My Mind
Inilah bukti prestasi yang aku terima setelah 3 bulan lamanya berjuang dalam Cibfest 2008 yang diadakan www.jawaban.com. Selembar sertifikat yang diberikan sebagai sebuah tanda penghargaan serta pengakuan dari pihak panitia penyelenggara.

Tadi sore, aku bertemu dan berdiskusi dengan Mbak Puji dan Mbak Lestari, utusan  dari www.jawaban.com yang mengurus penukaran hadiah yang kemarin sempat tertukar dengan pemenang lainnya.

Kami cukup banyak membicarakan hal-hal yang patut dikoreksi dalam kegiatan Cibfest 2008 kemarin. Semuanya terkait pada bagaimana etos kerja www.jawaban.com dalam melaksanakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak peserta dan memanfaatkan teknologi, dapat dirubah untuk mendapatkan kualitas yang terbaik, yang sesuai harapan. It's all about they integrity...

Iya, nama www.jawaban.com memang sudah besar dan memasyarakat, namun mereka belum sampai pada puncak kualitas yang terbaik. Selain dari penyelenggaraan lomba Cibfest 2008, aku sering melihat, mereka agak lambat dalam hal updating website mereka.

Kembali mengenai Cibfest, secara pribadi aku mengatakan kepada mereka kalau aku kecewa dengan cara kerja dan sikap tidak konsisten yang mereka tunjukkan. Aku juga katakan kepada mereka, kalau kritikan yang aku berikan kemarin dan tadi, adalah untuk membuat mereka menjadi yang terbaik serta tahu bagaimana proses yang baik dan benar untuk menyelenggarakan kegiatan dalam bentuk online atau apapun.

Mereka sendiri mengatakan, kalau kendala terbesar adalah terbatasnya jumlah karyawan yang bisa mensiasati pekerjaan rutinitas mereka dengan mengelola kegiatan lomba yang mereka lakukan.

Mereka juga bilang, kalau mereka sedang ada event, satu karyawan bisa menghandle sejumlah job. Oleh karena itulah, mereka tidak dapat mempersiapkan acara dengan kualitas yang diinginkan. Mereka juga mengaku, kalau mereka baru pertama kali mencoba untuk melakukan kegiatan seperti Cibfest 2008.

Aku katakan pada mereka, memang, suatu keadaan bisa menjadi kendala. Namun, sebuah aturan main atau kejelasan konsep dalam membuat suatu acara, harus tetap dijalani dan gak bisa buat rules sendiri. Sekarang semua tergantung kesiapan saja, kalau memang belum siap, seharusnya gak usah dipaksakan untuk membuat acara. Tunggu dan review lagi, sampai segala sesuatunya memang sudah siap menjalaninya.

Sejujurnya, sebelum mengikuti Cibfest 2008 yang mereka selenggarakan, aku memang jarang membuka website jawaban.com. Tapi aku tahu, mereka sudah memiliki nama. Oleh karena itu aku bilang pada Mbak Puji dan Mbak Lestari, jangan karena kebesaran nama, mereka tidak menjaga kualitas tampilan. Bagaimanapun, banyak orang yang sudah mengenal www.jawaban.com. Jadi rasa-rasanya, media ini harus bisa tetap fokus serta menunjukkan profesionalitas kerja.

Meskipun masih banyak kekurangan, aku salute dengan usaha yang mereka lakukan. Mereka ingin menjadi pioneer dalam mengembangkan kegiatan penulisan blog yang bertujuan untuk pekabaran Firman Tuhan. Langkah awal mungkin harus tertatih-tatih. Tapi kedepannya, mereka harus bisa lebih baik dari yang kemarin.

Thanks, www.jawaban.com. Oleh karena Cibfest 2008, aku mendapatkan banyak bahan pembelajaran. Semoga saja, dari acara tersebut, www.jawaban.com, juga mendapatkan hal yang sama.

Kepada Mbak Puji dan Mbak Lestari aku katakan : sebuah kritikan ada untuk membangun, bukan menjatuhkan. Itu artinya, orang lain sayang sama jawaban.com dan sangat berharap, jawaban.com dapat terus memberikan yang terbaik dalam kegiatan pelayanannya.

Sukses untuk www.jawaban.com. Thanks untuk hadiahnya... Thanks, sudah memberikan aku satu kebanggaan, yang belum tentu, semua orang dapat melakukannya. GBU.


.Sarlen Julfree Manurung
Labels: 11 comments | | edit post
My Mind
Memasuki tahun fiskal 2008, Microsoft mulai menggarap pendidikan sebagai salah satu sasaran utama. Menurut Presiden Direktur Tony Chen, hal tersebut merupakan bagian dari semangat Microsoft untuk menjadikan sasaran bisnisnya tahun ini sebagai "Dedikasi untuk Negeri."       

"Pendidikan sangat penting. Masa depan negeri ini ditentukan oleh pendidikan yang baik. Melalui pendidikan kita ingin muncul Bill gates-Bill Gates baru dari Indonesia," ujarnya di sela-sela jamuan makan malam bersama media di Rumah Daksa, Jakarta, Selasa (26/8).

Salah satu yang akan dilakukan Microsoft untuk mendukung pendidikan adalah membagikan paket software secara gratis dalam program yang disebut Dream Spark ke sejumlah universitas. Dream Spark merupakan kumpulan software yang dapat dipakai sebagai alat untuk mengembangkan dan mendesain berbagai aplikasi, termasuk membuat game komputer.

"Tujuannya memang mewujudkan mimpi-mimpi mereka sehingag disebut Dream Spark," kata Tony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia. Ia mengatakan, dengan menghadirkan software-software tersebut secara cuma-cuma, kelompok mahasiswa dari berbagai latar belakang akan lebih mudah berkolaborasi untuk menciptakan aplikasi.   

Dream Spark telah dimulai sejak Februari 2008 di berbagai negara, namun baru akan masuk ke Indonesia mulai September. Pada tahap awal, distribusi akan dimulai di ITB dan perguruan-perguruan tinggi yag masuk dalam jaringan Astikom (Asosiasi Perguruan Tinggi Komputer). Mahasiswa di institusi yang telah bekerja sama dengan Microsoft dapat memperolehnya cuma-cuma dengan cara mengunduh (download). Ke depan, selain memperluas penyebarannya, Microsoft Indonesia juga berupaya agar Dream Spark dapat diakses lebih mudah melalui media CD atau server lokal.

Berikut daftar software gratis yang masuk dalam Dream Spark:

* Microsoft Windows Server 2003 R2 (Standard Edition and Standard x64 Edition)
* Microsoft Visual Studio .NET 2003 Professional
* Microsoft SQL Server 2005 (32 & 64-bit Developer and Standard Editions)
* Microsoft Office Visio Professional 2007
* Microsoft Visual Studio 2005 Professional
* Microsoft Developer Network (MSDN) Library
* Microsoft Office Project Professional 2007
* Microsoft Expression Web
* Microsoft Expression Blend 1.0
* Microsoft Expression Design 1.0 (contained in Expression Studio) )
* Microsoft Expression Media 1.0 (contained in Expression Studio) )
* Microsoft Expression Studio (contains Web, Design, Blend, Media)
* Microsoft Compute Cluster Pack
* Microsoft Visual Studio 2008 Professional   


Info dari milis BG
Labels: 2 comments | | edit post
My Mind
Jangan sekali-kali kita merasa nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah, dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.


Pertanyaan yang paling hakiki adalah apa yang kita cari dalam kehidupan yang singkat ini? Semua orang ingin bahagia. Tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara mencapainya.

Karena itu, beruntunglah mereka yang saat ini bekerja di bidang yang dicintainya. Bidang yang membuat mereka begitu bersemangat, begitu gembira dalam menikmati hidup. Bagi saya, bekerja itu seperti rekreasi. "Gembira terus. Nggak ada capeknya," ujar Yon Koeswoyo, salah satu personal Koes Plus.
 
Berbahagialah mereka yang menikmati pekerjaannya. Berbahagialah mereka yang sudah mencapai taraf bekerja adalah berekreasi. Sebab mereka sudah menemukan lentera jiwa mereka.


From :  http://kickandy.com/
My Mind
Bagiku,  2 hari kemarin adalah hari-hari yang aku habiskan untuk berpikir. Sempat merasa lelah juga, karena otakku yang terus-menerus berpikir membuat aku susah tidur. Setidaknya, baru sekitar jam 3 pagi aku baru bisa tidur. Bahkan semalam, baru subuh mata ini merasa lelah dan akhirnya tertidur.

Keadaan yang ada, bukan much of trouble, tapi gak tahu kenapa, dalam otak ini, ada aja yang aku pikirkan. Kayaknya semua hal aku pikirkan. Padahal, aku sempat meninggalkan rutinitas aku untuk berolah-raga di rumah... bersih-bersih dan berbenah...

Yang membuat aku sebal, aku hanya memikirkan satu hal... Ada beberapa hal yang aku pikirkan memang, tapi kisah dibawah inilah yang membuat aku mikir terus... blub...

Awal mulanya, dari kedatangan hadiah kemenangan aku di cibfest 2008 kemarin. Ternyata, isi dari paket yang dikirimkan itu, tertukar dengan pemenang lainnya. Padahal, hadiah yang salah kirim itu, adalah hadiah yang membuat aku benar-benar berusaha serta bekerja keras untuk mendapatkannya. Tidak sedikit dana, tenaga, dan waktu aku habiskan. Segala daya upaya untuk meraih dukungan, benar-benar aku jalani.

Ternyata, bukan hadiah itu yang aku dapat. Pihak panitia memang tidak dengan jelas menyebutkan hadiah kemenangan apa saja yang akan diperoleh masing-masing kategori. Aku pikir, hadiah yang salah kirim, adalah hadiah yang membuat aku bersusah payah untuk mewujudkan salah satu kebanggaan diri tersebut.

And i'm wrong... Tapi, ya sudahlah. Yang penting aku dapat hadiah juga. Meskipun kecewa dengan sistem kerja pihak penyelenggaraan, aku tetap menganggap diriku sebagai seorang pemenang. Terserah deh... Satu hal yang pasti, banner kemenangan yang ada di halaman home MP aku ini, tidak akan aku cabut...

Kemarin, pihak panitia menelpon aku. Mbak Puji Lestari yang mewakili www.jawaban.com meminta maaf atas "tragedi" itu. Why tragedy? Karena hadiah yang salah kirim itu, adalah hadiah yang aku idam-idamkan...

Demi keamanan, aku minta untuk bicara dengan pihak yang bertanggung jawab. Beberapa hal aku sampaikan untuk bahan koreksi. Namun Mas Martinus, orang dari www.jawaban.com yang bertugas mengirimkan hadiah kemenangan itu, memberikan jawaban yang mutar-mutar.

Sebelll... Lalu aku minta untuk bicara dengan ketua panitia penyelenggara. Tapi ternyata telpon yang selanjutnya datang come from the boss, pemimpin redaksi www.jawaban.com.

Aku lalu berbicara dengan Pak Yuel, the boss. Kepadanya aku memberikan sejumlah kritikan dan saran. Pikirku, karena bicara dengan the boss, gak ada salahnya aku menyampaikan kritik serta saran kepada Beliau.

Hal-hal yang aku sampaikan diantaranya :
Pertama, aku menyampaikan kalau aku harus mengirimkan pesan sampai 3 kali kepada Mbak Puji untuk mengetahui kapan hadiah kemenangan aku, dapat aku terima. Bukan cuma satu kali lhooo, tapi tiga kali...!

