My Mind
CATATAN AWAL PENULIS :
Rekam sejarah merupakan sebuah bahan pengingat yang tidak akan terlupakan karena tercatat, dapat dilihat, dan dapat dirasakan. Apa yang saya sampaikan dalam tulisan saya ini, adalah bagian dari rekam sejarah yang berfungsi untuk mengingatkan kembali, bukan masih dalam tahap perencanaan.

===

Pada saat menjabat sebagai Presiden RI, Ibu Megawati Soekarnoputri sangat memperhatikan kondisi kesejahteraan prajurit dan kebutuhan atas modernisasi peralatan militer yang dimiliki oleh TNI, baik untuk TNI-AD, TNI-AU, maupun untuk TNI-AL.

Tingkat kesejahteraan prajurit perlu diperhatikan, mengingat baiknya profesionalisme prajurit juga perlu didukung oleh tingkat kesejahteraan yang baik pula.

Arti penting dari keberadaan alutsista yang handal dan modern, selain untuk menyeimbangkan jumlah kekuatan alutsista dengan negara tetangga dan memodernisasi peralatan tempur yang sudah tua, juga untuk lebih menambah jumlah kekuatan peralatan tempur yang dapat dipakai untuk mengawal kedaulatan wilayah Republik Indonesia.

Pada tanggal 6 Januari 2004, disepakati kontrak pembelian kapal perang Korvet jenis Sigma Class III dan IV, yang dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding, di Vlissingen Belanda. Pada saat itu nota kesepakatan pembelian kapal perang dilakukan, pihak Indonesia diwakili oleh Laksamana TNI. Bernard Kent Sondakh.

Pada tanggal 3 Juli 2004, Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), yaitu pusat pendidikan bagi aparat penegak hukum dalam kerangka penyidikan multi Yuridiksi dalam kejahatan Transnasional, dengan memfokuskan pada kegiatan memerangi terorisme.

Untuk maksud meningkatkan kesejahteraan prajurit, terhitung bulan Januari 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri menetapkan kenaikkan gaji bagi prajurit TNI/Polri sebesar 10 persen. Pada saat yang sama, pemerintah juga mengumumkan kenaikan uang lauk-pauk untuk prajurit TNI/Polri dari Rp12.500 menjadi Rp15.000/hari/prajurit.

Pemerintahan Ibu Megawati juga melakukan pembelian pesawat tiga pesawat tempur jenis Sukhoi SU-30MK2 dan tiga pesawat tempur Sukhoi jenis SU-27SKM dari Rusia pada bulan September 2003. Rencananya, pesawat tempur Sukhoi akan menggantikan tugas pesawat tempur A-4 Skyhawk.

Selain pesawat tempur Sukhoi, pada tahun yang sama, pemerintahan Ibu Megawati Soekarnoputri juga melakukan pembelian helikopter tempur jenis Mi-35P untuk dipergunakan TNI-AD.

Pada masa pemerintahan Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk merespon semakin maraknya tindak pidana terorisme di Indonesia, pada tanggal 20 Juni 2003, didirikan Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88), berdasarkan Skep Kapolri No. 30/VI/2003.

Dasar pembentukan detasemen khusus anti teror tersebut, didasarkan pada Peraturan Presiden No. 15 tahun 2001, yang kemudian disempurnakan dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Program perbaikan asrama prajurit juga menjadi bagian dari rencana kerja pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Untuk maksud perbaikan asrama prajurit di sejumlah tempat tersebut, pada bulan Februari 2002, pemerintah menyalurkan dana sebesar 30 milyar rupiah dengan mempergunakan dana Bantuan Presiden.

Dilaksanakannya program perbaikan asrama prajurit ini merupakan kelanjutan dari program yang telah dinyatakan Presiden Megawati Soekarnoputri pada saat memberikan sambutan pada Hari TNI ke-56 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Ternyata, cukup banyak kebijakan yang dikeluarkan Ibu Megawati Soekarnoputri pada saat dirinya bertindak sebagai Presiden Republik Indonesia. Hebatnya lagi, itu semua dilakukan dalam tempo 3 tahun saja. Sungguh sebuah upaya yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang Kepala Negara terhadap satuan-satuan militer, penjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Labels: 2 comments | | edit post
My Mind
Dalam 5 tahun masa pemerintahannya, SBY telah meningkatkan jumlah utang pemerintah hingga 31%. Posisi utang pemerintah pada bulan Desember 2003, sebesar 1.275 trilyun. Sedangkan posisi utang pada bulan Januari 2009 sebesar 1.700 trilyun.

Besarnya jumlah utang, telah menempatkan bangsa Indonesia berada pada peringkat 4 negara penghutang terbesar di dunia. Jelas, ini bukanlah suatu kondisi yang membanggakan namun sangat mengkhawatirkan, karena dampaknya akan sampai pada generasi penerus bangsa di masa yang akan datang, yaitu menanggung utang yang telah dibuat oleh pemerintahan sekarang.

Oleh karena besarnya jumlah utang yang dimiliki pemerintah SBY, setiap Warga Negara Indonesia harus menanggung utang negara sebesar 7,7 juta rupiah. Bandingkan dengan saat Ibu Megawati memerintah, dimana setiap Warga Negara Indonesia hanya menanggung utang sebesar 5,8 juta rupiah.

Apabila dihubungkan dengan rasio utang dengan produk domestik bruto (PDB), memang mengalami penurunan, yaitu dari 57 persen menjadi 33 persen. Namun patut diingat, jumlah stok utang juga bertambah 400 trilyun. Jumlah hutang kita naik 33 persen apabila dibandingkan utang yang dimiliki pemerintah Megawati tahun 2004.

Jaman pemerintahan Ibu Megawati, rasio utang dengan PDB juga turun, dari 77 persen menjadi 57 persen. Patut diingat, hal itu dicapai dalam jangka waktu 3 tahun saja. Berbeda dengan SBY yang baru mencapainya dalam 5 tahun masa pemerintahannya.

Hal yang menakutkan, dari sedemikian besar utang, hanya 0,3 % saja yang dipergunakan oleh SBY untuk mensubsidi rakyat miskin. Artinya, upaya membantu masyarakat kecil (melalui program BLT, PNPM, BOS, dll.) memang benar-benar kecil nilainya.

Naiknya besaran utang Indonesia, itu sama artinya, beban cicilan dan pokok utang juga semakin membengkak. Kondisi ini menekan alokasi anggaran belanja pemerintah untuk kebutuhan utama pemerintah, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dampak besarnya utang tersebut, sangat mengancam kedaulatan dan ketahanan ekonomi bangsa kita, termasuk didalamnya, nilai tukar rupiah. Sewajarnya, nilai tukar rupiah kita berada pada level 8000 rupiah per 1 dollar, atau dibawahnya. Sekarang, nilai tukar rupiah adalah antara Rp. 10 ribu hingga Rp. 12 ribu (nilai Rp 12 ribu per 1 dollar terjadi pada bulan Februari 2009 kemarin).

Apabila nilai tukar rupiah bisa mencapai angka Rp. 8000 per 1 dollar, itu baru terjadi stabilitas ekonomi. Posisi nilai tukar rupiah bisa mencapai angka Rp 8000 per 1 dollar, adalah nilai tukar yang seharusnya dicapai dan membuat indikator perekonomian Indonesia bisa dibilang membaik dan telah baik.

Saat Ibu Megawati memerintah, nilai tukar rupiah kita berada pada posisi stabil dikisaran Rp. 8000 per 1 dollar. Hal ini berhasil dipertahankan hingga akhir masa jabatannya.

Pencapaian yang dilakukan pada masa pemerintahan Ibu Megawati itu, termasuk istimewa, karena sebelumnya, nilai tukar rupiah berada pada posisi antara Rp. 9000 hingga Rp. 14 ribu rupiah.

Ibu Pemimpin Bangsa yang tidak lulus kuliah itu, sangat pintar sekali. Berbeda dengan SBY, yang sudah dikasih waktu 5 tahun, tapi tidak juga bisa mencapainya dengan alasan masih dalam proses.

Semua pemaparan pemerintah yang menyebutkan kalau kondisi ekonomi Indonesia lebih baik masa pemerintahan SBY, semua dibantah oleh para pakar dan pengamat ekonomi. Para pakar dan pengamat ekonomi menyatakan kalau pemerintahan SBY tidak berniat mengerem utang.

Hal yang membuatnya terlihat parah, utang tidak hanya dipakai untuk menutup defisit anggaran, tapi juga untuk membiayai program-program BLT, BOS, PNPM. Artinya, utang dipakai bukan untuk sesuatu hal yang produktif dan menghasilkan devisa.

Lalu, besarnya utang yang ada, punya nilai konsekuensi, yaitu tertutupnya akses Indonesia untuk mendapatkan pinjaman konsesional. Akses yang terbuka hanyalah pinjaman komersial atau pinjaman proyek, yang besaran bunga pinjamannya, tinggi.

Pemimpin yang bijaksana tidak akan bertindak terlalu gegabah, dengan membiarkan negara yang dipimpinnya harus menanggung begitu banyak utang, apalagi harus menjadi bagian dari 5 negara yang memiliki utang terbesar di dunia.

Haruskah kita memilih pemimpin yang seperti itu? Tentu tidak. Kalau ada yang lebih visioner, lebih bijaksana dalam mengelola keuangan negara, lebih memanfaatkan potensi serta kemampuan keuangan dari dalam negeri, dan telah memiliki program kerja yang pasti serta jelas dalam memenuhi anggaran belanja negara, seperti halnya Ibu Megawati, kenapa tidak memilih Ibu Mega saja?

Kalau dulu Ibu Megawati bisa memperbaiki kondisi perekonomian negara kita dan mampu menciptakan kestabilan keuangan nasional, pasti, Ibu Megawati akan bisa melakukannya kalau Ibu Mega terpilih dalam pemilu tanggal 8 Juli 2009.



===

Catatan :

Data yang ada dalam tulisan saya ini, diambil dari tulisan artikel yang ada di koran Kompas dan Media Indonesia. 
Labels: 5 comments | | edit post
My Mind
PEREMPUAN JUGA MEMILIKI HAK MENJADI PEMIMPIN

"Kalau memang bisa dan mampu, kenapa tidak didukung?"

Demikian pernyataan yang layak diucapkan ketika ada sejumlah orang yang menolak atau meragukan kesiapan diri seorang perempuan untuk menjadi pemimpin negara.

Upaya untuk mengaburkan arti kesetaraan atau kesamaan derajat yang telah Tuhan tetapkan atas diri laki-laki serta perempuan, merupakan sebuah tindakan yang mencoba untuk mengingkari atau membantah keputusan Tuhan, yaitu telah menempatkan perempuan sebagai pendamping laki-laki, teman sejawat dalam mengarungi kehidupan.

Oleh sebab itu, adanya keengganan diri untuk mengakui kehadiran seorang pemimpin perempuan sebagai seorang pemimpin, itu sama artinya telah melakukan sebuah tindakan bodoh karena ingin menganulir adanya kehendak Tuhan atas kesetaraan hidup antara laki-laki dan perempuan.

Fakta kehidupan juga menunjukkan, bahwa semenjak jaman nabi-nabi masih mengabdi sebagai pekerja Tuhan di dunia, sudah ada seorang pemimpin yang berasal dari kaum perempuan. Itu artinya, telah ada pengakuan bahwa tidak ada bedanya antara laki-laki dan perempuan, sejak ribuan tahun yang lalu.

Tercatat nama RUTH sebagai Hakim pertama di Israel, dan ratu Cleopatra sebagai penguasa tanah Mesir. Nama kedua perempuan itu, bahkan sangat dikenal dan telah menjadi catatan sejarah kehidupan manusia di dunia ini.

Pada saat peradaban terus bergerak kearah yang lebih terbuka dan menerima adanya prinsip-prinsip berkompetisi secara sehat dengan menunjukkan kualitas diri dalam persaingan, maka sudah tidak jamannya lagi apabila ada orang atau suatu kelompok masyarakat tertentu yang tetap memaksakan diri untuk tetap berlaku diskriminatif terhadap kemampuan serta kesiapan seorang perempuan untuk menjadi pemimpin.

Apakah negeri kita harus kembali ke jaman purbakala, sebab masih besar keinginan untuk memaksakan kehendak agar kaum perempuan menjadi anggota masyarakat kelas dua di bumi ini?

Beberapa bangsa di dunia bahkan telah lebih dulu mendewasakan diri mereka, dengan menerima kehadiran seorang pemimpin perempuan sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, penguasa atau pengendali utama kegiatan pemerintahan.

