My Mind
Retreat merupakan suatu bentuk kegiatan khas dalam pembinaan spiritual Gereja. Tradisi ini bersumber pada kesaksian Firman Tuhan, dimana retreat merupakan satu kegiatan rutin yang Tuhan Yesus beserta murid-muridNya lakukan pada saat menjalani kegiatan pelayanan.

Secara jelas, bentuk pelayanan yang dilakukan dalam bentuk retreat, dapat kita temukan pada kitab Markus.

Murid-murid Yesus memerlukan waktu menyepi dan merenung sendiri, yang mereka lakukan dalam bentuk kegiatan retreat, setelah berhari-hari berada di sebuah kota melayani kebutuhan iman banyak orang, mengajar dan mewartakan Injil.

Dalam retreat, mereka menyepi untuk berdoa, belajar mengajar, mengadakan refleksi diri, dan mempersiapkan diri untuk misi selanjutnya.

Firman Tuhan dalam Markus 6 : 31 dikatakan : Lalu Ia berkata kepada mereka : "Marilah kita ke tempat sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahat seketika." Sebab memang begitu banyak orang yang datang dan pergi menemui mereka, sehingga sering kali, makan pun mereka tidak sempat.

Dalam surat Markus, ada tertulis tentang sejumlah kegiatan retreat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus beserta murid-muridNya. Sejumlah kegiatan retreat itu dapat kita baca didalam kitab Markus 3 : 7, 13, Markus 4 : 1, Markus 6 : 31 - 32, Markus 9 : 2, dan Markus 14 : 32.

Apabila ingin melakukan kegiatan retreat, Tuhan Yesus beserta murid-muridNya akan menghentikan segenap kesibukkan mereka, untuk pergi ke tempat sunyi atau ke tempat yang jauh dari keramaian, di daerah pegunungan, di padang gurun, atau suatu tempat yang bisa dituju setelah mereka menyeberangi tasik.

Cara inilah yang kita contoh dengan mengadakan kegiatan retreat di tempat-tempat yang bisa membuat kita merenungkan dan mendalami isi Firman Tuhan, berkomunikasi lebih intim dengan Tuhan, dan mendengarkan suara Tuhan, untuk mengetahui, apa saja kehendak serta rencana Tuhan atas kehidupan kita, dengan suasana tenang, tanpa harus merasa terganggu dengan keramaian aktifitas kehidupan manusia, atau tidak terikat waktu untuk tetap menjalani rutinitasi kehidupan yang setiap hari kita jalani.

Suasana tenang membuat kita dapat lebih berkonsentrasi dan menerima setiap pengajaran akan isi Firman Tuhan. Suasana tenang juga membuat kita berkomunikasi dengan Tuhan didalam doa, sehingga bisa merasakan, kalau Tuhan itu begitu dekat dengan kita.
 
Tempat yang tenang, membuat kita dapat merefleksikan apa yang ingin kita nyatakan kepada Tuhan, dan apa yang ingin kita ketahui tentang Tuhan, dengan lebih santai, lebih leluasa, serta lebih bebas.

Dalam kegiatan retreat, kita juga bisa sharing dengan sesama peserta retreat. Tujuannya untuk saling meneguhkan dan melengkapi pengetahuan akan isi Firman Tuhan, antara diri kita dengan peserta retreat lainnya.

Apakah yang ingin kita temukan dengan melakukan kegiatan retreat di jaman yang semakin modern ini?

Merenungkan Firman Tuhan di tempat yang jauh dari keramaian, kiranya akan menghadirkan visi dan pengenalan yang lebih mendalam akan isi Firman Tuhan. Dalam hal ini, secara langsung para peserta retreat akan melihat diri sendiri, siapakah manusia itu di hadapan Allah yang Maha Kuasa.

Pada saat yang bersamaan, para peserta retreat juga akan merasakan adanya pertumbuhan iman, kesegaran spiritual, dan pengalaman yang menarik, terutama pada saat berkomunikasi dengan Tuhan atau pada saat memperoleh pengetahuan serta pemahaman benar akan isi Firman Tuhan.

