My Mind
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
(Roma 4 : 20 – 21)


Dalam alur kehidupan sejumlah anak manusia yang beriman kepada Kristus, sering kali mereka baru datang kepada hadirat Tuhan ketika suatu permasalahan datang dan dirasakan sulit untuk dipecahkan sehingga membuat resah serta gelisah. Berbanding terbalik dengan keadaan ketika kesenangan sedang melimpahi kehidupan mereka.

Pada sisi yang berbeda, sejumlah anak manusia lainnya, juga baru datang dalam kuasa hadirat Tuhan, pada saat mereka sedang membutuhkan sesuatu, dan sangat berharap, keinginan itu dapat segera terpenuhi.

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.  
(Filipi 4 : 6)

Tuhan memang sangat menginginkan agar manusia yang beriman kepada Kristus, menyediakan banyak waktunya untuk terus-menerus aktif berkomunikasi denganNya. Begitu besarnya kasih Allah Bapa kepada anak-anakNya, membuat Ia selalu memiliki kerinduan untuk mendengarkan segenap ungkapan hati manusia, meskipun ungkapan hati itu bentuknya sebuah kekuatiran.

Apapun bentuk keluh-kesah atau permintaan yang dipanjatkan manusia didalam doa, tidak pernah ditolakNya, karena Ia sangat mengasihi anak-anakNya dan Ia tidak ingin melihat kalau anak-anakNya berada dalam kesusahan atau memiliki beban hati.

Perkara-perkara yang disampaikan manusia kepada Allah melalui doa, akan segera mendapatkan jawaban. Namun, sejumlah permintaan tidak segera diwujudkan.  

Bisa dikatakan, ada 3 hal yang menyebabkan kenapa doa tidak segera mendapatkan jawaban, yaitu karena :

1.    Tuhan ingin menguji kejujuran dan ketulusan hati manusia

Dalam sejumlah keadaan atau peristiwa tertentu, suatu doa dipanjatkan kepada Tuhan karena manusia memiliki keinginan tertentu, namun tidak dinyatakan secara konsisten atau hanya ingin memberikan kepuasan hati semata, sehingga dalam menyampaikan doa permohonan kepada Tuhan, manusia tidak memposisikan agar rencana Tuhan sajalah yang jadi.

Pada prinsipnya, doa yang dipanjatkan kepada Tuhan, pasti didengarkan. Akan tetapi, Tuhan juga menilik hati manusia, yaitu untuk mengetahui bagaimana kejujuran serta ketulusan manusia dalam menyampaikan doa permohonan tersebut.

Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.   (Roma 8 : 27)

Tuhan juga ingin mengetahui “kejelasan” sikap manusia, apakah memang benar-benar memohon, sehingga manusia itu mau setia menantikan jawaban doa dari Tuhan.  

Firman Tuhan dalam Efesus 1 : 18 menyatakan :
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilanNya : betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukannya bagi orang-orang kudus.

2.    Adanya hati yang bimbang

Sikap manusia yang ragu-ragu atau tidak meyakini, membuat Tuhan juga tidak segera menjawab permohonan yang dinyatakan dalam doa.  

Padahal Firman Tuhan dengan jelas menyatakan :
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.   (Matius 21 : 22)

Ketika doa dipanjatkan, selayaknya manusia menyertakan pula sikap percaya, kalau doa yang disampaikannya kepada Tuhan, akan memperoleh jawaban. Menjawab doa merupakan otoritas Tuhan, sehingga manusia tidak selayaknya ragu kalau Tuhan akan menyatakan kasihNya melalui doa yang dijawab.  

Adanya kebimbangan hati, terjadi karena manusia tidak mengimani bahwa segenap permohonannya didalam doa. Ketika kekuatan iman tidak dipakai untuk meyakini dan membesarkan harapan di hati, maka doa yang disampaikan tidak dilandasi oleh sikap percaya kalau akan memperoleh jawaban.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.   (Yakobus 1 : 6)

3.    Belum meminta dengan sungguh-sungguh atau dengan cara yang benar

Terkadang, ketika manusia berdoa, manusia itu hanya berkeluh-kesah saja, tanpa jelas menyampaikan permohonan hal-hal apa saja yang itu ingin agar segera mendapatkan jawaban dari Tuhan.

Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.    (Yohanes 16 : 23b – 24)

Begitu hebatnya keluh-kesah yang disampaikan kepada Tuhan, sehingga manusia itu sendiri belum menyatakan permintaannya sewaktu berdoa. Kebesaran nama Tuhan memang nyata dengan salah ciri Pribadi Tuhan, Maha Tahu. Namun itu bukan berarti Tuhan tidak ingin tahu dengan jelas dan benar, apa keinginan umatNya dalam doa.

Lalu, bagaimanakah agar permohonan yang kita sampaikan melalui doa, akan segera mendapatkan jawaban dari Tuhan?

