M E M O R I
By : Sarlen Julfree
Risalah yang terlupakan
Mungkinkah terungkap kala terbenam?
Mungkinkah bangkit kala terinjak derap langkah keadaan?
Di antara desir-desir kesaksian yang menyudutkan
Di antara gelayut air mata menatap bayang-bayang
Dan keras badai kehidupan menentang kehadiran
Oleh sejuta memori penuh debu
Yang hanyut dan kini tercabik
Luruh dalam sekejap…
Bukan dia yang hadir untuk memilih aku,
Namun aku membuka hatiku untuk memilih dia
Karena apa yang ku rasa, adalah pesona sukmanya
Yang terpancar dan seakan menyatu dalam jiwaku
Membawa aku menuju satu titik keindahan,
Sebuah simponi hidup, sebuah memori…
Sejenak, misteri kabut telah terungkap
Membawa aku dalam bijak dan ramah sikap
Lurus berucap, tak mungkin menggagap
Sehingga hidupku tak lagi terasa pengab
Walau terkadang, gejolak itu sering membuat aku terlelap
Ku ingin selalu bersamanya
Ku ingin bersanding pada akhirnya
Tapi rasa itu tak lagi ada,
Ketika seberkas luka telah terpahat di dada
Ketika retak sudah kasih cintanya
Bersama sirna khayal tenteram tentang dia
Melayang… melayang… dan terus menghilang
Bersama kepasrahan angan-angan
Di batas kasih yang tak pernah terbayang
Kesunyian yang tercipta adalah akibat,
Dan kini aku hanya bisa mengenangnya...
2005
Post a Comment