My Mind
Siang ini, tidak seperti biasanya, pada saat sedang asyik mencari inspirasi untuk bahan tulisan artikel, aku melakukannya sambil mendengarkan sejumlah lagu pilihan yang ada di folder MP3 komputer aku. 
Beberapa lagu terlewati begitu saja, tanpa aku sendiri turut bersenandung menyanyikan lagu yang sedang kudengarkan dengan menggunakan headset.

Inspirasi untuk membuat sebuah artikel tiba-tiba terhenti, ketika aku mendengarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh kelompok vokal Warna. Entah kenapa, lagu yang dinyanyikan kelompok vokal Warna tersebut, tiba-tiba saja menarik perhatian aku.

Judul lagu yang aku maksud adalah 50 tahun lagi...

Bagiku, lagu itu merupakan sebentuk ungkapan pernyataan cinta, yang sarat dengan unsur rasa sayang serta cinta teramat mendalam kepada orang yang kita kasihi.

Entah mendapat ide dari mana pencipta lagu tersebut mendapatkan inspirasi. Mungkin, sang pencipta lagu mendapatkan inspirasi berdasarkan kisah atau pengalaman orang lain. Tapi bisa juga, lirik lagu tersebut adalah ungkapan yang dilagukan berdasarkan pengalaman pribadi penciptanya.

Mungkin pula hal itu ia dapatkan setelah dirinya membaca buku. Dan bisa juga, inspirasi indah itu muncul dan didapatkan setelah ia melihat sepasang kakek-nenek, dan mengagumi kemesraan yang mereka tunjukkan.

Hmmm… Kalau tahun ini umur aku 35 tahun, maka hitungan 50 tahun ke depan umur aku sudah mencapai usia 85 tahun. 

Waahhh… Cukup tua juga yaaa… Sebuah umur manusia yang sudah termasuk lanjut usia (sekali). Seperti apa ya, penampilan aku kalau sudah berumur setua itu?

Kalau setiap insan manusia memiliki cinta serta kesetiaan begitu mendalam, rasanya seru sekali kalau dapat mengasihi kekasih hati tercinta hingga begitu lama. Mungkin tak harus sampai masa lima puluh tahun, untuk takaran 20 atau 30 tahun saja, itu sudah merupakan ekspresi kasih sayang yang patut diacungkan jempol.

Indahnya cinta dan kasih sayang. Sulit untuk dibayangkan, kira-kira seperti apa bentuk dan rupa ungkapan atau tindakan cinta kasih yang ingin kita ekspresikan kepada pasangan kita pada usia setua itu. 

Tentu beda dengan apa yang bisa kita lakukan pada saat ini. Energi masih ada. Ide-ide segar untuk mewujudkan romantisme sikap dan tindakan, masih dapat dilakukan. 

Kita hanya bisa berimajinasi kalau itu harus kita lakukan dalam masa waktu 50 tahun, karena mungkin saja, energi dan kesehatan kita pada usia tua, kita belum tahu apakah kita masih dalam kondisi segar bugar, mulai sakit-sakitan, atau mungkin pula, kuasa Tuhan berkehendak lain atas kelanjutan kehidupan kita.

Mampukah kita memupuk cinta pada pasangan yang sama hingga masa waktu 50 tahun lagi? Dapatkah kita menjaga kesetiaan kita hingga masa tua kita pada pasangan kita?

Istilah golden marriage dipakai untuk pasangan yang telah mencapai masa kebersamaan dalam ikatan pernikahan hingga 50 tahun lamanya. Selama 50 tahun, pasangan itu tetap saling mengasihi, saling mencintai, dan menjaga kesetiaan di antara mereka.

Menilik gaya berpacaran yang ada pada anak-anak muda pada saat ini, mungkinkah mereka dapat mempertahankan rasa cinta kasih mereka hingga masa 50 tahun pada pasangan yang sama? 

Bukan bermaksud untuk menghakimi atau menciptakan pikiran yang tidak-tidak dengan gaya berpacaran anak muda saat ini. Namun, dengan begitu banyaknya godaan-godaan dari pihak ketiga atau dari berbagai kesenangan yang ditawarkan di dunia ini, boleh dong, untuk berpikiran sedikit skeptis.  

Apalagi banyak diantara anak muda pada saat ini, yang cenderung menggunakan pola pemikiran instan, yang hanya berdasarkan apa yang dirasa dan apa yang disenanginya, serta cenderung bersikap tak mau terjebak atau dipusingkan oleh berbagai perbedaan cara pandang atau permasalahan seharusnya mereka selesaikan bersama.  

Pada banyak peristiwa, sangat terlihat jelas bahwa generasi muda pada saat ini, sangat senang sekali untuk “menyederhanakan” masalah yang ada. Mereka cenderung hanya mau menikmati keindahan atau kesenangan. Ketika permasalahan menghampiri, ketika sebentuk tanggung-jawab harus mereka lakukan, mereka akan mencoba berkelit atau menyampaikan sejuta satu alasan.