Pada saat pertama kali aku tanyakan, Mbak Puji bilang, ada masalah administrasi. Aku diminta bersabar. Tapi, 2 minggu aku tunggu-tunggu, gak juga ada kabar. Aku kirim lagi e-mail pertanyaan yang kedua dengan pertanyaan yang sama kepada Mbak Puji.

Mbak Puji bilang, keterlambatan terjadi karena masalah administrasi. Sistem administrasi (a/k. sistem kerja) yang diterapkan di kantor www.jawaban.com, membuat hadiah aku "menggantung" entah dimana.

Pikirku, sudah hampir sebulan lamanya, administrasi membuat hak aku menjadi lama aku dapatkan?

Lucunya lagi, setelah kiriman e-mail yang ketiga (karena aku gak punya no.telp kantor www.jawaban.com), aku diberitahu kalau hadiah kemarin sudah dikirim.

Lhooo... aku 2 kali nanya, kenapa aku gak dikasih tau kalau hadiahnya sudah di jalan? Kenapa harus aku bertanya lagi baru aku diberitahu kalau hadiahnya sudah siap diantar dengan paket?

If they have a good regulation administration system in they office, konfirmasi yang aku sampaikan, seharusnya tidak harus terjadi secara berulang hingga berkali-kali. Padahal mereka punya data diri aku, lengkap...

Kedua, kepada the boss, aku mengkritik kepesertaan dari acara cibfest 2008. Berdasarkan data dan informasi yang aku miliki, ada beberapa orang yang memiliki kaitan dengan kantor www.jawaban.com, namun ikut menjadi peserta. Ketika aku mengetahuinya, aku pikir, mungkin mereka adalah panitia bayangan, sebagai tim advance yang melihat dan turun langsung untuk membaca isi blog para peserta. Tapi kemudian, aku menyimpannya saja di dalam hati.

Well... Apabila kita memperhatikan ketentuan kegiatan acara lomba yang berlaku umum, seharusnya, mereka yang memiliki kaitan atau hubungan kerja dengan pihak penyelenggara, tidak dapat menjadi peserta.

Sepengetahuan aku, mereka yang tidak bisa ikut itu : karyawan, keluarga karyawan, pihak sponsorship, biro iklannya, dan pihak-pihak yang memiliki kontribusi atas kegiatan pihak penyelenggara lomba.

The boss memberi sanggahan kalau acara itu terbuka untuk umum. Well... walaupun terbuka untuk umum, tetap saya, orang-orang yang memiliki hubungan dengan pihak panitia penyelenggara, tidak boleh ikut serta.

Ketiga, aku bilang sama the boss, kalau saat conference pengumuman pemenang, aku tidak bisa masuk ke ajang chat conference itu.

Aku yakin, mereka tahu kalau aku adalah salah seorang nominator calon pemenang (yang akhirnya memang jadi pemenang), tapi kenapa justru aku gak bisa masuk?

Pada saat itu, aku mengatakan kepada modie conference itu secara PM, "Apakah kalian sudah memikirkan sebelumnya kalau keadaan ini akan terjadi?"

Sang modie bilang : Sudah dipikirkan, tapi gak bisa diantisipasi karena semua ikut log on.

Membaca jawaban sang modie, jelas aku tertawa. Kalau memang telah disiapkan rencana , kenapa gak bisa diantisipasi, kenapa tetap crash juga...??? Kenapa lebih banyak yang gak bisa masuk dari pada yang bisa ikut conference?

Dibenakku saat itu muncul satu pertanyaan lain : Antisipasi seperti apa sih yang mereka lakukan kalau ternyata teknologi yang mereka gunakan untuk pengumuman pemenang, ternyata tidak membuat acara pengumuman itu sukses dan berjalan sempurna?

Tahu gak, kemenangan aku justru diberitahu oleh orang lain.

Hal itu aku katakan juga pada the boss, sang pemimpin redaksi www.jawaban.com. Saat itu the boss bilang, bahkan kami sempat menolak calon peserta yang ingin ikut kegiatan cibfest 2008 karena sudah banyak yang berpartisipasi.

Kalau tahu sudah membludak, kenapa selama masa voting, tidak diumumkan kalau kepesertaan sudah ditutup? Kenapa dibiarkan gak dibatasi tanpa pemberitahuan?

Lalu, hal keempat, adalah : aku diminta untuk "bekerja sama untuk memperbaiki kesalahan yang anak buah the boss lakukan."

Jujur, aku gak suka dengan kalimat itu. Aku gak bersalah, kenapa aku yang harus memperbaiki kesalahan itu? Bukankah justru aku ini adalah salah seorang yang dirugikan? Kenapa aku juga dikonotasikan sebagai orang yang ikut bersalah?

You use wrong words, Sir...

Rasa tidak suka aku ditanggapi dengan cukup emosional oleh the boss karena (mungkin), aku dianggapnya ingin memperlambat penukaran hadiah yang salah.

Beliau tidak mengapresiasikan dengan baik kritikan yang aku berikan itu. He's so emotion... Benar-benar marah. Terlihat dari panggilan untuk aku menjadi Anda dan Saudara, dari yang tadinya Bapak.

Ucapan mulutku selanjutnya memang menunjukkan kalau aku gak perduli dengan kemarahan Beliau. Dikasihtau kok, malah marah...

Sebelum aku deal untuk penukaran hadiah yang salah kirim, aku meminta sama the boss untuk mendapatkan nomor telepon dari pemenang lain yang hadiahnya tertukar dengan hadiahku. Tujuannya, untuk konfirmasi. Tapi Beliau bilang, itu tidak bisa dilakukan dengan alasan kode etik.

Lalu aku bilang lagi sama Beliau : aku hanya ingin konfirmasi apakah benar ada kesalahan penukaran hadiah (karena ketidak-telitian dan kecermatan alias kesalahan mereka), kenapa  aku tidak diberikan akses yang mereka miliki? Bukankah dalam hal ini aku juga dirugikan?

Well... aku bilang lagi, aku mau menghindari adanya penipuan. Aku gak perduli, mau bawa-bawa Kekristenan kek, pokoknya aku harus mengkonfirmasikannya dengan orang yang hadiahnya tertukar. Bukankah belakangan ini banyak orang yang memberikan "pengakuan" untuk maksud penipuan, bahkan mereka gak peduli dengan menyertakan agama sebagai alasan agar lancar menipu?

Dua argumen itu akhirnya diterima oleh the boss...

Pada saat menunggu jawaban.com memberikan nomor telepon pemenang yang  hadiahnya tertukar denganku, benak pikiran aku mengatakan : "Ooohhhh... begini toh, etos kerja orang Kristen?'

Yaaa... etos kerja. Aku memang tidak membayar untuk menjadi peserta acara tersebut. Cuma daftar di website jawaban.com dan memberikan informasi berupa keterangan diri. Tapi sangat jelas, menolak kritik serta saran dari orang lain, yang sesungguhnya bisa membantu memperbaiki pelaksanaan acara selanjutnya agar menjadi lebih baik, adalah sebuah kebodohan...

Sangat disayangkan sekali kalau jawaban.com merasa sudah "besar" sehingga tidak mau menerima saran atau kritikan dari orang lain. Kekurangan dan kesalahan yang dikritisi, adalah untuk memperbaiki, bukan untuk menghancurkan. Akan tetapi, "kebesaran nama" dari www.jawaban.com, tidak membuat mereka memikirkan akan hal tersebut.

Fakta memang kalau Kekristenan tidak akan bisa dikalahkan. Tapi itu bukan berarti, orang Kristen gak bisa dikritik. Selain untuk memperbaiki kekurangan atau sesuatu hal yang salah, kritik juga ada agar kita jangan menjadi sombong, keras kepala, atau selalu mengangkat dagu kalau berjalan.

Artinya, kritik itu ada karena orang lain ingin mendukung... Apalagi kalau hal ini menyangkut etos kerja.

Memang, aku menulis ini atas dasar rasa kecewa. Capek rasanya 3 bulan aku mengikuti kegiatan cibfest 2008. Selain berkreasi, aku juga harus membujuk orang lain agar mau aktif memberikan voting untuk kemenangan aku.

Kegiatan itu aku jalani melalui warnet karena aku gak punya akses internet di rumah. Bisa dibilang, ada kali, jumlah dana yang besarannya hingga jutaan rupiah yang aku habiskan.

Yaaa... awalnya memang kecewa... Tapi, setelah deal penukaran hadiah itu aku setujui untuk dilakukan, aku merasa, aku adalah benar-benar seorang pemenang.

Alasannya : Aku gak mau mengambil hak yang bukan hak aku, dan aku merasa benar karena telah memberitahukan hal yang benar untuk kebaikkan.

Selanjutnya, aku berharap, orang-orang Kristen memperbaiki etos kerjanya. Ungkapan yang mengatakan : HARI INI HARUS LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN, DAN HARI ESOK HARUS LEBIH BAIK DARI HARI INI... itu benar.

Salah satu hal yang bisa membuat kita menjadi lebih baik itu, adalah mau mendengarkan saran dan kritik dari orang lain. Why? Sebab orang lain yang melihat kita, cara kerja kita, dan hasil kerja kita. Jadi, orang lain juga bisa melihat, kalau ada yang kurang atau salah sehingga layak untuk diperbaiki melalui ungkapan kritik.

Kalau mau didengar orang lain, belajarlah untuk mau mendengarkan orang lain. Kalau mau menjadi besar, berbesar hatilah menerima kritikan orang lain... Itulah dua ungkapan yang bisa mendorong kita untuk maju...


.SJM





Labels: 0 comments | | edit post
My Mind

Keajaiban Statistik Presiden Amerika Serikat

 

Dari daftar seluruh Presiden Amerika Serikat ada keajaiban statistik khususnya mereka yang mengalami nasib buruk ketika memegang jabatan.

Perhatikan bila seorang Presiden terpilih dengan tahun yang berakhir dengan 0. Juga perhatikan perbedaan tahun pengangkatan diantara mereka adalah 20 tahun.

* 1840: William Henry Harrison (meninggal di masa jabatan)

* 1860: Abraham Lincoln (terbunuh di masa jabatan)

* 1880: James A. Garfield (terbunuh di masa jabatan)

* 1900: William McKinley (terbunuh di masa jabatan)

* 1920: Warren G. Harding (meninggal di masa jabatan)

* 1940: Franklin D. Roosevelt (meninggal di masa jabatan)

* 1960: John F. Kennedy (terbunuh di masa jabatan)

* 1980: Ronald Reagan (mengalami percobaan pembunuhan di masa jabatan)

Persamaan yang janggal antara Presiden Lincoln dan Kennedy

* Abraham Lincoln terpilih ke Kongres di tahun 1846.

    John F. Kennedy terpilih ke Kongres di tahun 1946.

* Abraham Lincoln terpilih sebagai Presiden di tahun 1860.

    John F. Kennedy terpilih sebagai Presiden di tahun 1960.

* Kedua-duanya adalah pejuang hak-hak sipil.

* Kedua-duanya tertembak pada hari Jum'at.

* Kedua-duanya tertembak di kepala.

* Sekretaris Presiden Lincoln bernama Kennedy.

  Sekretaris presiden Kennedy bernama Lincoln

* Kedua Presiden terbunuh oleh orang yang berasal dari Selatan.

  Kedua Presiden digantikan oleh orang dari Selatan yang sama-sama bernama Johnson.

* Andrew Johnson, yang menggantikan Lincoln , lahir di tahun 1808.

   Lyndon Johnson, yang menggantikan Kennedy, lahir di tahun 1908.

* John Wilkes Booth, yang membunuh Lincoln , lahir di tahun 1839.

  Lee Harvey Oswald, yang membunuh Kennedy, lahir di tahun 1938.

* Kedua pembunuh mempunyai nama berisi 15 huruf.

* Lincoln tertembak di teater bernama Ford.

  Kennedy tertembak di dalam mobil bermerk ' Lincoln ' dibuat oleh pabrik Ford.

* Booth dan Oswald terbunuh sebelum masuk pengadilan.

* Satu minggu sebelum Lincoln tertembak, ia berada di Monroe, Maryland.

    Satu minggu sebelum Kennedy tertembak, dia bersama Marilyn Monroe.

Labels: 3 comments | | edit post
My Mind
Menjadi Saksi yang Setia

Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.
(Lukas 12 : 8)

Hidup yang bersaksi bagi Kristus, bukanlah suatu perkara yang mudah untuk dijalani. Berbagai kesenangan, masalah, dan mimpi-mimpi sepi yang bisa menjerat anak-anak Tuhan untuk jatuh ke dalam dosa, merupakan perangkap iblis yang membuat segenap kesaksian itu tidak terucapkan atau tidak terpancar dari perilaku, gaya hidup, maupun sikap diri dari anak-anak Tuhan.

Kehidupan peribadahan yang dilakukan anak-anak Tuhan, tidak selalu dapat dijalani dengan tenang, nyaman serta leluasa, karena adanya tindakan intimidasi, upaya keras untuk mempersulit keluarnya ijin pendirian bangunan gereja maupun ijin pelaksanaan ibadah, serta tindakan perusakan bangunan gereja, yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang dengan keberadaan Jemaat Kristus dilingkungannya.

Misi pekabaran Firman Tuhan yang dilakukan anak-anak Tuhan kepada orang-orang yang belum menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, tidak sedikit pula yang menghadapi penolakan sikap dari pribadi lepas pribadi, maupun dari kelompok masyarakat yang sedang didatangi misi pelayanan.

Berbagai keadaan yang bertujuan untuk menekan, mempersulit, atau mengintimidasi keberadaan Jemaat Kristen, merupakan resiko yang harus dihadapi atau harus dialami oleh para pengikut Yesus, bahkan sudah terjadi semenjak Jemaat Kristen mula-mula hadir dalam kehidupan masyarakat waktu itu.

Upaya pekabaran Firman Tuhan yang dilakukan oleh murid-murid Yesus serta Rasul Paulus, juga mengalami kondisi yang sama dengan apa yang dialami oleh orang-orang Kristen pada saat ini. Ajaran kasih Yesus yang anak-anak Tuhan sampaikan, bahkan membuat banyak dari antara mereka yang harus mati sebagai martir.

Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya.
(I Petrus 2 : 21)

Ayat dari Firman Tuhan diatas dengan jelas mengatakan, agar setiap anak-anak Tuhan mengikuti teladan Yesus, yaitu menjadi saksi Kristus yang setia, yang terpanggil dan hidup sesuai dengan perintah-perintahNya.

Prinsip hidup yang berbeda dilakukan oleh para saksi-saksi palsu, yang menjalankan misi pekabaran Firman Tuhan untuk mencari keuntungan pribadi semata, dengan cara memutar-balikkan kebenaran, maupun mencoba untuk mengeksploitasi bagian dari isi Firman Tuhan sesuai dengan kehendak dan keinginannya sendiri.

Segenap kesaksian yang kita sampaikan, haruslah berdasarkan kesaksian yang benar dan tidak menyimpangkannya, sehingga banyak orang yang belum mengenal maupun merasakan kasih Allah, mendapatkan pengajaran yang tepat serta sesuai dengan pola pengajaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus.  

Ketika kesaksian tentang kebenaran yang ada serta nyata didalam Yesus disampaikan oleh anak-anak Tuhan, maka Tuhan Yesus juga akan mengakui keberadaan anak-anak Tuhan, di hadapan Allah serta para malaikatNya.

Jadi, yang diminta dari anak-anak Tuhan pada saat ini adalah kesediaan, kesanggupan, kesiapan, dan komitmen untuk menjadi saksi Kristus, yang menyampaikan pekabaran Firman Tuhan serta menunjukkan perilaku dan gaya hidup yang mencerminkan citra diri yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Tuhan sudah bilang, kalau hidup sebagai orang Kristen itu, tidaklah mudah. Tapi Tuhan juga mengatakan, kalau Ia tidak akan membiarkan anak-anakNya berjalan sendiri untuk menjalani hari-hari sebagai anak-anak Tuhan, terutama didalam hal menyampaikan pekabaran akan Firman Tuhan serta kebenaran yang ada dan nyata didalam Ia, Anak Allah Yang Maha Kudus.

Artinya, kita tidak perlu khawatir dengan keimanan yang telah kita pegang. Sebab Tuhan sudah menjanjikan kehidupan yang kekal bagi mereka, anak-anak Tuhan, yang bisa menjaga sikap percaya serta iman mereka hingga kesudahan usianya.

So, mari... menjadi saksi bagi Kristus, dalam sikap, perilaku dan gaya hidup kita, serta dalam kegiatan pelayanan di ladang Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
K E T E K U N A N

Bahan bacaan :  IBRANI 10 : 19 - 23


Apabila kita menginginkan sesuatu, bermimpilah... Tapi jangan biarkan hanya sebatas memimpikannya saja, akan tetapi, berusahalah agar mimpi itu dapat terwujud melalui sebuah usaha yang dilakukan dengan penuh ketekunan, karena salah satu pondasi dari sebuah keberhasilan adalah adanya ketekunan.

Sebuah maha karya dari seorang perancang dapat dibuat dengan detail yang rumit, karena dikerjakan dengan penuh ketekunan. Ketekunan membuat maha karya seorang perancang dapat diselesaikan dengan hasil yang sempurna.

Banyak orang yang mengkaitkan ketekunan pada kegiatan belajar serta kerja keras. Itu benar sekali. Keberhasilan seseorang memang dapat diperoleh setelah seseorang itu melalui proses pembelajaran hidup dan kerja keras, yang dilandasi oleh adanya ketekunan diri, karena ketekunan, akan menempa serta memacu diri seseorang untuk berprestasi.

Dengan kata lain, ketekunan adalah sebuah prinsip yang harus dijalani manusia untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Ketekunan memang merupakan sebuah proses. Dalam hal ini, seseorang memproses dirinya sendiri, dengan jalan melatih serta menempa dirinya untuk mampu menjalani suatu rutinitas tertentu secara berkesinambungan, yang diyakini, apabila dilakukan secara konsisten, akan dapat merubah jalan hidup.

Prinsip awalnya mungkin dibangun secara imajinatif. Namun, ketekunan merupakan  bagian dari proses kehidupan, yang dilandasi oleh adanya kesadaran dan kepercayaan dalam diri seseorang. Harapannya, disipilin diri dalam bentuk ketekunan itu, akan bisa menghasilkan buah berupa kesuksesan bagi dirinya sendiri.  

Jadi, didalam sebuah ketekunan, ada suatu tujuan yang ingin dicapai. Sebuah tujuan yang dibangun dari sebuah harapan tentunya.

Seseorang yang tekun, adalah seseorang yang tahu dan menyadari, kalau kekurangan yang ada pada dirinya, tidak akan beranjak dari tempatnya, kalau dirinya sendiri tidak berusaha mengubahkan dengan sebuah ketekunan.

Seseorang yang berusaha menggapai sesuatu dengan ketekunan, itu berarti seseorang itu tahu serta menyadari, kalau keberhasilan hanya bisa dicapai melalui suatu proses pembelajaran dan sebuah usaha "ekstra" yang melibatkan kemampuan berpikir serta tenaga untuk mencapainya.

Didalam ketekunan, ada sebuah tantangan hidup, ada kerja keras yang harus dijalani, ada kesenangan serta kepuasan tersendiri pada saat melakukannya dan pada saat pencapaian, serta ada sebuah kepercayaan diri bahwa kelak diri ini akan mendapat sebuah hasil oleh karenanya.

Hal yang tak kalah pentingnya didalam pribadi seseorang yang tekun, secara sadar dirinya sedang membangun suatu harapan baru dan baik dari dalam diri kita sendiri, untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Yaaa... Berbagai pekerjaan yang dijalankan dengan menghadirkan ketekunan, niscaya akan membawa sebuah hasil yang baik. Sepertinya, tidak ada kata “kegagalan” kalau seseorang melakukan sesuatu dengan penuh ketekunan.

Artinya, sesuatu yang dulunya dianggap mustahil untuk diraih, dapat diperoleh setelah seseorang itu tekun mengerjakannya.

Dalam kehidupan yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan juga berkehendak agar anak-anakNya dapat menghadirkan ketekunan diri dalam bersekutu, beribadah, dan berdoa kepadaNya.

Tuhan juga menyatakan kalau IA berkehendak agar anak-anakNya membangun iman kepercayaan dengan bertekun diri, sebab setiap anak-anak Tuhan yang memposisikan ketekunan untuk menjaga kualitas hubungannya dengan Allah, agar memperoleh upah berupa kehidupan yang kekal.

“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.”   (Ibrani 10 : 36)

Secara sederhana, dapatlah dikatakan kalau arti serta maksud dari ayat Firman Tuhan tersebut adalah : ada berkat dan sukacita dibalik ketekunan sikap yang kita tunjukkan dalam bersekutu dengan Allah.

Dalam hal ini, hukum tabur tuai, berlaku.

Ketekunan anak-anak Tuhan akan memperkokoh iman, karena hidup yang bertekun dalam iman, akan membuat anak-anak Tuhan semakin tahu dan semakin memahami, bagaimana kehendak Tuhan atas jalan kehidupan yang Tuhan inginkan agar dilakukan oleh setiap orang yang percaya kepadaNya.

Iman yang benar dibangun dengan menghadirkan ketekunan, dimana setiap anak-anak Tuhan yang memiliki kerinduan besar untuk semakin memperkokoh iman percayanya kepada Allah, membutuhkan adanya ketekunan diri, yaitu dengan memahami segenap isi Firman Tuhan dan menjalankan segenap perintah-perintahNya dalam kehidupan.

Tuhan Yesus sendiri pernah mengajarkan tentang besarnya kekuatan yang dihasilkan dari sebuah ketekunan. Apabila hati kita tidak bimbang dan ragu, namun percaya serta yakin kalau segala sesuatu yang kita kerjakan dengan tekun akan membawa hasil di kemudian hari, maka hal itu akan terjadi.

Semakin kita bertekun didalam sikap percaya kita kepada Allah, maka kita akan mendapatkan berkat dan sukacita oleh karena pengharapan yang kita bangun didalam diri, yaitu kepada Yesus Kristus, tidak akan berakhir dengan kekecewaan sebab Allah sendiri adalah Pribadi yang setia dengan janjiNya.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
(Yakobus 1 : 2 - 4)

Mari, bangun diri kita dalam ketekunan, tidak hanya dalam menjalani kehidupan, akan tetapi juga dalam menjaga prinsip iman kita.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung

My Mind
Fanatik Dalam Beriman Kepada Kristus

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.
(Efesus 6 : 10 -11)


Secara umum, kegiatan pelayanan yang dilakukan jemaat Kristen mula-mula dengan jemaat Kristen saat ini, sama-sama mengalami adanya pertentangan sikap, penolakan, atau tindak penganiayaan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan adanya hadirat kuat kuasa kasih Yesus menaungi diri atau lingkungan masyarakat disekitar mereka.

Akan tetapi, dalam menjalani aktifitas pelayanan di ladang Tuhan, ada satu perbedaan mencolok antara jemaat Kristen mula-mula dengan jemaat Kristen saat ini. Perbedaan itu ada pada tingkat fanatisme.

Jemaat Kristen mula-mula jauh lebih fanatik dibandingkan dengan jemaat Kristen saat ini. Padahal, keberadaan jemaat Kristen mula-mula, masih belum dikelola dalam satu organisasi yang tersistematis, masih belum memiliki manajemen keuangan, dan masih belum memiliki atribut yang menunjukkan keberadaan suatu jemaat Kristen, yang ditandai dengan adanya bangunan gereja.

Para anggota jemaat Kristen mula-mula, tetap menjalani aktifitas pelayanan meskipun kondisi kehidupan pelayanan itu dilakukan dengan penuh kesederhanaan, tanpa sarana serta prasarana yang memadai.

Meskipun dengan kondisi yang teramat terbatas dan penuh dengan tantangan, jemaat Kristen mula-mula tetap mampu menunjukkan kualitas pelayanan yang prima serta eksistensi keberadaan mereka ditengah orang-orang yang menolak mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.  

Baiknya kualitas pelayanan jemaat Kristen mula-mula, dapat dilihat dari keberhasilan mereka untuk “mengkhamirkan” begitu banyak orang dengan kebenaran yang ada dan nyata didalam Yesus Kristus, Tuhan. Ditengah kesederhanaan, para anggota jemaat Kristen mula-mula, tetap dapat menghasilkan buah, yaitu pertobatan banyak orang.

Jemaat Kristen mula-mula mampu bersaksi ditengah dahsyatnya peperangan rohani dan berbagai bentuk penganiayaan, kekerasan, serta penindasan atas diri mereka.

Baiknya kemampuan jemaat Kristen mula-mula untuk survival dibawah tekanan hebat dari pihak-pihak yang tidak suka adanya pelayanan kasih Kristus, telah membuat diri mereka mendapat panggilan sebagai Kristianos, yaitu suatu ungkapan ejekan atau cemooh tentang kelompok orang-orang yang menjadi bagian dari keluarga, serdadu, laskar atau pengikut Kristus, maupun orang-orang yang berperilaku layaknya Kristus.

Dalam Firman Tuhan, kata Kristianos disebutkan 3 kali, yaitu dalam Kitab Kisah Para Rasul 11 : 26, Kisah Para Rasul 26 : 28, dan kitab I Petrus 4 : 16.

Orang-orang yang membenci Yesus, mengejek dan mencemooh para anggota jemaat Kristen mula-mula karena mereka mengikuti pengajaran kasih yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, dimana para pengejek itu, menghembuskan pula suatu anggapan, kalau Yesus Kristus telah gagal dalam menyebarkan ajaran atau pengaruhNya selama hadir dan bekerja melayani di bumi ini.

Ejekan serta cemoohan itu tidak mengendurkan semangat jemaat Kristen mula-mula untuk melayani. Bahkan dari waktu ke waktu, jumlah pengikut ajaran Yesus semakin banyak. Mereka juga semakin militan dan nekat dalam melayani.

Kondisi ini justru membuat kata Kristianos kemudian menjadi identitas sebutan bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus, bukan lagi sebagai sebuah kata ejekan atau cemoohan, namun sebagai sebuah tanda pengakuan bahwa mereka adalah kumpulan orang-orang yang hidup secara fanatik membela kepentingan Kristus.

Apakah kepentingan Kristus itu?

Kepentingan Kristus adalah : Disampaikannya pengajaran akan isi Firman Tuhan kepada banyak orang yang belum percaya dan beriman kepada Yesus, sehingga terjadi pertobatan, sehingga semakin banyak orang yang mengaku serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.

Meyakinkan orang lain agar mau melakukan pertobatan, bukanlah suatu perkara yang mudah. Akan hal ini, Firman Tuhan menyebutkan : Allah mengasihi manusia, namun dunia ini menolak hadirat serta kasihNya.

Setiap upaya pelayanan yang dilakukan oleh anak-anak Tuhan, akan menemui banyak pertentangan sikap. Penolakan akan terjadi dimana-mana. Kebencian ditabur kepada setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Yesus. Bahkan tindak kekerasan serta penganiayaan yang dapat mengancam keselamatan jiwa, bisa pula menghampiri kehidupan anak-anak Tuhan.

Namun Tuhan berjanji, Ia sendiri yang akan menyertai serta memampukan anak-anak Tuhan untuk melayani orang-orang yang belum beriman dan percaya kepada Kristus agar mau bertobat.

Kuat kuasa Tangan Tuhan juga akan menyertai anak-anak Tuhan untuk menghadapi tindakan ekstrim dan radikal yang dilakukan untuk menghadirkan keadaan-keadaan yang dapat membuat anak-anak Tuhan menderita oleh berbagai tindak kekerasan yang dirupakan oleh orang-orang yang membenci Yesus.

Pada saat Tangan Tuhan menyertai setiap bentuk pelayanan pekabaran Firman Tuhan yang dilakukan anak-anak Tuhan untuk membela kepentingan Kristus, maka semua bentuk pelayanan itu tidak akan berakhir sia-sia, akan tetapi menghasilkan satu buah, yaitu pertobatan dari orang-orang yang belum merasakan besarnya kasih Allah serta AnakNya yang tunggal, Yesus Kristus.

Adanya penyertaan Tangan Tuhan itu, selayaknya membuat setiap anak-anak Tuhan semakin fanatik, dimana sikap fanatik itu, menggairahkan diri untuk aktif serta tetap konsisten melayani, menyampaikan kabar baik, yaitu kabar keselamatan yang ada dan nyata didalam Yesus, Tuhan.

Oleh karena itu, pertumbuhan sikap fanatik anak-anak Tuhan dalam beriman kepada Kristus, merupakan modal penting untuk membela kepentingan Kristus di bumi ini.

Jemaat Kristen memang harus mampu mempengaruhi dunia bagi Kristus dengan cara menghadirkan sikap fanatisme dan kesungguhan diri untuk melayani di ladang Tuhan.

Jemaat Kristen dapat mencontoh adanya sikap fanatik yang ditunjukkan oleh Yosafat, raja Yehuda, selama masa pemerintahannya.

Yosafat adalah seseorang yang takut akan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan (II Tawarikh 20 : 32 – 33). Ia juga adalah sosok pribadi anak Tuhan yang tekun dalam mencari Tuhan (II Tawarikh 19 : 3 dan II Tawarikh 20 : 3a).

Yosafat juga tegas dalam bersikap serta bertindak. Ia juga percaya kalau Tuhan akan menyertainya (II Tawarikh 19 : 4 dan II Tawarikh 20 : 20b).

Sebelum mengambil sebuah keputusan, Yosafat terkenal dengan prinsip kehati-hatian, dengan menguji segala sesuatunya, karena ia tidak menginginkan adanya penyesatan. Dalam mengambil keputusan, Yosafat juga memiliki sebuah prinsip, kalau kebenaran bukan diperoleh dari suara terbanyak berdasarkan pengambilan suara, dimana jumlah suara mayoritas tidak menentukan kebenaran dari keputusan yang akan diambil dalam pemungutan suara (II Tawarikh 18 : 6).

Banyak orang Kristen yang terkenal dengan sikap yang tidak konsisten. Ada sejumlah anak Tuhan yang dalam satu waktu tertentu, berapi-api dalam memuji Tuhan. Namun pada waktu yang berbeda, mereka kembali berbuat dosa. Mereka lupa kalau Allah memperhatikan seluruh tingkah laku mereka.

Jemaat Kristen yang menjaga sikap fanatiknya dalam beriman kepada Kristus, akan selalu menjaga konsistensi perilakunya dalam hidup yang beribadah kepada Tuhan karena telah mengetahui adanya dosa.

Dengan terus menumbuhkan sikap fanatik dalam beriman, selayaknya membuat anak-anak Tuhan tidak mudah tergoda oleh keindahan yang ditawarkan dunia, tidak mudah terpengaruh oleh bentuk iman kepercayaan lain yang tidak sesuai dengan perintah serta kehendak Tuhan, dan tidak mudah tertipu oleh muslihat iblis.

Sikap fanatik dalam beriman kepada Kristus akan membuat anak-anak Tuhan, tidak membiarkan diri mereka untuk mudah dipengaruhi oleh apapun untuk mengubah atau merampas iman kepercayaannya kepada Yesus.

Anak-anak Tuhan yang memiliki sikap fanatik dalam beriman kepada Kristus, akan selalu menjaga kebugaran serta keteguhan iman kepercayaan mereka, yaitu dengan memperhatikan segenap kehendak Allah dan menjalankan perintah-perintahNya.

Oleh karena itu bisa dikatakan kalau fanatisme dalam beriman, akan membuat hidup anak-anak Tuhan bertanggung jawab serta konsisten untuk memegang teguh prinsip keimanannya, dan akan selalu melakukan kegiatan pelayanan di ladang Tuhan, karena telah tumbuh suatu kesadaran, kalau orang lain harus pula diselamatkan.

Banyak orang yang kehilangan kesaksian hidup mereka karena mereka tidak cukup berani untuk menyatakan prinsip keimanan mereka kepada banyak orang, dengan menonjolkan sikap fanatisme dalam beriman kepada Kristus.

Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.   (Lukas 12 : 8)

Setiap anak-anak Tuhan harus memiliki pendirian dan sikap yang jelas, bahwa sebagai keluarga, serdadu, atau laskar Kristus, harus bisa memenangkan sebanyak mungkin jiwa-jiwa untuk diselamatkan serta mengalami pertobatan, dan bukan sebaliknya.

Anak-anak Tuhan tahu rahasia kehidupan yang Allah berikan kepada mereka yang setia dalam iman kepada Kristus. Rahasia itu harus pula dinyatakan dan dirasakan oleh mereka yang belum mengaku serta percaya kepada Yesus agar mereka juga menjadi bagian dari keluarga, serdadu, dan laskar Kristus, dimana nama mereka, ada tercatat di Buku Kehidupan.

Akhirnya, perlu kita ingat, kalau Tuhan akan mengerjakan perkara besar dalam kehidupan kita kalau kita selalu menunjukkan sikap fanatik kita dalam beriman kepada Kristus, untuk membela kepentingan Kristus, menghadirkan pertobatan dari banyak orang yang belum mengaku serta percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia.

Fanatik dalam beriman kepada Yesus, adalah hakekat kehidupan orang Kristen yang sesungguhnya patut dihadirkan setiap saat dalam kehidupan anak-anak Tuhan.

Firman Tuhan :
Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaanNya menjadi nyata atasmu.
(Yesaya 60 : 2)


Tuhan Yesus memberkati kita semua.


.Sarlen Julfree Manurung


My Mind
It's about Angelina Sondakh...

Pada suatu hari, Angelina Sondakh terhindar dari sebuah marabahaya berupa ledakan bom di teras lobby Hotel JW Marriot. Dirinya ke hotel tersebut untuk melakukan pemotretan cover majalah, salah satunya cover majalah Kristen, NAWASTU.

Mungkin, banyak orang akan mengatakannya sebagai sebuah kebetulan... Tapi, dalam sebuah kesaksian, Angelina Sondakh mengatakan :
"Disitulah saya berpikir bahwa Tuhan itu luar biasa......Tuhan telah menyelamatkan saya, maya dan dekris dari Bom hotel tersebut.
Seandainya saja client saya tidak meminta saya untuk pindah, atau seandainya saya tetap kekeh untuk lunch meeting di hotel Marriot, seandainya saya masih ganti baju untuk foto busana yang berbeda, seandainya saya masih menghapus make-up (biasanya abis pemotretan saya hapus make-up ditoilet) atau seandainya fotographer yang lain datang tepat waktu dan akhirnya mengulur waktu pemotretan pastilah.....sesuatu yang buruk sudah menimpa saya, Maya dan Dekris."

Bagi Angelina Sondakh, peristiwa dimana dirinya selamat dari bom mematikan di teras lobby Hotel JW Marriot itu karena Tuhan yang menyelamatkan dirinya, menghindarkan dirinya dari bahaya akibat bom, dengan meninggalkan hotel itu beberapa saat sebelum bom itu diledakkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Dalam kesaksian yang sama, Angelina Sondakh mengatakan kalau pada pagi harinya, ia sempat memanjatkan sebuah doa :
"Bapa, apapun yang terjadi hari ini biarlah dalam perkenananmu, biarlah hari ini kami mengalami kemenangan dan kesuksesan, dan jauhkanlah kami dari kesialan, malapetaka dan bencana."

Sebagai sebuah kesaksian, Angelina mengatakan :
"Bapa diSurga telah mengabulkannya, mungkin orang didunia bisa berkata : BERUNTUNG KAMU ATAU HOKI KAMU ANGEL. Tapi saya yakin bahwa ini bukan hoki atau keberuntungan, tapi ini adalah PERLINDUNGAN DARI TUHAN.
Kalau mendengar korban yang meninggal dan melihat korban yang luka2, betapa saya merasa bahwa TUHAN ITU BAIK BAGI SAYA."

Kesaksian ini menjadi menarik untuk diungkap kembali, setelah infotainment menghadirkan sebuah wawancara dengan Angelina Sondakh tentang jodoh bagi dirinya karena sampai saat ini dirinya belum menikah, dan adanya berita atau gosip kalau dirinya sudah "berubah setia dalam iman" atau "melepas iman kepercayaannya" demi menikah.

Benarkah Angelina Sondakh sudah membuat pilihan hidup untuk meninggalkan iman dan sikap percaya kepada Yesus Kristus karena dirinya ingin menikah dengan Adjie Mas Said?

Mudah-mudahan, berita itu tidak benar...

Link yang menuliskan secara lengkap kesaksian Angelina Sondakh yang selamat dari peristiwa ledakan bom di teras lobby Hotel JW Marriot itu, bisa dilihat di :
http://forum.wgaul.com/archive/thread/t-16800-Kesaksian-Tuhan-Selamatkan-Angelina-Sondakh-dari-Bom-di-JW-Marriot-Jakarta.html


My Mind
Years come and go. But today is a special day... 20-08-2008 or 20082008. Double match... It happens only once in a lifetime. So i wish all of you good health, wealth, blessing...
Labels: 3 comments | | edit post
My Mind
ETIKA DALAM MENYAMPAIKAN PENDAPAT


Dalam kehidupan pergaulan di tengah masyarakat, terkadang sejumlah orang secara sadar memberikan tanggapan atau komentar bernada pedas, untuk maksud menyindir atau menyudutkan, terutama pada saat mereka membicarakan adanya kekurangan atau kesalahan pada orang lain.

Nurani mereka begitu cepat tergelitik untuk merampas hak berbicara atau menentukan sikap orang lain, yaitu melalui penyampaian opini-opini kepada publik.

Mereka mencoba untuk membangun suatu stigma atau perspektif negatif masyarakat, yaitu dengan menghadirkan anggapan, kalau pernyataan maupun perbuatan orang lain tersebut, telah menimbulkan kemarahan suatu kelompok masyarakat tertentu, karena dianggap telah melampaui batas wewenang atau tanggung jawabnya.

Padahal, suatu permasalahan baru justru timbul ke permukaan, karena opini-opini yang mereka bangun tersebut, seakan-akan mewakili pendapat umum sejumlah besar elemen masyarakat.

Mereka sengaja menghadirkan suatu pengadilan publik dengan cara menghadirkan tuduhan yang disertai dengan penyampaian sejumlah argumentasi-argumentasi untuk memperkuat opini, atau dengan menciptakan pandangan-pandangan yang memperluas masalah, meskipun sesungguhnya, mereka tidak mengetahui dengan baik serta benar bagaimana permasalahan yang ada.
 
Ada sisi subyek serta obyek yang diserang atau disudutkan. Etika dalam memberikan komentar, dilanggar dengan seenak dan sekenanya.

Meskipun mereka sendiri tidak mengenal dengan baik pribadi orang lain yang mereka kritisi tersebut, namun sebuah citra buruk sengaja dihadirkan, seakan-akan mereka ingin membunuh karakter pribadi dari orang lain itu.

Teganya, segenap opini-opini yang mereka hadirkan itu, saling melengkapi. Bahkan terkadang, prinsip melanggar etika moral dibawa-bawa, meskipun permasalahan yang ada, tidak bersinggungan dengan moral.

Kehebohan yang dihadirkan dalam mengemukakan pendapat, membuat mereka berani memaparkan suatu sisi yang dirasakan nyeleneh, dengan menggunakan gaya bahasa bebas, yaitu kata-kata atau pola bahasa yang tidak bermoral.

Dalam hal ini, mereka menganggap, cara mereka beropini dengan menggunakan gaya bahasa bebas tersebut, adalah bagian dari kebebasan mengemukakan pendapat dalam iklim demokrasi.

Layak dan pantaskah sikap itu mereka tunjukkan? Padahal, mereka adalah bagian dari anggota masyarakat yang terdidik. Namun, kenapa pada saat mereka menyampaikan pendapat, kata-kata yang tidak bermoral ataupun tidak beretika, dibiarkan meluncur keluar tanpa kendali dari mulut mereka?

Rekan-rekan sekalian,

Tanpa harus memandang siapa pribadi yang sedang kita hadapi, selayaknya kita bisa menempatkan perilaku terdidik serta menghormati orang lain. Kita harus sadar kalau hal yang sama juga bisa terjadi pada diri kita. Dalam hal ini, meskipun kita memiliki pengetahuan atau wawasan yang baik akan suatu permasalahan, kita jangan membuat diri kita bodoh oleh karena perkataan kita.

Sebagai masyarakat terdidik, kita harus membiasakan diri untuk menyampaikan opini dengan memperhatikan etika dalam berbicara atau mengemukakan pendapat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, wawasan, maupun kemampuan berpikir kita, maka sudah selayaknya kita, dapat menggunakan kata-kata cerdas (memiliki makna serta terarah pada masalah) dan juga santun, untuk mengekspresikan apa yang ada didalam benak pikiran kita.

Apabila kita terlibat pembicaraan didalam suatu forum diskusi, berbagai opini yang kita sampaikan, haruslah memiliki dasar atau konsep pemikiran yang jelas serta benar, tidak bernada kasar, berkesan asal-asalan atau sekenanya saja.

Dengan kata lain, satu atau sejumlah alasan serta alur pemikiran dengan argumentasi yang tepat dan benar, harus ada dibalik opini-opini yang kita sampaikan. Sesuatu yang logis harus dapat kita kemukakan tanpa harus menghadirkan suatu keinginan untuk menciderai perasaan atau hati orang lain.

Hal yang tidak kalah pentingnya, sebaiknya kita tidak menghadirkan suatu opini yang ingin mempertentang-tentangkan prinsip atau pendapat orang lain dengan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan konteks pembicaraan, untuk maksud mengalihkan perhatian atau untuk menyenangkan ego kita semata.

Situasi mungkin berubah menjadi emosional. Apabila keadaan itu terjadi, berusahalah untuk tetap bersikap tenang. Hati boleh panas, namun kepala kita harus tetap dingin. Thing fresh…

Apabila kita dapat bersikap tenang, kecil kemungkinan, kita bisa terbawa arus suasana emosional. Ketenangan sikap, bisa membuat kita mengendalikan suasana karena sikap tenang yang kita tunjukkan, cenderung membuat kita untuk tidak bertindak gegabah, yaitu mengucapkan kata-kata yang sekenanya, cenderung kasar, tidak bermoral atau tidak beretika.

Pada sisi yang lain, apabila kita mencoba untuk mempertentang-tentangkan prinsip maupun pendapat orang lain, itu sama artinya kita mencari-cari kesalahan orang lain atau menciptakan sebuah permasalahan baru yang belum tentu berguna, karena dalam sikap yang mempertentangkan, tidak ada upaya untuk mencari nilai-nilai kebenaran dari permasalahan yang ada.

Ketika seseorang menyebutkan dirinya terdidik, maka seharusnya seseorang tersebut mampu menjunjungkan adanya upaya mencari dan mendapatkan nilai-nilai kebenaran sebagai suatu kondisi atau keadaan yang selayaknya menjadi kondisi faktual dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Selain hal-hal diatas, maka ada beberapa hal lain yang patut diperhatikan sebelum kita menyampaikan pendapat kita mengenai orang lain.

Biasakanlah untuk berpikir dahulu baru bicara, jangan berbicara dahulu baru berpikir. Use your mind to control yourself and to control what you want to say…

Apabila kita menempatkan konsep berpikir terlebih dahulu baru berbicara, kita belajar untuk tidak membuat kesalahan berucap, atau bisa segera mengkoreksi kata-kata yang salah maupun kata-kata yang tak layak diucapkan.

Pengendalian diri juga bisa membuat kita bersikap serta bertindak bijaksana, dimana upaya untuk mengendalikan segenap pernyataan yang kita buat, dapat menghindarkan kita dari suatu pembicaraan yang mengarah pada perdebatan tanpa akhir.

Menyimak dan mencermati pembicaraan, perlu dilakukan agar kita tidak salah dalam memberikan tanggapan maupun memberikan komentar yang menyimpang dari topik yang sedang dibicarakan didiskusikan. Oleh karena itu, pemahaman atau pengertian akan seluruh isi bahan pembicaraan, perlu dilakukan sejak awal.

Gunakanlah tata atau gaya bahasa yang tidak memancing emosi atau rasa kesal orang lain. Pakailah kata-kata yang sederhana sehingga mudah dimengerti dan dipahami, sehingga maksud dan tujuan komentar kita, dapat mudah dicerna orang lain.

Hormati serta hargai segenap tanggapan, komentar, maupun pendapat yang diberikan orang lain, sehingga orang lain juga akan menghormati dan menghargai tanggapan, komentar, atau pendapat yang kita sampaikan.

Terkait dengan sikap menghormati dan menghargai diatas, biasakanlah diri kita untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Janganlah kita membiasakan diri untuk suka memotong perkataan orang lain.

