MANURUNG SIPOLIN-POLIN
By : Rihart Manurung
(moderator of batak_cyber@yahoogroups.com)
Manurung satu warna, itulah terjemahan bebas istilah bahasa Batak kuno ini. Sebuah wasiat suci yang diwariskan turun-temurun, agar setiap marga Manurung menjaga kesatuan dan
solidaritas Manurung untuk selamanya.
*Manurung sipolin-polin* adalah buah kearifan para leluhur Manurung yang memiliki visi futuristik, bahwa setelah mereka berlalu ada kemungkinan keturunannya mengalami perpecahan.
Potensi ke arah itu memang ada berhubung Raja Manurung memiliki tiga anak : Hutagurgur, Hutagaol, Manoroni.
Namun berkat adanya wasiat suci tadi, sampai detik ini Manurung masih satu. Kalau dibandingkan dengan perpecahan di banyak marga yang umumnya disusul dengan "proklamasi" marga baru, keutuhan Manurung hingga detik ini merupakan prestasi yang menarik untuk dikaji.
Manurung adalah salah satu marga tertua, merupakan generasi keenam dari leluhur etnis Batak yaitu Raja Batak. Kalau dicermati silsilah marga-marga lain, sebagian besar sudah pecah pada generasi keempat. Tak sedikit di antara sub-sub marga kemudian pecah
lagi, membentuk sub-sub marga baru yang nantinya bakal pecah lagi berkali-kali.
Tidak ada maksud menepuk dada atau menyombong dengan mengemukakan fakta ini. Bangga memang ya, karena leluhur Manurung ternyata sangat arif dan futuristik. Hanya dengan sebuah* tagline* atau semboyan yang sederhana, mereka berhasil mengikat keturunannya– puluhan generasi kemudian–untuk tetap mengibarkan satu bendera : *Manurung United.*
Meskipun belum tersedia data statistik yang valid, bisa dikatakan, Manurung adalah salah satu marga terbesar di antara sekitar 400 marga Batak. Di Tapanuli, marga ini memiliki "home base" yang lumayan luas, terbentang dari Parapat sampai Porsea, mencakup hampir setengah luas wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Sedangkan di perantauan, hampir di semua kota di Indonesia ada marga Manurung. Mayoritas bermukim di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Baik di kampung halaman maupun di perantauan, Manurung punya reputasi bagus sebagai marga yang cinta damai. Kaum prianya rata-rata berperangai tenang, kuat pengendalian diri dan lebih suka menyelesaikan perselisihan dengan berunding atau diplomasi. Mungkin karena karakternya itulah, sedikit sekali marga Manurung yang menjadi anggota TNI, Polri atau preman (meskipun ada marga Manurung yang pernah menjabat sebagai Kepala Babinkum TNI dan Kapolres Jakarta Timur).
Ada juga faktor lain yang membuat kaum pria Manurung cenderung mengekang diri dan kurang garang dalam interaksi sosial sesama orang Batak, yaitu lantaran banyak betul marga yang memanggilnya Tulang (paman dari garis ibu), karena ibunya, neneknya atau leluhurnya beberapa generasi ke atas adalah boru Manurung (perempuan bermarga Manurung).
Kedudukan Tulang sangat terhormat di dalam masyarakat Batak, maka yang bersangkutan "terpaksa" menjaga sikap dan perbuatan agar sesuai dengan kedudukan itu.
Salah satu marga yang lahir dari rahim boru Manurung adalah *Tambunan*. Leluhur marga ini bahkan terlahir di kampung halaman Manurung di daerah Sibisa. Fakta historis ini sudah menjelaskan dengan sendirinya, Manurung memang baik hati dan mengayomi bere atau keponakannya.
Hal inilah yang membuat para sepupu Tambunan yang tergabung dalam rumpun marga *Silahi Sabungan* ikut menghormati Manurung sebagai Tulang.
Fakta tersebut di atas, betapa banyak marga yang menghormati Manurung sebagai Tulang, sebenarnya merupakan anomali atau kenyataan yang ganjil.
Kenapa? Karena bertolak belakang dengan sifat umum kaum prianya, kaum perempuan (boru) Manurung justru terkenal agresif, garang, nekad dan independen. Selain itu, jarang sekali boru Manurung berwajah cantik, tapi ternyata malah laris manis dan menjadi ibu yang melahirkan banyak marga dikalangan etnis Batak.
Kenapa bisa begitu ? Ternyata di balik sikapnya yang pemberang, garang dan pembangkang (plus cerewet juga), boru Manurung selalu berbakti secara total demi meningkatkan kesejahteraan dan mengangkat harkat serta martabat keluarga suaminya. Mereka dikenal pekerja keras, ulet dan tidak jaim, sehingga pekerjaan kasar pun dilakoni. Kalau martabat keluarga suaminya direndahkan orang lain, dia akan maju paling depan melabrak pelakunya.
Fakta yang kontradiktif inilah yang melambungkan reputasi boru Manurung, sehingga banyak marga yang mendambakannya menjadi menantu. Dan itu pula salah satu faktor yang membuat marga lain menaruh hormat pada Manurung.
Inilah sekilas salam perkenalan dari marga Manurung untuk warga dunia. Sebuah ikhtiar kecil untuk mendorong dan mewadahi komunikasi positif dikalangan *halak hita*, untuk selanjutnya disumbangkan demi memperkuat keindonesiaan kita.
By : Rihart Manurung
(moderator of batak_cyber@yahoogroups.com)
Manurung satu warna, itulah terjemahan bebas istilah bahasa Batak kuno ini. Sebuah wasiat suci yang diwariskan turun-temurun, agar setiap marga Manurung menjaga kesatuan dan
solidaritas Manurung untuk selamanya.
*Manurung sipolin-polin* adalah buah kearifan para leluhur Manurung yang memiliki visi futuristik, bahwa setelah mereka berlalu ada kemungkinan keturunannya mengalami perpecahan.
Potensi ke arah itu memang ada berhubung Raja Manurung memiliki tiga anak : Hutagurgur, Hutagaol, Manoroni.
Namun berkat adanya wasiat suci tadi, sampai detik ini Manurung masih satu. Kalau dibandingkan dengan perpecahan di banyak marga yang umumnya disusul dengan "proklamasi" marga baru, keutuhan Manurung hingga detik ini merupakan prestasi yang menarik untuk dikaji.
Manurung adalah salah satu marga tertua, merupakan generasi keenam dari leluhur etnis Batak yaitu Raja Batak. Kalau dicermati silsilah marga-marga lain, sebagian besar sudah pecah pada generasi keempat. Tak sedikit di antara sub-sub marga kemudian pecah
lagi, membentuk sub-sub marga baru yang nantinya bakal pecah lagi berkali-kali.
Tidak ada maksud menepuk dada atau menyombong dengan mengemukakan fakta ini. Bangga memang ya, karena leluhur Manurung ternyata sangat arif dan futuristik. Hanya dengan sebuah* tagline* atau semboyan yang sederhana, mereka berhasil mengikat keturunannya– puluhan generasi kemudian–untuk tetap mengibarkan satu bendera : *Manurung United.*
Meskipun belum tersedia data statistik yang valid, bisa dikatakan, Manurung adalah salah satu marga terbesar di antara sekitar 400 marga Batak. Di Tapanuli, marga ini memiliki "home base" yang lumayan luas, terbentang dari Parapat sampai Porsea, mencakup hampir setengah luas wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Sedangkan di perantauan, hampir di semua kota di Indonesia ada marga Manurung. Mayoritas bermukim di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Baik di kampung halaman maupun di perantauan, Manurung punya reputasi bagus sebagai marga yang cinta damai. Kaum prianya rata-rata berperangai tenang, kuat pengendalian diri dan lebih suka menyelesaikan perselisihan dengan berunding atau diplomasi. Mungkin karena karakternya itulah, sedikit sekali marga Manurung yang menjadi anggota TNI, Polri atau preman (meskipun ada marga Manurung yang pernah menjabat sebagai Kepala Babinkum TNI dan Kapolres Jakarta Timur).
