My Mind
Sebuah kecelakaan kecil menimpaku siang ini. Oleh karena sikap tidak sabar dari seorang supir, aku harus mengalami cidera pada bagian tulang rusuk, dada sebelah kanan. Sebuah memar dan rasa nyeri masih aku rasakan saat tulisan ini aku buat.

Well, sebuah rasa tidak sabar memang dapat menghadirkan dua hal. Pertama, sebuah keberuntungan. Dikatakan keberuntungan, oleh karena sikap tidak sabar itu, seseorang bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Polanya, bisa mendahului orang lain, bisa pula dengan meminta untuk diprioritaskan kepada pihak yang berwenang.

Untung ga sabar, jadi bisa lebih cepat dehhh... Bukankah itu sebuah keberuntungan? Tapi, itu adalah sebuah keberuntungan yang tidak sopan dan tidak menarik rasa simpati orang lain. Bagaimana pun, sikap tertib (dalam arti, mau bersabar menunggu sesuai giliran) perlu dijadikan sebuah sikap pembelajaran diri, untuk mengembangkan sikap disiplin.

Hal yang kedua, kerugian pada orang lain. Kondisi kedua inilah yang menyebabkan aku mengalami cidera. Pemikiran untuk mau bersabar sejenak waktu telah membuat sang supir menghadirkan kondisi yang tidak nyaman dan berakibat pada munculnya kondisi yang bisa merugikan orang lain.

Kasus kecelakaan ringan yang mengakibatkan adanya rasa nyeri pada tulang rusuk sebelah kanan aku, pernah aku alami sebelumnya beberapa tahun yang lalu. Saat itu, motor yang aku tumpangi, menabrak kendaraan lain yang secara tiba-tiba memutar balik arah kendaraannya.

Waktu itu, tidak hanya bagian tulang rusuk sebelah kanan aku saja yang mengalami cidera.  Saat itu, kaki kanan dan bagian dengkul aku terkilir. Sejumlah bagian pada wajahku juga mengalami memar. Pada saat itu, pertolongan seorang tukang urut kampung membuat proses penyembuhan bagian tubuhku yang cidera dapat dilakukan dalam waktu relatif cepat, meskipun menyakitkan.

Ada pembelajaran dalam keadaan yang aku alami tersebut. Pembelajaran itu, bahwa sikap tidak sabar, sebaiknya dilakukan dengan perhitungan dan dipikirkan dengan cermat dan lebih tenang terlebih dahulu. Karena, bila hal tersebut tidak dilakukan dengan perhitungan dan dipikirkan terlebih dahulu, sikap tidak sabar akan lebih memiliki kecenderungan merugikan orang lain.

Kepada supir itu aku tidak memintanya mengganti secara materi. Sesaat ketika sang supir menyatakan permohonan maaf, aku pun memaafkannya dan segera melupakan peristiwa itu meskipun rasa sakit masih mendera serta aku rasakan hingga saat ini.

Guys, tetaplah bersikap sabar dan tenang. Menunggu dan menanti sesaat waktu (meskipun untuk hal yang bersifat urgent), merupakan pilihan yang lebih baik untuk dipilih dan dilakukan dari pada tindakan yang kita lakukan kelak, dapat merugikan orang lain.

Everybody... Tetaplah bersikap tenang dan selalu sabar dalam melakukan apapun, karena ketekunan kita dalam menanti serta bersikap sabar dapat membawa kita kepada kebaikkan dan tindakan yang tidak merugikan orang lain.


GBU ALL


.Julfree


Labels: | edit post
1 Response
  1. Audry Dien Says:

    Semoga sudah sembuh ya


Post a Comment