My Mind
Menjadi Saksi yang Setia

Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.
(Lukas 12 : 8)

Hidup yang bersaksi bagi Kristus, bukanlah suatu perkara yang mudah untuk dijalani. Berbagai kesenangan, masalah, dan mimpi-mimpi sepi yang bisa menjerat anak-anak Tuhan untuk jatuh ke dalam dosa, merupakan perangkap iblis yang membuat segenap kesaksian itu tidak terucapkan atau tidak terpancar dari perilaku, gaya hidup, maupun sikap diri dari anak-anak Tuhan.

Kehidupan peribadahan yang dilakukan anak-anak Tuhan, tidak selalu dapat dijalani dengan tenang, nyaman serta leluasa, karena adanya tindakan intimidasi, upaya keras untuk mempersulit keluarnya ijin pendirian bangunan gereja maupun ijin pelaksanaan ibadah, serta tindakan perusakan bangunan gereja, yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang dengan keberadaan Jemaat Kristus dilingkungannya.

Misi pekabaran Firman Tuhan yang dilakukan anak-anak Tuhan kepada orang-orang yang belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, tidak sedikit pula yang menghadapi penolakan sikap dari pribadi lepas pribadi, maupun dari kelompok masyarakat yang sedang didatangi misi pelayanan.

Berbagai keadaan yang bertujuan untuk menekan, mempersulit, atau mengintimidasi keberadaan Jemaat Kristen, merupakan resiko yang harus dihadapi atau harus dialami oleh para pengikut Yesus, bahkan sudah terjadi semenjak Jemaat Kristen mula-mula hadir dalam kehidupan masyarakat waktu itu.

Upaya pekabaran Firman Tuhan yang dilakukan oleh murid-murid Yesus serta Rasul Paulus, juga mengalami kondisi yang sama dengan apa yang dialami oleh orang-orang Kristen pada saat ini. Ajaran kasih Yesus yang anak-anak Tuhan sampaikan, bahkan membuat banyak dari antara mereka yang harus mati sebagai martir.

Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.
(I Petrus 2 : 21)

Ayat dari Firman Tuhan diatas dengan jelas mengatakan, agar setiap anak-anak Tuhan mengikuti teladan Yesus, yaitu menjadi saksi Kristus yang setia, yang terpanggil dan hidup sesuai dengan perintah-perintahNya.

Prinsip hidup yang berbeda dilakukan oleh para saksi-saksi palsu, yang menjalankan misi pekabaran Firman Tuhan untuk mencari keuntungan pribadi semata, dengan cara memutar-balikkan kebenaran, maupun mencoba untuk mengeksploitasi bagian dari isi Firman Tuhan sesuai dengan kehendak dan keinginannya sendiri.

Segenap kesaksian yang kita sampaikan, haruslah berdasarkan kesaksian yang benar dan tidak menyimpangkannya, sehingga banyak orang yang belum mengenal maupun merasakan kasih Allah, mendapatkan pengajaran yang tepat serta sesuai dengan pola pengajaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus.  

Ketika kesaksian tentang kebenaran yang ada serta nyata didalam Yesus disampaikan oleh anak-anak Tuhan, maka Tuhan Yesus juga akan mengakui keberadaan anak-anak Tuhan, di hadapan Allah serta para malaikatNya.

Jadi, yang diminta dari anak-anak Tuhan pada saat ini adalah kesediaan, kesanggupan, kesiapan, dan komitmen untuk menjadi saksi Kristus, yang menyampaikan pekabaran Firman Tuhan serta menunjukkan perilaku dan gaya hidup yang mencerminkan citra diri yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Tuhan sudah bilang, kalau hidup sebagai orang Kristen itu, tidaklah mudah. Tapi Tuhan juga mengatakan, kalau Ia tidak akan membiarkan anak-anakNya berjalan sendiri untuk menjalani hari-hari sebagai anak-anak Tuhan, terutama didalam hal menyampaikan pekabaran akan Firman Tuhan serta kebenaran yang ada dan nyata didalam Ia, Anak Allah Yang Maha Kudus.

Artinya, kita tidak perlu khawatir dengan keimanan yang telah kita pegang. Sebab Tuhan sudah menjanjikan kehidupan yang kekal bagi mereka, anak-anak Tuhan, yang bisa menjaga sikap percaya serta iman mereka hingga kesudahan usianya.

So, mari... menjadi saksi bagi Kristus, dalam sikap, perilaku dan gaya hidup kita, serta dalam kegiatan pelayanan di ladang Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment