My Mind
P A S K A H


Kemarin, orang-orang Kristen dan orang-orang percaya lainnya sedunia merasakan dan menikmati salah satu hari terbaik yang bisa didapatkannya karena beriman kepada Yesus Kristus.

Semua umat Kristen serta orang-orang percaya di dunia, selayaknya mengucap syukur karena perbuatan KASIH yang dilakukan Yesus Kristus, telah menyelamatkan setiap orang agar tidak jatuh dalam lembah derita karena dosa-dosa yang diperbuatnya. Sebuah janji keselamatan yang telah digenapi.

Perayaan PASKAH diawali dengan derita siksa yang harus diterima Yesus Kristus dan kemudian berakhir dengan kematian di kayu salib. Sebuah penderitaan yang tidak akan ada seorang anak manusia pun bersedia atau dapat melakukannya.  

Namun, Tuhan Yesus tidak membiarkan kita dalam kesedihan oleh karena kematianNya. Kebesaran dan kebenaran bahwa Yesus Kristus adalah Anak ALLAH, kemudian dinyatakan. IA membawa sukacita kepada setiap orang yang beriman kepadaNya karena pada hari yang ketiga setelah kematianNya di kayu salib, Tuhan Yesus bangkit.

Pada hari itulah tanda keselamatan kita dinyatakan. Dikatakan sebagai tanda keselamatan, karena pada hari itu Tuhan Yesus telah menang mengalahkan kematian beserta alam maut. Kebangkitan Tuhan Yesus juga menandakan bahwa kehidupan di dalam iman kepada Kristus, sungguh menjanjikan dan merupakan sebuah kepastian.

Hal inilah yang membedakan iman Kristen dengan iman kepercayaan lainnya, yaitu Tuhan Yesus sendiri yang memberi jaminan serta kepastian bahwa beriman kepadaNya tidak akan berakhir dengan sia-sia namun berakhir dengan keselamatan.

Paskah berasal dari bahasa Ibrani, Pesakh, yang mempunyai arti berlalu atau melewati. Kaum Yahudi merayakan hari raya Paskah sebagai hari pembebasan bangsa Israel dari tanah jajahan Mesir, yang didahului oleh tulah kematian anak sulung.

Pada dasarnya, makna yang terkandung dalam Paskah kaum Yahudi dan Paskah umat Kristen sedunia memiliki kesamaan, yaitu adanya pembebasan serta keselamatan. Bila pada perayaan Paskah kaum Yahudi, dirayakan sebagai hari pembebasan mereka dari tanah penjajahan Mesir dan keselamatan dari kematian anak sulung. Sedangkan pada perayaan Paskah umat Kristen sedunia menunjukkan sebagai hari pembebasan (pengampunan) dan keselamatan manusia dari segala dosa-dosa (yaitu tidak jatuh ke dalam maut) serta menuju kehidupan yang kekal.

Berbagai ritual acara diadakan oleh umat Kristen sedunia untuk menyambut sukacita dari bangkit dan menangnya Tuhan Yesus dari alam maut. Dalam beberapa dekade tahun belakangan ini, pesta perayaan Hari Raya Paskah tersebut identik dengan kehadiran berbagai macam simbol/lambang, terutama dalam bentuk sebutir telur.
 
Kenapa telur?
Karena telur merupakan simbol dari cikal bakal sebuah kehidupan. Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan suatu masa dimana kehidupan manusia setelah kebangkitan Tuhan Yesus tersebut haruslah menjadi lahir baru, yang artinya memiliki tingkah laku serta pola sikap hidup sebagai orang Kristen yang sebenar-benarnya.

Selain telur, perayaan Hari Raya Paskah juga identik dengan simbol kelinci (yaitu melambangkan kehidupan yang penuh limpahan kasih karunia dari Tuhan Yesus), serta musim semi, yang melambangkan kembali hadirnya kehidupan/pertumbuhan makhluk hidup setelah melalui masa-masa musim gugur dan musim dingin.

Rekan-rekan sekalian,

Ketulusan dan kasih Tuhan Yesus kepada kita lewat penderitaannya di kayu salib, sudah sepatutnya mendapat sambutan berupa perubahan sikap dan pola tingkah laku yang tidak atau belum benar menjadi benar.

Tidak hanya itu. Diharapkan juga agar setiap orang yang beriman dan percaya kepada Kristus, makin bertumbuh untuk menghasilkan buah-buah Roh, dan makin giat untuk  menyatakan kabar keselamatan dan kemerdekaan melalui kebangkitan Tuhan Yesus kepada mereka yang belum mengenal Kasih Tuhan Yesus tersebut.

Sukacita itu dapat kita rasakan setelah Tuhan Yesus mengalami berbagai penderitaan yang banyak mengeluarkan cucuran darah. IA pun akhirnya mati di atas kayu salib, namun kemudian IA bangkit kembali pada hari yang ketiga. Maka selayaknya pula, mereka yang belum percaya dan belum mengenal Tuhan Yesus dapat merasakan pula sukacita tersebut, agar pada akhirnya mereka pun turut di selamatkan.

Kemerdekaan dan pembebasan kita dari alam maut sebaiknya tidak disalah-gunakan dengan cara bersenang-senang atau memiliki gaya hidup yang santai atau bahkan penuh berlumuran dosa. Tidaklah demikian. Yang seharusnya terjadi adalah dengan kebangkitan Tuhan Yesus, tubuh rohani kita (yaitu iman kepada Yesus Kristus) juga bangkit dan makin berkembang serta bertumbuh.

Tubuh jasmani ini pada akhirnya akan mati, namun apabila kita terus berjalan dalam kehidupan yang terus setia beriman kepada Tuhan Yesus, maka tubuh rohani kita akan tinggal tetap ( selengkapnya, baca seluruh nats di dalam I Korintus 15 ).

Merasakan hidup senang bukanlah sesuatu hal yang salah. Namun kita juga harus ingat bahwa kehidupan kita ini memiliki tujuan serta tugas dan tanggung jawab, yaitu menyatakan kabar baik, kabar sukacita, serta kabar keselamatan yang ada dan nyata di dalam Tuhan Yesus Kristus (Matius 28 : 19 – 20). Kita tidak boleh lalai melaksanakan perintah yang Tuhan Yesus nyatakan sendiri tersebut sebelum IA naik terangkat ke sorga.

Tuhan Yesus bangkit dari kematian dan mengalahkan maut merupakan sebuah kabar baik, kabar sukacita, dan kabar keselamatan. Dan hal ini sama seperti saat kita menerima kabar baik, kabar sukacita dan kabar keselamatan pada saat IA dilahirkan sebagai bayi kudus. Pernyataan ini layak kita nyatakan kepada seluruh suku bangsa agar mereka juga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat manusia.

Simbolisasi hari kebangkitan Tuhan Yesus di dalam makna kata PASKAH pun adalah benar dan memiliki nilai kepastian, yaitu Pasti Aku Selamat Karena ALLAH Hidup. 


Tuhan Yesus Memberkati.


Ir. Sarlen Julfree Manurung

( terima kasih kepada Pdt. Ruth Nababan atas bahan kajiannya )
Labels: | edit post
2 Responses
  1. YuPee ™ Says:

    met paskah p'sarlen... GBU! ^_^



Post a Comment