Sejumlah negara yang kental dengan nuansa keagamaan dalam kehidupan masyarakat dan ideologi negara, seperti India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh, bahkan telah berulang kali mengangkat seorang pemimpin dari kaum perempuan.
Mereka tidak menjadikan kaum perempuan sebagai abdi bagi kaum laki-laki, namun bisa juga bertindak sebagai seorang pemimpin bagi semua warga masyarakat.

Jumlah kaum perempuan yang berhasil menduduki puncak kekuasaan pemerintahan dan parlemen akan semakin banyak kita temukan, tidak hanya di negara-negara yang sedang berkembang, namun juga di negara-negara maju. Dunia saja mengakui keberadaan diri seorang perempuan, tidak hanya sebatas sebagai seorang ibu, namun juga memiliki kemampuan untuk menjadi pimpinan atau menjadi pemimpin bagi suatu bangsa.

Adapun nama-nama perempuan pemimpin yang pernah diberikan kepercayaan besar untuk bertindak sebagai kepala negara, ketua parlemen atau kepala lembaga dunia, dapat dilihat di :
http://sarlen.multiply.com/journal/item/49/Kekuatan_Seorang_Pemimpin_Perempuan

Kita tak akan dapat melihat keberhasilan-keberhasilan yang dapat dicapai oleh seorang perempuan pemimpin kalau mereka sendiri tidak diberikan kesempatan.

Hukum dasar positif yang berlaku di negara kita, juga memberikan kesempatan yang sama. Tidak ada satu pasal dalam UUD 1945 (baik yang sudah diamandemen maupun yang belum diamandemen) yang membatasi ruang gerak kaum perempuan dan yang mengatakan kalau kaum perempuan dilarang untuk menjadi pemimpin bangsa, kepala negara kita.

Itu artinya, hak kaum perempuan untuk maju dalam pemilihan presiden, dijamin oleh peraturan tertinggi di negara kita, Undang-Undang Dasar 1945. Jadi, tidak ada seorang pun yang menyatakan dirinya berhak untuk membatasi atau melarang kaum perempuan untuk menjadi pemimpin bangsa, dengan cara melemparkan issue terkait perbedaan gender.

Apabila perempuan dapat bertindak sebagai seorangi pemimpin bangsa, itu bukan berarti kaum perempuan telah melecehkan keberadaan dan posisi kaum laki-laki di mata masyarakat.
Namun justru sebaliknya, kaum perempuan ingin memberikan kepastian bahwa kemerdekaan untuk mendapatkan jabatan atau hak yang sama, adalah simbolisasi dari sesuatu hal yang patut diperjuangkan bersama.

Kaum perempuan akan sangat berterima kasih kalau mereka dipercaya sebagai seorang pemimpin bagi yang lainnya.

Dalam cara pandang yang berbeda, laki-laki juga jangan merasa terhina kalau perempuan bisa menjadi pimpinan atau pemimpin (baik didalam komunitas, di kantor, atau bertindak sebagai kepala negara), sebab kalau kaum laki-laki memang tidak ingin dipimpin oleh seorang perempuan, majulah dalam kegiatan pemilu, dan bersainglah secara sehat.

Pada akhirnya dapat disimpulkan :
Ketika Tuhan tidak menghadirkan pembedaan namun justru menempatkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, dimana semuanya itu diaminkan oleh hukum manusia yang juga tidak menetapkan ketentuan yang melarang, maka, tidak ada satu alasan maupun hak bagi seseorang atau kelompok tertentu dalam masyarakat untuk membatasi ruang gerak kaum perempuan untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin, dalam hal ini, pemimpin atau kepala negara.

Maju dan bersainglah secara sehat. Tidak pada tempatnya lagi kita menghadirkan cara pandang sempit yang ingin memposisikan kaum perempuan sebagai warga masyarakat kelas dua, dengan menghadirkan opini atau pernyataan bahwa kaum perempuan tidak berhak untuk maju sebagai pemimpin bangsa.

