My Mind
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
(II Korintus 5 : 21)


Dosa terjadi bukan karena seseorang telah berbuat salah, namun karena seseorang telah memilih untuk berbuat atau memandang sesuatu dengan salah, yaitu dengan membuat anggapan, penilaian, dan keputusan sendiri terhadap perbuatan-perbuatan yang melanggar perintah Tuhan agar manusia tidak melakukannya.

Oleh karena manusia menutup mata dan telinga atas perintah Tuhan tersebut, Firman Tuhan seakan-akan kehilangan kuasa besar serta ajaibnya, yang mampu menolong manusia agar tidak semakin jatuh kedalam perangkap dosa. Kebenaran Firman Tuhan seakan terlupakan karena manusia memilih yang disukai, bukan yang harus dilakukan.

Memang, lebih mudah untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan hati, ketimbang harus mempercayai perbuatan-perbuatan ajaib yang telah Tuhan nyatakan kepada manusia, agar manusia bertobat, tidak melanggar perintah Tuhan, dan tidak mengulangi lagi perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

Hati dan pikiran sebagian besar anak-anak manusia, memang lebih mudah tergoda untuk melakukan dosa, dibandingkan melakukan banyak hal untuk kemuliaan nama Tuhan.

Kepanikan karena tidak segera menemukan jawaban penyelesaian masalah, dipakai sebagai alasan munculnya ilham untuk "membenarkan" adanya perbuatan dosa yang kita lakukan.

Bagi mereka yang sudah mendapatkan pengajaran akan Firman Tuhan dan telah merasakan kuat kuasa kasih Tuhan atas diri mereka, tak mampu menahan godaan dosa terjadi karena mereka sendiri masih dilingkupi oleh pemikiran-pemikiran manusiawi, yang menghendaki segala sesuatunya baik dan tidak membuat diri mereka susah / menjalani penderitaan.

Rasa tidak puas, iri hati, dan pribadi yang sulit untuk menahan diri agar tidak berkata dusta, merupakan sejumlah inspirasi dalam kehidupan manusia, yang membuat manusia yang telah mengenal Tuhan, akhirnya jatuh juga kedalam dosa.

Kenapa tetap terjatuh kedalam dosa, padahal, pengajaran dalam Firman Tuhan dengan jelas mengungkapkan, bahwa Yesus Kristus adalah jalan keselamatan, dimana keberadaan segenap pengajaran dan perintahNya dinyatakan, agar manusia yang menerapkannya dalam kehidupannya, tidak merasakan adanya kepahitan hidup oleh karena dosa? 

Allah Bapa mengutus AnakNya Yesus Kristus untuk menghadirkan keselamatan manusia. PengorbananNya dengan mati sengsara di kayu salib, merupakan sebuah karya kasih yang mendamaikan manusia dengan Allah, memutuskan keterikatan kita dari belenggu mata rantai dosa, membebaskan kita dari adanya upah maut.

Yesus Kristus yang tidak berdosa, harus menanggung kebakaan perbuatan dosa, yang lebih sering dipilih manusia karena manusia sulit untuk menolak keberadaan perbuatan-perbuatan yang menghadirkan dosa.

Ia menjalani penderitaan itu, karena didalam Firman Tuhan telah dinyatakan bahwa Yesus Kristus hadir sebagai pendamai antara manusia dengan Allah.

Ketika penebusan dosa telah kita peroleh, selayaknya kita memusatkan perhatian kita pada cara menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah, sebab tidak ada orang yang dapat menebus dirinya sendiri.

Penebusan dosa merupakan pengalaman paling berharga yang bisa diperoleh manusia, karena didalam penebusan dosa, keselamatan diperoleh oleh setiap orang yang percaya kepada Kristus.


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung 
Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment