My Mind
Bagiku,  2 hari kemarin adalah hari-hari yang aku habiskan untuk berpikir. Sempat merasa lelah juga, karena otakku yang terus-menerus berpikir membuat aku susah tidur. Setidaknya, baru sekitar jam 3 pagi aku baru bisa tidur. Bahkan semalam, baru subuh mata ini merasa lelah dan akhirnya tertidur.

Keadaan yang ada, bukan much of trouble, tapi gak tahu kenapa, dalam otak ini, ada aja yang aku pikirkan. Kayaknya semua hal aku pikirkan. Padahal, aku sempat meninggalkan rutinitas aku untuk berolah-raga di rumah... bersih-bersih dan berbenah...

Yang membuat aku sebal, aku hanya memikirkan satu hal... Ada beberapa hal yang aku pikirkan memang, tapi kisah dibawah inilah yang membuat aku mikir terus... blub...

Awal mulanya, dari kedatangan hadiah kemenangan aku di cibfest 2008 kemarin. Ternyata, isi dari paket yang dikirimkan itu, tertukar dengan pemenang lainnya. Padahal, hadiah yang salah kirim itu, adalah hadiah yang membuat aku benar-benar berusaha serta bekerja keras untuk mendapatkannya. Tidak sedikit dana, tenaga, dan waktu aku habiskan. Segala daya upaya untuk meraih dukungan, benar-benar aku jalani.

Ternyata, bukan hadiah itu yang aku dapat. Pihak panitia memang tidak dengan jelas menyebutkan hadiah kemenangan apa saja yang akan diperoleh masing-masing kategori. Aku pikir, hadiah yang salah kirim, adalah hadiah yang membuat aku bersusah payah untuk mewujudkan salah satu kebanggaan diri tersebut.

And i'm wrong... Tapi, ya sudahlah. Yang penting aku dapat hadiah juga. Meskipun kecewa dengan sistem kerja pihak penyelenggaraan, aku tetap menganggap diriku sebagai seorang pemenang. Terserah deh... Satu hal yang pasti, banner kemenangan yang ada di halaman home MP aku ini, tidak akan aku cabut...

Kemarin, pihak panitia menelpon aku. Mbak Puji Lestari yang mewakili www.jawaban.com meminta maaf atas "tragedi" itu. Why tragedy? Karena hadiah yang salah kirim itu, adalah hadiah yang aku idam-idamkan...

Demi keamanan, aku minta untuk bicara dengan pihak yang bertanggung jawab. Beberapa hal aku sampaikan untuk bahan koreksi. Namun Mas Martinus, orang dari www.jawaban.com yang bertugas mengirimkan hadiah kemenangan itu, memberikan jawaban yang mutar-mutar.

Sebelll... Lalu aku minta untuk bicara dengan ketua panitia penyelenggara. Tapi ternyata telpon yang selanjutnya datang come from the boss, pemimpin redaksi www.jawaban.com.

Aku lalu berbicara dengan Pak Yuel, the boss. Kepadanya aku memberikan sejumlah kritikan dan saran. Pikirku, karena bicara dengan the boss, gak ada salahnya aku menyampaikan kritik serta saran kepada Beliau.

Hal-hal yang aku sampaikan diantaranya :
Pertama, aku menyampaikan kalau aku harus mengirimkan pesan sampai 3 kali kepada Mbak Puji untuk mengetahui kapan hadiah kemenangan aku, dapat aku terima. Bukan cuma satu kali lhooo, tapi tiga kali...!

Pada saat pertama kali aku tanyakan, Mbak Puji bilang, ada masalah administrasi. Aku diminta bersabar. Tapi, 2 minggu aku tunggu-tunggu, gak juga ada kabar. Aku kirim lagi e-mail pertanyaan yang kedua dengan pertanyaan yang sama kepada Mbak Puji.

Mbak Puji bilang, keterlambatan terjadi karena masalah administrasi. Sistem administrasi (a/k. sistem kerja) yang diterapkan di kantor www.jawaban.com, membuat hadiah aku "menggantung" entah dimana.

Pikirku, sudah hampir sebulan lamanya, administrasi membuat hak aku menjadi lama aku dapatkan?

Lucunya lagi, setelah kiriman e-mail yang ketiga (karena aku gak punya no.telp kantor www.jawaban.com), aku diberitahu kalau hadiah kemarin sudah dikirim.

Lhooo... aku 2 kali nanya, kenapa aku gak dikasih tau kalau hadiahnya sudah di jalan? Kenapa harus aku bertanya lagi baru aku diberitahu kalau hadiahnya sudah siap diantar dengan paket?

If they have a good regulation administration system in they office, konfirmasi yang aku sampaikan, seharusnya tidak harus terjadi secara berulang hingga berkali-kali. Padahal mereka punya data diri aku, lengkap...

Kedua, kepada the boss, aku mengkritik kepesertaan dari acara cibfest 2008. Berdasarkan data dan informasi yang aku miliki, ada beberapa orang yang memiliki kaitan dengan kantor www.jawaban.com, namun ikut menjadi peserta. Ketika aku mengetahuinya, aku pikir, mungkin mereka adalah panitia bayangan, sebagai tim advance yang melihat dan turun langsung untuk membaca isi blog para peserta. Tapi kemudian, aku menyimpannya saja di dalam hati.

Well... Apabila kita memperhatikan ketentuan kegiatan acara lomba yang berlaku umum, seharusnya, mereka yang memiliki kaitan atau hubungan kerja dengan pihak penyelenggara, tidak dapat menjadi peserta.

Sepengetahuan aku, mereka yang tidak bisa ikut itu : karyawan, keluarga karyawan, pihak sponsorship, biro iklannya, dan pihak-pihak yang memiliki kontribusi atas kegiatan pihak penyelenggara lomba.

The boss memberi sanggahan kalau acara itu terbuka untuk umum. Well... walaupun terbuka untuk umum, tetap saya, orang-orang yang memiliki hubungan dengan pihak panitia penyelenggara, tidak boleh ikut serta.

Ketiga, aku bilang sama the boss, kalau saat conference pengumuman pemenang, aku tidak bisa masuk ke ajang chat conference itu.

Aku yakin, mereka tahu kalau aku adalah salah seorang nominator calon pemenang (yang akhirnya memang jadi pemenang), tapi kenapa justru aku gak bisa masuk?

Pada saat itu, aku mengatakan kepada modie conference itu secara PM, "Apakah kalian sudah memikirkan sebelumnya kalau keadaan ini akan terjadi?"

Sang modie bilang : Sudah dipikirkan, tapi gak bisa diantisipasi karena semua ikut log on.

Membaca jawaban sang modie, jelas aku tertawa. Kalau memang telah disiapkan rencana , kenapa gak bisa diantisipasi, kenapa tetap crash juga...??? Kenapa lebih banyak yang gak bisa masuk dari pada yang bisa ikut conference?

Dibenakku saat itu muncul satu pertanyaan lain : Antisipasi seperti apa sih yang mereka lakukan kalau ternyata teknologi yang mereka gunakan untuk pengumuman pemenang, ternyata tidak membuat acara pengumuman itu sukses dan berjalan sempurna?

Tahu gak, kemenangan aku justru diberitahu oleh orang lain.

Hal itu aku katakan juga pada the boss, sang pemimpin redaksi www.jawaban.com. Saat itu the boss bilang, bahkan kami sempat menolak calon peserta yang ingin ikut kegiatan cibfest 2008 karena sudah banyak yang berpartisipasi.

Kalau tahu sudah membludak, kenapa selama masa voting, tidak diumumkan kalau kepesertaan sudah ditutup? Kenapa dibiarkan gak dibatasi tanpa pemberitahuan?

Lalu, hal keempat, adalah : aku diminta untuk "bekerja sama untuk memperbaiki kesalahan yang anak buah the boss lakukan."

Jujur, aku gak suka dengan kalimat itu. Aku gak bersalah, kenapa aku yang harus memperbaiki kesalahan itu? Bukankah justru aku ini adalah salah seorang yang dirugikan? Kenapa aku juga dikonotasikan sebagai orang yang ikut bersalah?

You use wrong words, Sir...

Rasa tidak suka aku ditanggapi dengan cukup emosional oleh the boss karena (mungkin), aku dianggapnya ingin memperlambat penukaran hadiah yang salah.

Beliau tidak mengapresiasikan dengan baik kritikan yang aku berikan itu. He's so emotion... Benar-benar marah. Terlihat dari panggilan untuk aku menjadi Anda dan Saudara, dari yang tadinya Bapak.

Ucapan mulutku selanjutnya memang menunjukkan kalau aku gak perduli dengan kemarahan Beliau. Dikasihtau kok, malah marah...

