My Mind
Beberapa hari lagi, umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakan hari Natal. Mungkin, segenap persiapan untuk merayakan Natal, sudah dilakukan oleh banyak keluarga Kristen di seluruh dunia, mulai dari pasang pohon Natal, merapikan dan mendandani rumah, atau membeli pakaian baru. Sebuah tradisi yang terus terjadi setiap tahunnya.

Suasana persiapan untuk merayakan Natal, juga mulai dapat dirasakan gairahnya di rumahku. Hiasan Natal ukuran sedang telah tertempel di pintu depan rumahku. Pohan Natal ukuran kecil juga terpasang dengan lampu-lampu warna-warni yang mendendangkan lagu-lagu Natal bila sedang menyala.

Seharian tadi, kami berbenah membersihkan rumah. Dengan dibantu seorang sahabat aku, ruang-ruang yang ada di lantai dua (kecuali kamar Abang aku dan isterinya), mulai dibersihkan. Meskipun dilakukan oleh tiga orang, namun upaya bersih-bersih itu, sampai saat ini belum selesai juga karena terlalu berantakan serta penuh debu.

Kemarin, kamar Kakak aku sudah selesai di cat. Kamar itu di cat dengan kombinasi warna biru dan ungu, sebuah padu padan warna yang tidak terpikirkan sebelumnya untuk dipakai sebagai warna kamar. Warna biru pada bagian bawah (tinggi area 2 meter), sedangkan pada bagian atas diberi warna ungu (sisa area tinggi dinding), warnanya partai PDS, hehehehe...

Selain di cat, kamar Kakak aku itu, juga dibersihkan dan di tata ulang. Satu rak buku dan meja belajar dikeluarkan, digantikan dengan satu lemari pakaian 4 pintu serta 1 credanza, juga 4 pintu.

Nyokap aku juga membeli sejumlah tanaman hias, untuk menambah kerimbunan tanaman yang ada di halaman depan rumahku. Sejumlah tanaman lain yang selama ini ada pada area jemur di lantai dua rumahku, juga diturunkan. Daun-daun yang membusuk dibuang, taburan sampah-sampah yang ada disekitarnya, dibersihkan.

Kue-kue cemilan Natal, sudah dipesan. Contoh produk kue satu toples sudah pernah dibawa dan habis dalam waktu satu hari. Minuman coca-cola, pepsi dan fanta, telah tersedia. Demikian pula kacang kulit dalam jumlah cukup, telah pula siap untuk dihidangkan.

Well, yang belum terlihat hanyalah pakaian baru...

Tahun ini, aku tidak merayakan Natal dengan membeli pakaian baru. Tahun ini, pembelian pakaian baru terpaksa tidak menjadi prioritas utamaku karena beberapa waktu belakangan ini, aku terfokus pada upaya menolong sejumlah orang dan memberikan donasi kepada mereka yang memerlukan.

Aku memang sangat jarang membeli pakaian baru. Momentum perayaan Natal, sering kali aku gunakan untuk membeli pakaian baru. Alasannya sederhana saja, banyak diskon (yang belum tentu benar-benar produk yang di diskon oleh tokonya).

Tapi... sepertinya aku harus melupakan keinginan untuk membeli pakaian baru menjelang perayaan Natal tahun ini.

Entah kenapa, sejumlah orang teman, dalam tempo waktu yang hampir berdekatan, datang ke rumah aku atau aktif menghubungi aku. Tepatnya, ada 4 orang. Mereka adalah kawan lama, seorang sahabat, dan teman nongkrong aku.

Komunikasi yang mereka sampaikan hampir sama, mereka butuh bantuan aku untuk memberikan pinjaman uang.

Tiga dari empat orang itu, aku luluskan permintaannya. Sedangkan yang seorang lagi sulit aku penuhi, karena selain dana yang aku miliki juga sudah mendekati empty, aku juga tidak percaya dengan kisah yang dituturkannya, yang dipakai sebagai alasan untuk meminjam uang dariku.

Dua diantaranya, aku berikan dana cash. Sedangkan seorang lainnya, aku berikan dalam bentuk pekerjaan sebab aku tidak menginginkannya terbeban untuk mengembalikan uang aku satu saat nanti.

Pertemanan yang sudah terjalin cukup lama, dan kedekatan emosional antara aku dengan keluarganya, serta temanku dengan seluruh anggota keluargaku, membuat aku tidak tega untuk membebani dirinya dengan hutang.

Uang aku juga cukup tersedot untuk turut mendonasi mereka yang membutuhkan bantuan dana. Jumlahnya memang tidak terlalu besar. Namun, dana itu ikhlas aku berikan karena aku tahu, mereka memang butuh dukungan dan bantuan dari orang lain.

