S A N G P E N A R I
By : Sarlen Julfree
Pintu puri telah terbuka
Maya-maya menari beriring syahdu irama
Menyentak, merampak, mendegam
Berputar elok melayang bagai layang
Dalam derap-derap serempak, lambat-lambat
Gemulai berdendang gerak tanpa suara
Lamat-lamat merdu pedendang di sambut tepuk-tepuk
Makin lincah menapak hingga temaram tak lagi nampak
Dan jantung jejaka berdegup oleh ayu parasnya
Cemburu sang biduan tak menghapus suka
Sorot terpancar menyambut hadir maya lainnya
Hingga ramai sesak panggung sandiwara di buatnya
Menambah riuh suara decak pemirsa sekitarnya
Yang terkesima oleh paras dan langsing mereka
Walau panas udara, kini tak lagi terasa
Menyiksa telinga dentum-dentum genderang
Berpadu liuk-liuk suara seruling beradu
Di antara songsong nada :
Ting-nang-ning-nung-ning-nang-ning nung suara gamelan
Dan berat surat gong menyentak pedendang
Kala suasana tak dapat lagi di nyata
Gemulai gerak makin cepat
Para abdi makin semangat menyentak
Mengiringi lincah-lincah langkah menapak
Yang tak kaku walau semilir angin menyiksa muka
Dan kadang tercium wangi tubuh yang kian lelah
Gemuruh suara tepuk membahana di sana
Menyambut pulangnya sang maya di balik tirai merah menyala
Menutup pentas sang penari di kala mentari mulai bersinar
Tanda sang suryai mulai menjelang
Dan kehidupan ‘kan kembali berjalan
By : Sarlen Julfree
Pintu puri telah terbuka
Maya-maya menari beriring syahdu irama
Menyentak, merampak, mendegam
Berputar elok melayang bagai layang
Dalam derap-derap serempak, lambat-lambat
Gemulai berdendang gerak tanpa suara
Lamat-lamat merdu pedendang di sambut tepuk-tepuk
Makin lincah menapak hingga temaram tak lagi nampak
Dan jantung jejaka berdegup oleh ayu parasnya
Cemburu sang biduan tak menghapus suka
Sorot terpancar menyambut hadir maya lainnya
Hingga ramai sesak panggung sandiwara di buatnya
Menambah riuh suara decak pemirsa sekitarnya
Yang terkesima oleh paras dan langsing mereka
Walau panas udara, kini tak lagi terasa
Menyiksa telinga dentum-dentum genderang
Berpadu liuk-liuk suara seruling beradu
Di antara songsong nada :
Ting-nang-ning-nung-ning-nang-ning nung suara gamelan
Dan berat surat gong menyentak pedendang
Kala suasana tak dapat lagi di nyata
Gemulai gerak makin cepat
Para abdi makin semangat menyentak
Mengiringi lincah-lincah langkah menapak
Yang tak kaku walau semilir angin menyiksa muka
Dan kadang tercium wangi tubuh yang kian lelah
Gemuruh suara tepuk membahana di sana
Menyambut pulangnya sang maya di balik tirai merah menyala
Menutup pentas sang penari di kala mentari mulai bersinar
Tanda sang suryai mulai menjelang
Dan kehidupan ‘kan kembali berjalan
pasti abang bikin ini terinspirasi oleh aku khan..ya khan... karena khan abang tau cita2 ku sebenernya jadi dancer...
bayar royalti kamu bang ke aku, karena aku sebagai sumber inspirasi kamu... :P
Habis nonton gameLan ya ito...? :D
weekkkk... kamu memangnya bisa nari apa Mbem? holla hop? hep...hep...hep...
Mmmm... dibuat dalam rangka Sumpah Pemuda, To...