjalan jauh dari kasih dan kehendak ALLAH.

Cara sejumlah orang-orang Kristen untuk menarik kesimpulan dalam menterjemahkan konsep menjalani prinsip-prinsip keimanan yang benar dan menghasilkan buah, sering kali terganjal oleh adanya pola pikir serta sikap manusia yang lebih menganggap bahwa diri mereka mampu tanpa harus bersandar pada Tuhan.

Kerasnya tantangan kehidupan membuat mereka lebih menikmati alur kehidupan dengan melarungkan diri pada kesibukkan pekerjaan, yang tercipta karena adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup, lalu menikmati indahnya gemerlap kehidupan yang ditawarkan dunia ini.

Dengan kata lain, alam pikiran mereka yang menjadi sumber inspirasi kehidupan, bukan Firman Tuhan. Mereka menganggap, berjalan sesuai kehendak Tuhan, ada masa dan waktunya.

Satu contoh nyata dapat kita temukan pada bulan Desember ini, dimana kehadiran anak-anak Tuhan pada saat merayakan Natal, melebihi jumlah anggota Jemaat yang hadir pada saat pelaksanaan tata ibadah Minggu.

Tingginya animo anggota Jemaat Gereja untuk menghadiri ibadah perayaan Natal, membuat anggota Majelis Gereja harus memasang tenda di bagian teras atau halaman Gereja. Mereka juga menyewa atau meminjam banyak sejumlah kursi untuk menambah daya tampung, agar anggota Jemaat yang datang beribadah, mendapat tempat duduk dan dapat turut beribadah.

Puji Tuhan, Gereja penuh. Akan tetapi, kenapa hanya pada hari Natal atau hari Paskah saja?

Yaaa... Pada saat Natal dan Paskah, ribuan hingga jutaan orang Kristen di dunia, baru datang beribadah di Gereja. Sesungguhnya mereka adalah wajah lama, namun jarang datang beribadah ke rumah Tuhan.

Mereka seakan-akan ingin menghadirkan suatu pernyataan, bahwa terucapnya permohonan pengampunan dosa dan merasakan betapa indahnya hidup sebagai anak-anak Tuhan, baru perlu dilakukan pada saat perayaan hari Natal serta hari Paskah tiba.

Bisa dikatakan, sejumlah anak-anak Tuhan telah menghadirkan suatu anggapan, kalau pertobatan itu merupakan penaklukan perasaan dan sikap manusia untuk tidak lagi berbuat kesalahan, hanya pada saat perayaan Natal dan Paskah semata. Padahal, nilai serta esensi dari sebuah pertobatan manusia, bukan itu.

Apakah pertobatan itu?

Dalam terjemahan bebas, pertobatan bisa diartikan dengan : sadar dan menyesali telah berbuat dosa dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.

Firman Tuhan dalam Perjanjian Baru menyebutkan, kata Yunani untuk pertobatan adalah metanoeo, yang artinya perubahan pikiran. 

Bahasa sederhananya, pertobatan berarti berbalik dari jalan manusia untuk mengikuti jalan yang Tuhan kehendaki, dimana perasaan bersalah akan muncul dalam hati dan benak pikiran kita apabila kita lalai untuk mengingat serta menjalankan perintah-perintah Tuhan.

Menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, sama artinya kita hidup dan datang pada Tuhan dengan cara pandang serta pola pemikiran yang mengarah pada suatu sikap percaya yang seutuhnya kepada Tuhan.

Artinya, dalam menjalani hidup yang beriman kepada Kristus, kita tidak bersikap setengah hati menjalani prinsip iman kepada Yesus.

Setiap orang Kristen seharusnya menghadirkan komitmen pribadi untuk menempatkan segenap perintah serta kehendak Tuhan sebagai sebuah pilar kehidupan yang menjadi pedoman dan penentu jalan kehidupan kita di dunia ini.

Dengan kata lain, kita meninggalkan culture dan pola hidup yang tidak sesuai jalan Tuhan karena kita percaya bahwa pilihan hidup demikian akan membawa kita pada keselamatan.

Setiap anak-anak Tuhan sepatutnya menghadirkan kerinduan yang selalu menaungi hati serta benak pikiran kita, untuk dekat serta mendengar suara Tuhan.

Lalu, apakah tindakan yang harus kita lakukan kemudian? Jawabnya : menghasilkan buah-buah roh.

Kehidupan yang baru, yang dijalani dengan prinsip-prinsip beriman yang sepenuh hati kepada Tuhan, pada tahap pelaksanaannya, bisa menghadirkan buah-buah roh, dimana perilaku dan sikap percaya yang kita tunjukkan, membuat orang lain mengenal siapa Yesus lalu mereka juga melakukan pertobatan.

