My Mind
Fanatik Dalam Beriman Kepada Kristus

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.
(Efesus 6 : 10 -11)


Secara umum, kegiatan pelayanan yang dilakukan jemaat Kristen mula-mula dengan jemaat Kristen saat ini, sama-sama mengalami adanya pertentangan sikap, penolakan, atau tindak penganiayaan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya hadirat kuat kuasa kasih Yesus menaungi diri atau lingkungan masyarakat disekitar mereka.

Akan tetapi, dalam menjalani aktifitas pelayanan di ladang Tuhan, ada satu perbedaan mencolok antara jemaat Kristen mula-mula dengan jemaat Kristen saat ini. Perbedaan itu ada pada tingkat fanatisme.

Jemaat Kristen mula-mula jauh lebih fanatik dibandingkan dengan jemaat Kristen saat ini. Padahal, keberadaan jemaat Kristen mula-mula, masih belum dikelola dalam satu organisasi yang tersistematis, masih belum memiliki manajemen keuangan, dan masih belum memiliki atribut yang menunjukkan keberadaan suatu jemaat Kristen, yang ditandai dengan adanya bangunan gereja.

Para anggota jemaat Kristen mula-mula, tetap menjalani aktifitas pelayanan meskipun kondisi kehidupan pelayanan itu dilakukan dengan penuh kesederhanaan, tanpa sarana serta prasarana yang memadai.

Meskipun dengan kondisi yang teramat terbatas dan penuh dengan tantangan, jemaat Kristen mula-mula tetap mampu menunjukkan kualitas pelayanan yang prima serta eksistensi keberadaan mereka ditengah orang-orang yang menolak mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.  

Baiknya kualitas pelayanan jemaat Kristen mula-mula, dapat dilihat dari keberhasilan mereka untuk “mengkhamirkan” begitu banyak orang dengan kebenaran yang ada dan nyata didalam Yesus Kristus, Tuhan. Ditengah kesederhanaan, para anggota jemaat Kristen mula-mula, tetap dapat menghasilkan buah, yaitu pertobatan banyak orang.

Jemaat Kristen mula-mula mampu bersaksi ditengah dahsyatnya peperangan rohani dan berbagai bentuk penganiayaan, kekerasan, serta penindasan atas diri mereka.

Baiknya kemampuan jemaat Kristen mula-mula untuk survival dibawah tekanan hebat dari pihak-pihak yang tidak suka adanya pelayanan kasih Kristus, telah membuat diri mereka mendapat panggilan sebagai Kristianos, yaitu suatu ungkapan ejekan atau cemooh tentang kelompok orang-orang yang menjadi bagian dari keluarga, serdadu, laskar atau pengikut Kristus, maupun orang-orang yang berperilaku layaknya Kristus.

Dalam Firman Tuhan, kata Kristianos disebutkan 3 kali, yaitu dalam Kitab Kisah Para Rasul 11 : 26, Kisah Para Rasul 26 : 28, dan kitab I Petrus 4 : 16.

Orang-orang yang membenci Yesus, mengejek dan mencemooh para anggota jemaat Kristen mula-mula karena mereka mengikuti pengajaran kasih yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, dimana para pengejek itu, menghembuskan pula suatu anggapan, kalau Yesus Kristus telah gagal dalam menyebarkan ajaran atau pengaruhNya selama hadir dan bekerja melayani di bumi ini.

Ejekan serta cemoohan itu tidak mengendurkan semangat jemaat Kristen mula-mula untuk melayani. Bahkan dari waktu ke waktu, jumlah pengikut ajaran Yesus semakin banyak. Mereka juga semakin militan dan nekat dalam melayani.

Kondisi ini justru membuat kata Kristianos kemudian menjadi identitas sebutan bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus, bukan lagi sebagai sebuah kata ejekan atau cemoohan, namun sebagai sebuah tanda pengakuan bahwa mereka adalah kumpulan orang-orang yang hidup secara fanatik membela kepentingan Kristus.

Apakah kepentingan Kristus itu?