Indonesia untuk semua, semua berjuang untuk kemajuan bangsa Indonesia. Stop segenap bentuk pola intimidasi atau perilaku diskriminasi kepada perempuan karena perempuan itu manusia juga dan memiliki hak yang sama, seperti juga kaum laki-laki.
Labels: 1 comments | | edit post
My Mind
Sebuah catatan blog : Nurul Uyuy di facebook

Tips dari Kanjeng Pengeran Harya Tjakraningkrat dari buku bertajuk "Bethaljemur Addamakna". Menurutnya setiap gerakan wanita ketika berjalan, melambangkan keperibadiannya.

1. Bila berjalan, dari belakang kelihatan seperti tidak memijak tanah. Golongan wanita yang jalannya berginjat, konon wanita ini adalah wanita yang tidak jujur, bila berbohong, mulutnya laser dan menyinggung perasaan orang lain. Wanita yang berjalan seperti ini juga terkenal dengan sikap egonya. Lebih parah, wanita ini biasanya pemboros atau suka membazir uang tanpa berpikir sebelum berbelanja. Padahal, uangnya itu masih banyak kegunaannya. Tapi jangan berkecil hati, kerana wanita seperti ini biasanya menjadi pujaan lelaki.

2. Bila berjalan, sering menoleh ke kanan and kiri. Wanita seperti ini biasanya pandai menyimpan rahsia. Walaupun ramai yang menganggap wanita seperti ini tidak jujur, suka menipu teman sendiri, dan merugikan temannya, namun, byk lelaki yang berusaha untuk menaklukan hatinya. Konon wanita seperti ini senang diatur.

3. Bila berjalan suka menunduk Cara berjalan melambangkan wanita seperti ini memiliki sifat yang tertutup. Ia hanya akan berbicara dengan orang-orang yang dekat dengannya dan dpt dipercaya untuk menyimpan rahasianya. Wanita seperti ini biasanya sukar untuk ditakluk hatinya. Disamping sikapnya yang dingin, wanita seperti ini tidak peduli dengan kehidupan cinta. Namun, jika ada lelaki yang berhasil menawan hatinya, dijamin akan mendapat kebahagiaan. Sebab, wanita jenis ini sangat setia, dan dia tidak akan mengkhianati lelaki yang dicintainya.

4. Bila berjalan menatap lurus ke depan. Wanita seperti ini biasanya memiliki pendirian yang teguh. Jangan sekali-sekali menentang apa yang pernah dikatakannya, jika anda tidak mau mendengar dia bicara panjang lebar. Meski pendiriannya teguh, tapi selalu berselisih pendapat. Jangan heran jika wanita seperti ini hanya mau bicara dengan orang yang berpengetahuan luas.

5. Bila berjalan badan bergerak ke kanan dan kiri. Wanita yang berjalan dengan gaya yang sedemikian tidak perduli dengan masalah yang berlaku. Apa pun masalah yang ada dihadapannya, dianggap kecil. Padahal masalah itu sebenarnya memerlukan kebijaksanaan dalam menyelesaikannya. Kerana sifatnya yang suka ambil gampangnya ini, banyak persoalan yang akhirnya tidak dapat diselesaikan dan akibatnya merugikan diri sendiri.

6. Bila berjalan badan tampak tegak Wanita ini tegas menentukan sikapnya sendiri. Dia tidak mau urusan pribadinya dicampuri orang lain. Gaya bicaranya serius, menunjukkan dia memiliki pendirian teguh. Yang menarik dari wanita ini, ia bertanggungjawap terhadap apa yang pernah dilakukannya. Dia menyenangi lelaki yang mandiri tanpa meninggalkan sifat-sifat romantisnya.

7. Bila berjalan seperti Jerapah. Maksudnya, ketika melangkahkan kaki, kelihatan bergerak ke depan dan ke belakang. Wanita jenis ini sangat lemah perasaannya. Dia seorang yang mudah terasa dan mudah ersinggung. Jadi, saat anda bicara dengannya cobalah menjaga perasaannya agar tidak tersinggung, wanita ini mudah mengeluarkan air mata.

8. Bila berjalan sambil cengar-cengir, senyam-senyum tanpa alasan jelas ini wanita gila, agak kurang waras jgn didekati

9. Bila berjalan sambil nyanyi trus bawa kecrekan Berarti dia WARIA, bukan wanita asli..banyak pria yang takut padanya

10. Bila berjalan sambil sesekali memamerkan barisan gigi2nya yang putih HATI HATI dia belom di suntik rabies !

11. Bila berjalan, dari belakang kelihatan seperti tidak memijak tanah Mungkin dia syetan....lariiiiii......h
ahahhaha......

12. kalo ada wanita bisa jalan di air, wuah... itu pasti zhang zi yi! :p

13. Kalo ada wanita berambut panjang menutup muka dan keluar merangkak dari TV anda, maka itu Sadako. Avoid at all cost!
Labels: 7 comments | | edit post
My Mind
Seorang teman memposting sebuah tulisan dalam blog pribadinya di sebuah situs. Tulisan itu diberi judul : 99 Fakta tentang Pria.
Tulisan itu menarik perhatian saya. Kepadanya aku mengatakan : "Ini pasti ditulis oleh seorang feminis, sebab sulit rasanya bagi seorang pria untuk dapat mengungkapkan dengan baik dan berurut tentang : apa-siapa-bagaimana dirinya."

Apabila ingin membacanya, tulisan itu bisa dibaca dengan mengklik link berikut ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=86804308575

Menarik rasanya kalau kaum perempuan mempunyai perhatian yang begitu besar kepada kaum pria, sehingga mereka dapat menuliskan secara mendetail hal-hal yang bisa diungkapkan, yang diketahui dan yang dirasakan, yaitu seperti apakah kaum pria di muka bumi ini di mata mereka.

Dalamnya laut bisa diukur, tapi... kedalaman hati perempuan, siapa yang tahu? Tapi ternyata, ada juga kaum feminis yang mampu menjabarkan begitu lengkap tentang kaum pria secara panjang lebar. Hati mereka ternyata benar-benar dalam, hehehe...

Beberapa fakta yang tercantum dalam 99 Fakta tentang Pria tersebut, nampaknya masih perlu di kaji lebih mendalam tentang tingkat kebenarannya, karena terlihat ada sisi-sisi sentimentil didalamnya.
Kita harus fair dan berimbang kalau kita ingin menyampaikan sesuatu yang disebutkan sebagai sebuah "fakta" dalam tulisan kita.
Lebih dari itu, 99 Fakta tentang Pria ini, dapat memberi banyak kontribusi, tidak hanya kepada kaum perempuan namun juga kaum pria, terutama untuk memperbaiki diri. Tulisan 99 Fakta tentang Pria itu juga dapat dipakai pada saat akan menjalin hubungan cinta kasih dengan orang yang kita kasihi, atau untuk menjaga keharmonisan hubungan cinta kasih yang telah terjalin.

Oleh sebab itu, timbul pertanyaan : Apakah faktanya memang demikian? 

Well, sebagai seorang pria, aku bisa bilang, secara keseluruhan, ya, memang ada benarnya. Akan tetapi patut diingat dan dicatat, bahwa tidak semua pria memiliki konsep kepribadian yang sama seperti yang ditulis dalam 99 Fakta tentang Pria tersebut.
Maksudnya, tidak seluruhnya fakta yang ada dalam tulisan 99 Fakta tentang Pria tersebut, ada dalam diri seorang pria. Sehingga dapat dikatakan kalau pola penilaian yang diberikan adalah sebuah penilaian yang bermakna luas, bukan pribadi lepas pribadi.
Kenapa begitu? Hal ini perlu diluruskan agar kita tidak menarik satu kesimpulan bahwa tulisan yang berjudul 99 Fakta tentang Pria tersebut ingin menghakimi keberadaan kaum pria oleh karena adanya  sejumlah sikap negatif dalam diri mereka. Informasi yang kita terima, sebaiknya tidak kita "telan" bulat-bulat.

Ini bukan pembelaan diri, tapi kenyataannya memang demikian.

Belajar dari kenyataan, itu perlu. Sebab dari peristiwa nyata, kita bisa menarik sejumlah benang merah kehidupan yang dapat membantu kita untuk bisa mengekspresikan kemampuan diri kita dalam berkomunikasi, bertindak, dan mengambil keputusan, serta tentu saja, dalam menemukan pasangan hidup, kekasih hati kita.

Dalam hidup ini : we learn something, we hear, we try and do something. Sebuah pencapaian terbaik dalam perjalanan hidup kita, akan dapat kita rasakan apabila kita mau belajar, kita mau mendengarkan, kita mau mencoba, dan kita melakukan sesuatu. 