Sebelum aku deal untuk penukaran hadiah yang salah kirim, aku meminta sama the boss untuk mendapatkan nomor telepon dari pemenang lain yang hadiahnya tertukar dengan hadiahku. Tujuannya, untuk konfirmasi. Tapi Beliau bilang, itu tidak bisa dilakukan dengan alasan kode etik.

Lalu aku bilang lagi sama Beliau : aku hanya ingin konfirmasi apakah benar ada kesalahan penukaran hadiah (karena ketidak-telitian dan kecermatan alias kesalahan mereka), kenapa  aku tidak diberikan akses yang mereka miliki? Bukankah dalam hal ini aku juga dirugikan?

Well... aku bilang lagi, aku mau menghindari adanya penipuan. Aku gak perduli, mau bawa-bawa Kekristenan kek, pokoknya aku harus mengkonfirmasikannya dengan orang yang hadiahnya tertukar. Bukankah belakangan ini banyak orang yang memberikan "pengakuan" untuk maksud penipuan, bahkan mereka gak peduli dengan menyertakan agama sebagai alasan agar lancar menipu?

Dua argumen itu akhirnya diterima oleh the boss...

Pada saat menunggu jawaban.com memberikan nomor telepon pemenang yang  hadiahnya tertukar denganku, benak pikiran aku mengatakan : "Ooohhhh... begini toh, etos kerja orang Kristen?'

Yaaa... etos kerja. Aku memang tidak membayar untuk menjadi peserta acara tersebut. Cuma daftar di website jawaban.com dan memberikan informasi berupa keterangan diri. Tapi sangat jelas, menolak kritik serta saran dari orang lain, yang sesungguhnya bisa membantu memperbaiki pelaksanaan acara selanjutnya agar menjadi lebih baik, adalah sebuah kebodohan...

Sangat disayangkan sekali kalau jawaban.com merasa sudah "besar" sehingga tidak mau menerima saran atau kritikan dari orang lain. Kekurangan dan kesalahan yang dikritisi, adalah untuk memperbaiki, bukan untuk menghancurkan. Akan tetapi, "kebesaran nama" dari www.jawaban.com, tidak membuat mereka memikirkan akan hal tersebut.

Fakta memang kalau Kekristenan tidak akan bisa dikalahkan. Tapi itu bukan berarti, orang Kristen gak bisa dikritik. Selain untuk memperbaiki kekurangan atau sesuatu hal yang salah, kritik juga ada agar kita jangan menjadi sombong, keras kepala, atau selalu mengangkat dagu kalau berjalan.

Artinya, kritik itu ada karena orang lain ingin mendukung... Apalagi kalau hal ini menyangkut etos kerja.

Memang, aku menulis ini atas dasar rasa kecewa. Capek rasanya 3 bulan aku mengikuti kegiatan cibfest 2008. Selain berkreasi, aku juga harus membujuk orang lain agar mau aktif memberikan voting untuk kemenangan aku.

Kegiatan itu aku jalani melalui warnet karena aku gak punya akses internet di rumah. Bisa dibilang, ada kali, jumlah dana yang besarannya hingga jutaan rupiah yang aku habiskan.

Yaaa... awalnya memang kecewa... Tapi, setelah deal penukaran hadiah itu aku setujui untuk dilakukan, aku merasa, aku adalah benar-benar seorang pemenang.

Alasannya : Aku gak mau mengambil hak yang bukan hak aku, dan aku merasa benar karena telah memberitahukan hal yang benar untuk kebaikkan.

Selanjutnya, aku berharap, orang-orang Kristen memperbaiki etos kerjanya. Ungkapan yang mengatakan : HARI INI HARUS LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN, DAN HARI ESOK HARUS LEBIH BAIK DARI HARI INI... itu benar.

Salah satu hal yang bisa membuat kita menjadi lebih baik itu, adalah mau mendengarkan saran dan kritik dari orang lain. Why? Sebab orang lain yang melihat kita, cara kerja kita, dan hasil kerja kita. Jadi, orang lain juga bisa melihat, kalau ada yang kurang atau salah sehingga layak untuk diperbaiki melalui ungkapan kritik.

Kalau mau didengar orang lain, belajarlah untuk mau mendengarkan orang lain. Kalau mau menjadi besar, berbesar hatilah menerima kritikan orang lain... Itulah dua ungkapan yang bisa mendorong kita untuk maju...


.SJM





Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment