My Mind

Beberapa waktu belakangan ini, ada banyak orang yang memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai media untuk melampiaskan rasa kesal atau rasa kecewanya. Kalau bisa disobek-sobek, mungkin wall facebook mereka sudah mereka sobek-sobek... hehehehe...

 

Mereka emosi karena hal-hal tertentu yang nggak bisa mereka pegang atau kendalikan lagi. Sebagian kecil lainnya tak mampu menahan diri untuk menuliskan kata-kata penuh dengan kemarahan, karena mereka memang pemarah.

 

Yup, hobby marah-marah merupakan kegemaran sebagian anggota masyarakat kita. Mereka mudah sekali tersinggung kalau mereka “merasa” ada orang yang melecehkan mereka. Padahal, itu baru perasaan lohh... Belum yang memang benar-benar melecehkan.

 

Semua bentuk ucapan atau tindakan yang nggak sesuai dengan hati nurani mereka, diartikan sebagai upaya untuk merendahkan harkat dan martabat mereka. Dikit-dikit marah...dikit-dikit marah... Apa gak ada hal lain yang bisa dilakukan selain marah-marah?

 

Terkadang, nggak ada hujan nggak ada badai, tau-tau udah marah-marah. Nyebelin banget. Gak tau permasalahannya apa, mereka paling cepet marah dan paling kenceng marah-marahnya.

 

Hmmm.. kalau marah-marah dengan memanfaatkan situs jejaring sosial, itu amat berbahaya lohh... Dikatakan berbahaya, karena segenap pernyataan yang kita tulis di situs jejaring sosial, bisa dibaca oleh banyak orang, terutama oleh orang-orang yang tercatat di friendlist kita.

 

Well, mengambil ungkapan yang ditulis oleh seorang teman di blog pribadinya : Kita gak pernah tau apa yang ada di benak pikiran orang lain tentang diri kita. Respon atau reaksi mereka saat ada orang yang marah-marah, mungkin datar-datar saja. Tapi kita gak pernah tau, bagaimana kedalaman dari hati mereka saat melihat “pertunjukan” atau aksi dari orang yang sedang marah-marah.

 

Marah-marah itu nggak menyelesaikan masalah. Jangan berpikir orang-orang yang ada di depan kita, akan minder atau ciut nyali kalau melihat gaya kita marah-marah. Mungkin saja mereka diam karena tidak ingin memancing keributan. Tapi, kalau diam mereka ternyata hanya manis di depan mata saja, di belakang kita, sikap mereka bisa jauh lebih garang, bagaimana?

 

Gak ada untungnya pula marah-marah, malah bisa bikin tambah masalah. Jadi, sebelum mulut kita mau mengeluarkan kata-kata penuh kemarahan, tekaplah erat-erat segera...!!!  Tenangkan diri dan berusahalah untuk tetap berpikiran jernih. Hati boleh emosi, tapi kepala harus tetap dingin. Kalau bisa seperti itu, kita bisa menyelesaikan masalah tanpa harus marah-marah. Lebih elegan dan lebih terlihat percaya diri.

 

So, jangan habiskan air ludah kita untuk marah-marah, karena marah-marah, bukanlah cara tepat dan bijaksana untuk menyelesaikan perkara yang ada di depan mata. Marah-marah Cuma bikin diri sendiri serta orang lain, jadi punya dosa. Hentikan sikap gak baik itu, yooo... Hentikan sekarang juga.

 

Be a wise manPositive thinking ajaahhh...lagi. Disegani orang lain lebih baik dari pada ditakuti orang lain.

 

 

Salam Damai,

 

 

.Sarlen Julfree Manurung

( seseorang yang suka dipancing orang agar marah )

Labels: | edit post
0 Responses

Post a Comment