Mungkin, dengan suka memotong perkataan orang lain, kita ingin menguasai forum pembicaraan. Padahal, dengan menghadirkan sikap suka memotong perkataan orang lain, kita justru memperlambat penyelesaian masalah yang sedang dibicarakan.

Dengan mendengarkan secara lengkap pemaparan dari pola pemikiran orang lain, kita akan mengetahui hal-hal apa saja yang sesungguhnya ingin disampaikan orang lain melalui tanggapan, komentar, atau pendapatnya.

Jangan pernah menyerang pribadi dari orang yang memberikan tanggapan, komentar, atau pendapat. Karena apabila itu kita lakukan, itu sama artinya, kita melihat selumbar di dalam diri orang lain, sedangkan balok di dalam matanya sendiri, tidak dilihatnya.

Segera terselesaikan kah masalah yang sedang dibicarakan? Tentu tidak.

Upaya untuk menyerang sisi pribadi dari orang yang memberikan pendapat, tidaklah membuat pembicaraan yang ada, segera mencapai kata sepakat atau kesimpulan akhir, akan tetapi akan merembet pada hal-hal lain yang sesungguhnya tidak perlu dijadikan bahan pembicaraan.

Yaaa… kita memang harus bersikap pintar. Tapi segenap kepintaran kita adalah untuk memecahkan masalah, bukan pintar dalam membuat masalah…

Oleh karena itu, apabila kita ingin memberikan tanggapan, komentar, atau pendapat yang terkait dengan orang lain atau sebuah peristiwa, biasakanlah diri kita mengungkapkannya berdasarkan fakta atau realita yang ada. Jangan ngarang, berdasarkan apa kata orang lain atau menggunakan asumsi pribadi.

Yaaa... terkait dengan orang lain atau kejadian yang melibatkan orang lain, kita harus memiliki bukti, data, atau fakta yang diakui kebenarannya. Tanpa bukti atau fakta, sebaiknya kita diam saja atau menanyakannya terlebih dahulu.

Well, artikel ini sudah cukup jelas memberikan penjabaran tentang bagaimana etika dalam menyampaikan tanggapan, komentar, atau pendapat secara garis besar. Semua ini disharing untuk proses pembelajaran kita bersama.

Diri yang mau belajar adalah pribadi yang sedang meniti tangga kesuksesan hidup, karena dengan belajar, seseorang dapat mengetahui apa yang terbaik untuk dilakukan bagi kemajuan dirinya.

Mungkin yang disampaikan dalam artikel ini, belumlah lengkap dan mendalam. Akan tetapi, tidak ada salahnya apabila ada pemikiran dari rekan-rekan sekalian, yang ingin mengapresiasikan isi dari artikel tentang Etika Dalam Menyampaikan Pendapat ini pada kehidupan nyata.


.Sarlen Julfree Manurung
My Mind
"Maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat. Janganlah takut, kuatkanlah hatimu!"
(Zakharia 8 : 13b)


Setiap anak-anak Tuhan seharusnya menyadari kalau segenap ucapan atau perbuatan yang mereka lakukan, mengandung 2 konsekuensi : apakah akan mendatangkan berkat atau  akan mendatangkan hukuman?

Berkat diperoleh apabila segenap perkataan dan perbuatan anak-anak Tuhan merefleksikan pribadi yang taat atas kehendak serta perintah-perintah Tuhan. Pada sisi yang berbeda, apabila segenap perkataan dan perbuatan yang dilakukan anak-anak Tuhan tidak mencerminkan pribadi yang taat dengan kehendak serta perintah-perintah Tuhan, akan ada hukuman yang menanti.

Konsepsi beriman seperti inilah yang ingin disampaikan Zakharia dalam memandang berkat dan hukuman yang di terima bangsa Israel dan Yehuda dalam peristiwa Babel.

Latar belakang cerita terkait dengan ayat Firman Tuhan dalam pokok bahasan kali ini, memang berhubungan dengan peristiwa pembuangan dan pembebasan bangsa Israel dan Yehuda ke Babel.

Bangsa Israel dan Yehuda mengalami pembuangan ke Babel karena mereka tidak taat pada kehendak serta perintah Tuhan. Namun Tuhan adalah Pribadi yang pemurah. Ia tidak membiarkan hukuman tetap ada bagi orang-orang yang melakukan pertobatan, termasuk pertobatan yang dilakukan oleh bangsa Israel dan Yehuda.

Oleh karena pertobatan yang mereka lakukan, masa hukuman tak lagi menetap, berganti dengan masa penuh berkat. Allah menggunakan Raja Roresy dari Persia untuk membebaskan kedua bangsa itu dari Babel. Pembebasan merupakan berkat bagi orang-orang yang melakukan pertobatan.

Friksi terjadi dalam diri orang-orang yang tidak ikut terbuang dalam peristiwa Babel. Itulah sebabnya Allah berfirman agar mereka tidak takut dan menguatkan hati mereka. Tuhan meminta mereka untuk bersama-sama membangun Yerusalem, sehingga Yerusalem menjadi makmur, berkeadilan, dan dipenuhi damai sejahtera.

Artinya, berkat itu menjadi kenyataan setelah mereka mengakui kesalahan mereka dan melakukan pertobatan. Mereka dilimpahi oleh berkat-berkat karena mereka berbalik dari dosa karena bersikap tidak taat kepada kehendak serta perintah-perintah Allah.

Bagaimana dengan bangsa Indonesia saat ini?

Keterpurukkan yang sedang dihadapi dan dirasakan oleh sebagian besar anggota masyarakat Indonesia, adalah ulah banyak para elite pemimpin bangsa, para pengusaha yang bertindak serakah sehingga merusak kondisi alam dan mencuri kekayaan negara, korupsi dan kolusi merajalela, serta adanya perilaku-perilaku tidak patuh yang ditunjukkan oleh banyak anggota masyarakat.

Indonesia adalah negara yang teramat kaya dengan sumber daya alam. Indonesia juga memiliki banyak sumber daya manusia. Namun kekayaan alam itu tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan benar untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, sehingga banyak anggota masyarakat yang masih hidup di garis kemiskinan atau bahkan dibawah garis kemiskinan.

Banyak pemimpin yang tidak bertindak sebagai pemimpin. Mereka hanya berusaha untuk memperkaya diri atau kelompoknya. Mereka lupa, bahwa bekerja sebagai pemimpin itu adalah sebuah amanat, bukan sebuah upaya mencari kesenangan.

Ketika mereka lalai meningkatkan kesejahteraan rakyat, bangsa ini pun mendapatkan hukuman. Perkembangan ekonomi lambat, kehidupan politik selalu diintervensi oleh keinginan kelompok atau partai, banyak raja-raja kecil muncul seakan melebihi kekuasaan aparat hukum bahkan aparat pemerintahan, berbagai tindak kejahatan marak terjadi karena banyak anggota masyarakat karena mereka butuh uang untuk makan.

Meskipun merdeka, namun bangsa ini terjajah oleh perilaku kotor yang ditunjukkan oleh para pemimpin dan pengusaha yang korup. Tidak terkecuali oleh anak-anak Tuhan yang menjadi bagian dari institusi pemerintahan maupun bekerja sebagai pengusaha.

Dimanakah keadilan itu? Kapankah kesejahteraan itu dapat dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia?

Bangsa ini harus bertobat. Bangsa ini harus kembali kepada kehendak dan perintah-perintah Tuhan agar bangsa ini tidak lama terpuruk dalam kesusahan hidup. Bangsa ini bisa bangkit kalau para pemimpinnya bekerja sepenuh dan setulus hati untuk rakyat.

Sebentar lagi pemilu nasional. Banyak anak-anak Tuhan yang maju menjadi wakil rakyat. Inilah saatnya bagi anak-anak Tuhan itu menjadi berkat bagi bangsa ini, dengan menerapkan prinsip hidup yang takut dan taat pada Tuhan, tidak terlena oleh kesenangan serta keinginan besar untuk memperkaya diri sendiri.

Negara ini butuh kehadiran anak-anak Tuhan yang menjadi motivator pembaharuan iman dan perilaku, menjadi agen perubahan, menjadi sumber inspirasi banyak anggota masyarakat untuk bertobat, karena sadar, tanpa pertobatan, keterpurukkan bangsa ini akan terus berlanjut.

Seperti layaknya pertobatan yang dilakukan bangsa Israel dan Yehuda, hukuman itu tak akan beranjak apabila pertobatan tidak dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat, terutama oleh para pemimpin dan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan serta kekuatan di negeri ini dipundaknya. Namun hukuman itu dihapuskan dan berubah menjadi berkat karena Tuhan tidak membiarkan pertobatan yang dilakukan tidak membawa arti.

Kepada anak-anak Tuhan yang akan maju sebagai calon wakil rakyat dalam pemilu, apabila saudara-saudara adalah pribadi yang takut akan Tuhan serta mencintai negeri ini, jadilah pioneer perubahan sikap dan perilaku hidup bangsa ini sehingga sesuai dengan kehendak serta perintah-perintah Tuhan. Kalau bukan saudara-saudara sekalian, siapa lagi yang bisa membawa negeri ini kearah perbaikan hidup?

Bangsa ini bisa maju kalau menyadari kesalahan-kesalahan yang terjadi, butuh pertobatan untuk memperbaikinya. Tidak tahun depan, tetapi mulai dari sekarang....

Selamatkan Indonesia...
Selamatkan Indonesia...
Selamatkan Indonesia...
Itulah... Kerinduanku...

Indonesia Bisa...!!!

Dirgahayu Republik Indonesia.

Diberkatilah bangsa Indonesia dengan melimpah-limpah.


.Sarlen Julfree Manurung

===

note :
Ditulis berdasarkan tulisan karya Ev. St. DR. Wiliater Manurung, dalam buku Renungan Harian Marturia Edisi Juli-Agustus 2008 - tahun ke V/2008, bahan bacaan untuk tanggal 18 Agustus 2008 dengan judul : Menjadi Berkat Bagi Bangsa.

My Mind

HEALING GENERATION BLESS (H.G.B)

Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak Kebutuhan Khusus

Mega Glodok Kemayoran Lt 1 Block A Jakarta


Latar Belakang

Banyaknya permasalahan yang timbul dalam tumbuh kembang setiap anak saat ini yang menjadikan dasar terbentuknya Yayasan HEALING GENERATION BLESS. Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan. Kemampuan anak untuk dapat berkembang secara optimal merupakan harapan setiap orang tua, tetapi pada kenyataannya tidak sedikit anak–anak yang memiliki hambatan dalam perkembangannya, atau memiliki tumbuh kembang yang belum optimal. Untuk hal itulah kami hadir untuk membantu mengoptimalkan perkembangan anak – anak dengan kebutuhan khusus.

Adapun jenis – jenis perkembangan pada anak yang kami layani sebagai berikut :

* Autistic Spectrum Disorder (ASD)

* Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

* Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDDNOS)

* Learing Dissability (LD)

* Hambatan Bicara Dan Bahasa

* Retardasi Mental

 

VISI

            Menjadi pusat terapi yang menghasilkan anak – anak kebutuhan khusus yang optimal dalam tumbuh dan kembanngnya baik secara motorik, bahasa, akademik dan sosialisasi.

 

MISI

  1. Mendidik anak dengan penuh kasih sayang
  2. Memberikan terapi yang optimal untuk perkembangan setiap anak
  3. Membentuk jaringan kerjasama dengan sekolah umum
  4. Mempersiapkan anak untuk dapat bersekolah di sekolah umum
  5. Membentuk perkumpulan Parents Support

Jenis pelayanan yang ada:

1.Pelayanan pisikologis berupa:

    -Konsultasi pisikologis

    -Pemeriksaan Psikologis ( psikotest )

              Tes kecerdasan umum

              Tes persiapan sekolah

    - Konsultasi kemajuan program terapi

2. Terapi perilaku ( Behavior Therapy )

Berupaya untuk melakukan perubahan pada anak  yang mengalami hambatan dalam pengendalian emosi, penyesuaian diri dan mengikuti peraturan yang ada dilingkungan.

3. Terapi Okupasi ( Occupational Therapy )

Terapi yang memberikan penanganan holistik pada individu yang mengalami keterbatasan fisik, kognitif dan mental yang bersifat sementara maupun menetap.Media terapi menggunakan aktivitas yang bermakna dan bertujuan untuk mencapai kemandirian pada anak saat melakukan aktivitas.

4. Terapi Wicara ( Speech Therapy )

Salah satu terapi yang melatih anak dengan gangguan komunikasi, agar anak dapat lebih baik menyampaikan pikitran dan persaannya secara verbal dan menggunakan bahasa yang baik sehingga dapat dimengerti oleh orang sekitar anak.

5. Sensori Integrasi ( Sensory Intregation )

Integerati sensori berarti kemampuan untuk mengolah dan mengartikan seluruh rangsangan sensori yang diterima dari tubuh maupun lingkungan, dan kemudian menghasilkan respon yang terarah.Aktivitas ini merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks, dengan demikian meningkatkan kapasitas untuk belajar.

6. Terapi Bermain ( Play Terapy )

Terapi bermain adalah pemanfaatan pola permainan sebagai media yang efektif dari terapis, melalui kebebasan ekplorasi dan ekspresi diri. Bermain merupakan bagian integral dari masa kanak-kanak, salah satu media yang unik dan penting untuk memfasilatasi perkembangan keterampilan komunikasi dan perkembangan kognitif.

 

Jadwal terapi CENTER HGB

Hari      : Senin – Jumat

Jam      : 08.00 – 19.00

 

Hari      : Sabtu

Jam      : 08.00 – 16.00

 

Terapi Wicara

Hari      : Senin, Rabu, Sabtu ( fiksasi satu hari sebelumnya )

 

 

SYARAT PENDAFTARAN

1. Mengisi formulir pendaftaran

2. Menyerahkan salinan riwayat pemeriksaan psikologis medis/  

    laporan terapi sebelumnya ( bila ada )

3. Melaksanakan Assasment

4. Menyelesaikan administrasi (biaya assasment, uang pangkal dan   

    biaya terapi untuk 1 bulan kedepan )

5. Menyerahakan foto berwarna 3 x 4 ( 2 lembar )

6. Mengisi lembar persetujuan terhadap tata tertib center HGB


Contact person : 085216228606 / henita_oktavia@yahoo.co.id
Henita Oktavia Marpaung
( Case Manager )


My Mind
MELAYANI DI LADANG TUHAN


“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
(Kisah Para Rasul 1 : 8)


Pada dasarnya, ayat Firman Tuhan ini bertutur tentang panggilan hidup setiap orang percaya, untuk melakukan pelayanan, menyampaikan isi Firman Tuhan kepada semua orang, baik yang ada di daerah perkotaan maupun di daerah pelosok, layaknya daerah di ujung bumi.

Melayani di ladang Tuhan merupakan salah satu dari tiga panggilan istimewa Tuhan kepada manusia. Adapun bentuk panggilan istimewa Tuhan kepada manusia lainnya, adalah : panggilan untuk menikah, dan panggilan agar setiap orang bertobat.

Banyak anak-anak Tuhan yang melalaikan tugas panggilan istimewa untuk melayani di ladang Tuhan. Berbagai bentuk alasan dinyatakan sejumlah anak-anak Tuhan untuk membebaskan diri mereka dari tugas dan tanggung jawab melaksanakan misi Amanat Agung yang telah disampaikan Tuhan Yesus sebelum terangkat ke Sorga.

Sejumlah alasan yang sering dipakai anak-anak Tuhan, yaitu : hati serta diri mereka masih belum siap, tidak tahu bagaimana memulainya, dan sibuk.

Sampai kapankah siap melayani? Dalam bentuk yang seperti apakah, upaya melayani yang ingin dilakukan? Benarkah setiap anak-anak Tuhan tidak memiliki waktu lebih selain untuk bekerja?

Alasan diajukan hanya untuk pembelaan diri semata. Apabila setiap anak-anak Tuhan mau memberikan sedikit waktu untuk merenungkan isi Firman Tuhan, berusaha untuk selalu mengingat kasih Allah kepada manusia, dan mulai belajar melayani dari hal-hal kecil atau dekat dengan kehidupan mereka sendiri, maka dapat dipastikan kalau setiap anak-anak Tuhan, pasti mampu menjalani tugas pelayanan di ladang Tuhan.

Tugas sebagai pelayan Firman Tuhan, banyak orang mengidentikkannya dengan diri seorang pendeta, evangelis, penatua, atau seorang diaken. Padahal, tugas melayani itu tidaklah terbatas pada panggilan hati untuk menjadi pekerja-pekerja di gereja semata, namun dapat pula dengan memanfaatkan talenta yang kita miliki, atau melalui sikap hidup yang kita tunjukkan didalam lingkup pergaulan kita.

Yaaa… kita dapat hidup melayani dengan memanfaatkan talenta atau kemampuan diri yang kita miliki, dimana dengan talenta maupun kemampuan diri tersebut, kebesaran nama Tuhan selalu dimuliakan.

Energi kasih Allah kepada manusia, harus pula kita sampaikan kepada orang-orang yang masih belum percaya, belum meyakini, atau belum beriman kepada Kristus. Kita harus menyatakan kepada banyak orang kalau ada sukacita didalam kasih Yesus.

Makin giat kita menyampaikan Firman Tuhan, maka semakin besar kemungkinannya, kasih Tuhan dapat dirasakan pula oleh banyak orang, terutama orang-orang yang ada di sekitar kita.

Sekarang, bagaimanakah caranya agar pelayanan di ladang Tuhan dapat berdaya guna serta memiliki tingkat efektifitas yang maksimum, dalam arti, dapat menyentuh hati orang-orang yang mendengar atau menerimanya?

Pertama, yaitu dengan memohon pertolongan Roh Kudus. Hal yang menjadi pembeda antara anak-anak Tuhan dengan orang-orang yang belum beriman kepada Kristus, adalah didalam diri setiap anak Tuhan bernaung Roh Kudus.

Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang dijanjikan Allah kepada manusia, untuk bisa menyertai, menolong, menghibur, dan mengajarkan setiap orang-orang percaya dalam menjalani alur kehidupan, dapat sesuai dengan perintah-perintah Tuhan, dan membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik (Yohanes 14 : 16 – 17 & ayat 26).

Adanya naungan kuat kuasa Roh Kudus yang didalam upaya setiap anak-anak Tuhan untuk menjalani misi Amanat Agung, dapat membuat tugas pelayanan yang dilakukan berjalan dengan tingkat efektifitas tinggi.

Keberadaan Roh Kudus dalam kegiatan pelayanan, membuat anak-anak Tuhan tahu apa yang harus dilakukan atau disampaikan. Roh Kudus akan membantu anak-anak Tuhan untuk berkarya ataupun menghasilkan karya yang datangnya dari Allah sendiri, karena keberadaan Roh Kudus, membuat manusia dapat melakukan berbagai hal yang sesuai dengan kehendak dan rencana Allah.

Apa yang dilakukan anak-anak Tuhan akan membawa hasil, karena Tuhan berkenan kepada mereka. Allah berkenan karena perbuatan pelayanan yang dilakukan, memang sesuai dengan kehendak dan perintah-perintahNya. Ketika Allah berkenan kepada alur kehidupan anak-anakNya, maka setiap upaya anak-anak Tuhan, pasti membawa hasil.

Kedua, menghadirkan perbuatan-perbuatan atau ucapan yang didasarkan oleh KASIH serta hati yang tergerak oleh rasa belas kasihan (Kolose 3 : 12 & ayat 14).

Dalam melayani orang-orang yang belum mengenal Yesus, memang selayaknya kita menggunakan hati serta rasa, mengingat mereka belum menjalani proses penerimaan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Kita harus membangun suatu konsepsi pelayanan yang didasarkan oleh pemikiran, bahwa jiwa-jiwa orang yang kita layani, harus terselamatkan.

Rasa belas kasihan dihadirkan, kiranya akan mampu mendorong kita untuk semangat melayani, yaitu menyampaikan kabar keselamatan yang ada serta nyata didalam diri Yesus Kristus, karena didalam sikap yang dipenuhi oleh rasa belas kasihan, ada kuasa besar yang dinyatakan dalam diri orang yang kita layani (I Tesalonika 2 : 8).

Ketiga, kita bersedia berkorban, entah itu korban waktu, tenaga, perasaan, uang, atau yang lainnya (I Korintus 9 : 19 – 23). Pengorbanan harus ada dalam suatu pelayanan, mengingat melayani itu membutuhkan waktu dan energi yang cukup besar untuk bisa meyakinkan orang lain agar percaya serta menerima Yesus.

Artinya, tanpa kita menyediakan waktu dan tenaga kita, atau bahkan terkadang uang yang kita miliki sebagai sebuah biaya transportasi, akomodasi atau dana sumbangan, kita tidak mungkin melayani. Semakin tinggi intensitas melayani dilakukan, maka akan semakin besar manfaat kegiatan pelayanan itu dapat kita peroleh.

Kenapa untuk bersenang-senang kita mempunyai waktu, rela berlelah-lelah, atau tidak sulit untuk mengeluarkan uang, sedangkan untuk menjalankan misi pelayanan, yang kelak membawa upah dalam Kerajaan Sorga, kita tidak bisa berkorban?

Keempat, memperhatikan etika pergaulan maupun norma-norma hidup bermasyarakat yang berlaku di tempat kita melayani agar kegiatan pelayanan yang kita lakukan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain dan tidak memberikan celah bagi iblis untuk mengacaukan kegiatan pelayanan kita.

Dalam hal ini, kita bisa belajar dari pengajaran yang dilakukan Tuhan Yesus yang ada tercatat dalam Firman Tuhan pada kitab Lukas 10 : 5 – 10.

Kelima, selalu menghadirkan kerinduan atau keinginan untuk melayani, karena dalam melayani di ladang Tuhan, permasalahannya bukanlah bisa atau tidak bisa, akan tetapi mau atau tidak mau.

Seperti telah diungkapkan pada bagian awal tulisan ini, melayani di ladang Tuhan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Artinya, kita bisa melakukannya, yaitu dengan memanfaatkan talenta yang kita miliki, atau dengan menunjukkannya dalam perilaku dan sikap kita yang hidup selayaknya anak-anak Tuhan.

Banyak anak-anak Tuhan, yang seharusnya melayani di ladang Tuhan, namun terlebih dahulu menimbang-nimbang, memikirkan untung-ruginya, atau lebih memperhatikan ego diri dibandingkan upaya menjalankan Amanat Agung.