Dalam sebulan terakhir ini, aku memang lebih banyak pengeluaran dari pada pemasukkan. Uang pemasukkan tidak banyak aku peroleh karena hampir sebulan lamanya aku mengurus ke-4 anjing aku yang sakit. Waktu, tenaga dan pikiran aku banyak terkuras untuk menjaga dan mengurus mereka.

Sayangnya, 3 dari 4 anjing yang sakit, tidak kuat menghadapi penyakit. Jacko alias Bule, Akiko alias Cikung, dan Suzie... Mereka mati karena terkena sakit yang disebabkan oleh virus parko, virus yang mematikan bagi hewan yang masih berusia muda.

Ketelatenan aku membuat aku sakit maag. Kata dokter, termasuk akut karena aku juga dalam kondisi stress. Kondisi ini membuat aku tidak produktif dan hanya bisa beristirahat.

Aku semakin tidak produktif semenjak komputer aku di rumah mengalami kerusakkan cukup parah. Berdasarkan saran seorang teman, lebih baik diganti dari pada di servis.

Yaaahhhh... aku gak punya cukup uang untuk membeli yang baru. Banyak yang menawarkan komputer second, tapi aku tidak yakin dengan kualitas produk yang mereka tawarkan. Terpaksa deh, kegiatan yang terkait dunia tulis-menulis, aku lakukan dengan memanfaatkan kertas dan pena. Sedangkan untuk desain, aku memanfaatkan warnet tempat aku biasa browsing.

Ya, sudah... mau dibilang apa. Kalau mau dipaksain, aku mungkin saja bisa membeli pakaian baru untuk merayakan Natal. Tapi, setelah aku pikir-pikir, itu bukanlah sebuah keharusan. Aku bisa melakukannya (membeli pakaian) lain waktu.

Puaskah aku dengan kondisi demikian? Jujur, tidak. Sedih juga gak bisa beli pakaian baru. Sedih juga, gak punya uang.

Aku sudah memilih untuk membantu orang lain. Mungkin, "Natal gak lewat di depan pintu kamar aku." Tapi itu bukanlah akhir kehidupan. Karena aku tahu, Tuhan tetap sayang sama aku meskipun aku tidak membeli pakaian baru dan memakainya saat Natal.

Bukannya aku gak bisa menerima keadaan itu. Tapi, setelah 34 tahun usiaku, baru kali ini aku tidak membeli pakaian baru untuk aku kenakan pada saat perayaan Natal di Gereja.

Aku yakin, apa yang telah aku lakukan, tidak mungkin tidak ada maknanya untukku. Aku percaya, Tuhan akan memberikan aku rejeki dari sumber yang lain, sesuai dengan rencana dan kehendakNya.

Help me, GOD... Jangan biarkan diriku menangis...


I believe Him...


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: | edit post
11 Responses
  1. Lucu juga judulnya..he..he..Natal pasti lewatlah ..everywhere..he..he..btw sweet amat ceritanya...memang biasanya dihari Natal sering dipakai moment untuk memberi dan menerima..mudah-mudahan Tuhan memberkati...


  2. Wah...Natal yang menyibukkan yah bang..,


  3. Jd terharu nie.
    Justru dgn berbagi seperti itu, qt malah bener2 merasakan makna natal.
    Qt kasih sesuatu buat org lain, kan berarti jg memberi buat Yesus. So, berarti bang Sarlen sdh kasih kado terbaik buat Yesus.

    Stay blessed,


  4. Jd terharu nie.
    Justru dgn berbagi seperti itu, qt malah bener2 merasakan makna natal.
    Qt kasih sesuatu buat org lain, kan berarti jg memberi buat Yesus. So, berarti bang Sarlen sdh kasih kado terbaik buat Yesus.

    Stay blessed,


  5. sannyo - Says:

    aku juga gak beli baju natal.....
    tapi sukacita natal lebih dari baju and dll....karena kasihNya lebih dari segalanya.


  6. YuPee ™ Says:

    tenang aja bang, baju baru itu kecil maknanya dibandingin hati yang baru... :) *udah sering natalan gak berbaju baru*


  7. Tuhan pasti memberkati...


  8. Iya, benar juga... Mungkin aku terbawa suasana hati aja abis sedih, baru tahun ini "sepertinya aku gak membeli pakaian baru untuk merayakan Natal.
    Thanks untuk masukannya. Tetap semangat... GBU


  9. Lumayan... Sampai akhir tahun masih ada sejumlah request yang belum aku penuhi. Gak tahu bagaimana caranya, tapi aku tetap berusaha. Setidaknya, aku sudah mencoba untuk berusaha...


  10. DiberkatiNya lah engkau...


  11. Keep on smiling face yaaa... Thanks ya, Yupee...


Post a Comment