TRAGEDI TANGIS SANG DARA
By : Sarlen JulfreeDara terdiam tak bicara
Di tunduk benamkan wajahnya dalam-dalam
Di sembunyikan ayu wajah oleh gerai rambutnya
Hingga bilur-bilur air matanya, nyaris tak terlihat jatuh berderai
Dara masih membisu
Isak tangisnya mulai terdengar
Sungguh menyayat hati...
Terlihat ia menahan sebongkah kegundahan,
Amarah dan dendam
Yang ingin diungkap, namun tak mampu terucap
Karena kini,
Hatinya t'lah penuh luka dan derita...
Dara tak juga bergeming
Sejenak, tangisnya hening saat di tatap
Sang bunda datang menghampiri
Di sambut dan di peluk erat sang bunda
Bersimpuh ia sambil mengucap maaf
Hingga derai air matanya,
Kembali basahi pipinya...
Ada apa dengan Dara?
Mengapa kini ia menjadi jauh berbeda?
Yaaa...
Dara menangis dalam sesal...
Menyesal karena ia telah jadi korban kebejatan
Hingga melayang sudah,
Mahkota kesucian...
Dan dirasanya kelam,
Masa depan kehidupan
Yang di rampas oleh nafsu dan keinginan sesaat
Dipaksa, meski tak mau ia...
Dara patut marah dalam tangis
Karena kebaikan ia,
T'lah di toreh sejarah hitam
Hingga muram ia karena kini tak lagi sempurna
Hanya oleh karena ulah,
Birahi pujaan hatinya...
Dara hanyalah korban
Jangan biarkan ia terus larut dalam tangis
Jangan biarkan ia mendendam
Dalam segenap angkara...
Karena penyesalan ia, t'lah terlambat sudah...
Dara harus kembali di bina
Diberi harap dan kehidupan baru...
Agar apa yang telah ia rasa,
Tak perlu lagi di pendam dalam sukma...
Dara... Dara...
Kasihan ia...
100906
Post a Comment