Ada juga faktor lain yang membuat kaum pria Manurung cenderung mengekang diri dan kurang garang dalam interaksi sosial sesama orang Batak, yaitu lantaran banyak betul marga yang memanggilnya Tulang (paman dari garis ibu), karena ibunya, neneknya atau leluhurnya beberapa generasi ke atas adalah boru Manurung (perempuan bermarga Manurung).
Kedudukan Tulang sangat terhormat di dalam masyarakat Batak, maka yang bersangkutan "terpaksa" menjaga sikap dan perbuatan agar sesuai dengan kedudukan itu.
Salah satu marga yang lahir dari rahim boru Manurung adalah *Tambunan*. Leluhur marga ini bahkan terlahir di kampung halaman Manurung di daerah Sibisa. Fakta historis ini sudah menjelaskan dengan sendirinya, Manurung memang baik hati dan mengayomi bere atau keponakannya.
Hal inilah yang membuat para sepupu Tambunan yang tergabung dalam rumpun marga *Silahi Sabungan* ikut menghormati Manurung sebagai Tulang.
Fakta tersebut di atas, betapa banyak marga yang menghormati Manurung sebagai Tulang, sebenarnya merupakan anomali atau kenyataan yang ganjil.
Kenapa? Karena bertolak belakang dengan sifat umum kaum prianya, kaum perempuan (boru) Manurung justru terkenal agresif, garang, nekad dan independen. Selain itu, jarang sekali boru Manurung berwajah cantik, tapi ternyata malah laris manis dan menjadi ibu yang melahirkan banyak marga dikalangan etnis Batak.
Kenapa bisa begitu ? Ternyata di balik sikapnya yang pemberang, garang dan pembangkang (plus cerewet juga), boru Manurung selalu berbakti secara total demi meningkatkan kesejahteraan dan mengangkat harkat serta martabat keluarga suaminya. Mereka dikenal pekerja keras, ulet dan tidak jaim, sehingga pekerjaan kasar pun dilakoni. Kalau martabat keluarga suaminya direndahkan orang lain, dia akan maju paling depan melabrak pelakunya.
Fakta yang kontradiktif inilah yang melambungkan reputasi boru Manurung, sehingga banyak marga yang mendambakannya menjadi menantu. Dan itu pula salah satu faktor yang membuat marga lain menaruh hormat pada Manurung.
Inilah sekilas salam perkenalan dari marga Manurung untuk warga dunia. Sebuah ikhtiar kecil untuk mendorong dan mewadahi komunikasi positif dikalangan *halak hita*, untuk selanjutnya disumbangkan demi memperkuat keindonesiaan kita.
Horas, adik iparku marga Manurung dari Sionggang. Itu manurung apa ya...hehehe
Berdasarkan informasi dari Appara Rihart, Sionggang itu nama daerah yaaa... Jadi bisa Manurung yang mana aja dari antara 3 anak Raja Manurung. Ito tanya langsung saja sama Ipar Ito.
hehehe...sebenernya ngetes pengetahuan manurung aja kok:-P Sionggang memang satu nama tempat dekat lbn julu/porsea. Lazimnya satu tempat juga merujuk keterwakilan penyebaran satu anak/sub kelompok marga....
alamakkkk... aku memang kurang tau soal itu. Makanya aku tanya lagi ke Appara Rihart tentang hal itu. Thanks ya, sudah ngetest... berarti dapat 100 dong ya... hehehehe...
Horas, Tulang! :-)
Horasss...
horaaaaaaaass bang!!! :)
Horas jugaa...
Horas !!!...
Ikutan ahh!!..Pendapat anda benar juga tuhh.. tapi biasanya yang dominan di situ adalah keturunan dari Hutagurgur...itu katanya lho!..mungkin kalo sekarang udah nggak kayak masa lampau.Artinya,seiring semakin pesat pertambahan keturunan Raja Toga Manurung, batas2 wilayah tiap2 parompuan semakin kabur. Belum lagi ditambah para pendatang dari sesama Manurung yang berasal dari keturunan2 Hutagaol dan Simanoroni dan turut pula marga2 lain diluar Manurung ikut menambah warna keberagaman marga di wilayah yang menjadi basis dari satu parompuan disebuah marga. Santabi ma jo!...boru aha do hamuna inang? Molo ahu, marga Manurung,pinompar ni Simanoroni do. Huta ni Damang di Sosor Saba,Hatinggian jonok do sian Lumban Julu. Dainang boru Situmorang Lb. Nahor sian Huta Pasaran,Pulo Samosir.
Mauliate hupasahat tu nampunasa blog on!
Thanks untuk review dan masukannya. But, i'm a man, not a girl.
mau tau keturunan setelah dari raja sijambang.
ambo tak dapat sekanjutnya.
kasitau dulu bang!.
Horass...!!!!
Raja Si Jambang tuh siapa ya?? apa iya ada salah satu yang keturunannya manurung itu "related with Frog"
Horass..!!!,sekedar menambah/menjawab koment Mangaloksa...garis keturunan/silsilah manurung sangat mudah di ketahui .Hanya dengan menanyakan Manurung dari mana,akan kita ketahui manurung si haha an,si paitonga atau siampudan.Contoh:Biarpun manurung dari janjimatogu yg notabene manurung sihahaan atau hutagurgur tinggal dan besar bahkan beranak cucu di lumban huala porsea(hutagaol),tetap dia manurung sian janjimatogu,bukan manurung dari lbn huala.Begitu jg sebaliknya.Jadi dengan mengetahui wilayah asal,semuanya bisa jelas urutan silsilah kita Manurung.Jgn sampai ada Manurung dari Batam ate....hehehehehehehe... Jaya selalu MANURUNG....HORASSSSSSSSS
Horass lae ,,
" Selain itu, jarang sekali boru Manurung berwajah cantik, " : kata siapa !!!! banyak skrg boru manurung cantik ...
untuk yg lain nya setuju ..
SISILAH TAROMBO TUAN SOMBA DIJAE
SISILAH/TAROMBO TUAN SOMBA DIJAE ( DATU PEJEL ), NARASAON DAN MANURUNG, MULAI DARI SI RAJA BATAK ADALAH :
SIRAJA BATAK ANAKNYA 2 ORANG yaitu :
1. GURU TATEA BULAN
2. RAJA ISUMBAON
RAJA ISUMBAON ANAKNYA 1 ORANG yaitu :
TUAN SORI MANGARAJA
TUAN SORIMANGARAJA ANAKNA 5 ORANG : 3 LAKI-LAKI DAN, 2 PEREMPUAN yaitu :
1. TUAN SOMBA DI JULU ( DATU RONGGUR)
2. TUAN SOMBA DI JAE ( DATU PEJEL)
3. TUAN SOMBA DI BANUA ( NAI SOMBAON)
PEREMPUAN : 2( DUA) HALAK.
SATU KAWIN KE SAMOSIR
SATU LAGI TIDAK DIKETAHUI
TUAN SOMBA DI JAE ( DATU PEJEL) ANAKNYA 1 ORANG yaitu :
NARASAON
NARASAON ANAKNYA 3 ORANG : 2 LAKI-LAKI (SILINDUAT) DAN 1 PEREMPUAN yaitu :
1. RAJA MANGARERAK
2. RAJA MANGATUR
3. BORU SIMAILING-ILING
RAJA MANGARERAK ANAKNYA 1 ORANG LAKI-LAKI yaitu :
RAJA TOGA MANURUNG
RAJA TOGA MANURUNG ANAKNYA 5 ORANG : 3 LAKI-LAKI DAN 2 PEREMPUAN yaitu : LAKI-LAKI
1. RAJA HUTA GURGUR ( MANURUNG SIAHAAN)
2. RAJA HUTA GAOL ( MANURUNG SIBITONGA)
3. RAJA SIMANORONI ( MANURUNG SIAPUDAN)
PEREMPUAN :
1. PINTA HAUMASAN MULI TU RAJA TAMBUN
2. ANIAN NAULI MULI TU SIRAJA TURI
Dengan demikian bahwa :
TUAN SOMBA DI JAE YANG DISEBUT DATU PEJEL ANAKNYA NARASAON bukan Nairasaon sekali lagi bukan Nairasaon
DAN Datu Pejel bukan Nairasaon sekali lagi bukan Nairasaon
Semonga bermanfaat bagi semua keturunan Tuan Somba di Jae ( Datu Pejel) dan Narasaon.
