My Mind
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari pernyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah kecil.
(Ibrani 5 : 12 – 13)


Ayat Firman Tuhan dalam Ibrani 5 : 12 – 13 diatas, bertutur tentang kedewasaan iman. Seperti apakah pribadi manusia yang disebut telah pendewasaan secara iman?

Seseorang dewasa dalam iman, pada saat diri seseorang tersebut telah menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup, sehingga dirinya tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai macam godaan dan tipu muslihat dunia beserta pengajaran sesatnya, karena ia memakai pegang Roh untuk menghadapi setiap masalah atau perkara-perkara yang menghadang.

Jadi, ukuran kedewasaan iman bukan didasarkan pada : sudah berapa lama diri seseorang beriman kepada Kristus, atau seberapa sering diri seseorang mengikuti aktivitas di gereja yang bertujuan untuk penyegaran iman.

Ukuran kedewasaan iman memang berkaitan dengan bagaimana upaya seseorang untuk selalu dekat dengan Tuhan, dan menempatkan Firman Tuhan sebagai Pelita hidup yang menerangi seluruh alur kehidupan.

Meskipun sudah cukup lama percaya dan beriman kepada Kristus, namun diri seseorang tersebut masih lebih mengandalkan kekuatan akal pikiran dan kekuatan fisik untuk bisa menyelesaikan permasalahan, maka orang tersebut belumlah dewasa secara iman.

Demikian pula halnya dengan seseorang yang hidup sebagai aktivis di gereja, namun diri seseorang tersebut masih suka bersikap licik atau mengagungkan kesombongan dirinya, maka orang tersebut masih belum dewasa secara iman.

Perbedaan akan terlihat apabila kita membandingkan dengan kehidupan seseorang yang benar-benar berpegang teguh pada Firman Tuhan, maka didalam dirinya akan ada sikap tulus, ada sikap berserah diri kepada Tuhan, ada kemauan kuat untuk selalu menyatakan kebesaran kasih Tuhan, dan selalu ada hasrat serta kerinduan untuk membuat orang lain hidup lebih dekat kepada Tuhan.

Orang yang dewasa secara iman, tidak akan pernah mencoba untuk menghadirkan motif atau pola pemikiran yang tidak sejalan dengan kehendak Tuhan, karena ia percaya bahwa kebenaran didalam Kristus, bukanlah untuk menyesatkan orang lain maupun membangun opini yang membuat kebenaran Firman Tuhan bukan sumber pengajaran benar.

Bisa dikatakan, seseorang yang dewasa secara iman, akan selalu mengalami pertumbuhan iman, dan selalu menjalani pola hidup yang membuat imannya selalu bertumbuh. Semua itu bisa terlaksana karena diri seseorang itu taat pada kehendak serta perintah Tuhan.

“Aku akan menaruh hukumKu dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu.”
(Ibrani 8 : 10b)

Firman Tuhan dan Roh Kudus ada pada kita. Oleh sebab itu, pakailah waktu-waktu kita miliki untuk mempelajari, merenungkan, serta menggunakan Firman Tuhan, sehingga kita memiliki kemampuan untuk bisa menghadapi beratnya permasalahan hidup, dan agar kita beroleh berkat Tuhan karena setia dalam beriman.

Kiranya damai sejahtera Allah, menyertai dan memampukan kita untuk dapat menjalani alur kehidupan ini dengan kedewasaan iman, sehingga diri kita menjadi semakin bersinar, layaknya kehidupan anak-anak Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment