My Mind
Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
(Efesus 5 : 2)


Setiap tanggal 14 Februari, sejumlah besar masyarakat dunia, pribadi lepas pribadi, bersama dengan kekasih hati atau orang-orang yang dikasihi, bersama-sama merayakan hari Valentine Day, yaitu sebuah hari diadakan untuk diperingati agar setiap insan manusia mengingat untuk berbuat kasih atau menyampaikan sesuatu dengan tulus kepada orang-orang dikasihi.

Banyak pihak yang berpendapat, kalau mengungkapkan tanda kasih kepada orang-orang yang kita kasihi, sebaiknya tidak hanya terbatas sebagai makna simbolis yang ditentukan pada satu hari tertentu saja, namun selayaknya dilakukan setiap hari.

Pendapat itu tidaklah salah, karena Tuhan sendiri menetapkan, agar hidup kita dipenuhi dengan kasih. Kita harus hidup didalam kasih. Artinya, janganlah kita membatasi diri untuk mampu mengekspresikan kasih itu dalam keseharian hidup kita. Biarkan kasih itu melekat dan menjadi bagian dalam kehidupan kita.

Apabila kita menjadikan kasih sebagai gaya hidup kita, maka itu sama artinya kita telah benar-benar menjadikan Kristus sebagai teladan kita, karena Kristus itulah kasih.

Keindahan kasih sebaiknya tidak diimplementasikan dengan menghadirkan suatu perbuatan yang memanipulasi atau menyimpangkan makna dan hakekat kasih, yaitu dengan merencanakan atau mengekspresikan perbuatan dosa, dimana perbuatan itu seakan-akan boleh dilakukan karena dikatakan mengatasnamakan kasih.

Perlu kita ingat kalau kasih itu bukanlah perbuatan yang mengundang dosa.

Tidak sedikit anak-anak Tuhan yang justru memanfaatkan Valentine Day untuk melakukan perbuatan dosa dengan mengatasnamakan kasih bersama dengan kekasih hatinya.

Martin Luther menyatakan kalau kasih itu adalah perbuatan yang membenci segala sesuatu yang bertentangan dengan kasih itu sendiri.Oleh sebab itu, kasih bukanlah perbuatan yang mengundang dosa, atau membuat orang lain turut berdosa karena perbuatan kita.

Artinya, segenap perbuatan kasih janganlah membuat orang lain mengalami perbuatan yang tidak menyenangkan, perbuatan yang membuat diri orang lain harus melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya, dan perbuatan yang membuat orang lain mengalami kepahitan atau larung dalam penyesalan.

Tuhan tidak menentukan kasih membuat anak manusia mengalami duka namun sukacita. Oleh sebab itu, janganlah kita membuat orang lain dihantui oleh perasaan bersalah atau meratap karena dirinya telah terlibat perbuatan dosa oleh karena ulah kita.

Tuhan memanggil kita untuk menjangkau pribadi lepas pribadi manusia yang belum mengenal dan merasakan kasih Allah, dengan berbagai tindakan kasih. Dalam hal ini, kita mengundang orang lain untuk mengenal serta merasakan kasih Allah, dengan berbagai rupa perbuatan kasih, agar mereka juga dapat beroleh keselamatan, bukan terjerumus kedalam lembah dosa.

Valentine Day hanyalah simbolisasi hari yang dibuat manusia agar setiap orang ingat untuk berbuat kasih, yaitu dengan melakukan sesuatu yang membawa kebaikkan dalam kehidupan, melalui pemberian layaknya buah tangan, bunga atau hal-hal yang baik serta menarik lainnya, sehingga orang lain atau orang yang kita kasihi dapat bersukacita oleh karena tanda kasih yang kita berikan.

Jangan berhenti berbuat kasih... Jangan setengah hati menyatakan kasih... karena didalam kasih, kita mencitrakan kasih Allah yang telah dinyatakan Tuhan Yesus sebagai teladan didalam perbuatan-perbuatanNya selama hadir sebagai Anak Manusia di bumi ini.

Selamat memperingati hari Valentine. Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment