My Mind
Seharusnya Liverpool Menang Semalam


Bertandingnya klub sepak bola Liverpool melawan Chelsea dalam liga perempat final Piala Champions tadi malam, membuat aku terjaga sepanjang malam hingga subuh menjelang.

Meskipun bukan pendukung fanatik, tapi aku sudah lama mendukung salah satu team sepak bola Inggris ini sejak masih ada John Barnes dan yang lainnya.

Pertandingan yang dimulai sekitar jam 02.00 WIB tersebut, aku saksikan sambil makan kacang dan martabak. Mmm... sungguh, satu cara menonton yang menyenangkan.

Jalannya pertandingan babak pertama berlangsung seru. Liverpool lebih mendominasi pertandingan. Serangan demi serangan dilakukan secara bergelombang hingga mampu membuat kiper Chelsea, Petr Cech, harus berjibaku menghadapi tendangan dan sundulan para pemain Liverpool ke arah gawang Chelsea.

Serangan demi serangan yang dilancarkan membuat pertandingan kedua team menarik untuk diperhatikan, seakan tak ingin mata ini berpaling walau sejenak.

Menjelang babak pertama usai, sebuah serangan cepat yang dilakukan Liverpool, akhirnya membawa hasil. Gol diciptakan Dirk Kuyt secara cantik kearah sudut kiri gawang Chelsea tanpa mampu ditepis kiper Petr Cech.

Babak pertama untuk sementara Liverpool unggul 1 - 0.

Pertandingan babak kedua berlangsung keras. Usaha para pemain Chelsea untuk mengejar ketinggalan, sering kali dilalui dengan pelanggaran agar daya serang pemain Liverpool terhenti sesaat. Beberapa pelanggaran bahkan dilakukan dengan keras. Salah satunya berdampak pada digantikannya seorang pemain Liverpool karena mengalami cedera otot kakinya setelah diganjal pemain Chelsea.

Chelsea memang sangat berusaha keras mengejar ketertinggalan karena apabila mereka kalah, mereka harus menanggung beban mental cukup berat sebab mereka harus memang dengan jumlah selisih gol di pertandingan selanjutnya.

Keunggulan Liverpool ternyata tidak dapat dipertahankan akibat dari gol bunuh diri Riise pada injury time babak kedua. Sungguh disesalkan hal itu bisa terjadi karena babak kedua beberapa saat waktu lagi akan berakhir.

Sekarang, keadaan menjadi berubah. Pertandingan kedua akan menjadi beban berat bagi Liverpool karena pertandingan selanjutnya akan dilakukan di Chelsea. Mereka harus menang cukup besar kalau ingin maju ke babak semifinal.

Namanya juga perjuangan... Kalau mau menjadi klub juaranya juara, berjuang untuk mencapai juara merupakan usaha yang dilandasi oleh kerja keras yang tak kenal lelah. Apalagi sepak bola merupakan olahraga berat, yang harus dilakukan dengan berlari dan loncat-loncat, hehehe...

Btw, kenapa aku suka Liverpool?

Dibandingkan dengan Manchester United dan Chelsea, sebenarnya kekuatan anggota tim Liverpool tidak selengkap dan setangguh kedua klub bola Inggris tersebut. Akan tetapi, mereka merupakan tim sepak bola dengan daya juang tinggi dan pribadi-pribadi yang selalu bergerak dinamis pada saat di lapangan. Gak salah kalau team mereka mendapat julukan THE RED.

Satu hal lainnya, mereka memiliki lagu team yang sangat bagus karena lyric-nya berisikan bait-bait dukungan dan keyakinan tinggi bahwa mereka akan selalu dibawah perlindunganNya. Gak percaya? Nih, simak aja :

YOU'LL NEVER WALK ALONE
karya :
Rogers and Hammerstein


When you walk through a storm
Hold your head up high
And don't be afraid of the dark
At the end of the storm
Is a golden sky
And the sweet silver song of a lark Walk on through the wind
Walk on through the rain
Tho' your dreams be tossed and blown
Walk on, walk on
With hope in your heart
And you'll never walk alone
You'll never walk alone

==

God Bless You Everybody...



.Sarlen Julfree Manurung


Labels: | edit post