My Mind
Tuhan Tahu Isi Hati Kita


Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHAN lah yang menguji hati.
(Amsal 16 : 2)


Sebelum menikah, Rina adalah seorang aktifis kaum muda suatu denominasi gereja. Berbagai aktifitas gereja dan kegiatan pelayanan rohani yang melibatkan kaum muda dari banyak denominasi gereja, adalah cerita didalam hari-hari kehidupan Rina. Awal tahun lalu, Rina menikah dengan Doni, seorang pemuda sesama aktifis gereja.

Menjelang akhir tahun, lahir seorang anak buah cinta mereka. Kelahiran bayi tersebut, ternyata hanya sesaat waktu saja membawa kebahagiaan pada diri Rina, karena pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan awal, diketahui kalau anaknya terlahir dengan kelainan pada salah satu organ tubuhnya.

Rina menangis tiada henti-hentinya. Rina protes pada Tuhan, karena anak pertamanya terlahir cacat. Ia terlihat sangat terpukul dan kecewa. Ia menganggap Tuhan tidak adil, dengan membandingkan anak-anak orang lain yang terlahir sehat meskipun gaya dan pola hidup mereka tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, sangat jauh berbeda dengan dirinya yang seorang aktifis gereja.  

Rekan-rekan sekalian,

Pada saat berkeluh-kesah kepada Tuhan, seseorang terkadang lebih cepat mengajukan pertanyaan, kenapa Tuhan “seakan-akan” membiarkan dirinya harus menjalani suatu alur kehidupan yang memberatkan hati, pikiran, atau bahkan langkah kehidupannya.

Tuhan dianggap sebagai Pribadi yang tidak mengasihi alur kehidupannya karena tidak memberikan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya, sehingga ia harus merasakan derita batin, karena begitu banyak dan berat beban kehidupan, atau untuk menikmati kehidupan, dirinya harus berusaha sangat keras, melebihi usaha yang dilakukan orang lain, yang bisa merasakan kebahagiaan hidup tanpa harus bersusah payah.  

Entah kenapa, banyak anak-anak Tuhan cenderung lebih berhasrat untuk memprotes Tuhan apabila kenyataan yang ada, tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Anak-anak Tuhan seakan enggan memahami, kalau alur kehidupan yang harus mereka jalani itu, merupakan bagian dari rencana kehidupan Tuhan atas anak-anakNya, yang tidak akan membuat hidup anak-anak Tuhan dalam kesusahan berkepanjangan.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
(Yeremia 29 : 11)

Dimensi berpikir manusia, membuat anak-anak Tuhan lambat untuk mengerti dengan kehendak Tuhan. Padahal Tuhan berkehendak, agar anak-anak Tuhan menjalani alur kehidupan yang sesuai dengan FirmanNya.


Adanya sifat keras kepala didalam diri manusia, membuat banyak anak-anak Tuhan, lupa dengan segenap janji-janji Tuhan yang dinyatakan dalam Firman Tuhan, dimana akhirnya mereka tidak memanfaatkan iman mereka untuk semakin yakin dan percaya, bahwa beban kehidupan itu merupakan tanda kalau Tuhan mengasihi mereka.

Kenapa demikian? Sesungguhnya beban kehidupan itu harus dijalani oleh anak-anak Tuhan, karena Tuhan sendiri berkehendak, agar anak-anakNya semakin mendekatkan diri mereka kepada Tuhan, waktu demi waktu, tidak hanya pada saat anak-anak Tuhan sedang menghadapi masalah, namun di seluruh waktu kehidupan.

Tuhan juga berkehendak agar anak-anakNya menjadikan Tuhan sebagai Pribadi yang menjadi sumber inspirasi mereka, yang memampukan diri mereka untuk memecahkan berbagai permasalahan serta melalui berbagai kendala kehidupan yang menghadang. Sesungguhnya Tuhan sedang memproses dan membentuk kehidupan anak-anakNya, agar menjadi selayaknya anak-anak Tuhan.    

Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.   (Yesaya 48 : 18)

Sejumlah anak-anak Tuhan, diakui atau tidak diakui, terkadang hanya memikirkan hal yang baik-baik atau membawa sukacita saja. Anak-anak Tuhan terkadang juga hanya mengaktualisasikan besarnya harapan, berdasarkan kekuatan pikiran atau ego semata, dimana semuanya itu, kiranya sesuai dengan keinginan dan kehendak hati mereka.

Bahkan ada diantara anak-anak Tuhan yang justru membenarkan tindakan seperti itu, karena mereka tidak sabar menanti jawaban Tuhan atas segenap harapan yang mereka sampaikan kepadaNya. Alam pikiran manusia membuat manusia lambat untuk segera mengerti dan memahami, kalau seluruh alur kehidupan yang dijalani manusia beserta pernak-perniknya, berlangsung atas kehendak Tuhan.

Ya, sikap keras kepala serta besarnya keinginan daging didalam kehidupan manusia, membuat anak-anak Tuhan sulit menerima kalau sesungguhnya diri mereka selalu ada dalam naungan kasihNya.

Itulah sebabnya, kita harus bersikap jujur pada Tuhan, tidak menutup-nutupi besarnya keinginan daging yang disampaikan didalam doa kepada Tuhan dengan menghadirkan sikap membenarkan segenap tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Tuhan mengetahui kedalaman isi hati manusia. Tuhan juga mengetahui, apa saja yang dipikirkan manusia, dan apa motivasi dari segenap pemikiran, perkataan, dan tindakan manusia, meskipun manusia tidak menyampaikannya kepada Tuhan, atau meskipun manusia itu tidak mencurhatkannya kepada pribadi manusia yang lainnya.

Oleh sebab itu, janganlah kita merencanakan sesuatu yang jahat serta tidak berkenan dihadapan Tuhan. Mungkin orang lain tidak tahu dengan maksud dan rencana-rencana yang berasal dari kedegilan hati kita. Tapi Tuhan tahu…!!!

Ingatlah, apa yang kita tabur menentukan apa yang nantinya akan kita tuai. Segenap kebaikkan yang kita nyatakan kepada orang lain, akan mendapatkan kebaikkan pula, yang kelak akan kita terima. Jadi, janganlah kita berbuat, berpikir, atau mengucapkan kata-kata jahat kepada orang lain, karena hal yang sama akan juga kita rasakan.

Tuhan tahu apa saja masalah-masalah kehidupan yang sedang kita hadapi. Tuhan juga tahu, apa yang kita inginkan, harapkan, perlukan dan juga pikirkan. Gunakanlah iman percaya kita kepadaNya, untuk membantu hati, pikiran, dan diri kita, menemukan satu jawaban penuh kepastian yang berasal dari Tuhan.

Hendaklah kita tidak mencoba membenarkan diri kita untuk setiap langkah kehidupan ataupun pola pemikiran yang ingin melaksanakan segenap keinginan daging dengan mengandalkan kekuatan akal pikiran kita.

Selain hal itu tidak sesuai dengan prinsip hidup orang percaya kepada Tuhan, manusia yang membenarkan diri sendiri itu adalah pribadi manusia yang sulit sekali menerima apabila dirinya dibilang salah atau harus mengakui sebuah kesalahan.

Tuhan tahu dan menguji hati kita. Janganlah kita melakukan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan hanya karena kita ingin segera memenuhi keinginan daging, atau hanya karena kita mempunyai tujuan atau motivasi diri untuk menyakiti hati atau perasaan orang lain.

Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepadaKu; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.   (Yesaya 55 : 3)


Tuhan Yesus memberkati kita semua.




.Sarlen Julfree Manurung

Labels: | edit post
6 Responses
  1. TFS, jadi bisa mengingatkan, kebiasaan kalau segala sesuatunya terjadi tidak sesuai seperti yang diinginkan, langsung ngomel dan protes, kog seperti ini. Padahal sebenernya Tuhan sudah punya rencana yang terbaik untuk anak2 Nya...... God bless you Sarlen....


  2. kadang kita memaksa Tuhan berbuat sesuai yang kita mau ya mas...
    thanks buat tulisannya... harus lebih banyak bersikap positif dan merebahkan diri ke pelukan Tuhan nih aku


  3. thanks for sharing...
    Tuhan memberkati


  4. God Bless You tooo... Sisca


  5. ya, kita memang harus lebih banyak bersikap positif dan mengandalkan Tuhan di setiap langkah hidup kita. GBU


    .Sarlen Julfree Manurung


  6. Tuhan memberkati Wiwie


Post a Comment