Pada sisi yang berbeda, apabila pertobatan tidak kita lakukan, sama artinya kita tidak berusaha untuk membangun adanya kesadaran dan pengakuan diri bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tidak terlepas dari adanya dosa, dimana upah dosa adalah maut. Padahal maut telah dikalahkan oleh kebangkitan Yesus Kristus.

Sebagai orang yang percaya dan beriman kepada Kristus, kita memang harus menyadari bahwa hidup ini penuh dengan dosa. Oleh karena itu sudah selayaknyalah kita melakukan pertobatan, bukan berlari dari hadapan Tuhan dan semakin menjerumuskan diri dalam lembah kekelaman hidup.
 
Adanya iman percaya kepada Kristus, merupakan jaminan keselamatan yang diberikan Tuhan sebagai sebuah anugerah, dimana orang-orang yang beriman dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, akan memperoleh kehidupan yang kekal.

Ketika banyak anak-anak Tuhan sudah tahu dan memahami betapa indah anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka, kenapa belum juga melakukan pertobatan?

Menjelang Natal, marilah kita berlomba-lomba menghasilkan buah-buah pertobatan dengan Back to Jesus...


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung 
My Mind
Hari Minggu kemarin merupakan hari Advent pertama. Ibadah di Gereja ku, HKBP Resort Pondok Kelapa, Jakarta Timur, diadakan kegiatan ibadah secara sederhana namun hikmat, dengan menyalakan satu lilin di depan mimbar.

Acara ibadah diadakan jam 15.00 WIB dengan format ibadah gabungan. Ibadah berbahasa Indonesia yang diadakan jam 07.00 WIB dan ibadah berbahasa Batak yang diadakan jam 09.00 WIB, ditiadakan.  

Penggabungan kegiatan ibadah dilakukan, karena setelah pelaksanaan kegiatan ibadah Minggu, dilanjutkan dengan acara pelepasan Pdt. L. Barasa, STh, Gembala Sidang Gereja kami, yang memasuki masa pensiun.

Kata "pensiun" memang tidak dikenal dalam kegiatan pelayanan di ladang Tuhan. Namun, karena aktifitas pelayanan Pdt. L. Barasa, STh. berada dibawah organisasi Gereja, maka usia pensiun itu ada, khususnya untuk kepentingan regenerasi kepemimpinan seorang pendeta di Gereja-gereja yang ada dibawah naungan organisasi Gereja, dalam hal ini, HKBP.

Pdt. L. Barasa, STh. telah 8 tahun menjadi Pendeta Resort di HKBP Pondok Kelapa. Beliau memimpin jemaat dalam suasana penuh suka dan duka.

Dikatakan melalui suasana duka, karena pada awal tahun 2002, bangunan Gereja yang selama ini kami gunakan sebagai tempat ibadah, dipaksa untuk ditutup oleh sekelompok massa. Mereka mengatakan, bangunan Gereja yang kami gunakan selama ini tidak memiliki ijin.

Hari Minggu kemarin, Jemaat Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa, benar-benar memanjakan Pdt. L. Barasa, STh, dan memberikan apresiasi dan atensi lebih atas kegiatan pelayanan yang Beliau lakukan selama menjadi Pendeta di Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa.

Sebagai tanda ungkapan terima kasih, Jemaat HKBP Pondok Kelapa mengumpulkan dana sebagai tanda kasih kepada Pdt. L. Barasa, STh, yang telah mendedikasikan hidupnya sebagai seorang pendeta, yang selalu tampil sederhana serta bersahaja.

Pengumpulan dana dilakukan dalam 3 bentuk. Pengumpulan dana umum, yang dilakukan dengan mengetuk hati para anggota Jemaat yang ingin memberikan tanda kasih kepada Pdt. L. Barasa, STh.

Kegiatan pengumpulan dana tanda kasih, juga dilakukan secara kelompok, yaitu kegiatan pengumpulan dana yang dilakukan oleh Punguan Ama (Kaum Bapak), Punguan Ina (Kaum Ibu), Punguan Naposobulung (Kaum Muda), para pelajar Sidi dan Remaja, serta dari kelompok paduan suara. Tidak ketinggalan pula, pengumpulan dana yang dilakukan oleh para Sintua (Penatua) dan panitia pelepasan Pdt. L. Barasa, STh. yang memasuki masa pensiun.