Terimah Kasih.
Pls call us +60174787181 .. kami juga ingin tau
Jadi asal manurung sebenarnya dari mana yahh..?
Horassss .. salam dari keluarga alm.Poltak Manurung di Pondok Gede
kalau awak dengar sionggang banyak MANURUNG HUTA GURGUR YA?
manurung hutagurgur boleh ga menikah dengan simamora debata raja?
Saya manurung Hutagurgur, Op.Bonahuta Manurung dari sibisa
Kalo Manurung (Cwo) dan Silalahi (Cwe) bole tidak menikah, tks yg mau kasih pencerahan.. Horasss
Yakin nih
Horas
kenapa banyak margaa manurung disebut manrie apa artinya
Nyoman aja...salam
Horasss
Saya manurung dari hutagurgur
Op.bona Huta dari Jangga Dolok
Horas!!!
Salam kenal dari Manurung dr Porsea.
Manurung Hutagugur.
horas..... bah sian iba manurung huta gurgur😊
Kalau Manurung dengan Sinaga itu gmn sih?
Olo horas Anggi
Olo bng raja jambang ai keturunan ni manurung do
Sibisa tok
Maksudnya apa nya?
Horas au daniel manurung hutagurgur sian teluk kuantan
Tidak bisa ito karena br silalahi itu bere nya marga manurung kecuali marga silalahi ngambil br manurung baru bisa itu namanya marpariban.
Gak boleh karena simamora marpadang dgn manurung hutagurgur, manurung hutagol ( sedarah).
Setelah raja sijambang itu ada op. Sompa oloan, setelah tuan sogar, setelah itu raja humontor yg berubah marga jadi marga Tamba dah jelas kan bng.
Setelah raja sijambang itu ada op. Sompa oloan, setelah tuan sogar, setelah itu raja humontor yg berubah marga jadi marga Tamba dah jelas kan bng.
Setelah raja sijambang itu ada op. Sompa oloan, setelah tuan sogar, setelah itu raja humontor yg berubah marga jadi marga Tamba dah jelas kan bng.
Yakin banget dong, Boru Manurung zaman sekarang cantik" . Aku malah gak pernah liat Boru Manurung yang jelek . Bangga banget jadi Boru Manurung hehe 🥰
Kalau mamaku Boru Silalahi bisa ga menikah dengan marga manurung? Tolong petunjuknya
Setuju donk kak
tidak ada Manurung Hutagurgur Parompuan Bonahuta. tarombo yang sesat itu
-Raja Hutagurgur anakna 4 :
1. Op. Banua Luhung
2. Op. Guru Pangajian
3. Op. Batu Nanggar
4. Op. Parpingol Lobi
-Op.Banua Luhung anakna 2 :
1.Op. Patujong
2.Op. Raja Mangatur
-Op.Raja Mangatur anaknya 7 :
1. Op. Raja Nawalu
2. Op. Raja Patubamban
3. Op. Naiunggul
4. Op. Raja Sijambang
5. Op. Raja Sompa Oloan
6. Op. Tuan Sogar
7. Op. Raja Humuntor (na gabe Marga Tamba)
Cool and I have a dandy offer you: What House Renovations Need Council Approval remodel garage into living space
Halo, ka
Kaka manurungnya simanoroni apa ya, ka? 🙏