Keenam, menerapkan prinsip kerja sama diantara sesama anak-anak Tuhan, dimana dengan bekerja sama, setiap anak-anak Tuhan yang melayani bisa saling mendukung, saling menolong, dan saling mendorong, bahkan memperkuat iman, seperti layaknya perisitiwa empat orang yang datang ke sebuah rumah yang sedang disinggahi Yesus di daerah Kapernaum sambil menandu seorang lumpuh diatas tilam untuk mengalami mukjizat kesembuhan (Markus 2 : 3 – 5).

Dalam peristiwa itu, kesembuhan sakit lumpuh diperoleh karena Tuhan melihat sikap kerja sama dan upaya diantara orang-orang yang menandu orang yang sakit lumpuh itu, sehingga mukjizat kesembuhan pun dihadirkan Tuhan Yesus atas orang yang sakit lumpuh tersebut.


Itulah 6 point yang dapat membuat setiap kegiatan pelayanan yang kita lakukan di ladang Tuhan dapat membawa manfaat besar serta berlaku efektif.

Kiranya Roh Kudus membimbing dan menolong kita untuk menjalani kehidupan yang melayani, sehingga kita tidak hanya bisa mendengarkan Firman Tuhan, namun juga dapat menyampaikannya kepada banyak orang.

Met berlibur ya, teman-teman...

Tuhan Yesus memberkati.


.Sarlen Julfree Manurung


note :

Disarikan dari rangkuman Khotbah Pdt. Ara Siahaan, dalam Ibadah Pembinaan Iman GL Ministry pada tanggal 11 November 2003.
My Mind
Imajinasi Wacana Regenerasi Kepemimpinan Nasional
By : Sarlen Julfree Manurung


Menjelang pelaksanaan kegiatan pemilu nasional tahun 2009, kehidupan berpolitik di Indonesia mulai diramaikan dengan aktifitas pendaftaran dan penjaringan nama-nama bakal calon anggota legislatif, serta pencarian tokoh masyarakat maupun tokoh partai yang akan mewakili partai untuk maju sebagai calon presiden.

Terkait dengan kegiatan pemilu presiden, sejumlah kekuatan politik telah mengajukan suatu wacana politik yang menginginkan agar dilakukannya regenerasi kepemimpinan nasional, dengan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada para politisi atau tokoh dari kelompok generasi muda bangsa, untuk mencalonkan diri sebagai seorang pemimpin bangsa.

Wacana regenerasi kepemimpinan nasional tersebut dibangun dengan menghadirkan sebuah issue, bahwa seorang calon pemimpin yang berasal dari generasi muda, lebih membawa harapan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Nampaknya, issue transisi kepemimpinan melalui regenerasi kepemimpinan nasional, sengaja diajukan untuk membangun sisi sentimen negatif publik, untuk memposisikan para politisi-politisi senior yang mencalonkan diri dalam pemilu mendatang, sebagai pribadi-pribadi yang masih haus kekuasaan, sehingga dinilai enggan untuk melakukan regenerasi kepemimpinan kepada generasi muda bangsa.

Sampai dengan saat ini, sejumlah nama-nama tokoh yang sudah menyatakan kesiapan dan kesediaan diri untuk maju sebagai calon presiden serta siap dipilih untuk menjadi presiden, memang masih didominasi oleh politisi-politisi senior.

Apabila dikaji lebih mendalam, konsepsi adanya wacana politik yang dibalut dengan issue regenerasi kepemimpinan, sesungguhnya telah membiaskan arti bagaimana dan seperti apa profile atau figur yang baik serta tepat dari seorang pemimpin.

Profile ataupun figur yang baik dan tepat dari seorang pemimpin itu, memang tidak ditentukan oleh usia dari orang-orang yang mencalonkan diri dalam kegiatan pemilu, karena ada sejumlah kriteria yang jauh lebih penting dan memiliki nilai faktual, yang keberadaannya patut dimiliki seorang calon pemimpin.

Seharusnya setiap partai politik yang ingin mencalonkan seseorang sebagai pemimpin bangsa, dapat menunjukkan seberapa baikkah riwayat karir berpolitik seseorang yang akan bertindak sebagai calon presiden pilihan partai. Lalu, bagaimanakah kapabilitas, kredibilitas serta kemampuan seseorang yang dicalonkannya.

Dalam hal ini, kriteria pokok yang dibutuhkan seorang calon pemimpin bangsa adalah seberapa baik kemampuan manajemen pemerintahan, manajemen diplomasi, dan juga kemampuan komunikasi massa yang dimiliki oleh tokoh pilihan partai.

Berbagai kemampuan tersebut merupakan kondisi faktual yang harus dimiliki seorang pemimpin, karena memimpin negara tidaklah sama dengan konsepsi kepemimpinan dalam tingkatan atau bentuk pola kepemimpinan apapun.

Segenap kemampuan tersebut, tidak memperhitungkan berapa usia calon pemimpin, namun seberapa banyak keberhasilan yang pernah dicapainya, dan seberapa besarkah kemampuan mereka dalam menjalankan agenda kerja untuk membangun bangsa.

Sikap idealisme yang ada didalam diri setiap kaum muda, bukan berarti mereka telah memiliki kemampuan yang telah terbukti baik serta memadai.

Terkait dengan adanya harapan baru yang dapat dihadirkan oleh seorang pemimpin yang berasal dari generasi muda, pada dasarnya, setiap calon pemimpin itu sudah selayaknya memiliki agenda politik yang bertujuan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti layaknya sebuah harapan.

Konsepsi ini berlaku untuk semua calon pemimpin yang akan ambil bagian dalam pemilu, baik seorang calon pemimpin dari politisi senior atau calon pemimpin yang berasal dari generasi muda.

Dengan kata lain, penentuan seseorang pemimpin bangsa yang ideal tersebut, tidak didasarkan pada usia, karena telah menyederhanakan profile yang layak ditunjukkan seorang tokoh yang akan maju sebagai pemimpin, karena baik politisi senior maupun politisi muda, harus membawa harapan baru bagi masyarakat.

Setiap tokoh yang berniat maju sebagai pemimpin bangsa, tidaklah terkotak-kotak pada batasan usia. Menghadirkan issue mengenai tua-muda politisi (baik dalam hal karir berpolitik maupun usia), sama artinya, cara pandang sejumlah kekuatan politik tentang kepemimpinan, masih belum mempunyai konsepsi yang jelas akan profile diri seseorang yang akan bertindak sebagai seorang pemimpin.

Apabila dikatakan para calon pemimpin muda lebih membawa harapan perbaikan dan memiliki konsep kepemimpinan yang lebih baik dari politisi senior, maka hal tersebut telah membangun sebuah wacana baru tentang sosok ideal yang layak untuk menjadi calon pemimpin bangsa, meskipun wacana tersebut tidak memperhatikan sisi-sisi kemampuan dan prestasi politik seseorang yang akan ikut serta dalam pemilu.

Oleh karena itu, membangun image tua atau muda seorang politisi yang layak untuk menjadi pemimpin bangsa yang akan datang, telah menjebak para calon pemilih pada pola penentuan calon pemimpin secara dangkal karena tidak bersifat visioner terhadap bagaimana seharusnya figur seorang calon pemimpin bangsa dimiliki oleh seseorang yang akan bertindak sebagai pemimpin bangsa.

Jelas, wacana yang menghadirkan issue politik tentang calon pemimpin muda yang membawa harapan baru bagi masyarakat tersebut, hanyalah bagian dari mimpi indah yang selama ini belum tercapai dari suatu partai politik.

Issue politik tentang regenerasi kepemimpinan nasional tersebut, memang jelas-jelas ingin membangun imajinasi berkesan baik dan benar, dengan cara mengeksploitasikan sisi-sisi kekurangan yang ada dalam kepemimpinan para politisi senior, lalu disambut dengan mengajukan mimpi kalau para politisi atau tokoh generasi muda bangsa, jauh lebih  mampu untuk bertindak sebagai pemimpin bangsa, atau menjadi pahlawan yang akan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan.

Pada sisi yang berbeda, issue politik yang mengangkat sisi senioritas kepemimpinan dengan calon yang berasal dari kelompok muda bangsa, telah mengaburkan masalah semakin berkembangnya perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di kalangan politisi serta pejabat tinggi negara beberapa tahun belakangan ini.

Apabila dikaitkan dengan maraknya KKN di kalangan politisi atau pejabat tinggi kita, dapat diasumsikan, kalau seorang calon pemimpin muda itu, belum tentu merupakan pribadi yang benar-benar anti korupsi atau tidak terlibat KKN.

Sampai saat ini pun belum ada pihak yang berani memberikan jaminan, kalau uang yang dipakai untuk pendanaan kampanye, tidak diusahakan agar dapat kembali modal ketika mereka telah menjadi pemimpin negara.

Bagaimana mau menjadi pahlawan masyarakat melalui kampanye harapan baru, kalau didalam diri seorang calon pemimpin muda tersebut, masih memiliki keinginan untuk menyakiti hati rakyat melalui KKN?

Patut pula diingat kalau sebagian besar politisi muda yang berniat untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin negara, merupakan produk binaan partai politik atau organisasi massa yang memiliki ikatan emosional dengan partai politik.

Sebagai sebuah produk binaan, maka kaum muda yang tergabung dalam partai politik tersebut, mempelajari pula bibit-bibit intrik-intrik politik serta keinginan besar untuk menjalankan kepentingan partainya yang telah ditetapkan oleh dewan pimpinan pusat masing-masing partai.

Artinya, konsepsi pemikiran untuk menjadi pemimpin bangsa itu, merupakan bagian dari ambisi para politisi senior yang memiliki apresiasi rendah tentang kehidupan dari seorang pemimpin.

Padahal, tingkat kepercayaan masyarakat kepada para politisi, pada saat ini, memang telah menuju garis minimum, bahkan sudah pada ambang batas mengkhawatirkan.

Semakin banyaknya anggota masyarakat yang memilih untuk menjadi golongan putih (golput) dalam kegiatan pemilu, merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai untuk melihat semakin menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dan perilaku politisi kita, yang ambisius untuk menjadi pemimpin, namun juga aktif mengkhianati masyarakat melalui tindakan korupsi.

Apabila semua elemen politik berambisi besar sebagai pemimpin, lalu, siapakah yang akan menjadi bagian dari kelompok nasionalis, yang dapat menjadi sumber inspirasi dan memotivasi semangat juang masyarakat, mengabdi melalui kegiatan politik yang memperjuangkan nasib rakyat melalui jalur diplomasi atau membuat ketetapan hukum yang berpihak kepada masyarakat, serta menjadi penggerak roda perekonomian?

Kalau dalam membuat wacana saja partai politik sudah mencoba untuk menyesatkan, bagaimana kalau mereka diberi kesempatan untuk berkuasa?

Haruskah masyarakat dibodohi oleh pemikiran pendek yang sengaja dihadirkan demi meraih kursi kekuasaan?

Wacana politik yang dibalut issue regenerasi kepemimpinan nasional dalam transisi kepemimpinan bangsa tersebut nampaknya memang mencoba untuk menyesatkan dan membodohi masyarakat, bukan untuk mensejahterakan masyarakat.

Regenerasi kepemimpinan nasional, mau tak mau, suatu waktu nanti memang harus dilakukan. Namun itu bukan berarti, upaya regenerasi kepemimpinan dapat dilakukan dengan memaksakan adanya suatu pola pemikiran baru yang menyesatkan dan tidak mendidik masyarakat.

Labels: 4 comments | | edit post