Tidak sedikit orang yang pernah mengikuti kegiatan retreat, akan menemukan jawaban dan cara untuk melihat kebenaran akan isi Firman Tuhan, yang sering kali menjadi bahan pertanyaan atau bahan pertentangan dari orang-orang yang belum mengenal Pribadi Yesus Kristus dan beriman kepadaNya.

Para pembicara dalam kegiatan retreat, akan selalu menyegarkan iman para peserta retreat, serta memberikan pembekalan dan pengetahuan baru akan isi Firman Tuhan. Bahkan tidak sedikit dari antara para pembicara itu yang memaparkan, bagaimana cara para peserta retreat bisa mengkaji point-point yang ada dalam Firman Tuhan, sehingga para peserta tidak salah mengerti atau salah memahami isi Firman Tuhan.

Ketika banyak rahasia yang ada didalam Firman Tuhan diungkapkan, diharapkan akan ada besar keinginan dari dalam hati serta benak pikiran para peserta retreat untuk mau menyerahkan seluruh alur kehidupan kita didalam pertobatan.

Secara manusiawi, kegiatan retreat juga berarti fisik para peserta retreat dapat menikmati keindahan alam, karya ciptaan Tuhan. Kedamaian yang dihadirkan ditengah-tengah elok dan indahnya alam, diharapkan akan semakin menginspirasi hati serta pikiran para peserta retreat untuk semakin dekat pada Tuhan.

Pada sisi yang berbeda, kegiatan retreat akan semakin mengakrabkan para peserta retreat. Kebersamaan yang ada, akan merobohkan tembok pemisah antara satu anggota dengan anggota lainnya. Tidak ada perbedaan derajat atau status sosial apabila sejumlah orang mengadakan kegiatan retreat.

Firman Tuhan dalam Galatia 3 : 28 dapat menggambarkan seperti apakah suasana dan kondisi yang harus tercipta dalam kegiatan retreat.

Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Yesus Kristus.

Dalam hal ini, para peserta retreat, adalah sama serta satu didalam Yesus Kristus, satu relasi dan tidak pangkat atau status yang membedakan.

Retreat akan membuat para pesertanya saling berinteraksi dan saling mengenal. Ketika interaksi telah dilakukan, akan bertumbuh sikap saling menyayangi dan saling menjaga diantara sesama peserta, seperti layaknya kegiatan outbound.

Apabila kondisi sama dan satu didalam Yesus Kristus telah tercipta, maka akan bertumbuh sikap yang saling memperdulikan, saling menolong, saling mendukung, saling berbagi rasa, dan yang tidak kalah pentingnya, saling mendoakan.

Kesibukkan boleh saja melingkupi diri kita. Tapi kita jangan pernah melupakan adanya hadirat Tuhan. Kita harus mempunyai waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, menumbuhkan iman dan kerinduan kita untuk selalu dekat pada Tuhan. Retreat adalah salah satu caranya.


Tuhan memberkati kita semua.



.Sarlen Julfree Manurung



Note :
Bahan Utama tulisan ini didasarkan pada khotbah yang disampaikan oleh Pdt. L. Barasa, STh., yang disampaikan pada saat pelaksanaan kegiatan retreat Paduan Suara GLORIA - HKBP Pondok Kelapa, di Wisma Nirwana TNI-AL, Mega Mendung - Puncak, pada tanggal 15 - 16 November 2008 kemarin.
Labels: | edit post
2 Responses
  1. YuPee ™ Says:

    hmmm... baca ini, jadi kangen retreat smp dulu... :)


  2. Wahhhh... sudah lama juga yaaa... Hmmm... semoga dalam waktu dekat, kamu bisa melakukan kegiatan retreat lagi.

    GBU Yupee

    .Sarlen Julfree Manurung


Post a Comment