My Mind
Seorang teman memposting sebuah tulisan dalam blog pribadinya di sebuah situs. Tulisan itu diberi judul : 99 Fakta tentang Pria.
Tulisan itu menarik perhatian saya. Kepadanya aku mengatakan : "Ini pasti ditulis oleh seorang feminis, sebab sulit rasanya bagi seorang pria untuk dapat mengungkapkan dengan baik dan berurut tentang : apa-siapa-bagaimana dirinya."

Apabila ingin membacanya, tulisan itu bisa dibaca dengan mengklik link berikut ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=86804308575

Menarik rasanya kalau kaum perempuan mempunyai perhatian yang begitu besar kepada kaum pria, sehingga mereka dapat menuliskan secara mendetail hal-hal yang bisa diungkapkan, yang diketahui dan yang dirasakan, yaitu seperti apakah kaum pria di muka bumi ini di mata mereka.

Dalamnya laut bisa diukur, tapi... kedalaman hati perempuan, siapa yang tahu? Tapi ternyata, ada juga kaum feminis yang mampu menjabarkan begitu lengkap tentang kaum pria secara panjang lebar. Hati mereka ternyata benar-benar dalam, hehehe...

Beberapa fakta yang tercantum dalam 99 Fakta tentang Pria tersebut, nampaknya masih perlu di kaji lebih mendalam tentang tingkat kebenarannya, karena terlihat ada sisi-sisi sentimentil didalamnya.
Kita harus fair dan berimbang kalau kita ingin menyampaikan sesuatu yang disebutkan sebagai sebuah "fakta" dalam tulisan kita.
Lebih dari itu, 99 Fakta tentang Pria ini, dapat memberi banyak kontribusi, tidak hanya kepada kaum perempuan namun juga kaum pria, terutama untuk memperbaiki diri. Tulisan 99 Fakta tentang Pria itu juga dapat dipakai pada saat akan menjalin hubungan cinta kasih dengan orang yang kita kasihi, atau untuk menjaga keharmonisan hubungan cinta kasih yang telah terjalin.

Oleh sebab itu, timbul pertanyaan : Apakah faktanya memang demikian? 

Well, sebagai seorang pria, aku bisa bilang, secara keseluruhan, ya, memang ada benarnya. Akan tetapi patut diingat dan dicatat, bahwa tidak semua pria memiliki konsep kepribadian yang sama seperti yang ditulis dalam 99 Fakta tentang Pria tersebut.
Maksudnya, tidak seluruhnya fakta yang ada dalam tulisan 99 Fakta tentang Pria tersebut, ada dalam diri seorang pria. Sehingga dapat dikatakan kalau pola penilaian yang diberikan adalah sebuah penilaian yang bermakna luas, bukan pribadi lepas pribadi.
Kenapa begitu? Hal ini perlu diluruskan agar kita tidak menarik satu kesimpulan bahwa tulisan yang berjudul 99 Fakta tentang Pria tersebut ingin menghakimi keberadaan kaum pria oleh karena adanya  sejumlah sikap negatif dalam diri mereka. Informasi yang kita terima, sebaiknya tidak kita "telan" bulat-bulat.

Ini bukan pembelaan diri, tapi kenyataannya memang demikian.

Belajar dari kenyataan, itu perlu. Sebab dari peristiwa nyata, kita bisa menarik sejumlah benang merah kehidupan yang dapat membantu kita untuk bisa mengekspresikan kemampuan diri kita dalam berkomunikasi, bertindak, dan mengambil keputusan, serta tentu saja, dalam menemukan pasangan hidup, kekasih hati kita.

Dalam hidup ini : we learn something, we hear, we try and do something. Sebuah pencapaian terbaik dalam perjalanan hidup kita, akan dapat kita rasakan apabila kita mau belajar, kita mau mendengarkan, kita mau mencoba, dan kita melakukan sesuatu. 

Apabila kita mau belajar, mau mendengarkan, mau mencoba, dan mau melakukan, itu sama artinya kita sedang mengikuti suatu tahap-tahapan yang benar, yaitu suatu alur proses pembentukan jati diri atau pengenalan pribadi sehingga tidak salah bersikap pada saat menjalin hubungan dengan lawan jenisnya.

Dalam mengarungi alur kehidupan, belum tentu semua orang itu tahu seperti apa karakter dan kepribadian dirinya sendiri. Sehingga, agar dapat menghasilkan karakter serta kepribadian yang baik dan benar, seperti yang seharusnya ada dalam diri semua orang, mau tidak mau, kita harus melalui proses pengenalan diri. 

Terkait dengan tulisan : 99 Fakta tentang Pria, point-point yang tertulis disana merupakan suatu kondisi yang sebenarnya diarahkan kedua pihak, kepada kaum perempuan dan tentu saja kepada kaum pria itu sendiri.

Pada dasarnya, tidak mudah bagi diri seseorang untuk mengenali apa-siapa-bagaimana dirinya. Demikian pula halnya dengan kaum pria. Kaum pria seharusnya bersyukur kalau ada kaum feminis yang mau membantu diri mereka untuk dapat mengenali siapa diri mereka. Jujur saja, tulisan 99 Fakta tentang Pria itu, cukup membantu juga.

Masalahnya sekarang, apakah kaum pria akan memanfaatkan fakta-fakta bernada positif untuk bisa mengembangkan dirinya atau tidak? 

Pada sisi yang berbeda, ketika kaum perempuan sudah mengetahui dan mengenali kaum pria setelah membaca tulisan 99 Fakta tentang Pria, apakah mereka akan tetap memaksakan diri untuk hanya meminta diperhatikan saja karena ternyata ada juga sisi-sisi negatif perempuan yang dicantumkan didalamnya yang membuat illfill kamu pria?

Dalam menjalin hubungan, sepanjang hubungan itu masih terjalin, tidak selamanya kita bisa JAIM (jaga image). 

Oleh sebab itu, ke-99 Fakta tentang Pria tersebut, bisa dijadikan bahan introspeksi, bahan pengendalian diri, bahan pemikiran untuk mengambil atau menentukan sikap, dan tentu saja, bahan untuk memperbaiki diri, bagi kaum pria.

Sedangkan pada sisi yang berbeda, para kaum perempuan setidaknya bisa tahu bahwa ada sejumlah hal-hal yang tidak disukai oleh kaum pria, yang bisa membuat illfill, dan bisa membuat hubungan yang telah terjalin dengan kekasih hati menjadi retak.

Tidak ada salahnya untuk saling memperhatikan atau mendengarkan orang lain, apalagi orang lain itu adalah kekasih hati kita. Dan tidak ada salahnya juga, untuk memberikan respon positif atas hal-hal yang tidak disukai oleh kaum pria, karena untuk sebuah kebaikkan, kita harus bisa menilik diri atau menerima pandangan/pendapat orang lain juga.

Atas informasi yang dimuat dalam tulisan 99 Fakta tentang Pria tersebut, kaum perempuan juga bisa melakukan tindak koreksi atas sejumlah sikap pria negatif yang tercantum dalamnya, terutama dalam memandang posisi dan keberadaan kaum perempuan.

Pelajaran yang dapat kita petik :
Saat kita akan membuka hati kepada lawan jenis, kita harus tahu bagaimana harus bersikap. Apa yang disampaikan dalam tulisan berjudul 99 Fakta tentang Pria itu, kita bisa belajar untuk menghadirkan citra atau karakter diri yang bisa diterima oleh orang yang kita kasihi, tanpa harus menonjolkan hal-hal yang kurang berkenan di hati. Be yourself with the right way. 
Kita juga sebaiknya tidak salah kaprah atas sebuah informasi. Kita harus melihat sisi positif dan negatif yang ada didalamnya. Ambil sisi baiknya, jangan lakukan sisi tidak baiknya. Apabila kita sudah melakukannya, maka kita bisa mengasihi orang yang kita kasihi dengan cara yang benar dan tidak membuat lawan jenis kita sebagai tempat melampiaskan nafsu sesaat semata.
Semoga tulisan ini membawa banyak manfaat.
.Sarlen Julfree Manurung
0 Responses

Post a Comment