My Mind
NOTE : Tulisan dibawah ini diambil dari celoteh seorang teman di milis... Agak sedikit berbau pornoaksi, tapi menarik untuk diperhatikan... Tarik benang merahnya, jangan lihat pornonya...

===

Seorang murid sekolah dasar mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata POLITIK. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya.

Sang Ayah yang menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif kemudian memberikan penjelasan, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan."

"Misalkan Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Ibumu adalah pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya pemerintah. Kami disini memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mu, jadi kita menyebut engkau rakyat."

"Pembantu, kita masukkan dia ke dalam kelas pekerja, dan adikmu yang masih balita, kita menyebutnya masa depan. Sekarang pikirkan hal itu dan lihat apakah penjelasan ayah ini bisa kau pahami?"

Si anak kemudian pergi ke tempat tidur sambil memikirkan apa yang dikatakan ayahnya.

Pada tengah malam, anak itu terbangun karena mendengar adik bayinya menangis. Ia melihat adik bayinya mengompol. Lalu ia menuju kamar tidur orang tuanya dan mendapatkan ibunya sedang tidur nyenyak.

Karena tidak ingin membangunkan ibunya, maka ia pergi ke kamar pembantu. Karena pintu terkunci, maka ia kemudian mengintip melalui lubang kunci dan melihat ayahnya berada di tempat tidur bersama pembantunya.

Akhirnya ia menyerah dan kembali ke tempat tidur, sambil berkata dalam hati bahwa ia sudah mengerti arti POLITIK.

Pagi harinya, sebelum berangkat ke sekolah ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya dan menulis pada buku tugasnya :

"Politik adalah hal dimana para Investor meniduri kelas Pekerja, sedangkan Pemerintah tertidur lelap, Rakyat diabaikan dan Masa Depan berada dalam kondisi yang menyedihkan."

===

Bisa dibilang, politik memang seperti jawaban tugas dari anak kecil itu. Rasa-rasanya, para pemimpin negara kita yang duduk di kursi pemerintahan, memang "agak" terlelap dalam tidur atau bahkan benar-benar tertidur, sehingga tidak memperhatikan nasib rakyatnya.

Semuanya dibilang baik. Ekonomi dikatakan bertumbuh. Tapi, kalau kita keliling negeri ini, kita akan menemukan, begitu banyak orang tua di negeri kita yang hidup diantara hela nafas panjang dan deras peluh keringat, karena berjuang keras menghidupi keluarga mereka dengan hasil pas-pasan, bahkan sangat kurang.

Hidup susah saat ini, memang bukan berarti kehidupan anak-anak pada saat ini, yang juga bagian dari generasi bangsa di masa yang akan datang, akan sama dengan para orang tua, yang harus bersusah-payah namun sering kali usaha mereka tidak dihargai dengan imbalan yang memadai, atau semakin tidak mencukupi karena harga-harga makin melambung tinggi.

Yaaa... kehidupan mereka bisa lebih baik, kalau pemerintah kita menyadari, bahwa segenap perkembangan kehidupan yang terjadi sekarang, akan berpengaruh pada kehidupan generasi muda bangsa ini di masa yang akan datang.

Artinya, pemerintah yang ada sekarang, harus berusaha dan bekerja keras agar kehidupan generasi muda bangsa di masa yang datang, tidak lebih buruk dari yang ada sekarang...!!!

Lalu, keadaan para anak-anak muda bangsa saat ini tidak akan sama, apabila mereka percaya dan meyakini adanya Tuhan, serta menyerahkan seluruh alur kehidupan mereka, kedalam tangan Tuhan. Point ini adalah point yang teramat penting.

Dikatakan demikian, karena itu juga berlaku untuk kehidupan kita sekarang. Apabila kita menginginkan alur kehidupan kita lebih baik dari apa yang ada sekarang, serahkan semua rencana kehidupan kita kepada Tuhan.

Kehidupan memang harus dilalui dengan kerja keras. Namun itu bukan berarti, kerja keras itu sebagai kerja paksa atau kerja yang tidak memperhatikan kondisi real perekonomian negara. Bukan maksud memaksa para pengusaha, tapi, kalau berkenan, hargailah usaha mereka, para pekerja di perusahaan anda, karena mereka juga ingin hidup tidak susah, seperti kalian.

Arti politik menurut anak kecil, harus membuat kita berpikir cerdas. Kita bukan ingin menyalakan generator energi kita. Tapi kita jadikan diri kita sebagai generator untuk kemajuan dan keberhasilan orang lain, lebih banyak lagi, dan lebih banyak lagi.

SATUKAN SUARA, SATUKAN HATI, UNTUK KEMAJUAN, KEDAMAIAN, DAN KESEJAHTERAAN BANGSA INDONESIA...


DIBERKATI TUHAN BANGSA INDONESIA DENGAN MELIMPAH-LIMPAH


.Sarlen Julfree Manurung
4 Responses

  1. Daniel Cello Says:

    Memprihatinkan....!!!! Didoakan...


  2. Ha ha tepat sekali penggambaran anda yang genius...


  3. Aaahhh... Pak Juswan bisa saja. Saya hanya mencoba menyuarakan suara hati saya, yang kemungkinan besar, merupakan suara hati banyak orang di negeri ini.


Post a Comment