Kepentingan Kristus adalah : Disampaikannya pengajaran akan isi Firman Tuhan kepada banyak orang yang belum percaya dan beriman kepada Yesus, sehingga terjadi pertobatan, sehingga semakin banyak orang yang mengaku serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.

Meyakinkan orang lain agar mau melakukan pertobatan, bukanlah suatu perkara yang mudah. Akan hal ini, Firman Tuhan menyebutkan : Allah mengasihi manusia, namun dunia ini menolak hadirat serta kasihNya.

Setiap upaya pelayanan yang dilakukan oleh anak-anak Tuhan, akan menemui banyak pertentangan sikap. Penolakan akan terjadi dimana-mana. Kebencian ditabur kepada setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Yesus. Bahkan tindak kekerasan serta penganiayaan yang dapat mengancam keselamatan jiwa, bisa pula menghampiri kehidupan anak-anak Tuhan.

Namun Tuhan berjanji, Ia sendiri yang akan menyertai serta memampukan anak-anak Tuhan untuk melayani orang-orang yang belum beriman dan percaya kepada Kristus agar mau bertobat.

Kuat kuasa Tangan Tuhan juga akan menyertai anak-anak Tuhan untuk menghadapi tindakan ekstrim dan radikal yang dilakukan untuk menghadirkan keadaan-keadaan yang dapat membuat anak-anak Tuhan menderita oleh berbagai tindak kekerasan yang dirupakan oleh orang-orang yang membenci Yesus.

Pada saat Tangan Tuhan menyertai setiap bentuk pelayanan pekabaran Firman Tuhan yang dilakukan anak-anak Tuhan untuk membela kepentingan Kristus, maka semua bentuk pelayanan itu tidak akan berakhir sia-sia, akan tetapi menghasilkan satu buah, yaitu pertobatan dari orang-orang yang belum merasakan besarnya kasih Allah serta AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus.

Adanya penyertaan Tangan Tuhan itu, selayaknya membuat setiap anak-anak Tuhan semakin fanatik, dimana sikap fanatik itu, menggairahkan diri untuk aktif serta tetap konsisten melayani, menyampaikan kabar baik, yaitu kabar keselamatan yang ada dan nyata didalam Yesus, Tuhan.

Oleh karena itu, pertumbuhan sikap fanatik anak-anak Tuhan dalam beriman kepada Kristus, merupakan modal penting untuk membela kepentingan Kristus di bumi ini.

Jemaat Kristen memang harus mampu mempengaruhi dunia bagi Kristus dengan cara menghadirkan sikap fanatisme dan kesungguhan diri untuk melayani di ladang Tuhan.

Jemaat Kristen dapat mencontoh adanya sikap fanatik yang ditunjukkan oleh Yosafat, raja Yehuda, selama masa pemerintahannya.

Yosafat adalah seseorang yang takut akan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan (II Tawarikh 20 : 32 – 33). Ia juga adalah sosok pribadi anak Tuhan yang tekun dalam mencari Tuhan (II Tawarikh 19 : 3 dan II Tawarikh 20 : 3a).

Yosafat juga tegas dalam bersikap serta bertindak. Ia juga percaya kalau Tuhan akan menyertainya (II Tawarikh 19 : 4 dan II Tawarikh 20 : 20b).

Sebelum mengambil sebuah keputusan, Yosafat terkenal dengan prinsip kehati-hatian, dengan menguji segala sesuatunya, karena ia tidak menginginkan adanya penyesatan. Dalam mengambil keputusan, Yosafat juga memiliki sebuah prinsip, kalau kebenaran bukan diperoleh dari suara terbanyak berdasarkan pengambilan suara, dimana jumlah suara mayoritas tidak menentukan kebenaran dari keputusan yang akan diambil dalam pemungutan suara (II Tawarikh 18 : 6).

Banyak orang Kristen yang terkenal dengan sikap yang tidak konsisten. Ada sejumlah anak Tuhan yang dalam satu waktu tertentu, berapi-api dalam memuji Tuhan. Namun pada waktu yang berbeda, mereka kembali berbuat dosa. Mereka lupa kalau Allah memperhatikan seluruh tingkah laku mereka.