Pertama
Pada saat kita berdoa kepada Tuhan, janganlah mendoakan bagaimana permasalahan yang sedang kita hadapi, tetapi berdoalah dengan penuh permohonan agar mendapat jawaban dari permasalahan.

Kedua
Yakini bahwa segenap permohonan yang kita sampaikan didalam doa, bukanlah suatu hal yang mustahil bagi Tuhan untuk diberikan kepada kita, karena memang didalam Tuhan, tidak ada satu pun yang tidak mungkin.

Ketiga
Berdoalah dengan menyatakan pula, bagaimana janji-janji Tuhan kepada manusia akan digenapi karena kita datang kepadaNya. Ketika kita memvisualisasikan didalam doa kita segenap janji-janji, sifat, kuasa, dan kebaikkan Allah, begitu nyata menaungi kehidupan manusia dalam kasihNya, iman dan keyakinan kita akan semakin kokoh, serta rasa percaya kita akan bertumbuh, sehingga kita tidak bimbang dan ragu akan kuat kuasa Tuhan dalam menjawab doa kita.

Keempat
Tetapkanlah prioritas utama dalam permohonan yang ingin kita sampaikan didalam doa. Cara kita menentukan prioritas sangat tergantung pada seberapa besar waktu yang kita sediakan untuk berkomunikasi kepada Tuhan, melalui doa, rajin membaca dan mendengarkan Firman Tuhan, selama ini.

Upaya menghadirkan waktu untuk aktif berkomunikasi dengan Tuhan, membuat kita mengetahui dan melihat dimensi terbesar serta lebih luas dalam rencana, rancangan visi, dan juga penjelmaan kasih Allah kepada kita.

Doa merupakan sumber kekayaan serta kekuatan manusia, karena melalui doa, kita akan mengetahui bagaimana kehendak Allah terhadap kehidupan kita, dan itu semua akan langsung diungkapkan kepada kita.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.    (Matius 6 : 33)

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu : Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, medapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
(Lukas 11 : 9 – 10)

Berdoalah di setiap kesempatan yang ada. Gunakan lebih banyak waktu kita untuk aktif berkomunikasi dengan Tuhan, karena dengan demikian, sikap yang telah kita tunjukkan dengan berusaha selalu dekat kepada Tuhan, membuat realisasi perwujudan doa yang dijawab, dapat segera kita rasakan.

Agar kita dapat menikmati besarnya berkat-berkat yang dicurahkan oleh karena kasih Allah Bapa kepada kita, selayaknya kita terlebih dahulu berusaha untuk memahami dan meyakini bahwa Firman Tuhan itu benar dan Ia dengan penuh kasih setia pula, akan memenuhi  segenap janji-janji yang telah diucapkanNya.

Dan ketika segenap doa yang kita sampaikan, tidak terealisasikan, maka itu merupakan bagian dari rancangan kehidupan yang telah ditetapkan Tuhan, dimana rancangan kehidupan  tersebut, merupakan jawaban terbaik, yang tidak mungkin bermakna untuk mencelakakan atau menyesatkan anak-anakNya.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Salam kasih,



.Sarlen Julfree Manurung

Note :
Aku cukup senang apabila ada diantara rekan-rekan yang ingin menambahkan tulisan aku ini agar mendapatkan kejelasan dalam isi dan konsep berpikir secara rohani. Thanks
Labels: | edit post
8 Responses
  1. Esther LS Says:

    adakalanya kehendak Tuhan berbeda dengan kehendak kita. Jadi adakalanya Tuhan bilang TIDAK. Dan itu juga satu jawaban


  2. Menilik isi Firman Tuhan dalam Matius 21 : 22, semua doa akan terpenuhi. Sedangkan ketika Tuhan menyatakan TIDAK untuk doa yang disampaikan oleh seorang anak manusia, maka itu adalah bagian dari rencana Tuhan. Bukankah hal itu aku tuliskan juga secara eksplisit?
    But, thanks untuk comment Esther yang membangun. Aku akan mencoba untuk mencari bahan telaahannya. GBU

    .Sarlen Julfree Manurung


  3. tfs ya fren

    gimana kalo dalam doa kita juga selalu menghidupkan jiwa viat voluntas tua .biarlah kehendak Tuhan yg terjadi? krn kehendak Tuhan adalah kehendak yg terbaik buat anak2Nya

    keep good work fren
    salam
    -elyarose-


  4. i'm agree with you

    GBU

    .Sarlen Julfree Manurung


  5. Christine . Says:

    This is very good article regarding praying!
    TFS!


  6. Thanks, keep praying

    GBU


  7. marta mimi Says:

    Artikel yang bagus,
    iya, saya juga sedang berdoa untuk harapan2 saya....spt dalam Mat 21:22, semua doa akan terpenuhi...amin...saya minta yg besar2 sama Tuhan spy YOh 16:24, sukacita ku penuh
    saya akan terus membaca artikel mu...
    Jesus Bless us alw



Post a Comment