Metode pengumpulan dana ketiga, dilakukan dengan cara lelang. Barang yang dilelang berupa 2 lukisan ukuran besar, 4 set keramik, 8 helai kain songket, dan 2 helai kain ulos. Sejumlah barang yang dilelang, ada yang diserahkan kepada Pdt. L. Barasa, STh. sebagai sebuah benda kenang-kenangan.

Jujur, baru kali ini aku melihat, warga Jemaat begitu antusias memberikan yang terbaik bagi Pendeta yang telah memberikan pelayanan serta pengayoman yang mendedikasikan waktu dan hidupnya untuk mengabdi pada Tuhan dengan melayani ribuan anggota Jemaat (jumlah anggota Jemaat HKBP Resort Pondok Kelapa mencapai 1100 orang) yang dipimpinnya.

Pdt. L. Barasa, STh. memang telah memberikan contoh yang baik bagi banyak orang, khususnya bagi anak-anak Tuhan yang sedang bergiat melakukan kegiatan pelayanan di ladang Tuhan.

Harus diakui, Pdt. L. Barasa, STh, juga memiliki kekurangan. Namun, janganlah memandang kekurangan yang ada padanya sehingga bisa mengaburkan indahnya ketulusan sikap dan pengabdian yang telah dilakukan Pdt. L. Barasa, STh. selama menjadi Pendeta Resort di HKBP Resort Pondok Kelapa.

"Contohlah hal-hal yang baik, bukan yang buruk atau hal-hal yang salah..."

Saat ini, pengganti Pdt. L. Barasa, STh, belum ditentukan. Jadi untuk sementara waktu, Pdt. L. Barasa, STh. masih melakukan kegiatan pelayanan di Gereja HKBP Resort Pondok Kelapa meskipun dengan wewenang terbatas.

Selamat memasuki usia pensiun, Oppung. Kiranya kuasa kasih Tuhan Yesus yang selama ini ada didalam hati dan kehidupan Oppung, membuat kehidupan Oppung selanjutnya, sejahtera serta dalam kondisi sehat selalu.


.Sarlen Julfree Manurung 

Labels: 4 comments | | edit post
My Mind
PERTAMA
mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya?
Firman Tuhan :
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(Filipi 4 : 13)


KEDUA
Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Tuhan akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus?
Firman Tuhan :
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
(Filipi 4 : 19)


KETIGA
Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban?
Firman Tuhan :
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
(II Timotius 1 : 7)


KEEMPAT
Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Tuhan telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu?
Firman Tuhan :
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
(Roma 12 : 3)


KELIMA
Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Tuhan adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak?
Firman Tuhan :
Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
(Mazmur 27 : 1)

Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.
(Daniel 11 : 32)


KEENAM
Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia ?
Firman Tuhan :
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.
(I Yohanes 4 : 4)


KETUJUH
Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Tuhan dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya?
Firman Tuhan :
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenanganNya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
(II Korintus 2 : 14)


KEDELAPAN
Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Tuhan akan memberi hikmat jika saya minta padaNya?
Firman Tuhan :
Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
(I Korintus 1 : 30)

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
(Yakobus 1 : 5)


KESEMBILAN
Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Tuhan yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi?
Firman Tuhan :
Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu!
(Ratapan 3 : 21 - 23)


KESEPULUH
Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya?
Firman Tuhan :

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
(I Petrus 5 : 7)


KESEBELAS
Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Tuhan, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita?
Firman Tuhan :
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
(II Korintus 3 : 17)

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
(Galatia 5 : 1)


KEDUABELAS
Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus?
Firman Tuhan :

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
(Roma 8 : 1)


KETIGABELAS
Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya?
Firman Tuhan :
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
(Matius 28 : 20)

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibrani 13 : 5)


KEEMPATBELAS
Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu?
Firman Tuhan :

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
(Galatia 3 : 13 - 14)


KELIMABELAS
Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan?
Firman Tuhan :
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
(Filipi 4 : 11)


KEENAMBELAS
Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Tuhan?
Firman Tuhan :
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
(II Korintus 5 : 21)


KETUJUHBELAS
Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Tuhan di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya?
Firman Tuhan :
Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
(Roma 8 : 31)


KEDELAPANBELAS
Mengapa saya harus bingung jika Tuhan adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita.
Firman Tuhan :
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
(I Korintus 14 : 33)

Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
(I Korintus 2 : 12)


KESEMBILANBELAS
Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Tuhan saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya?
Firman Tuhan :
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
(Roma 8 : 37)


KEDUAPULUH
Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan?
Firman Tuhan :
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.
(Yohanes 16 : 33)




"Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Tuhan!"
Firman Tuhan :
TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.
(Mazmur 46 : 11a)