Jemaat Kristen yang menjaga sikap fanatiknya dalam beriman kepada Kristus, akan selalu menjaga konsistensi perilakunya dalam hidup yang beribadah kepada Tuhan karena telah mengetahui adanya dosa.

Dengan terus menumbuhkan sikap fanatik dalam beriman, selayaknya membuat anak-anak Tuhan tidak mudah tergoda oleh keindahan yang ditawarkan dunia, tidak mudah terpengaruh oleh bentuk iman kepercayaan lain yang tidak sesuai dengan perintah serta kehendak Tuhan, dan tidak mudah tertipu oleh muslihat iblis.

Sikap fanatik dalam beriman kepada Kristus akan membuat anak-anak Tuhan, tidak membiarkan diri mereka untuk mudah dipengaruhi oleh apapun untuk mengubah atau merampas iman kepercayaannya kepada Yesus.

Anak-anak Tuhan yang memiliki sikap fanatik dalam beriman kepada Kristus, akan selalu menjaga kebugaran serta keteguhan iman kepercayaan mereka, yaitu dengan memperhatikan segenap kehendak Allah dan menjalankan perintah-perintahNya.

Oleh karena itu bisa dikatakan kalau fanatisme dalam beriman, akan membuat hidup anak-anak Tuhan bertanggung jawab serta konsisten untuk memegang teguh prinsip keimanannya, dan akan selalu melakukan kegiatan pelayanan di ladang Tuhan, karena telah tumbuh suatu kesadaran, kalau orang lain harus pula diselamatkan.

Banyak orang yang kehilangan kesaksian hidup mereka karena mereka tidak cukup berani untuk menyatakan prinsip keimanan mereka kepada banyak orang, dengan menonjolkan sikap fanatisme dalam beriman kepada Kristus.

Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.   (Lukas 12 : 8)

Setiap anak-anak Tuhan harus memiliki pendirian dan sikap yang jelas, bahwa sebagai keluarga, serdadu, atau laskar Kristus, harus bisa memenangkan sebanyak mungkin jiwa-jiwa untuk diselamatkan serta mengalami pertobatan, dan bukan sebaliknya.

Anak-anak Tuhan tahu rahasia kehidupan yang Allah berikan kepada mereka yang setia dalam iman kepada Kristus. Rahasia itu harus pula dinyatakan dan dirasakan oleh mereka yang belum mengaku serta percaya kepada Yesus agar mereka juga menjadi bagian dari keluarga, serdadu, dan laskar Kristus, dimana nama mereka, ada tercatat di Buku Kehidupan.

Akhirnya, perlu kita ingat, kalau Tuhan akan mengerjakan perkara besar dalam kehidupan kita kalau kita selalu menunjukkan sikap fanatik kita dalam beriman kepada Kristus, untuk membela kepentingan Kristus, menghadirkan pertobatan dari banyak orang yang belum mengaku serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.

Fanatik dalam beriman kepada Yesus, adalah hakekat kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya patut dihadirkan setiap saat dalam kehidupan anak-anak Tuhan.

Firman Tuhan :
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaanNya menjadi nyata atasmu.
(Yesaya 60 : 2)


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung


Labels: | edit post
2 Responses
  1. John VR Says:

    tetaplah setia di dalam Kristus dan jadilah fanatik dalam beriman kepadanya seperti yang dikatakan Pak Sarlen,apa pun yang terjadi,apa pun yang menghadang,siapa pun yang berusaha penggal kepala kita,kita tetap setia..saya menulis ini bukan untuk menakut-nakuti saudara dan saudari yang membaca pesan ini,tapi inilah fakta dan peringatan bahwa Gereja Kristen harus tetap berdiri teguh mengenakan seluruh senjata Allah. Kalau di masa gereja purba orang Kristen dibakar,digergaji kepalanya,dan segudang penyiksaan lain yang membuat hati miris,bukan tidak mustahil masa kini pun kita harus selalu berjaga-jaga dan menyerahkan diri kita kepada Kristus

    Layanilah Tuhan mu dengan berapi-api! Ingat kepada mereka yang berada di zona bahaya. GB..!


  2. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. (Yesaya 46 : 4)


Post a Comment