My Mind
Setiap orang pasti mengalami atau pernah merasakan apa yang dinamakan sebagai badai dalam kehidupan. Badai yang berisikan berbagai macam masalah/persoalan yang kita tidak inginkan dan terkadang pula tidak kita harapkan namun itu semua harus kita hadapi.

Badai memang merupakan suatu keadaan yang sering kali membuat kita berada pada posisi yang sulit. Kita tidak bisa atau tidak mau menerimanya, tapi terkadang itu tidak bisa dihindari.

Namun di lain sisi, badai yang menghampiri kita membuat kita belajar akan banyak hal.

Badai membuat kita tahu bagaimana harus bersikap. Badai juga mengajari bagaimana kita untuk menganalisa suatu masalah lalu menempatkan masalah tersebut pada proporsinya.

Badai membuat kita bisa membuat keputusan atau memberi tanggapan yang baik dan benar. Satu nilai penting lainnya, badai juga membuat kita tahu seberapa jauh kemampuan serta kepintaran kita.

Badai juga membuat kita tahu, siapa kawan, siapa lawan...

Intinya, badai membuat kita tahu bagaimana kehidupan itu, sebenarnya...

Memang tak dapat dipungkiri, oleh karena badai, kita mungkin harus bermandikan peluh. Kita mungkin juga harus merasakan sakit, pedih, dan luka di hati. Bahkan dalam beberapa peristiwa tertentu, kita harus menerima caci-maki orang lain.

Terkadang pula, oleh karena badai kehidupan, kita tidak dapat mengendalikan diri kita sendiri... Kita goyah karena sudah mati akal...

Namun, bagian terberat dari keadaan yang harus kita dapatkan saat ada badai yang sedang melanda kehidupan kita : pada sejumlah keadaan, kita justru ditinggalkan oleh mereka yang selama ini telah kita anggap sahabat atau teman kita, pada saat kita harus menghadapi badai kehidupan kita.

Menyedihkan memang bila situasi seperti itu harus kita hadapi.

Apakah di dalam badai, kita akan merasakan senang? Rasa-rasanya tidak...

Sejauh yang saya rasakan dan saya ketahui dari pengalaman atau cerita teman, para sahabat, atau cerita-cerita para selebritis atau orang terkenal lainnya, di dalam badai kehidupan yang harus dirasakan dan dilalui, tidak ada kesenangan di dalamnya.

Akan tetapi, oleh karena badai, seharusnya kita memiliki satu kepribadian yang cukup kuat. Semakin kuat badai menerpa, seharusnya, semakin bisa kita mengendalikan diri serta perasaan kita, dan semakin paham bagaimana caranya kita menggunakan serta mengelola kepintaran kita untuk menghadapi badai itu...

Kita jadi mampu memanage diri kita sendiri saat badai menerpa kita... Kita harus bisa menunjukkan siapa diri kita dan membuat orang lain tahu seberapa kemampuan kita...

Terkadang kita memang melemah. Terkadang kita menjadi orang yang paling tidak mampu melakukan apapun sehingga kita "terpaksa" harus mencari simpati dari orang lain atau membuat orang lain bersimpati kepada kita.

Apakah harus demikian? Tidak, tidak harus demikian. Boleh-boleh saja orang bersimpati. Namun untuk langkah selanjutnya, keputusan dan tindakan yang harus diambil berada di tangan kita.

Sekarang, sudah saatnya kita buka mata kita...

Semangat, semangat, semangat...!!!

Bangkitkan motivasi dan inisiatif diri...

Jangan pernah cepat mengalah pada keadaan tapi kalahkan lah keadaan...

Kenapa kita harus menderita kalau derita itu sesungguhnya dapat kita kalahkan atau kita tepis...???

Satu jalan penting yang bisa kita lakukan dan seharusnya kita lakukan : datang pada hadirat Bapa di surga...

Yup... bila kita berserah kepada Tuhan, melapor kepada Tuhan, curhat sama Tuhan, make sharing sama Tuhan atas masalah atau keadaan yang sedang kita hadapi... percaya dehhh... PASTI ada jalan keluar.

Tuhan itu baik dan ga akan pernah tega membuat anakNYA dalam derita. Mungkin badai itu datang agar kita juga belajar untuk mendekatkan diri padaNYA. Yaaa... terkadang badai itu ada karena memang kita telah jauh dari diriNYA.

Kalau kita merasa ga jauh dari Tuhan, gimana?

Itu artinya Tuhan ingin mendidik dan mengajari kita bagaimana seharusnya menghadapi masalah dengan cara yang benar, yaitu cara dan jalan Tuhan.

Bagaimana mengetahuinya?

Datang saja padaNYA dalam doa serta ucapan syukur.

Tidak sulit... Tidak akan memberatkan hati dan pikiran... karena kelegaan lah yang akan kita dapatkan...

Dengan kita memohon pada Tuhan, itu berarti :

1.  kita mau belajar dekat pada Tuhan
2.  kita pasti mendapatkan jawaban atas permasalahan yang kita hadapi
3.  kita tahu bahwa sesungguhnya Tuhan itu sangat baik pada kita.

Gapapa orang menjauh saat kita harus berhadapan dengan masalah. Gapapa kita dibuat susah orang lain atau oleh karena keadaan, karena kita tahu, kalau kita dekat pada Tuhan, sebesar apapun masalah yang kita hadapi, kita akan mendapatkan yang terindah pada waktunya...

Kita justru akan semakin merasa terbeban andai kita mengandalkan kekuatan fisik dan akal-pikiran kita sendiri... Percuma saja berheboh-heboh diri kalau kita sendiri merasa kekuatan dan kemampuan dari dalam diri kita bisa membuat kita mendapatkan jawaban atas masalah yang sedang kita hadapi.

Yuuuukkkk...bangkit... Yuuukkkk... semangat...

Jangan cari kambing hitam atau berlari dari masalah. Percuma saja. Bahkan  kita bisa di cap jahat oleh orang lain. Kita justru akan menambah masalah kalau kita tidak berusaha memecahkan masalah.

Badai memang sesuatu hal yang berat. Tapi kalau kita datang pada hadirat Tuhan dan berpegang pada tangan Tuhan, niscaya kita akan meraih keberhasilan karena telah menang atas masalah.

Tahun baru 2008 kan kita jelang. Pada tahun 2008, kita mungkin akan merasakan lagi badai-badai kehidupan. Satu saran saya : Kuatkan iman, kuatkan hati. Percayakan segalanya ke dalam tangan Tuhan karena ada jalan keluar padaNya.

Happy New Year everybody



God Bless You everybody...



Salam Jakarta untuk semua



.Ir. Sarlen Julfree Manurung


Catatan :
Tulisan ini telah saya posting pada tanggal 10 Juli 2007 namun saya muat kembali pada tanggal 30 Desember 2007 karena menurut saya, apa yang saya sampaikan dalam artikel saya tersebut, dapat berguna sebagai bahan perenungan dalam memasuki tahun 2008.
2 Responses
  1. imie Rohaimi Says:

    Aku mengamini tulisan anda ini mas Sarlen, karena benar apa yang anda tulisakan bahwa badai yang kita hadapi ternyata membuat kita belajar akan banyak hal, sebab saya menyakini antara badai dan jalan keluar sebenarnya sudah paket yang diberikan Tuhan, hanya saja jalan keluar atas badai itu tidak serta merta diperlihatkan kepada kita...maka disitulah kita dituntut untuk terus berjuang hingga jalan keluar itu menampakan dirinya..tentunya dengan kesabaran dan usaha kita dalam menghadapi badai itu...tentunya dengan segala usaha yang di ridhoi Tuhan...Happy New year 2008 dan salam kenal - imie


  2. Audry Dien Says:

    'Badai' datang, kapan saja, di mana saja, bagaikan 'pencuri datang'. Persoalannya kadang pada ketidaksiapan kita menerima 'badai' yang datang. Kala kita tak siap, tak berserah, di situlah awal kejatuhan kita. Moga kita di thn yang baru, makin siap & kuat menghadapi segala macam badai yang datang.

    Selamat thn baru 2008

    Kiranya Dia menuntun kita semua memasuki thn rahmat-Nya.


Post a Comment