My Mind

Beberapa hari yang lalu, saya memposting tulisan seorang teman di blog multiply saya ini. Tulisan yang saya maksud, berjudul : Konsep Diri Positif.

Saya tertarik dengan thema tulisan itu karena saya melihat, banyak orang yang sulit menikmati indahnya hidup ini ketika diri mereka terlalu sering menterjemahkan keadaan atau situasi yang dihadapinya dengan selalu menghadirkan pola berpikir negatif.

Menerapkan konsep berpikir positif dalam memandang satu atau sejumlah permasalahan kehidupan, memang tidaklah mudah. Dikatakan demikian, karena banyak anak manusia yang cenderung lebih mudah mencerna atau memandang sesuatu pada sisi negatifnya, sedangkan sisi positifnya dilupakan.

Bisa dibilang, kondisi seperti itu sudah menjadi fenomena umum di tengah-tengah masyarakat kita. Ketegangan pikiran yang disebabkan oleh beratnya beban pekerjaan, adanya sejumlah permasalahan hidup yang sedang dihadapi, atau dalam posisi emosional, sering kali membuat seseorang tidak dapat berpikir positif terhadap keadaan atau situasi yang sedang dihadapi.

Padahal, imajinasi dan cara pandang seseorang atas hal-hal yang bersifat negatif, cenderung bersifat ekspresif semata. Artinya, semuanya diungkapkan dalam bentuk mengira-ngira atau menduga-duga.

Oleh sebab itulah, banyak orang yang kemudian salah kaprah karena mengalami kesulitan untuk memandang adanya sisi positif pada situasi atau keadaan yang sedang dihadapinya, dimana keadaan tersebut, kelak, dapat menimbulkan prasangka buruk, berhembusnya gosip murahan, atau munculnya tuduhan yang nilai kebenarannya masih belum bisa dipastikan.

Konsep diri berpikir positif merupakan cara pandang seseorang sebelum dirinya memberikan penilaian terhadap suatu peristiwa, dimana keadaan itu membuat seseorang bisa menghindari adanya anggapan berkonotasi negative karena telah memberikan suatu penilaian tanpa dasar atau menyampaikan opini pribadi yang disampaikan dengan emosional.

Dalam hal ini, konsep berpikir positif adalah usaha pribadi seseorang untuk membahagiakan diri mereka dengan memikirkan setiap ucapan, langkah atau keputusan yang dibuatnya agar sesuai nalar serta tidak menghadirkan pemikiran-pemikiran jelek atau perkataan yang tidak perlu dinyatakan.

Pengertian lainnya, konsep berpikir positif adalah upaya besar kita untuk mendikte setiap alur pemikiran dan pola sikap kita dengan tetap membuat pilihan-pilihan normatif serta terukur, dimana pilihan-pilihan itu membuat kita terlatih untuk membuat kesimpulan dan keputusan benar.

Kecuali terkait dengan prinsip keimanan, ada baiknya kita jangan terpaku pada satu dasar pemikiran semata.

Segala tindakan yang diambil seseorang yang ingin menerapkan konsep berpikir positif, selalu diarahkan agar tidak melihat yang buruk-buruknya saja, namun meyakini kalau setiap masalah pasti ada hikmah yang dapat dipetik serta dapat dipakai sebagai langkah membawa diri pada sikap dan gaya hidup yang benar.

Belajar berpikir positif dapat kita lakukan dimana-mana, di setiap langkah kehidupan yang harus kita lalui.

Semakin kita mau belajar untuk berpikir positif dan tetap berusaha berpikir positif, maka itu sama artinya kita telah mengembangkan kualitas diri kita tanpa harus kita membuat kesalahan yang tidak perlu kita lakukan.

Bagaimanakah caranya agar seseorang dapat menerapkan konsep berpikir positif dengan baik dan benar didalam kehidupannya?

Pada dasarnya, ada sejumlah point yang harus dipelajari :

Pertama

Belajarlah untuk berpikir kritis, dimana kita harus mempertimbangkan adanya hal-hal yang membentuk suatu masalah dari berbagai sisi. Contohnya : dengan tidak mudah menerima adanya informasi atau berita yang tidak atau belum pasti kebenarannya.

Pola berpikir kritis juga kita terapkan terhadap pendapat, tanggapan, atau pandangan orang lain, dimana sikap kritis tersebut bermanfaat untuk memberikan perbandingan apakah alur pemikiran kita sudah benar atau belum.

Kedua

Sebelum bertindak atau mengambil keputusan, berpikirlah terlebih dahulu. Jangan bertindak atau mengambil keputusan terlebih dahulu, baru memikirkan kenapa kita bertindak atau membuat keputusan demikian.

Ketiga

Bersikaplah terbuka terhadap segenap pendapat atau masukan dari orang lain. Dalam hal ini, kita harus selalu bersedia dikoreksi orang lain.

Keempat

Sebelum mengambil keputusan penting, bersikaplah hati-hati dan buatlah perhitungan-perhitungan yang sesuai dengan logika atau cara berpikir dengan nalar yang benar, untuk menghindari keluarnya sebuah keputusan yang diambil secara gegabah.

Kelima

Perluas wawasan dan asah terus kemampuan analisis kita terhadap permasalahan yang ada sehingga kita tidak cepat menghadirkan prasangka atau penilaian buruk pada orang lain atau pada situasi yang memerlukan penilaian tepat dan benar.

Keenam

Biasakan melakukan kegiatan check dan recheck untuk setiap informasi yang kita ragukan kebenarannya.

Ketujuh

Selalu menanamkan pikiran optimis dalam benak pikiran kita.

Kedelapan

Berusahalah untuk tidak mempersulit orang lain, namun ajari orang lain untuk dapat berpikir dengan cara-cara yang benar dalam mengambil keputusan.

Kesembilan

Selalu bersikap tenang pada saat ingin mengambil keputusan.

Kesepuluh

Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan segala sesuatunya dengan seksama.

Kesebelas

Jangan kita selalu menganggap benar terhadap segala sesuatu yang kita sukai, dan cepat menolak untuk setiap pendapat, saran, atau tanggapan yang diberikan orang lain.

Keduabelas

Bersikaplah jujur pada diri sendiri, dengan belajar dari kesalahan, mengakui adanya kekurangan serta kelebihan dalam diri kita, dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal praktis namun sesungguhnya kepraktisan itu bukanlah konsep berpikir yang benar.

Apabila semuanya itu bisa kita lakukan atau terapkan, maka kita telah melatih diri kita untuk selalu berpikir positif untuk setiap peristiwa yang harus kita hadapi dalam hidup ini, meskipun mood kita sedang tidak baik.

Tetap membiarkan adanya pikiran negative dalam benak pikiran kita, itu sama artinya kita (tanpa kita sadari) telah membiarkan diri kita memperlambat kemajuan hidup kita karena kita akan lebih cepat memikirkan hal-hal negatif dibandingkan hal-hal positif dalam setiap situasi atau keadaan yang harus kita jalani dalam hidup ini.

So, tetaplah berpikiran positif… Karena itu sama artinya, kita membangun dan melatih diri kita agar tidak hanya terpaku dengan makna-makna simbolik negative thinking yang bisa membuat kita memikirkan hal-hal yang tidak penting atau tidak membawa manfaat, padahal pada sisi yang lain, adanya negative thinking itu bisa kita tepis asalkan ada kemauan dalam hati dan pikiran kita. Dimana ada kemauan, disana ada jalan.

Semoga tulisan ini bisa menjelaskan apa itu konsep berpikir positif dan membawa manfaat bagi kita semua.


Tuhan memberkati kita semua

 

.Sarlen Julfree Manurung

 

 

Note :

Bahan tulisan diambil dari berbagai sumber.

6 Responses
  1. yang mau saya tanya, kenapa ada titik didepan nama lae???...tak habis pikir saya bah


  2. Tanda titik di depan nama saya merupakan kode kreatif saya untuk menunjukkan kalau tulisan itu saya buat sendiri dan saya tanda tangani. Sepertinya, itu merupakan kode resmi kalau kita tidak bisa membutuhkan bentuk asli dari tanda tangan kita sendiri dalam surat terlampir.


  3. sip bang.... sulit untuk menjadi tetap berpikir positif... apalagi menularkannya pada orang-orang terdekat kita


  4. Iya, kamu benar. Aku pun belum bisa seutuhnya menerapkan konsep berpikir benar itu dengan baik. Masih dalam proses pembelajaran. Yang penting, ada niat untuk memperbaiki diri dan selalu mencoba untuk menjadi anak baik.

    Thanks, Ika.


    .Sarlen Julfree Manroe


  5. Tanda titik di depan nama saya sebagai signature (tanda tangan). Berhubung saya tidak dapat menempatkan tanda tangan saya dalam setiap artikel yang saya posting, maka tanda titik di depan nama saya merupakan simbol bagi tanda tangan saya.

    Dalam lingkup penulis, tanda titik di depan nama dikenal sebagai simbolisasi tanda tangan apabila penulisnya tidak dapat membuat tampilan tanda tangan atas tulisan artikel yang dibuatnya.

    Ada yang membuat nama dibawah judul artikel, sehingga tidak membutuhkan adanya signature tersebut. Namun berhubung saya membuatnya pada bagian akhir tulisan saya, maka tanda titik juga sebagai penanda kalau saya pembuat tulisan itu.

    Mungkin, ada pula yang menerjemahkannya dengan ciri atau identitas. Bahkan ada pula yang menyebutnya sebagai tanda kepemilikkan. Terserah saja menerjemahkannya menurut pandangan masing-masing individu. Saya hanya melakukan hal yang saya ketahui.

    Demikian penjelasan dari saya. Terima kasih untuk komentarnya.


  6. Terima kasih untuk kesimpulannya, Pak Ferry. Semoga makin banyak orang yang senang berbuat baik. Amin.


Post a Comment