Apabila kita mau belajar, mau mendengarkan, mau mencoba, dan mau melakukan, itu sama artinya kita sedang mengikuti suatu tahap-tahapan yang benar, yaitu suatu alur proses pembentukan jati diri atau pengenalan pribadi sehingga tidak salah bersikap pada saat menjalin hubungan dengan lawan jenisnya.

Dalam mengarungi alur kehidupan, belum tentu semua orang itu tahu seperti apa karakter dan kepribadian dirinya sendiri. Sehingga, agar dapat menghasilkan karakter serta kepribadian yang baik dan benar, seperti yang seharusnya ada dalam diri semua orang, mau tidak mau, kita harus melalui proses pengenalan diri. 

Terkait dengan tulisan : 99 Fakta tentang Pria, point-point yang tertulis disana merupakan suatu kondisi yang sebenarnya diarahkan kedua pihak, kepada kaum perempuan dan tentu saja kepada kaum pria itu sendiri.

Pada dasarnya, tidak mudah bagi diri seseorang untuk mengenali apa-siapa-bagaimana dirinya. Demikian pula halnya dengan kaum pria. Kaum pria seharusnya bersyukur kalau ada kaum feminis yang mau membantu diri mereka untuk dapat mengenali siapa diri mereka. Jujur saja, tulisan 99 Fakta tentang Pria itu, cukup membantu juga.

Masalahnya sekarang, apakah kaum pria akan memanfaatkan fakta-fakta bernada positif untuk bisa mengembangkan dirinya atau tidak? 

Pada sisi yang berbeda, ketika kaum perempuan sudah mengetahui dan mengenali kaum pria setelah membaca tulisan 99 Fakta tentang Pria, apakah mereka akan tetap memaksakan diri untuk hanya meminta diperhatikan saja karena ternyata ada juga sisi-sisi negatif perempuan yang dicantumkan didalamnya yang membuat illfill kamu pria?

Dalam menjalin hubungan, sepanjang hubungan itu masih terjalin, tidak selamanya kita bisa JAIM (jaga image). 

Oleh sebab itu, ke-99 Fakta tentang Pria tersebut, bisa dijadikan bahan introspeksi, bahan pengendalian diri, bahan pemikiran untuk mengambil atau menentukan sikap, dan tentu saja, bahan untuk memperbaiki diri, bagi kaum pria.

Sedangkan pada sisi yang berbeda, para kaum perempuan setidaknya bisa tahu bahwa ada sejumlah hal-hal yang tidak disukai oleh kaum pria, yang bisa membuat illfill, dan bisa membuat hubungan yang telah terjalin dengan kekasih hati menjadi retak.

Tidak ada salahnya untuk saling memperhatikan atau mendengarkan orang lain, apalagi orang lain itu adalah kekasih hati kita. Dan tidak ada salahnya juga, untuk memberikan respon positif atas hal-hal yang tidak disukai oleh kaum pria, karena untuk sebuah kebaikkan, kita harus bisa menilik diri atau menerima pandangan/pendapat orang lain juga.

Atas informasi yang dimuat dalam tulisan 99 Fakta tentang Pria tersebut, kaum perempuan juga bisa melakukan tindak koreksi atas sejumlah sikap pria negatif yang tercantum dalamnya, terutama dalam memandang posisi dan keberadaan kaum perempuan.

Pelajaran yang dapat kita petik :
Saat kita akan membuka hati kepada lawan jenis, kita harus tahu bagaimana harus bersikap. Apa yang disampaikan dalam tulisan berjudul 99 Fakta tentang Pria itu, kita bisa belajar untuk menghadirkan citra atau karakter diri yang bisa diterima oleh orang yang kita kasihi, tanpa harus menonjolkan hal-hal yang kurang berkenan di hati. Be yourself with the right way. 
Kita juga sebaiknya tidak salah kaprah atas sebuah informasi. Kita harus melihat sisi positif dan negatif yang ada didalamnya. Ambil sisi baiknya, jangan lakukan sisi tidak baiknya. Apabila kita sudah melakukannya, maka kita bisa mengasihi orang yang kita kasihi dengan cara yang benar dan tidak membuat lawan jenis kita sebagai tempat melampiaskan nafsu sesaat semata.
Semoga tulisan ini membawa banyak manfaat.
.Sarlen Julfree Manurung