Mereka mau senang, namun tidak mudah untuk menerima begitu saja pada saat diminta bertanggung-jawab atas setiap kesenangan yang telah mereka lakukan atau dapatkan.

Harus diakui, tidak sedikit pula diantara generasi muda sekarang, yang memiliki tingkat kesetiaan diri kepada pasangan kekasih hatinya dengan kadar cukup baik atau bahkan sangat baik.

Tapi banyak juga diantara generasi muda sekarang, yang menganggap pernyataan kesetiaan itu, hanyalah sebagai sesuatu hal yang manis di bibir saja. Mudah terucap, namun ketika harus direalisasikan, sulit untuk diekspresikan. Apalagi kalau jarak sudah memisahkan, kesetiaan itu pun perlahan-lahan dapat dengan mudah luruh. 

Pada dasarnya, tidak ada seorang pun di bumi ini, yang di dalam dirinya, hanya berisikan kelebihan dan nilai baik semata. Dalam diri seseorang pasti ada nilai kurangnya. Pada diri seseorang, pasti ada sikap atau perilaku yang tidak baik.

Pada sejumlah pasangan yang sedang berpacaran, nilai sikap dan perilaku kurang baik dalam diri salah seseorang atau masing-masing diantara mereka, agak sulit untuk dapat dikompromikan, dibicarakan, atau dicari jalan keluar, agar dapat diperbaiki atau ditutupi oleh sikap baiknya. 

Bila itu yang terjadi, bagaimana prosesi masa 50 tahun kebersamaan bisa tercapai? Apa yang ingin dicari dan digapai kalau hanya hal-hal baik atau menyenangkan saja yang ingin di dapat saat berpacaran?

Jadi teringat pada sederet bait-bait lagu nihhh…

Aku mau mendampingi dirimu…

Aku mau cintai kekuranganmu…

S’lalu bersedia bahagiakan mu,

Apapun terjadi, Ku janjikan aku ada…


Dapatkah masing-masing diantara kita yang mampu membuat sebuah pernyataan seperti potongan bait-bait lagu yang dibawakan Once tersebut?

Yaa… Secara keseluruhan, lagu itu merupakan salah lagu yang berisi ungkapan perasaan cinta yang amat mendalam, dari seorang cowok kepada kekasih hatinya. Bukan berarti cewek tidak bisa melakukannya. Ini merupakan salah satu contoh saja.

Sesungguhnya banyak hal-hal yang bisa dipakai oleh pasangan yang sedang berpacaran untuk membangkitkan inspirasi dalam pikiran mereka bahwa mereka pun seharusnya bisa mencintai orang lain hingga 50 tahun lamanya, atau lebih. Mereka dapat membangun nuansa penuh kasih dan rasa sayang, sesuai dengan keinginan atau ide/inisiatif mereka sendiri, atau dengan mengambil contoh dari upaya serta tindakan orang lain. 

Tidakkah menyenangkan dan membanggakan apabila kita bisa mempertahankan rasa itu hingga 50 tahun lamanya bahkan lebih? 

Sepasang anak manusia yang dapat mempertahan, menjaga, dan menghargai rasa cinta serta kebersamaan mereka selama 50 tahun atau lebih, merupakan satu contoh yang sangat baik apabila dikaitkan dengan upaya dua orang anak manusia menjaga kesetiaan kepada pasangannya.  

Sebuah kebersamaan memang dapat menjadi sebuah cerita yang menarik ketika hal itu bisa berlangsung dalam tempo waktu cukup lama, tanpa harus diakhiri oleh tindak perceraian dengan berbagai alasannya.  

Jadi tidaklah salah kalau dikatakan bahwa lagu yang dibawakan oleh Warna tersebut (dan juga potongan lagu yang dinyanyikan Once tentunya) dapat dijadikan sumber inspirasi serta motivasi bagi setiap orang.

Kedua lagu tersebut, seharusnya dapat meyakinkan diri setiap orang, bahwa menjaga rasa sayang, rasa cinta, dan juga kesetian kepada pasangan belahan jiwa hingga masa 50 tahun lagi, adalah sesuatu hal yang sangat mungkin mereka lakukan, asalkan mereka memiliki suatu keinginan tulus untuk mau saling menjaga kobaran api cinta serta kesetiaan diantara mereka. 

Itu bukanlah sebuah langkah yang mudah. Namun apabila ada keteguhan hati dan satu keinginan yang mendalam untuk saling menghargai kesucian cinta serta menimbulkan satu keinginan untuk mau melakukan makna mendalam yang terkandung di balik arti kata “KASIH” dan “SAYANG.”

Mereka yang dapat menjaga keabadian cinta serta kesetiaan pada pasangannya adalah orang-orang yang diberkati dan penuh dengan berkat…

Sungguh, betapa indahnya dapat mencintai orang lain hingga 50 tahun lagi…


Kiranya kasih itu, selalu dapat kita ungkapkan, dan kesetiaan itu, selalu dapat kita nyatakan... 
  

.Ir. Sarlen Julfree Manurung
0 Responses

Post a Comment